Penentuan Bobot (W)
Penentuan Bobot (W)
Melalui analisis MAM ini akan Jumlah urutan atribut : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 diketahui apakah positioning susu bubuk
Anlene telah mencapai hasil seperti yang Setelah bobot ditentukan, kemudian
diinginkan atau tidak. Dalam bagian pertama bobot tersebut digunakan sebagai alat untuk
kuesioner yang harus diisi oleh responden menghitung sikap atau tanggapan responden
adalah responden diminta untuk menyatakan terhadap positioning yang dilakukan New keinginan mereka akan seperti apakah Zealand Milk Indonesia. Dari sepuluh atribut
seharusnya produk susu bubuk Anlene itu, yang terdapat didalam kuesioner, responden
adapun atribut-atribut yang dinilai adalah: diminta untuk mengurutkan berdasarkan
Bebas gula pasir, tanpa bahan pengawet yang kepentingannya, dan hasilnya dapat dilihat pada berbahaya, rendah kalori, mengandung zat gizi
tabel 1.
yang dibutuhkan tubuh, kandungan kalsium Kemudian, setelah didapat tabel urutan
yang tinggi ( positioning on product feature ), kepentingan seperti pada tabel 2, nilai yang ada
tidak menyebabkan kegemukan, mencegah pada tiap nomor lalu dikalikan dengan nomor
tulang dan gigi keropos, rendah kolesterol, dan urutan yang dipilih, sehingga akan ditemukan
baik bagi kesehatan ( positioning on benefit ). hasil kali urutan kepentingan dalam Tabel 3. Kemudian pada bagian yang kedua dengan Jumlah hasil kali urutan kepentingan
atribut yang sama, responden diminta untuk seperti dalam tabel 3 digunakan untuk
menyatakan keyakinan mereka akan produk menentukan bobot yang dipakai. Atribut yang
susu bubuk Anlene. Sehingga akan diketahui jumlah hasil kalinya terkecil diberi bobot selisih antara nilai ideal dengan kenyataan yang
pertama dan seterusnya.
ada. Semakin kecil hasil hitung MAM, berarti Dengan telah ditentukannya bobot (W)
semakin berhsil pula product positioning yang untuk masing-masing atribut pada tabel 4, maka
telah dilakukan New Zealand Milk Indonesia pada tabel 5 kita bisa melihat rata-rata dari nilai
terhadap susu bubuk Anlene karena ideal telah respon ideal dan kenyataan ( I - X ).
mendekati kenyataan. Dan sebaliknya, semakin Setelah menghitung nilai ideal (Ii), besar hasil hitung MAM (Ab), berarti product belief (Bi) dan selisih (Ii-Bi), langkah terakhir positioning yang telah dilakukan New Zealand dalam perhitungan MAM adalah menjumlahkan
Milk Indonesia tidak berhasil. hasil kali bobot masing-masing atribut dengan
Untuk penilaian pengisian kuesioner, selisih nilai ideal dan kenyataan. Hasil dari
tiap pernyataan diberi nilai yang telah perhitungan tersebut disajikan pada Tabel 6.
No
Nama Atribut
Bebas Gula Pasir
Tanpa Bahan Pengawet Berbahaya
Rendah Kolesterol
Rendah Kalori
10,90 Atribut 6
Tinggi Kalsium
Baik Bagi Tulang dan Gigi
Tidak Menyebabkan Gemuk
Atribut 8 3 100 5,45
Mengandung Zat Gizi yang
dibutuhkan tubuh
Atribut 9 2 100 Oestoporosis 3,63
Mengurangi Resiko Terkena
Baik Bagi Kesehatan
Tabel 2. Urutan Kepentingan
Tabel 3. Hasil Kali Urutan Kepentingan
Tabel 4. Urutan Bobot Kepentingan
Keterangan
Jumlah Bobot
Hasil Kali
Atribut
Diberi bobot Pertama (1)
Atribut 1 Diberi bobot Kedua (2)
Atribut 3 Diberi bobot Ketiga (3)
Atribut 7 Diberi bobot Keempat (4)
Atribut 4 Diberi bobot Kelima (5)
Atribut 8 Diberi bobot Keenam (6)
Atribut 6 Diberi bobot Ketujuh (7)
Atribut 10 Diberi bobot Kedelapan (8)
Atribut 9 Diberi bobot Kesembilan (9)
Atribut 5 Diberi bobot Kesepuluh (10)
Tabel 5. Rata-Rata Nilai Ideal, Belief Dan Selisih
No Nama Atribut
Ideal (Ii)
Belief (Bi)
Selisih (Ii-Bi)
1 Bebas Gula Pasir
0,53 2 Tanpa Bahan Pengawet Berbahaya
0,14 3 Rendah Kolesterol
0,54 4 Rendah Kalori
0,43 5 Tinggi Kalsium
0,45 6 Baik Bagi Tulang dan Gigi
0,42 7 Tidak Menyebabkan Gemuk
0,18 8 Mengandung Zat Gizi yang dibutuhkan tubuh
0,22 9 Mengurangi Resiko Terkena Oestoporosis
0,32 10 Baik Bagi Kesehatan
Bobot Sikap Konsumen Atribut
Bebas Gula Pasir
18,18 9,63 Tanpa Bahan Pengawet Berbahaya
16,36 0,25 Rendah Kolesterol
14,54 8,83 Rendah Kalori
12,72 5,47 Tinggi Kalsium
10,90 1,63 Baik Bagi Tulang dan Gigi
9,09 3,81 Tidak Menyebabkan Gemuk
7,27 2,61 Mengandung Zat Gizi yang dibutuhkan tubuh
5,45 2,40 Mengurangi Resiko Terkena Oestoporosis
3,63 1,74 Baik Bagi Kesehatan
Ab (Sikap Konsumen) = 36,67
Pembahasan
pada setiap atribut. Sedangkan skor paling buruk adalah kalau kualitas pengalaman pada
Dari hasil perhitungan MAM (Tabel 6), masing-masing atribut minimal. Jadi, skor ditemukan nilai sikap konsumen (Ab) terhadap maksimal yang mungkin adalah 390,68. Angka positioning New Zealand Milk Indonesia adalah ini berasal dari perhitungan : (Bilson Simamora, sebesar 36,67. Dan karena skala yang
digunakan untuk pengukuran adalah skala 5
Ab =
Wi (Ii - Xi)
sampai 1 (sangat setuju - sangat tidak setuju),
16,36(4,94-1) + maka pengambilan keputusan dilakukan dengan
Ab = 18,18(4,87-1)
12,72(4,92-1) + cara:
1. Product Positioning
yang dilakukan New
7,27(4,97-1) + 5,45(4,95-1) + 3,63(4,92- Zealand Milk Indonesia terhadap susu bubuk
1) + 1,81(4,94-1)
Anlene berhasil apabila diperoleh nilai sikap
(Ab) minimal, atau ideal = belief (Ab = 1).
2. Product Positioning yang dilakukan New Setelah diketahui skor maksimal, berikut ini Zealand Milk Indonesia terhadap susu bubuk akan digambarkan skala intervalnya. Karena Anlene tidak berhasil apabila diperoleh nilai jumlah responden yang dipakai dalam sikap (Ab) maximal, dalam hal ini 5, yang penelitian ini adalah 100 orang, maka dengan berarti ideal masih jauh dari belief.
sendirinya angka minimal dan maksimal itupun Dalam penghitungan MAM, skor ideal dikalikan dengan 100, sehingga batas
adalah nol (0). Skor ini diperoleh kalau kualitas penerimaan dan penolakan hipotesis akan ideal (Ii) sama persis dengan kualitas yang terlihat seperti skala interval berikut: dialami adalah nol (0). Skor ini diperoleh kalau kualitas penerimaan dan penolakan hipotesis akan ideal (Ii) sama persis dengan kualitas yang terlihat seperti skala interval berikut: dialami
1. New Zealand Milk Indonesia telah melakukan product positioning terhadap susu bubuk Anlene yang dapat dilihat dari
Adapun skala linier numerik untuk penelitian strategi pemasaran mereka. Dengan slogan ini adalah :
" mencegah
oestoporosis",
"mempertahankan tulang yang kuat", dan 78,136 Ab 156,272 = Setuju
0 Ab 78,136
= Sangat Setuju
sebagainya. Hal itu digunakan baik untuk 156,272 Ab 234,408 = Netral
iklan televisi maupun iklan di media cetak, 234,408 Ab 312,544 = Tidak Setuju
sedangkan strategi yang secara khusus 312,544
digunakan dalam product positioning Ab 390,68 = Sangat Tidak Setuju adalah Product Positioning on Product
Disamping perhitungan diatas, ada juga Features (susu bubuk Anlene diposisikan cara perhitungan
F. bebas gula pasir, tinggi kalsium, bebas Engel,Roger D. Blackwell, dan Paul W.
menurut
James
lemak) dan Product Positioning on Benefits Miniard, yang menyatakan bahwa penilaian
(produk susu bubuk Anlene diposisikan dari hasil penghitungan untuk angka ideal
sebgai produk yang baik untuk tulang dan adalah
gigi, aman bagi penderita diabetes, dan baik menggunakan skala persentase dari 0 persen
bagi kesehatan).
hingga 100 persen. Adapun untuk penghitungan
2. Hasil perhitungan MAM untuk mengetahui persentase dapat dihitung sebagai berikut :
apakah product positioning yang dilakukan New Zealand Milk Indonesia terhadap susu
36,67 bubuk Anlene berhasil atau tidak, = x 100 %
menunjukkan nilai mendekati minimal, 390,68
yaitu 36,67 yang berarti bahwa hanya ada sedikit perbedaan antara kondisi ideal
= 9,38 % dengan kenyataan yang ada saat ini menurut konsumen. Dengan demikian product
maka : positioning yang dilakukan terhadap susu
0 Ab 20 %
= Sangat Setuju
bubuk Anlene berhasil.
20% Ab 40% = Setuju 40% Ab 60% = Netral
DAFTAR PUSTAKA
60 Ab 80% = Tidak Setuju 80% Ab 100% = Sangat Tidak Setuju
Daniel Jr., Carl, Mc dan William R Darden, Dari hasil perhitungan MAM mengenai
1997. Marketing . US: Massachussets. sikap responden terhadap positioning yang
Hussey, Jill and Roger Hussey. 1998. Business dilakukan New Zealand Milk Indonesia
Research: a Practical Guide For terhadap susu bubuk Anlene didapat hasil
Undergraduate Students . New York: sebesar 36,67 (9,38 %). Nilai ini mendekati
Palgrave.
nilai 0 (berhasil) dan terletak jauh dari nilai 500 James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul (390,68 atau 100 %) tidak berhasil), sehingga
W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen . positioning produk ini dapat dikatakan berhasil.
Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara. Kotler dan Philip. 1990. Pemasaran: Teori,
Simpulan
Analisis, dan Implementasi . Jakarta: Erlangga.
Dalam rangka meneliti apakah product Mc. Kenna, Regis. 1990. Sentuhan Regis: Kiat positioning yang dilakukan New Zealand Milk
Pemasa ran Untuk Situasi Tidak Pasti, Indonesia terhadap susu bubuk Anlene berhasil
Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Pemasa ran: Teori dan praktek Sehari- Perilaku Konsumen , Jakarta: PT. hari, Jakarta: Intermedia.
Gramedia Pustaka Utama. Ries, Al, dan Jack Trout. 1987. Perang
Http//:www.google.com, Multiatribute Attitude Pemasa ran . Jakarta: Erlangga.
Model.
Ries, Al, dan Jack Trout. 1988. Mengatur Posisi . Jakarta: Erlangga.
Rensis, Likert. 1932. “A Technique for the
measurement of attitudes”, Jurnal Psikologi
, 140(55): hlm. 1-55. Sigit, Suhardi. 2003. Pengantar Metodologi
Penelitian: Sosial - Bisnis -Manajemen , Yogyakarta:
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata.