KADERISASI DAN M ANAJEM EN SDM LDK
KADERISASI DAN M ANAJEM EN SDM LDK
pemimpin-pemimpinnya, dimana kebaikan-kebaikan yang berserakan pada orang-orang ammah (umum) terkumpul dalam dirinya. Ket iga, basis massa yang mengikuti pemimpin-pemimpinnya, dan keempat adalah unsur w akt u.
Jadi, keberjalanan suatu umat bisa dijelaskan sebagai berikut . Para kader at au pemimpin dat ang dengan membaw a suat u risalah t ert ent u dan kemudian mereka membina orang-orang di sekit arnya sehingga t erbent uklah suat u basis massa pendukung risalah t ersebut . Lant as umat tersebut berjalan dengan risalah t ersebut selama rent ang w akt u t ert ent u. Saat um at t ersebut m ulai meninggalkan risalah yang semula menjadi landasan hidupnya dan berganti menjadi risalah yang lain, maka dapat dikat akan mereka sudah menjadi umat yang lain.
Konsep ke-umat -an t ersebut dapat dit erjemahkan dalam ruang lingkup yang lebih sempit , yait u masyarakat kampus. Tent unya skenario yang kit a inginkan adalah begini, seorang at au sekelompok orang kader dakw ah kampus membaw a konsep Islam dan membina orang-orang di sekit arnya sehingga t erbent uklah sebuah komunit as yang shalih yang semakin berkembang dan kemudian menjelma menjadi kehidupan kampus yang didasarkan pada konsep dan nilai- nilai Islam. Dengan kat a lain, kit a ingin membangun masyarakat kampus yang islami, dimana Islam t egak di dalamnya dan Al-Qur’an hidup di dalamnya.
Pent ahapan dalam dakw ah adalah sunnat ullah. Dalam hal ini pun perlu diperhat ikan t ahapan-t ahapan dalam membangun masyarakat kampus. Tahapan-
t ahapan t ersebut adalah:
1. M embangun basis kader
Tahap ini adalah t ahap pembinaan para pemimpin, para kader yang ke depannya akan menjadi penggerak dakw ah. Yang perlu dicermat i adalah bahw a membina kader berbeda dengan membina masyarakat pada umumnya. M embina kader t idak cukup dengan hanya t a’lim, t abligh, t raining, dan seminar. M embina kader haruslah melalui medan amal yang nyat a, menghadapkannya pada realit as. Pembinaannya bersifat int ensif, memperhat ikan seluruh aspek kehidupannya, unt uk memenuhi st andar- st andar kepribadian seorang pemimpin. Karena it ulah w akt unya bisa panjang. Inilah yang disebut kaderisasi dan inilah yang akan dibahas secara lebih mendalam pada bagian berikut nya.
2. M embangun basis massa
Ket ika t elah t erbent uk kader-kader yang siap menanggung beban dakw ah, t ibalah saatnya para kader it u t erjun ke masyarakat kampus, berint eraksi dengan mereka unt uk mengenalkan Islam. M embina massa relatif lebih sederhana daripada membina kader. Ada dua poin pent ing yang harus dilakukan pada t ahap ini. Yang pert ama adalah memberikan kemanfaat an Ket ika t elah t erbent uk kader-kader yang siap menanggung beban dakw ah, t ibalah saatnya para kader it u t erjun ke masyarakat kampus, berint eraksi dengan mereka unt uk mengenalkan Islam. M embina massa relatif lebih sederhana daripada membina kader. Ada dua poin pent ing yang harus dilakukan pada t ahap ini. Yang pert ama adalah memberikan kemanfaat an
3. M embangun basis institusi
Inilah t ahap dimana dakw ah kampus sudah melembaga menjadi Lembaga Dakw ah Kampus (LDK). Pada hakikat nya, bent uk instit usi it u
POIN PENTING hanyalah sarana unt uk mencapai t ujuan dakw ah
yang t idak berubah baik sebelum at aupun sesudah Pencapaian t ahapan yang lebih
dakw ah kampus melembaga. t inggi bukan berarti Dengan melembaga, dakw ah kampus akan
meninggalkan memperoleh beberapa manfaat . Di ant aranya
akt ivit as pada adalah kekuatan legalit as dan formalit as,
t ahapan sebelumnya.
mempercepat penyampaian syi’ar-syi’ar Islam, dan mempermudah dalam menjalankan program- program dakw ah.
4. M embangun kampus secara keseluruhan dengan konsep Islam
Inilah t ahapan dimana yang menjadi t arget adalah t erw arnainya seluruh elemen kampus –baik it u m ahasisw a, st af pengajar, karyaw an, semua w arga kampus– dengan fikrah Islam.
Perlu kit a perhat ikan bahw a pencapaian t ahapan yang lebih t inggi bukan berart i meninggalkan akt ivit as pada t ahapan sebelumnya. Yang harus dipahami adalah pencapaian t ahap yang lebih t inggi merupakan penambahan akt ivit as dan kerja-kerja dakw ah. M isalkan ket ika sudah t erbent uk basis massa, at au bahkan ket ika LDK sudah t erbent uk sekalipun, pembinaan kader bukan berart i berhent i. Justru kualit as dan kuant it asnya harus senant iasa dit ingkat kan unt uk menghadapi amanah-amanah dakw ah yang semakin berat.
Pent ahapan di at as t idaklah mutlak. Pada kenyat aannya, t erdapat dakw ah kampus yang sudah melembaga (membentuk LDK) namun belum melakukan pembinaan kader secara baik, belum memiliki basis massa yang konkret , dan
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 60