RETURN ON EQUITY

RETURN ON EQUITY

RETURN ON ASET

EQUITY MULTIPLIER

NET PROFIT MARGIN TOTAL ASSET TURNOVER

Gambar 1. Model Penelitian

Tabel 3. Operasional Variabel

1) Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dan beban

1. Pendapatan

a. pendapatan

penjualan jasa di counter penjualan 2) Pendapatan dari penyelenggaraan paket wisata diakui pada saat perjalanan wisata dilakukan

b. beban

beban diakui pada saat terjadinya

2. Aset

a. Aset lancar

1) Kas dan setara kas 2) Investasi jangka pendek 3) Penyisihan piutang ragu-ragu 4) Transaksi

dengan

pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 5) Biaya dibayar dimuka

b. Aset

tidak 1) Aktiva pajak tangguhan

lancar

2) Aset tetap 3) Selisih lebih biaya perolehan investasi atas

aktiva bersih anak perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

total pejualan mengalami kenaikan sebesar 14,88 %.

Gross Profit Margin (Marjin Laba Kotor)

Kenaikan penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2011, meningkat sebesar 14,88%

Marjin laba kotor merupakan jumlah dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan perbandingan laba kotor dengan penjualan. Data penjualan pada tahun 2011 disebabkan oleh marjin laba kotor kedua emiten terdapat pada meningkatnya pengelolaan kegiatan perjalanan tabel 4 dan 5. wisata yang mencapai 38,62%. Marjin laba kotor Bayu Buana mengalami Sementara itu, kenaikan laba kotor penurunan pada tahun 2011 dibandingkan tertinggi terjadi pada tahun 2012, dengan posisi pada tahun 2010. Hal ini dimana terjadi peningkatan sebesar 22,18% disebabkan karena kenaikan laba kotor pada bila dibandingkan dengan periode sebelumnya.

(dalam miliar Rupiah)

Laba Kotor

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 5. Penghitungan Gross Profit Margin PT Panorama Sentrawisata, Tbk (dalam miliar Rupiah)

Laba kotor

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentra wisata, Tbk

Peningkatan laba kotor terjadi karena terjadi karena Panorama mampu mengelola Bayu Buana mampu menekan beban pokok beban pokok penjualan atas produk yang penjualan atas produk yang ditawarkan.

ditawarkan dengan baik.

Marjin laba kotor Bayu Buana pada Marjin laba kotor panorama pada tahun tahun 2009 adalah 4,34 % yang berarti bahwa 2009 adalah 9,49% yang berarti bahwa sebesar sebesar 4,34 % dari total penjualan yang 9,49% dari total penjualan yang didapatkan didapatkan merupakan laba kotor. Pada tahun merupakan laba kotor. Pada tahun 2010, marjin 2010, marjin laba kotor mengalami kenaikan laba kotor mengalami kenaikan menjadi menjadi 4,65% yang berarti bahwa sebesar 10,02% yang berarti bahwa sebesar 10,02% dari 4,65% dari total penjualan merupakan laba total penjualan merupakan laba kotor. Pada kotor. Pada tahun 2011, marjin laba kotor turun tahun 2011, marjin laba kotor naik menjadi menjadi 4,49% yang berarti 4,49% dari total 11,06% yang berarti 11,06% dari total penjualan merupakan laba kotor. Pada tahun penjualan merupakan laba kotor. Pada tahun 2012, marjin laba kotor kembali naik menjadi 2012, marjin laba kotor naik menjadi 17,25% 4,97% yang berarti 4,97% dari total penjualan yang berarti 17,25% dari total penjualan merupakan laba kotor. Kemudian pada tahun merupakan laba kotor. Kemudian pada tahun 2013, marjin laba kotor mengalami kenaikan 2013, marjin laba kotor mengalami kenaikan menjadi 5,47% yang berarti 5,47% dari total menjadi 19,14% yang berarti 19,14% dari total penjualan merupakan laba kotor.

penjualan merupakan laba kotor. Marjin laba kotor Panorama terus

Marjin laba kotor yang semakin meningkat mengalami kenaikan dari tahun 2009 sampai menunjukkan bahwa Panorama mampu dengan tahun 2013. Kenaikan penjualan dan mencetak laba kotor yang semakin tinggi. Perlu laba kotor tertinggi terjadi pada tahun 2011. dicermati bahwa pada tahun 2011 marjin laba Peningkatan penjualan sebesar 19,32% kotor Bayu Buana yang turun ketika jumlah disebabkan oleh meningkatnya pengelolaan total penjualan naik menunjukkan bahwa kegiatan perjalanan wisata yang mencapai perusahaan tidak mampu menekan beban pokok 15,38%. Peningkatan laba kotor sebesar 31,67% penjualan dari produk-produk yang dijual.

(dalam miliar Rupiah)

Laba usaha

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 7. Penghitungan Operating Profit Margin PT Panorama Sentrawisata, Tbk (dalam miliar Rupiah)

Laba usaha

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentra wisata, Tbk

Operating Profit Margin (Marjin Laba yang berarti 1,45% dari total penjualan

Usaha)

merupakan laba usaha. Kemudian pada tahun 2013, marjin laba usaha mengalami kenaikan

Marjin laba usaha merupakan jumlah menjadi 1,71% yang berarti 1,71% dari total perbandingan laba usaha dengan penjualan.Data penjualan merupakan laba usaha. marjin laba usaha kedua emiten terdapat pada Marjin laba usaha Panorama mengalami tabel 6 dan 7. penurunan sebesar 11,97% pada tahun 2010. Marjin laba usaha Bayu Buana konsisten Hal ini disebabkan karena kenaikan penjualan mengalami kenaikan dari tahun 2009 sampai pada tahun 2010 tidak terlepas dari insentif dengan tahun 2013. Kenaikan laba usaha yang diberikan kepada para karyawan untuk tertinggi terjadi pada tahun 2010, naik sebesar memacu kinerja. Adapun beban gaji dan 124,63% dibandingkan dengan nilai laba usaha tunjangan pada tahun 2010 naik sebesar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini dapat

terjadi karena perusahaan mampu menekan Kenaikan laba usaha tertinggi terjadi pada beban penjualan untuk kegiatan iklan dan tahun 2012, naik sebesar 98,97% dibandingkan promosi. dengan nilai laba usaha pada tahun sebelumnya. Marjin laba usaha Bayu Buana pada

angka penjualan mengalami tahun 2009 adalah 0,38% yang berarti bahwa

Meskipun

Panorama berhasil sebesar 0,38% dari total penjualan yang melakukan efisiensi pada beban penjualan. didapatkan merupakan laba usaha. Pada tahun Peningkatan laba usaha juga tidak terlepas dari 2010, marjin laba usaha mengalami kenaikan adanya keuntungan selisih kurs. menjadi 0,82% yang berarti bahwa sebesar Marjin laba usaha Panorama pada tahun 0,82% dari total penjualan merupakan laba 2009 adalah 1,88% yang berarti bahwa sebesar usaha. Pada tahun 2011, marjin laba usaha naik 1,88% dari total penjualan yang didapatkan menjadi 1,14% yang berarti 1,14% dari total merupakan laba usaha. Pada tahun 2010, marjin penjualan merupakan laba usaha. Pada tahun laba usaha mengalami penurunan menjadi 2012, marjin laba usaha naik menjadi 1,45 % 1,66% yang berarti bahwa sebesar 1,66% dari

penurunan,

namun

Laba bersih

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 9. Penghitungan Net P rofit Margin PT Panorama Sentrawisata, Tbk (dalam miliar Rupiah)

Laba bersih

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentra wisata, Tbk

total penjualan merupakan laba usaha. Pada tergerus oleh karena adanya kerugian selisih tahun 2011, marjin laba usaha naik menjadi kurs yang besar. 1,85% yang berarti 1,85% dari total penjualan

Marjin laba bersih Bayu Buana pada tahun merupakan laba usaha. Pada tahun 2012, marjin 2009 adalah 0,04% yang berarti bahwa sebesar laba usaha mengalami kenaikan luar biasa 0,04% dari total penjualan yang didapatkan sebesar 158,29% menjadi 4,77% yang berarti merupakan laba bersih. Pada tahun 2010, marjin 4,77% dari total penjualan merupakan laba laba bersih mengalami kenaikan menjadi 0,62% usaha. Kemudian pada tahun 2013, marjin laba yang berarti bahwa sebesar 0,62% dari total usaha mengalami kenaikan menjadi 6,05% yang penjualan merupakan laba bersih. Pada tahun berarti 6,05% dari total penjualan merupakan 2011, marjin laba bersih naik menjadi 0,88% laba usaha.

yang berarti 0,88% dari total penjualan Marjin laba usaha yang semakin meningkat merupakan laba bersih. Pada tahun 2012, marjin menunjukkan bahwa baik Bayu Buana maupun laba bersih naik menjadi 1,08% yang berarti Panorama mampu menekan beban usahanya.

1,08% dari total penjualan merupakan laba bersih. Kemudian pada tahun 2013, marjin laba

Net Profit Margin (Marjin Laba Bersih)

bersih mengalami kenaikan menjadi 1,31% yang berarti 1,31% dari total penjualan

Marjin laba bersih merupakan jumlah

merupakan laba bersih.

perbandingan laba bersih dengan penjualan. Marjin laba bersih Panorama terus Data marjin laba bersih kedua emiten terdapat mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 pada tabel 8 dan 9. hingga 2013. Kenaikan laba bersih tertinggi Marjin laba bersih Bayu Buana terus terjadi pada tahun 2011, naik sebesar 154,91% mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 dibandingkan nilai laba bersih pada tahun hingga 2013. Kenaikan laba bersih tertinggi sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari nilai terjadi pada tahun 2010, naik sebesar penjualan yang naik dan pengelolaan atas beban 1.711,69% dibandingkan nilai laba bersih pada yang baik juga karena adanya keuntungan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari

selisih kurs.

buruknya nilai laba bersih tahun 2009, yang

2009 adalah 0,38% yang berarti bahwa sebesar menghasilkan laba usaha sebesar 4,50%. Pada 0,38% dari total penjualan yang didapatkan tahun 2011 rasio laba usaha terhadap tingkat merupakan laba bersih. Pada tahun 2010, marjin pengembalian investasi naik menjadi 6,18% laba bersih mengalami kenaikan menjadi 0,52% yang berarti bahwa investasi perusahaan pada yang berarti bahwa sebesar 0,52% dari total aset-asetnya dapat menghasilkan laba usaha penjualan merupakan laba bersih. Pada tahun sebesar 6,18%. 2011, marjin laba bersih naik menjadi 1,12%

Pada tahun 2012 rasio laba usaha terhadap yang berarti 1,12% dari total penjualan tingkat pengembalian investasi naik menjadi merupakan laba bersih. Pada tahun 2012, marjin 6,39% yang berarti bahwa investasi perusahaan laba bersih naik menjadi 2,13% yang berarti pada aset-asetnya dapat menghasilkan laba 2,13% dari total penjualan merupakan laba usaha sebesar 6,39%. Namun pada tahun 2013, bersih. Kemudian pada tahun 2013, marjin laba rasio laba usaha terhadap tingkat pengembalian bersih mengalami kenaikan menjadi 2,81% investasi mengalami penurunan menjadi 6,04% yang berarti 2,81% dari total penjualan yang berarti bahwa investasi perusahaan pada merupakan laba bersih.

aset-asetnya dapat menghasilkan laba usaha

Marjin laba bersih yang semakin meningkat sebesar 6,04% dari total aset yang dimiliki. menunjukkan bahwa baik Bayu Buana maupun

Rasio laba usaha terhadap tingkat Panorama mampu melakukan efisiensi atas pengembalian investasi Panorama terus beban-beban yang harus ditanggung untuk

mengalamai kenaikan sepanjang periode 2009 mempertahankan tingkat profitabilitas.

hingga 2013. Kenaikan total aset tertinggi terjadi pada tahun 2012, naik sebesar 33,98%

Operating Income Return on Investment dibandingkan nilai total aset pada periode tahun (Rasio Laba Usaha Terhadap Tingkat sebelumnya. Kenaikan nilai total aset terjadi

Pengembalian Investasi)

bukan hanya karena adanya peningkatan aktiva lancar, namun juga karena adanya penyesuaian

Rasio laba usaha terhadap tingkat atas nilai aktiva tetap yang dimiliki.

pengembalian investasi merupakan jumlah Rasio laba usaha terhadap tingkat

perbandingan laba usaha dengan total aset pengembalian investasi Panorama pada tahun yang dimiliki. Data rasio laba usaha terhadap 2009 adalah 5,91% yang berarti bahwa investasi tingkat pengembalian investasi kedua emiten

aset-asetnya dapat terdapat pada tabel 10 dan 11. menghasilkan laba usaha sebesar 5,91%. Pada Rasio laba usaha terhadap tingkat tahun 2010 rasio laba usaha terhadap tingkat pengembalian investasi Bayu Buana terus pengembalian investasi turun menjadi 4,51% mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 yang berarti bahwa investasi perusahaan pada hingga 2013. Kenaikan total aset tertinggi aset-asetnya dapat menghasilkan laba usaha terjadi pada tahun 2012, naik sebesar 35,17% sebesar 4,51%. Pada tahun 2011 rasio laba dibandingkan nilai total aset pada periode tahun usaha terhadap tingkat pengembalian investasi sebelumnya. Kenaikan nilai total aset tidak saja kembali mengalami kenaikan menjadi 4,86% karena adanya kenaikan nilai aktiva lancar, yang berarti bahwa investasi perusahaan pada namun juga karena adanya penyesuaian nilai aset-asetnya dapat menghasilkan laba usaha aktiva aset tidak lancar pada pos efek yang siap

dijual kapan saja. Pada tahun 2012 rasio laba usaha terhadap

Rasio laba usaha terhadap tingkat tingkat pengembalian investasi naik sebesar pengembalian investasi Bayu Buana pada tahun 48,51% menjadi 7,22% yang berarti bahwa 2009 adalah 2,14% yang berarti bahwa investasi investasi perusahaan pada aset-asetnya dapat perusahaan

menghasilkan laba usaha sebesar 7,22%. Pada menghasilkan laba usaha sebesar 2,14%. Pada tahun 2013, rasio laba usaha terhadap tingkat tahun 2010 rasio laba usaha terhadap tingkat pengembalian investasi melanjutkan tren pengembalian investasi naik sebesar 110,08% peningkatan menjadi 7,99% yang berarti bahwa menjadi 4,50% yang berarti bahwa investasi

PT Bayu Buana, Tbk(dalam miliar Rupiah)

Laba usaha

4,377 Total aset

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 11. Penghitungan Operating Income Return on Investment

PT Panorama Sentrawisata, Tbk (dalam miliar Rupiah)

73,761 37,071 27,882 28,696 Total aset

Laba usaha

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentra wisata, Tbk

perusahaan pada

dapat bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. menghasilkan laba usaha sebesar 7,99% dari Tingginya tingkat pengembalian investasi total aset yang dimiliki.

aset-asetnya

tersebut dipengaruhi oleh kenaikan laba bersih Rasio laba usaha terhadap tingkat sebesar 1.711,69% yang berasal dari kenaikan pengembalian investasi yang meningkat laba usaha dan penghasilan lain-lain. menunjukkan bahwa baik Bayu Buana maupun

Tingkat pengembalian investasi Bayu Panorama mampu mengelola aset-aset yang Buana pada tahun 2009 adalah 0,20% yang dimiliki secara

upaya berarti bahwa investasi perusahaan pada menghasilkan laba usaha.

efisien dalam

asetasetnya dapat menghasilkan laba bersih sebesar 0,20%. Pada tahun 2010 tingkat

Return on Investment (Tingkat Pengembalian pengembalian investasi naik menjadi 3,42%

Investasi)

yang berarti bahwa investasi perusahaan pada aset-asetnya dapat menghasilkan laba bersih

Tingkat pengembalian investasi merupakan sebesar 3,42%. Pada tahun 2011 tingkat jumlah perbandingan laba bersih dengan total pengembalian investasi naik menjadi 4,75% aset yang dimiliki. Data tingkat pengembalian yang berarti bahwa investasi perusahaan pada investasi kedua emiten adalah terdapat pada aset-asetnya dapat menghasilkan laba bersih tabel 12 dan 13.

sebesar 4,75%.

Tingkat pengembalian investasi Bayu Pada tahun 2012 tingkat pengembalian Buana terus mengalami kenaikan sepanjang investasi kembali naik menjadi 4,77% yang periode 2009 hingga 2012. Adapun pada tahun berarti bahwa investasi perusahaan pada aset- 2013,

asetnya dapat menghasilkan laba usaha sebesar mengalami penurunan sebesar 2,44%.

4,77%. Pada tahun 2013, tingkat pengembalian Pada tahun 2010, tingkat pengembalian investasi mengalami penurunan menjadi 4,65% investasi Bayu Buana naik sebesar 1.594,32%

(dalam miliar Rupiah)

0,411 Total aset

Laba bersih

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 13. Penghitungan Return on Investment PT Panorama Sentrawisata, Tbk(dalam miliar Rupiah)

Laba bersih

5,738 Total aset

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

yang berarti bahwa investasi perusahaan Pada tahun 2012 tingkat pengembalian padaaset-asetnya dapat menghasilkan laba investasi kembali naik menjadi 3,22% yang bersih sebesar 4,65% dari total aset yang berarti bahwa investasi perusahaan pada aset-

dimiliki. asetnya dapat menghasilkan laba bersih sebesar Tingkat pengembalian investasi Panorama 3,22%. Pada tahun 2013, tingkat pengembalian mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 investasi kembali naik menjadi 3,71% yang hingga 2013. Pada tahun 2011, tingkat berarti bahwa investasi perusahaan pada aset- pengembalian investasi Panorama naik sebesar asetnya dapat menghasilkan laba bersih sebesar 106,74% bila dibandingkan dengan periode 3,71% dari total aset yang dimiliki. sebelumnya. Tingginya tingkat pengembalian

Tingkat pengembalian investasi yang investasi tersebut dipengaruhi oleh kenaikan semakin meningkat menunjukkan bahwa baik laba bersih sebesar 154,91% yang berasal dari Bayu Buana maupun Panorama mampu kenaikan laba usaha dan penghasilan lain-lain.

mempertahankan tingkat profitabilitasnya. Tingkat

pengembalian investasi Kondisi ini sangatlah menguntungkan karena Panorama pada tahun 2009 adalah 1,18% yang dengan tingkat profitabilitas yang terjaga entitas berarti bahwa investasi perusahaan pada aset- akan dapat dengan mudah mendapatkan dana asetnya dapat menghasilkan laba bersih sebesar dari investor. 1,18%.

Pada tahun 2010 tingkat pengembalian Return on Equity (Tingkat Pengembalian investasi naik menjadi 1,42% yang berarti Modal)

bahwa investasi perusahaan pada aset-asetnya Tingkat pengembalian modal merupakan dapat menghasilkan laba bersih sebesar 1,42%. jumlah perbandingan laba bersih dengan ekuitas Pada tahun 2011 tingkat pengembalian investasi yang dimiliki. Data tingkat pengembalian naik menjadi 2,94% yang berarti bahwa modal kedua emiten terdapat pada tapel 14 dan investasi perusahaan pada aset-asetnya dapat

menghasilkan laba bersih sebesar 2,94%.

(dalam miliar Rupiah)

Laba bersih

0,411 Total ekuitas

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk

Tabel 15. Penghitungan Return on Equity PT Panorama Sentrawisata, Tbk (dalam miliar Rupiah)

5,738 Total ekuitas

Laba bersih

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

Tingkat pengembalian modal Bayu Buana menjadi 10,04% yang berarti bahwa setiap mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 Rp100 yang diinvestasikan para pemegang hingga 2011. Adapun pada tahun 2012 hingga saham akan memperoleh pengembalian sebesar tahun 2013, tingkat pengembalian investasi pengembalian modal kembali turun sebesar mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,19% menjadi 9,52% yang berarti bahwa setiap 3,68% dan 5,19%. Kondisi ini disebabkan Rp100 yang diinvestasikan para pemegang karena presentase kenaikan ekuitas tidak saham akan memperoleh pengembalian sebesar mampu menghasilkan kenaikan laba bersih Rp9,52. yang memadai.

Tingkat pengembalian modal Panorama Tingkat pengembalian modal Bayu Buana terus mengalami kenaikan sepanjang periode pada tahun 2009 adalah 0,46% yang berarti 2009 hingga 2013. Ekuitas Panorama juga bahwa setiap Rp100 yang diinvestasikan para mengalami kenaikan sepanjang periode 2009 pemegang

memperoleh hingga 2013 dimana kenaikan nilai ekuitas pengembalian sebesar Rp0,46. Pada tahun 2010 tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar tingkat pengembalian modal mengalami 26,47%. Kenaikan nilai total ekuitas disebabkan

saham

akan

peningkatan yang sangat mencolok sebesar oleh naiknya jumlah saldo laba perusahaan. 1.561,90% menjadi 7,66% yang berarti bahwa

Tingkat pengembalian modal Panorama setiap Rp100 yang diinvestasikan para pada tahun 2009 adalah 2,48% yang berarti pemegang

memperoleh bahwa setiap Rp100 yang diinvestasikan para pengembalian sebesar Rp7,66. Pada tahun 2011 pemegang

saham

akan

akan memperoleh tingkat pengembalian modal kembali naik pengembalian sebesar Rp2,48. Pada tahun 2010 menjadi 10,42% yang berarti bahwa setiap tingkat pengembalian modal naik menjadi Rp100 yang diinvestasikan para pemegang 3,67% yang berarti bahwa setiap Rp100 yang saham akan memperoleh pengembalian sebesar diinvestasikan para pemegang saham akan Rp10,42.

saham

memperoleh pengembalian sebesar Rp3,67. Pada tahun 2012, tingkat pengembalian Pada tahun 2011 tingkat pengembalian modal modal mulai mengawali fase penurunan mengalami peningkatan yang sangat mencolok

PANORAMA PROFITABILITA 200 201 201 201 201 200

BAYU BUANA

0,04 0,62 0,88 1,08 1,31 0,38 0,52 1,12 2,13 2,81 Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk dan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

BAYU PANORAMA

Gambar 2. Grafik Marjin Laba Kotor

sebesar 134,24% menjadi 8,60% yang berarti profitabilitasnya dengan mengelola modal para bahwa setiap Rp 100 yang

pemegang saham secara baik. diinvestasikan para pemegang saham akan

Profitabilitas suatu entitas merupakan memperoleh pengembalian sebesar Rp8,6.

kemampuan entitas untuk memperoleh profit Pada tahun 2012, tingkat pengembalian atau keuntungan. Dalam menganalisisnya modal naik menjadi 11,34% yang berarti bahwa diperlukan

Penelitian ini setiap Rp100 yang diinvestasikan para menggunakan rasio-rasio profitabilitas. Untuk pemegang

alat

ukur.

memperoleh mengetahui sejauh mana kondisi keuangan pengembalian sebesar Rp11,34. Pada tahun perusahaan melalui rasio yang sudah dihitung, 2013, tingkat pengembalian modal kembali naik maka rasio tadi harus diperbandingkan dengan menjadi 12,96% yang berarti bahwa setiap suatu tolok ukur. Rp100 yang diinvestasikan para pemegang

saham

akan

Sepanjang tahun 2009 hingga 2013, saham akan memperoleh pengembalian sebesar Bayu Buana berhasil meningkatkan angka Rp12,96.

penjualan. Naiknya angka penjualan secara Tingkat pengembalian modal yang semakin umum mempengaruhi jumlah peningkatan baik meningkat menunjukkan bahwa suatu entitas laba kotor, laba usaha maupun laba bersih. Hal usaha mampu mempertahankan tingkat ini juga berakibat pada naiknya rasio

profitabilitas marjin kecuali marjin laba

BAYU PANORAMA

Gambar 3. Grafik Marjin Laba Usaha

BAYU PANORAMA

Gambar 4. Grafik Marjin Laba Bersih

laba kotor pada tahun 2011 yang mengalami laba kotor tertinggi terjadi pada tahun 2012 penurunan sebesar 3,42% dari posisi pada tahun sebesar 55,94% dari periode tahun sebelumnya. sebelumnya.

Namun demikian pada tahun ini, peningkatan Marjin laba kotor Bayu Buana yang turun laba kotor terjadi pada saat turunnya angka ketika jumlah total penjualan naik menunjukkan penjualan. Peningkatan laba kotor tersebut bahwa perusahaan tidak mampu menekan beban terjadi karena Panorama mampu mengelola pokok penjualan dari produk-produk yang beban pokok penjualan atas produk yang dijual. Kenaikan penjualan pada tahun 2011 ditawarkan dengan baik. sebesar 14,88% disokong oleh kenaikan jumlah

Pada tahun 2010, marjin laba usaha beban pokok penjualan sebesar 15,07 % Bayu Buana mengalami peningkatan sebesar sehingga laju pertumbuhan laba kotor menjadi 112,49% dari periode sebelumnya menjadi terhambat. Meskipun sempat mengalami 0,82%. Hal ini tidak terlepas dari kinerja penurunan pada tahun 2011, Bayu Buana perusahaan yang mampu meningkatkan laba berhasil meningkatkan marjin laba kotor pada usaha

124,63% meskipun tahun 2012 dan 2013. Sementara itu, pada penjualanhanya naik sebesar 5,72%. periode yang sama, marjin laba kotor Panorama Kenaikan laba usaha terjadi karena selalu mengalami peningkatan. Kenaikan marjin perusahaan mampu menekan total

sebesar

Tabel 17. Ringkasan Rasio Profitabilitas Return Tahun 2009 s.d. 2013 (dalam %)

BAYU BUANA

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk dan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

BAYU PANORAMA

Gambar 5. Grafik Rasio Laba Usaha Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi

beban penjualan untuk kegiatan iklan dan karena adanya kenaikan laba bersih sebesar promosi.

1.711,69% yang berasal dari kenaikan laba Sementara itu, pada periode yang sama, usaha dan penghasilan lain-lain. Namun marjin laba usaha Panorama juga mengalami demikian, hal ini juga tidak terlepas dari penurunan. Marjin laba usaha Panorama turun buruknya nilai laba bersih tahun 2009, yang sebesar

periode tergerus oleh kerugian selisih kurs yang besar. sebelumnya karena adanya kenaikan beban gaji

dibandingkan

Marjin laba bersih Panorama juga dan tunjangan sebesar 31,94%. Meskipun mengalami kenaikan sepanjang tahun 2009 sempat mengalami penurunan pada tahun 2010, hingga 2013. Kenaikan marjin laba bersih Panorama berhasil meningkatkan marjin laba tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar usaha pada tahun 2012 dan 2013. Bahkan pada 113,63% dibandingkan dengan posisi marjin tahun 2012 marjin laba usaha naik sebesar laba bersih pada tahun sebelumnya. Kondisi ini 158,29% dibandingkan periode sebelumnya terjadi karena laba bersih pada tahun 2011, naik menjadi 4,77%.

sebesar 154,91% dibandingkan nilai laba bersih Marjin laba bersih Bayu Buana mengalami pada tahun sebelumnya yang berasal dari kenaikan sepanjang tahun 2009 hingga 2013. kenaikan penjualan dan keuntungan selisih Kenaikan marjin laba bersih tertinggi terjadi kurs. pada tahun

2010 sebesar 1.613,73% Tingkat pengembalian yang terjaga dibandingkan dengan posisi marjin laba bersih sepanjang tahun menunjukkan bahwa Bayu pada tahun sebelumnya. Kondisi ini terjadi Buana dapat memaksimalkan nilai investasinya

BAYU PANORAMA

Gambar 6. Grafik Tingkat Pengembalian Investasi

BAYU PANORAMA

Gambar 7. Grafik Tingkat Pengembalian Modal

dalam aset untuk menghasilkan laba dan investasi

justru mengalami mampu mengelola investasi para pemegang penurunan sebesar 23,66% dibandingkan nilai saham secara baik. Terlihat dari terjaganya pada tahun sebelumnya menjadi 4,51%. Hal ini pergerakan

Panorama

yang disebabkan karena laba usaha Bayu Buana menunjukkan bahwa investasi oleh pemegang mengalami penurunan sebesar 2,84% meskipun saham perusahaan akan terus berkembang total aset meningkat sebesar 27,29% bila karena Bayu Buana mampu terus meraih laba.

dibandingkan dengan nilai pada tahun Pada tahun 2010, rasio laba usaha sebelumnya.Pada

2010, tingkat terhadap tingkat pengembalian investasi Bayu pengembalian investasi Bayu Buana mengalami Buana mengalami kenaikan sebesar 110,08% kenaikan sebesar 1.594,32% dibandingkan nilai dibandingkan nilai pada tahun sebelumnya pada tahun sebelumnya menjadi 3,42%. Hal ini menjadi 4,50%. Hal ini disebabkan karena laba disebabkan karena laba bersih Bayu Buana usaha Bayu Buana meningkat sebesar 124,63% meningkat sebesar 1.711,69% meskipun total meskipun total aset hanya mengalami kenaikan aset hanya mengalami kenaikan sebesar 6,93% sebesar 6,93% bila dibandingkan dengan nilai bila dibandingkan dengan nilai pada tahun pada tahun sebelumnya.

tahun

sebelumnya.

Sementara itu, pada periode yang sama Sementara itu, tingkat pengembalian rasio laba usaha terhadap tingkat pengembalian investasi Panorama sepanjang tahun 2009

BAYU BUANA

PANORAMA

KETERANGAN 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

Penjualan 1,14 1,20 1,38 1,52 1,60 1,52 1,68 2,00 1,54 1,69 Total Aset

TAT 5,58 5,51 5,40 4,41 3,54 3,13 2,72 2.63 1,51 1,32

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk dan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

BAYU PANORAMA

Gambar 8. Grafik Perputaran Total Aktiva

hingga 2013 terus mengalami kenaikan. Kondisi ini disebabkan karena presentase Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 kenaikan ekuitas tidak mampu menghasilkan sebesar 106,74% dibandingkan nilai pada tahun kenaikan laba bersih yang memadai. sebelumnya menjadi 2,94%. Hal ini disebabkan

Sementara itu, tingkat pengembalian karena laba bersih Panorama mengalami modal Panorama sepanjang tahun 2009 hingga kenaikan sebesar 154,91% pada saat total aset 2013 terus mengalami kenaikan. Kenaikan mengalami peningkatan sebesar 23,30% bila tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar dibandingkan dengan nilai pada tahun 134,24% dibandingkan nilai pada tahun sebelumnya.

sebelumnya menjadi 8,60%. Hal ini disebabkan Pada tahun 2010, tingkat pengembalian karena laba bersih Panorama mengalami modal Bayu Buana mengalami kenaikan kenaikan sebesar 154,91% pada saat total sebesar 1.594,32% dibandingkan nilai pada ekuitas mengalami peningkatan sebesar 8,82% tahun sebelumnya menjadi 3,42%. Hal ini bila dibandingkan dengan nilai pada tahun disebabkan karena laba bersih Bayu Buana sebelumnya. meningkat sebesar 1.711,69% meskipun total

Pada bagian sebelumnya profitabilitas ekuitas hanya mengalami kenaikan sebesar Bayu Buana dan Panorama dalam hal tingkat 9,01% bila dibandingkan dengan nilai pada pengembalian ekuitas telah diukur dengan tahun sebelumnya. Adapun pada tahun 2012 sebuah perbandingan antara laba bersih dengan hingga tahun 2013, tingkat pengembalian ekuitas saham yang dimiliki oleh tiap-tiap investasi mengalami penurunan masing-

entitas. Dari penghitungan tersebut tampak masing sebesar 3,68 % dan 5,19 %.

bahwa tingkat pengembalian yang dimiliki

BAYU BUANA

PANORAMA

KETERANGAN 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

0,50 0,73 0,91 Total Aset

Total Hutang

Debt ratio 56,27 55,42 54,42 52,49 51,11 52,45 61,41 66,04 71,59 71,37

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT Bayu Buana, Tbk dan PT Panorama Sentrawisata, Tbk

BAYU PANORAMA

Gambar 9. Grafik Rasio Hutang

Panorama lebih baik karena mampu periode, perputaran total aktiva Bayu Buana memberikan

pertumbuhan tingkat terus mengalami penurunan hingga menyentuh pengembalian modal para pemegang saham. 3,54 pada akhir tahun 2013. Namun hal tersebut bukan merupakan satu-

Sementara itu, perputaran total aktiva satunya ukuran yang menunjukkan profitabilitas Panorama pada tahun 2009 sebesar 3,13 yang entitas. Pendekatan lain dapat digunakan untuk berarti bahwa penjualan yang dihasilkan mengevaluasi suatu tingkat pengembalian perusahaan sebesar 3,13 kali total aset yang perusahaan. Analisis Dupont merupakan suatu

dimilikinya. Pada tahun 2010 perputaran total metode yang digunakan untuk menganalisis aktiva mengalami penurunan menjadi 2,72 yang profitabilitas

tingkat berarti penjualan sebesar 2,72 kali total aset. pengembalian ekuitas. Setelah melakukan Selanjutnya pada tiap-tiap periode, perputaran breakdown terhadap tingkat pengembalian total aktiva Panorama juga terus mengalami ekuitas akan terlihat dari mana didapatkan

perusahaan

dan

penurunan hingga menyentuh 1,32 pada akhir sebuah rasio tingkat pengembalian ekuitas.

tahun 2013. Rasio hutang Bayu Buana terus Perputaran total aktiva ( total asset mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada turnover /TAT) Bayu Buana pada tahun 2009 tahun 2009 rasio hutang Bayu Buana sebesar sebesar 5,58 yang berarti bahwa penjualan yang 56,27% yang berarti bahwa 56,27% aset yang dihasilkan perusahaan sebesar 5,58 kali total dimiliki dibiayai dari hutang. Pada tahun 2010, aset yang dimilikinya. Pada tahun 2010 rasio hutang mengalami penurunan menjadi perputaran total aktiva mengalami penurunan 55,42% yang berarti bahwa 55,42% aset yang menjadi 5,51 yang berarti penjualan sebesar dimiliki dibiayai dari hutang. Selanjutnya pada 5,51 kali total aset. Selanjutnya pada tiap-tiap

tiap-tiap periode, rasio hutang Bayu Buana terus 101

Gambar 10. Grafik Analisis Dupont

mengalami penurunan hingga menyentuh 51,11 naik sebesar 134,24% menjadi 8,60%. pada akhir tahun 2013.

Sepanjang tahun 2009 hingga 2013, Sementara itu, rasio hutang Panorama pada profitabilitas Panorama terus mengalami tahun 2009 sebesar 52,45% yang berarti bahwa peningkatan, hingga mampu mencapai angka 52,45% aset yang dimiliki dibiayai dari hutang. tertingginya pada tahun 2013 pada nilai Pada tahun 2010 sampai tahun 2012, rasio 12,96%. hutang Panorama mengalami kenaikan menjadi

Untuk memaksimalkan marjin laba bersih, 71,59% pada akhir tahun 2012 yang berarti Bayu Buana perlu melakukan pengelolaan yang bahwa 71,59% aset yang dimiliki dibiayai dari lebih baik dalam hal beban pajak yang timbul. hutang. Pada tahun 2013, rasio hutang Kewajiban pajak tangguhan merupakan Panorama turun menjadi 71,37%.

kenaikan hutang pajak di tahun-tahun Dari analisis Dupont diketahui bahwa Bayu mendatang sebagai akibat dari perbedaan Buana mampu mengelola rasio hutangnya temporer dari nilai buku komersial dan nilai secara lebih baik dari pada Panorama. Namun buku fiskal yang dapat menimbulkan suatu secara umum tingkat profitabilitas Panorama jumlah yang boleh dikurangkan atau sejumlah jauh lebih baik dari pada tingkat profitabilitas kena pajak dalam perhitungan laba fiskal pada Bayu Buana.

periode mendatang. Pengelolaan pajak yang Pada tahun 2009, tingkat pengembalian baik dapat meningkatkan laba bersih; ekuitas Bayu Buana hanya 0,46% karena

Bayu Buana sebaiknya menahan laju mengalami kerugian selisih kurs yang sangat penambahan jumlah aset tetap dengan besar. Besaran rugi selisih kurs yang dialami melakukan efisiensi dan efektivitas penggunaan Bayu Buana melebihi jumlah laba usaha yang aset tetap yang ada untuk menghasilkan laba. dihasilkan. Bayu Buana dapat terhindar dari Pada tahun 2013 rasio laba usaha terhadap ancaman kerugian karena adanya pemasukan tingkat pengembalian investasi Bayu Buana dari penghasilan lain-lain. Pada tahun 2010, mengalami penurunan karena penambahan total profitabilitas Bayu Buana meningkat menjadi aset tidak mampu menghasilkan peningkatan

7,66%. Profitabilitas Bayu Buana mencapai laba usaha yang lebih baik secara konstan; angka tertingginya pada tahun 2011 pada nilai

Dalam hal tingkat pengembalian 10,42% atau naik sebesar 1.561,90% investasi, kedua emiten perlu untuk melakukan dibandingkan dengan posisi pada tahun 2010.

pengelolaan yang lebih baik dalam pos Profitabilitas Panorama juga mengalami penghasilan lain-lain. Pada tahun 2011, peningkatan yang signifikan pada tahun 2011,

kenaikan laba bersih Panorama yang tinggi 102 kenaikan laba bersih Panorama yang tinggi 102

pos penghasilan lain-lain; dengan baik.

Dengan semakin tingginya ekuitas yang Bayu Buana perlu menyusun skema dimilikinya, kedua emiten perlu untuk yang tepat dalam pemberian insentif kepada melakukan ekspansi pasar jasa pariwisata secara karyawan. Untuk menekan beban penjualan, berkala. Pada tahun 2013, pengoperasian sewa Panorama perlu mencari alternatif kegiatan kendaraan tradisional Europcar di Indonesia iklan dan promosi. oleh Panorama mampu meningkatkan laba usaha;

DAFTAR PUSTAKA

Bayu Buana perlu untuk menetapkan kebijakan dalam rangka menekan jumlah Athoillah,

2010. Dasar-dasar kewajiban lancar dan meningkatkan aset

Anton.

Manajemen . Bandung: C.V Pustaka lancarnya terutama kas dan setara kas secara

Setia.

bertahap sehingga proporsi kewajiban lancar Belkaoui, Ahmed Riahi, 2000. Teori Akuntansi . tidak terlalu besar;

Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Cheung, Ronnie dan Pamela Lam. 2009. How

Simpulan

Travel Agency Survive in eBusiness World? . (Volume 10, 2009, ISSN: 1943-

Tingkat profitabilitas PT Panorama 7765, Hlm 85-92). Norristown, PA: Sentrawisata, Tbk sepanjang tahun 2009 sampai Communications of the IBIMA. dengan tahun 2013 lebih baik dari pada Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis profitabilitas PT Bayu Buana, Tbk. Melalui Atas Laporan Keuangan . Jakarta: PT analisis Dupont, diketahui bahwa hutang Raja Grafindo Persada. memiliki peran signifikan dalam mempengaruhi Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2012. profitabilitas kedua emiten, dimana hutang Dasar-dasa r Manajemen Keuangan . berbanding lurus terhadap profitabilitas.

Jogjakarta: BPFE

Pada periode tersebut, bertambahnya Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar hutang Panorama mampu meningkatkan Akuntansi Keuangan . Jakarta: Salemba profitabilitas perusahaan. Sementara pada Bayu

Empat.

Buana, kebijakan

pengurangan

hutang

Kasmir. 2008 . Analisis Laporan Keuangan . mengakibatkan penurunan tingkat profitabilitas. Jakarta: Rajawali Pers. Sepanjang tahun 2009 hingga 2013,

2010. Pengantar profitabilitas Panorama terus mengalami

-------------------------.

Keuangan . Jakarta: peningkatan, hingga mampu mencapai angka Kencana Prenada Media Group. tertingginya pada tahun 2013 pada nilai Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William 12,96%. Petty dan David F. Scott, JR. 2010. Untuk menekan beban pokok penjualan, Financial Management Principles and sebagai anggota IATA, Bayu Buana perlu Applications . Edisi ke11. New Jersey: melakukan peninjauan kembali atas kontrak Pearson International Edition. kerja sama yang telah terjalin dengan para Mufiz, Ali. 2004. P engantar Ilmu Administrasi supplier non-IATA. IATA memberikan Negara . Edisi I. Jakarta: Universitas kelonggaran

Manajemen

kepada anggotanya

untuk

Terbuka.

mengkonsultasikan harga antar sesama anggota; Munawir. 2000. Analisis Laporan Keuangan . Kedua emiten perlu untuk lebih aktif dalam

Jogjakarta: Liberty.

melakukan transaksi derivatif di pasar uang Muqodim. 2005. Teori Akuntansi . Edisi 1. dalam pengelolaan laba (rugi) selisih kurs. Jogjakarta: Ekonisia. Kerugian akibat fluktuasi nilai mata uang yang

Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Jakarta: Wedatama Widya

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-da sar Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Pembelanjaan Perusahaan . Jogjakarta:

Budaya Universitas Indonesia. BPFE.

Teori Akuntansi Silalahi, Ulbert. 2006. Studi Tentang Ilmu

Suwardjono.

Perekayasaan P elaporan Keuangan . Administrasi

Edisi ke-3. Jogjakarta: BPFE. Dimensi .

Baru Terry, George R. Dan Leslie W. Rue. 2005. Algensindo Dasar-Dasa r Manajemen . Jakarta: Bumi Soemarsono, S.R. 2004. Akuntansi: Suatu

Pengantar . Edisi Kelima, Buku 1.