M anajemen Pengarsipan Data dan Informasi
3. M anajemen Pengarsipan Data dan Informasi
Sist em pengarsipan/ penyimpanan dat a dan informasi harus dilakukan secara berkesinambungan selama LDK masih t erus berjalan. Kemajuan dan hasil- hasil yang t elah dicapai oleh LDK dapat dilihat dari dokumen-dokumen yang disimpan dengan rapi dan baik. Sebaliknya, pengarsipan yang kacau dapat menghambat kemajuan LDK yang bersangkut an.
a. Dokumen yang diarsipkan Dokumen yang disimpan ant ara lain:
1. Arsip pendirian LDK (AD/ ART, bent uk dan st rukt ur LDK, job desk, dll.)
2. Sist em dan mekanisme st andar LDK.
3. Program kerja dan laporan pert anggungjaw aban per periode kepengurusan.
4. Proposal dan laporan pertanggungjaw aban per kegiat an/ kepanit iaan.
5. Dat abase pengurus/ SDM .
6. Dat abase pihak ekst ernal (lembaga, LDK, donat ur, dll.).
7. Administ rasi sehari-hari (surat keluar/ masuk, pengelolaan papan
informasi/ mading, cat at an harian, dll.). 133 informasi/ mading, cat at an harian, dll.). 133
1. Dalam bent uk dokumen t ert ulis (hardcopy), minimal 2, sat u buah unt uk
dipinjam at au dipelajari, sedangkan sat u lagi unt uk arsip sejat i.
2. Dalam bent uk soft copy (disket , CD, dll.), backup CD (lebih t ahan lama) &
port able harddisk (harddisk yang dapat dibaw a-baw a kecil).
c. Akses dan keamanan at as arsip Karena pengarsipan terkait erat dengan penyimpanan, maka:
a. Dokumen yang bersifat pent ing, rahasia, dan st rat egis disimpan pada fasilit as yang t ert ut up/ t erkunci yang hanya dapat diakses oleh bagian kesekret ariat an dan pihak-pihak yang bersangkut an lainnya. Bila ada komput er, files harus menggunakan passw ord at au sarana keamanan lainnya.
b. Dokumen yang bersifat umum dan dibutuhkan sehari-hari, misalnya dat abase pihak ekst ernal, dapat dit empat kan pada fasilit as t erbuka/ t ak t erkunci (accessable) dengan t et ap dikont rol oleh bagian kesekret ariat an agar t idak hilang dan t idak diubah, cont oh: file-file yang dibuat dengan fasilit as M icrosoft Excell sebaiknya digunakan fasilit as prot ect ion.
c. Set iap dokumen (t erut ama dokumen pent ing), baik dalam bent uk hardcopy at aupun soft copy, sebaiknya ada cadangannya/ back up, sehingga bila hilang at au rusak, ada penggant inya.
d. Kont rol t erhadap pengarsipan Set iap akses t erhadap dokumen organisasi sebaiknya diket ahui oleh
bagian kesekret ariat an at au pengurus yang piket jaga set iap hari. Kelengkapan dokumen sebaiknya dicek secara periodik oleh bagian kesekret ariat an, misalnya sebulan sekali. Termasuk di ant aranya menindak pengurus yang menyalahi at uran kesekret ariat an.
e. St andardisasi folder (penyimpanan arsip) Agar mudah diakses, arsip harus dikat egorikan menurut jenisnya (misalnya surat keluar, surat masuk, dll.). Kode-kode pengarsipan dapat disesuaikan menurut jenis dokumen yang diarsipkan. Penempat an/ penyimpanan arsip kemudian disusun sesuai dengan urut an kode yang t elah dibuat at au bisa juga dokumen disimpan sesuai dengan klasifikasi divisi yang berkepent ingan. M isalnya Dat abase Program Adik Asuh disimpan dalam folder Depart emen Peduli. Unt uk it u, set iap divisi/ depart emen/ biro harus mempunyai folder/ laci/ t empat penyimpanan sendiri-sendiri.
SISTEM DAN M EKANISM E KESEKRETARIATAN
B. Pengelolaan Fisik Sekretariat
Hal yang pada umumnya dilakukan unt uk pengelolaan fisik secret ariat ant ara lain:
1. M embuat jadw al piket bersih-bersih, membereskan sekret ariat unt uk set iap pengurus per hari (reguler). Dan juga sebaiknya ada sat u w akt u unt uk membersihkan sekret ariat secara t ot al yang dilakukan secara berjama’ah, misal BPH + pengurus (insident al).
2. Pembuat an at uran dalam penggunaan sekret ariat dan barang-barang yang ada di dalamnya.
REFERENSI
AD/ ART Gamais Blue Print Transisi Tim SPM N FSLDK Nasional. 2004. Risalah M anajemen Dakw ah Kampus. St udia
Pust aka : Depok Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakart a : Balai Pust aka.
M ANAJEM EN SYI’AR
BAB VI M ANAJEM EN SYI’AR
Abstraksi
Syi’ar merupakan salah sat u ujung t ombak dalam dakw ah kampus. Unt uk menjalankan syi’ar yang baik diperlukan pengetahuan dasar t ent ang syi’ar, sarana- sarana yang dapat dimanfaat kan unt uk syi’ar, dan cara menangani syi’ar agar t epat sasaran. Unt uk it u bab t ent ang manajemen syi’ar ini dilengkapi dengan overview syi’ar yang memberikan penget ahuan dasar t ent ang syi’ar, media yang dapat dimanfaatkan untuk syi’ar sampai kegiat an konkret nya, alur/ t ahapan pent ing syi’ar yang meliput i planning, organizing, act uat ing, cont rolling, dan evaluat ing. Unt uk lebih lengkapnya maka akan diberikan flow chart isi bab ini, yaitu:
M ind M ap
1. Overview
A. Definisi Syi’ar
B. Tujuan Syi’ar
C. Urgensi Syi’ar
D. Paramet er Keberhasilan
E. St rat egi Implement asi
M anajemen Syi’ar
2. M edia Syi’ar
A. Syi’ar M elalui M edia Non-even
B. Syi’ar M elalui M edia Even
3, Alur Syi’ar
A. Planning
B. Organizing
C. Act uat ing
D. Cont rolling
E. Evaluat ing
4. Suplemen Syi’ar
Taujih Rabbani
“ Siapakah yang lebih baik perkat aannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkat a, ‘sesungguhnya aku t ermasuk orang-orang yang berserah diri’.”
(QS. Fushshilat : 33)
“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang hikmah dan bant ahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih M engetahui t ent ang siapa yang t ersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat pet unjuk.”
(QS. An-Nahl : 125)
Analisis Kebutuhan Lembaga Dakw ah Kampus
M andiri Syi’ar
Pra-M ula
M ula
M adya
Syi’ar Islam
M enjadi dengan cara
Syi’ar Islam
Adanya
pembinaan opinion leader dakw ah kult ural
sudah lebih
massa yang di kampus. dan fardiyah.
t ermanajemen
kont inu. Syi’ar Cara ini dinilai
dengan baik.
sudah memiliki paling efekt if
Syi’ar Dakw iy
alur dan t ujuan menimbang
dengan cara yang
yang st rat egis. lembaga dakw ah
sederhana
Pelayanan yang formal belum
(padat karya)
dan Syi’ar
bersifat
t erbent uk.
muamalah akan M embent uk
Khidamy bersifat
masa kampus para kader yang
pelayanan rit ual
ibadah.
mulai
bisa menjadi berkembang. t eladan di kampus.
M edia M edia syi’ar
Penggunaan Penguat an sederhana
Adanya media
jaringan media. (buletin,kert as
yang
media
elekt ronik Penggunaan t aushiyah).
menunjukkan
simbol at au
sudah ada (w eb mult imedia
ident it as Islam
dan blog). dalam syi’ar.
yang diw akili
M edia yang
oleh LDK
digunakan
(spanduk,
bervariatif dan
baligho).
t erencana dengan baik.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 226
M ANAJEM EN SYI’AR INTERM EZO
Urgensi Syi’ar Islam Kampus: Syi’ar ke dosen? Urgen kah?
I. OVERVIEW
Seringkali kit a t erlupa melibat kan dosen dalam akt ivit as syi’ar kit a, padahal
A. Definisi Syi’ar
syi’ar ke dosen t idak kalah Syi’ar dalam bahasa sederhana dapat diart ikan
pent ingnya dengan syi’ar ke mahasisw a, bahkan kadang
mengajak, menyeru, at au mempengaruhi pada lebih pent ing. Terutama jika sesuat u. Dari pengert ian t ersebut dapat dit arik suat u
t erdapat konst alasi demografi kesimpulan bahw a syi’ar Islam kampus bermakna
(penurunan jumlah) dosen muslim dalam kampus tersebut
mengajak, menyeru, at au mempengaruhi orang lain –yang kadang t idak disadari. kepada jalan Islam dalam ruang lingkup kampus
khususnya. M asalahnya seringkali kit a sulit menemukan media yang t epat unt uk melakukan syi’ar ke
B. Tujuan Syi’ar
dosen. Salah sat u penyebabnya Tujuan umum syi’ar:
misalnya karena syi’ar ke
1. Tegaknya kalimat Allah di lingkungan kampus mahasisw a berbeda dengan saat kit a melakukan syi’ar ke
sehingga tidak ada lagi fit nah dan dien dosen. M ahasisw a bisa kit a seluruhnya hanyalah bagi Allah.
beri t aushiyah, sement ara
2. Terbent uk masyarakat kampus bercirikan dosen? int elekt ualit as dan profesionalit as menuju
Sat u hal yang menarik unt uk kebangkit an Islam.
dicoba yang sering t ak t erpikirkan oleh kit a, mengajak
Tujuan khusus syi’ar: dosen sebagai subjek syi’ar kit a, bukan sebagai objek
1. M enjadikan LDK sebagai leader opinion dakw ah kit a. (berpengaruh) di kampus.
2. M eningkat kan akt ivit as pelayanan dan Ya, dosen sebagai subjek syi’ar, penyadaran bagi m asyarakat kampus.
sebagai pengisi acara. Tugas kit a menyiapkan materi yang
3. Tercipt anya cit ra posit if LDK yang mengakar di sesuai dengan kompet ensi kalangan kampus.
dosen tersebut dengan t et ap
4. M enjadikan kampus sebagai pendukung/ basis mengait kan pada dunia Islam. dakw ah Islam.
Secara t idak langsung dosen t ersebut akan menyiapkan
5. Terjalinnya ukhuw ah islamiyah di lingkungan mat eri sembari kampus menuju kesat uan umat .
mempelajarinya. Nah, di sit ulah let ak syi’ar unt uk ke dosennya.
C. Urgensi
Karena syi’ar merupakan salah sat u sarana dakw ah yang sangat efekt if m aka keberlangsungan
M asih ingin mengundang pelaksanaannya sangatlah pent ing. Urgensi syi’ar
pengisi t erkenal dari luar kampus? Jangan lupakan
t ersebut di ant aranya: dosen…
1. Kampus adalah t empat yang bebas dan merupakan salah sat u sarana yang sangat efektif
INTERM EZO St rat egi Implem ent asi:
unt uk penyebaran berbagai ideologi dari banyak
Empat pilar syi’ar Gamais ITB
kelompok (akibat banyaknya kepentingan)
sehingga peran syi’ar Islam sangat dibut uhkan
Set iap kali kegiat an syi’ar dan
pelayanan akan dilaksanakan oleh
unt uk meng-cover “ syi’ar-syi’ar” dari kelompok
Gamais, ada 4 hal yang senant iasa
lain.
menjadi per hat ian, garis besar keberjalanan, sekaligus param et er
2. M asyarakat kampus yang merupakan t okoh
ut ama keberhasilannya:
int elekt ualit as muda bangsa yang nantinya akan
1. Keterlibat an M assa
Sudah m enjadi kepast ian
menjadi pemimpin-pemimpin bangsa maka harus
apresiasi dan ket erlibat an
disirami dan dibekali dengan nilai-nilai Islam
massa yang besar menjadi salah sat u harapan ut ama
dengan harapan mereka dapat menjadi barikade
dilaksanakannya suat u
pendukung dakw ah.
kegiat an, t ak t erkecuali kegiat an syi’ar . Ket erlibat an
3. Syi’ar Islam ini akan melindungi pemikiran dan
massa yang dimaksud t erdiri
akhlak mahasisw a dari penyelewengan.
dari ket erlibat an (1) objek
Diharapkan mahasisw a mampu melaw an arus
syi’ar , (2) subjek/ pelaku syi’ar, dan (3) link/ jaringan
kerusakan di masyarakat .
pendukung kegiat an syi’ar.
4. M ahasisw a memiliki kesempat an besar unt uk
2. Ketersampaian Nilai
Sekalipun massa yang t erlibat
berint eraksi dengan generasi-generasi di at asnya
berjubel banyaknya, semua
sepert i para dosen, pejabat universit as dan
seolah akan percuma saja manakala t ak ada nilai-nilai
fakult as sehingga syi’ar Islam juga dapat diperluas
Islam dan kebaikan yang
kepada kalangan t ersebut.
t ersampaikan. Perlu ada semacam feed back dalam bent uk kuesioner misalnya
D. Parameter Keberhasilan
unt uk memast ikan
Syi’ar yang dilakukan baru dapat dikat akan
ket ersampaiannya.
3. Dana yang sehat
benar-benar berhasil jika hasil akhir yang
Poin ini seringkali kurang
diperoleh sesuai dengan t arget aw al pelaksanaan
begit u diperhat ikan, padahal keberlangsungan suat u
at au jika paramet er yang t elah dit et apkan dapat
kegiat an syi’ar sebagian besar
diraih, sepert i:
disokong oleh ket ersediaan Dana.
1. M eningkat nya jumlah part isipan pada
4. Dokumentasi
kegiat an-kegiat an syi’ar yang diadakan oleh
Poin yang seolah t ak begit u
LDK (baik objek syi’ar, subjek syi’ar, m aupun
pent ing, namun sebenarn ya ket ika kit a
jaringan pendukung).
mendokument asikan sesuat u
2. Tersampaikannya nilai-nilai islam dengan
pada dasar nya kit a t engah menorehkan t int a sejarah
t epat sasaran dan sesuai kebut uhan objek.
unt uk masa yang akan dat ang.
3. Pendanaan kegiat an syi’ar yang sehat dan
Ia bisa berfungsi sebagai album kenangan sekaligus
t idak defisit .
buku pelajar an. Kegiat an besar
4. Terbent uknya cit ra positif yang mengakar
t anpa dokum ent asi bahkan
t erhadap LDK di kampus.
bisa jadi lebih buruk ket imbang kegiat an sederhana
5. Terdokument asikan .
dengan dokument asi yang Risalah M anajemen Dakw ah Kampus baik.
M ANAJEM EN SYI’AR
6. LDK diakui oleh masyarakat kampus secara de fact o dan de yure sebagai sat u-sat unya lembaga dakw ah t ingkat kampus.
E. Strategi Implementasi
M asyarakat kampus sangat berbeda dengan yang lain dalam hal kecepat an bergerak dan int eraksinya dengan kondisi yang ada, baik di kampus, di masyarakat , dan di negara. Hal t ersebut membuat para da’i harus jeli dan bekerja lebih cerdas dalam menaggapi sit uasi ini. Agar pelaksanaan syi’ar dapat t ercapai sesuai dengan harapan, m aka sebelumnya harus dipikirkan t erlebih dahulu st rat egi yang t epat sesuai lingkungan yang akan digarap, dalam hal ini adalah lingkungan kampus. St rat egi yang dapat diimplement asikan di ant aranya adalah sebagai berikut.
1. M engangkat tema-t ema akt ual, sesuai kebut uhan masyarakat kampus dan t et ap t erarah dalam penyampaian syumuliyatul Islam. M isalnya di kampus sedang beredar t ent ang suat u isu at au kasus m aka kit a mengangkat nya dalam bungkusan islami (dari sudut pandang Islam) at au kita mengangkat permasalahan global umat , dll.
2. M elakukan gerakan penyadaran keislaman secara kont inu, misalnya ada flow syi’ar untuk meng-goal-kan suat u t ema besar di kampus t ersebut dan
dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiat an syi’ar yang beragam.
3. Bersinergi dan bekerjasama seopt imal mungkin dengan berbagai lembaga dan elemen luar dan dalam kampus baik formal maupun non-formal, misalnya BEM , unit kegiat an lain, masjid kampus, alumni dll. Ada 6 hal minimal yang harus disinergikan dan bekerja sama. - Ide: memastikan jangan sampai t erdapat kegiat an/ mat eri media dengan
konsep yang serupa misalnya. - Wakt u: w akt u pelaksanaan kegiat an harus disinergikan jangan sampai
ada yang bert abrakan dengan agenda int ernal LDK maupun ekst ernal, t erlebih dengan kegiat an lain yang bisa membuat t erjadinya “ perebut an massa” .
- Tempat : tempat pelaksanaan diikht iarkan sekondusif mungkin dan t idak
mengganggu kegiat an di sekit ar t empat t ersebut. - Dana: sinergi dalam bent uk dana bisa berupa hibah at au kerjasama
sponsorship. - Sumber daya manusia (SDM ): pembagian SDM (dalam hal ini panit ia
kegiat an) harus dilakukan dengan mempert imbangkan kegiat an lain yang membut uhkan part isipasi SDM t ersebut .
- M edia publikasi: pemasangan media publikasi juga harus
mempert imbangkan media publikasi kegiat an lainnya.
4. M emperbanyak input dengan memperbanyak berint eraksi dengan objek dakw ah, memperbanyak referensi, dan berkonsult asi dengan banyak pihak (pembina, alumni, dll.).
5. M emanfaat kan media dan sarana informasi seefekt if mungkin.
6. M elakukan akt ivit as pelayanan yang sesuai dengan kebut uhan dan problematika masyarakat kampus dalam rangka menumbuhkan simpat i t erhadap Islam.
7. Sinergiskan kegiat an sekt or syi’ar unt uk set iap depart emen/ divisi di LDK t ermasuk dengan LD Fakult as/ Program St udi baik konsep maupun t eknisnya agar t idak t erjadi over lapping dan bentrok w akt u ant ar sat u kegiat an dengan kegiat an lainnya.
8. M engembangkan inovasi dan kreat ifit as dalam merancang produk-produk syi’ar, t idak t erpaku hanya pada format -format yang t elah ada sehingga t idak menimbulkan rasa bosan dan monot on.
9. M engaplikasikan konsep pemasaran t erhadap produk-produk syi’ar melalui: - penent uan goal, - ident ifikasi objek, - ident ifikasi produk, - penent uan bent uk kemasan produk, - penent uan st rat egi promosi.
II. M EDIA SYI’AR
Unt uk menyuarakan syi’ar Islam kepada masyarakat kampus, mut lak dibut uhkan media-media pendukung agar syi’ar yang dit ebar dapat t ersampaikan
kepada objek dakw ah. M edia yang dapat digunakan sangat beragam, dalam hal ini media t ersebut dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yait u syi’ar melalui media non-even dan dengan media even. Berikut akan dijabarkan dari masing- masing kelompok tersebut.
A. Syi’ar melalui media non-even
M edia non-even unt uk saat ini masih dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif dalam menyebarkan nasrul fikroh kepada objek dakw ah. Dalam pemakaian dan pelaksanaannya pun media ini lebih prakt is dan fleksibel
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 230
M ANAJEM EN SYI’AR
sert a lebih ekonomis. Keberadaan media ini sangat pent ing karena jangkauannya sangat luas, dapat dinikmati oleh siapapun.
Cont oh-cont oh media non-even yang dapat diaplikasikan di kampus dalam rangka mensyi’arkan Islam adalah sebagai berikut .
1. M edia Cetak
Berikut akan diperlihat kan beberapa poin penting yang dapat menjadi kelebihan dari media cet ak yang kit a buat.
1. Dapat menyebarkan nilai-nilai baru dan pemikiran-pemikiran yang mulia dengan cepat dan mudah di t engah-t engah kehidupan mahasisw a dan masyarakat.
2. M engangkat tingkat kecerdasan dan penget ahuan mahasisw a dan
masyarakat.
3. M eng-count er opini negat if tent ang Islam dengan menyajikan informasi
yang sebenarnya dan layak diket ahui oleh masyarakat t erutama masyarakat kampus.
4. M emudahkan m ahasisw a di setiap t empat unt uk dapat menget ahui berit a dan keadaan saudaranya di seluruh penjuru dunia.
5. Prakt is.
Kekurangan:
1. M emakan dana yang cukup besar apalagi jika dicet ak secara massal.
2. Perlu perhatian yang lebih pada proses dist ribusi.
3. M udah dibuang, t erut ama yang berbent uk bulet in.
Beberapa cont oh produk dari media cet ak:
1. Bulet in berkala at aupun insident al Bulet in sangat efektif unt uk menyampaikan beberapa informasi yang dianggap pent ing baik secara berkala at aupun insidental. M ateri pada bulet in berkala dapat dit erbit kan dengan adanya sebuah flow mat eri dari aw al hingga akhir, sesuai dengan t arget yang ingin dicapai, sedangkan bulet in insident al biasanya dit erbit kan unt uk kondisi-kondisi t ert ent u sepert i bulan Ramadhan, menjelang hari besar agama Islam, momen-momen yang biasa diperingati (hari lingkungan hidup, hari anti t embakau, hari ant i AIDS sedunia, unt uk mengcount er perayaan valent ine day, dll.), menyajikan berit a perang, musibah, bencana alam, dll. Akan t et api t idak menut up kemungkinan bagi bulet in berkala unt uk mengangkat hal-hal yang insedentil. Penyikapan akan hal t ersebut dapat
INTERM EZO St rat egi Implement asi: Posit ioning – Diff erent iat ing - Branding
Syi’ar it u market ing karena kit a memasarkan sesuatu pada orang lain, yakni Islam. M aka, pent ing sekali kit a mempelajari dan mengimplement asikan ilmu market ing dalam akt ivit as Syi’ar yag kit a lakukan. Salah sat u yang cukup menarik ialah PDB-nya Pak Hermaw an Kert ajaya (M ark Co Plus). P unt uk Posit ioning, D Diff erent iat ing, dan B Branding.
Sederhananya, ini adalah rumus yang digunakan unt uk memastikan produk yang kit a pasarkan (dalam hal ini kegiat an syi’ar) memiliki posisi yang jelas dalam kacamat a objek dakw ah, berbeda dengan kegiat an-kegiat an lain, dan memiliki nama/ brand yang menarik.
Cont oh konkret nya misalnya adalah kegiat an A Day (Annissa Day) Gamais ITB. Acara ini didesain khusus unt uk muslimah yang ingin memiliki beatifull mind, body, and soul. Di dalamnya berisi kegiat an yang berkait an dengan bagaimana menjadi muslimah yang cant ik, sehat , dan berhat i bersih. Rumus PDB berlaku di sini. M engingat belum ada acara serupa sepert i ini di ITB, maka A Day memiliki posit ioning dan different iat ing yang jelas menonjol. Dit ambah branding “ A Day” yang mudah dihafal dan spesifik. M aka t idak aneh kalau acara ini mendapat sambut an luar biasa dari massa kampus, bahkan luar kampus.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 232
M ANAJEM EN SYI’AR
Idul Adha 19 April : Hari Pert ahanan Sipil Tahun Baru Hijr iyah
(HANSIP)
M aulid Nabi M uhammad SAW 21 April : Har i Kart ini ISRA M I`RAJ NABI M UHAM M AD SAW
22 April : Har i Bumi Idul Fit ri
24 April : Har i Angkut an Nasional Peringat an Int ifadhah
24 April : Har i Solidarit as Asia-Afrika 27 April :
Har i Permasyarakat an Har i-hari lainnya:
1 Januari : Har i Perdamaian Dunia 1 M ei : Har i Peringat an Pembebasan 1 Januari : Tahun Baru
Irian Barat 3 Januari : Har i Depart emen Agama
1 M ei : Har i Bur uh Sedunia 15 Januari : Hari Perist iw a Laut dan
2 M ei : Har i Pendidikan Nasio nal Samudera
3 M ei : Har i Surya 25 Januari : Har i Gizi & M akanan
4 M ei : Har i Bangkit Pelajar Islam 25 Januari : Har i Kust a Int ernasional
Indonesia
Februari
8 M ei : Har i Henry Dunant 9 Februar i : Har i Persat uan Wart aw an
5 M ei : Har i Lembaga Sosial Desa (LSD) Indonesia (PWI)
17 M ei : Har i Buku Nasional 13 Februar i : Har i Persat uan Farmasi
19 M ei : Har i Korps Cacat Vet eran Indonesia
Indonesia 14 Februar i : Har i Peringat an Pembela
20 M ei : Har i Kebangkit an Nasional Tanah Air (PETA)
21 M ei : Har i Peringat an Refor masi 22 Februar i : Har i Ist iqlal
31 M ei : Har i ant i t embakau 28 Februar i :
int ernasional Indonesia
Har i Gizi
Nasional
Juni
M aret
1 Juni : Hari Lahir Pancasila 1 M ar et : Har i Kehaki man Indonesia
1 Juni : Hari Anak-anak Sedunia 1 M aret : Har i Perist iw a Serangan
3 Juni : Hari Pasar M odal Indonesia Umum di Jogyakar t a
5 Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia 6 M ar et : Hari KOSTRAD
17 Juni : Har i Dermaga 8 M ar et : Hari Wanit a Int er nasional
22 Juni : Hari Ulang Tahun Kot a Jakar t a 9 M ar et : Hari M usik Nasional
24 Juni : Hari Bidan Indonesia 10 M aret : Har i Persat uan Art is Film
26 Juni : Hari Ant i Narkoba Sedunia Indonesia (PARFI)
29 Juni : Har i Keluarga Berencana 18 M aret : Har i Arsit ekt ur Indonesia
Nasional
23 M aret : Har i M et eorologi Sedunia
Juli
24 M aret : Har i Peringat an Bandung 1 Juli : Har i Anak-anak Indonesia Laut an Api
5 Juli : Har i Bank Indonesia 27 M aret : Har i Women Int ernat ional
9 Juli : Har i Sat elit Palapa Club (WIC)
12 Juli : Har i Koperasi 30 M aret : Har i Film Indonesia
22 Juli : Har i Kejaksaan
April
Agustus
1 April : Har i Bank Dunia 8 Agust us : Hari Ulang Tahun ASEAN 6 April : Har i Nelayan Indonesia
10 Agust us : Hari Vet eran Nasional 7 April : Har i Kesehat an Int ernasional
14 Agust us : Hari Pramuka 9 April : Har i Penerbangan Nasi onal
17 Agust us : Har i Proklamasi 18 April : Hari Peringat an Konf erensi
Kemerdekaan Republik Indonesia Asia Afrika
18 Agust us : Har i Konst it usi Republik 22 November : Har i Perhubungan Darat Indonesia
25 November : Har i Gur u 19 Agust us : Har i Depart emen Luar
Desember
Negeri Indonesia 1 Desember : Hari AIDS Sedunia 21 Agust us : Hari M arit im Nasional
3 Desember : Har i Inter nasional 24 Agust us : Har i Televisi Republik
Penyandang Cacat Indonesia (TVRI)
9 Desember : Hari Armada 30 Agust us : Hari Orang Hilang Sedunia
10 Desember : Har i Hak Asasi M anusia
September
12 Desember : Har i Transmigr asi 3 Sept ember : Har i Palang M erah
19 Desember : Har i Bela Negar a Indonesia (PM I)
22 Desember : Har i Ibu 8 Sept ember : Har i Aksara
22 Desember : Har i Ikat an Senat 8 Sept ember : Har i Pam ong Praja
M ahasisw a Farmasi Seluruh Indonesia 9 Sept ember : Har i Olahraga Nasional
(ISM AFARSI) 11 Sept ember : Har i Radio Republik
22 Desember : Har i Sosial Indonesia (RRI) 17 Sept ember : Har i Perhubungan Nasional 24 Sept em ber : Hari Tani 26 Sept em ber : Hari St at ist ik
27 Sept ember :
Har i
Pos
Telekomunikasi Telegr af (PTT) 28 Sept em ber : Hari Keret a Api 29 Sept em ber : Hari Sarjana Indonesia
30 Sept ember : Har i
Peringat an
Pemberontakan G30S/ PKI
Oktober
1 Okt ober : Hari Kesakt ian Pancasila 5 Okt ober : Har i Tent ara Nasional Indonesia (TNI) 9 Okt ob er : Har i Surat M enyurat Int ernasional 10 Okt ober : Hari Kesehat an Jiw a 14 Okt ober : Hari Pangan Sedunia 15 Okt ober : Hari Hak Asasi Binat ang 16 Okt ober : Hari Parlemen Indonesia 24 Okt ober : Hari Dokt er Indonesia 24 Okt ober : Har i Perserikat an Bangsa-
Bangsa (PBB) 27 Okt ober
: Har i
Penerbangan
Nasional 27 Okt ober : Hari List rik Nasional 28 Okt ober : Hari Sumpah Pemuda 30 Okt ober : Hari Keuangan
November
3 November : Har i Ker ohanian 10 November : Har i Pahlaw an 12 November : Har i Kesehat an Nasional 14 November : Har i Diabet es Sedunia 21 November : Har i Pohon
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 234
M ANAJEM EN SYI’AR
Berikut adalah cont oh bagan manajemen bulet in yang bisa digunakan.
Syuro
Pimpinan Redaksi
Redaktur
Editor
layout
Produksi Distributor
Penjelasan: Pimpinan Redaksi
1. Selalu melakukan koordinasi ke setiap anggot a, PJ, dan syuro.
2. M emimpin syuro.
3. M emastikan set iap anggot a telah melaksanakan kew ajibannya sesuai w akt u yang dit ent ukan.
4. Selalu menjaga koordinasi dengan pihak luar. Redakt ur
1. Bert anggungjaw ab at as keberadaan art ikel t iap rubrik.
2. M engumpulkan art ikel yang masuk.
3. M empelajari set iap art ikel yang m asuk unt uk dijelaskan ke syuro.
4. M enyerahkan art ikel yang t erpilih kepada edit or.
Edit or
1. M elakukan penyunt ingan t erhadap art ikel yang t erpilih.
2. M enyerahkan hasil sunt ingan kepada bagian layout.
3. M embant u PJ layout dalam menat a let ak art ikel.
Layout
1. M embuat t ampilan aw al bulet in (desain yang siap diisi t ulisan).
2. M enent ukan t at a let ak art ikel dan at ribut lain dalam bullet in.
3. M elakukan print -out bulet in unt uk memint a perset ujuan syuro sebelum dicet ak.
4. M enyerahkan soft copy bulet in yang siap cet ak ke bagian produksi.
PJ Produksi
1. M enyerahkan soft copy bulet in kepada percet akan dan mengambil hasil cet akan
2. M elakukan koordinasi unt uk proses pelipat an bulet in (jika bulet in t ersebut disebarkan dalam bent uk lipat an).
Dist ributor
1. Bert anggungjaw ab at as t ersebarnya buletin
2. M enent ukan sekt or sert a PJ dist ribusi unt uk setiap sekt or.
2. Tabloid/ koran mahasiswa, at aupun majalah Keunt ungan dari produk ini adalah kemampuannya unt uk menyajikan isi yang banyak dan beragam. M ulai dari pembahasan serius t ent ang posisi Indonesia dalam perpolit ikan dunia sampai kepada info resensi film. Topik- t opiknya juga bisa dikemas dengan gaya bahasa yang berbeda sehingga cakupan pembaca bisa lebih luas. Keunt ungan lain yang membedakannya dengan bulet in adalah kecenderungan orang unt uk membuang at au melet akkan bulet in secara sembarangan lebih besar daripada t abloid at au majalah. Hanya saja dist ribusi majalah t idak bisa seluas bulet in dikarenakan ongkos produksi bulet in jauh lebih kecil sehingga bisa dicet ak dengan jumlah massal.
3. M ading M ading juga merupakan salah satu media cet ak unt uk menyampaikan
informasi. Dalam pembuat an m ading, hal yang juga harus diperhat ikan adalah dari segi penampilan mading t ersebut , karena penampilan dapat mengundang pembaca unt uk mendekat inya. Pada mading biasanya informasi yang disajikan berupa informasi-informasi pent ing yang langsung t o the point karena t empat nya yang terbat as. Kekurangan mading adalah t idak bisa dibaw a-baw a sehingga pembacanya pun jadi t erbat as (hanya orang yang kebet ulan melew at inya saja). Dalam pelet akannya pun mading harus dilet akkan di tempat yang st rat egis agar diket ahui oleh banyak orang, misalnya di dekat papan pengumuman, di m usholla, di kantin-kantin, di daerah gedung kuliah, dll. Pembuat an m ading t idak harus selalu menggunakan bingkai kayu yang diberikan kaca sehingga t ampak seperti et alase t oko. Cukup dengan selembar kart on berw arna ukuran besar, beberapa gambar dan art ikel sert a dicant umkan inst ansi pembuat nya, kit a bisa membuat m ading yang bagus bahkan imut .
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 236
M ANAJEM EN SYI’AR
4. Spanduk/ Baligho dan inst alasi Spanduk dan baligho sangat berguna saat publikasi acara-acara skala besar at aupun untuk memberikan efek “ w ah” t erhadap sebuah acara. Spanduk at au baligho bisa juga berisi pernyat aan sikap LDK t erhadap sesuat u, at aupun pemberian ucapan selamat , imbauan-imbauan, dll. Cont oh kalimat -kalimat yang bisa dipakai di spanduk at au baligho:
1. Gamais ITB menent ang t indakan kekerasan dalam inst it usi pendidikan.
2. Dibenci Allah karena nyontek, M au?
3. Gamais ITB mengucapkan selamat menempuh perkuliahan semest er baru. Semoga Allah memberkahi kit a dengan prest asi.
4. Gamais ITB mengucapkan selamat kepada mahasisw a Elekt ro angkat an 2005 yang t elah berhasil dilantik menjadi anggot a Himpunan M ahasisw a Elektro ITB.
5. Gamais ITB menent ang kunjungan Presiden George W. Bush ke Indonesia.
6. Gamais ITB mengucapkan selamat berjuang kepada tim bola basket ITB dalam kompet isi bola basket ant ar universitas.
7. Gamais ITB mengucapkan selamat at as keberhasilan t im KRCI elekt ro ITB meraih juara dua dalam Kont es Robot Cerdas Indonesia.
Inst alasi berfungsi sebagai media publikasi sebuah acara. Biasanya pada inst alasi berbent uk sebuah m odel 3D dari logo sebuah acara at au ikon acara t ersebut dengan ukuran yang cukup besar dan dilet akkan di t empat yang mudah t erlihat . Kadang-kadang inst alasi t idak mencant umkan informasi yang lengkap t entang sebuah acara, bahkan ada yang t idak sama sekali. Informasi acara hanya dicant umkan di baligho at au spanduk. Hal t ersebut t ergant ung kebut uhan dan kondisi. Pada keadaan tert ent u, inst alasi bisa digunakan sebagai pengant i m ading. Kit a bisa membuat sebuah inst alasi t iga dimensi kemudian kit a berikan beberapa art ikel dan fot o-fot o yang menarik dan kit a let akkan di t empat yang st rat egis.
5. Post er, pamplet , leaflet Biasanya post er, pamflet , dan leaflet digunakan sebagai media publikasi acara di samping spanduk dan baligho. Post er dan pamflet biasanya dit empel sedangkan leaflet dibagikan kepada orang-orang secara langsung. Post er, pamflet , at au leaflet bisa juga digunakan unt uk menyebarkan t aushiyah. Kadang-kadang, beberapa LDK dan LDS menyebarkan leaflet berisi ayat-ayat Al-Qur’an, hadit s, at au kat a-kat a mutiara sert a sebut ir permen kopi. Cocok disebarkan saat kuliah sedang berjalan (t erut ama karena ada permennya).
Post er, pamflet , dan leaflet bisa juga digunakan saat aksi. Biasanya berisi fakt a-fakt a penyimpangan yang dilakukan beberapa pejabat, at au ket idakberhasilan sebuah lembaga menjalankan t ugasnya, seruan-seruan, dan juga yel-yel. Khusus unt uk leaflet , karena ukurannya yang kecil hanya bisa dibagi-bagikan kepada pesert a aksi, m asyarakat sekit ar jalan, dan juga massa kampus.
6. St iker, pembat as buku, pulpen, sampul buku, dll. M edia-media ini berfungsi sebagai branding LDK. Biasanya cukup dicant umkan logo dan nama LDK pada media-media t ersebut . M edia-media t ersebut sering disebarkan saat penerimaan mahasisw a baru, at au sebagai bingkisan saat acara-acara tert ent u. Keunggulannya, media-media t ersebut bermanfaat bagi massa kampus dan bisa digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pada saat -saat t ert ent u sepert i m asa penerimaan mahasiswa baru, open house unit kegiat an m ahasisw a, produk-produk seperti pin, jilbab, kaos, dan jaket (yang mencant umkan logo LDK) sangat pent ing unt uk promosi LDK kepada mahasisw a baru. Hal ini menimbulkan kesan bahw a unit t ersebut eksis, anggot anya banyak, dan kegiat annya beragam. Kit a bisa membuat pin, kaos, at au jaket , kemudian dikenakan oleh seluruh anggot a LDK ket ika mereka beraktivit as di kampus.
7. Perpust akaan umum Dapat dimanfaat kan oleh semua kalangan m asyarakat kampus sehingga
dapat menjadi sarana dalam transformasi ilmu at au pesan-pesan yang ada dalam buku t ersebut .
Yang sering menjadi kendala adalah ket ersediaan buku-buku. Unt uk mengat asi hal t ersebut , kit a bisa meminjam buku-buku dari anggot a-anggot a LDK at au senior dan t ent u saja ada jaminan peraw at an at as buku t ersebut. Kit a bisa juga mengajukan sponsor kepada beberapa perusahaan penerbit buku agar kit a bisa mendapat st ock buku-buku grat is at au buku-buku pinjaman.
M asalah yang lainnya adalah t empat . Untuk menyiasat inya, kit a bisa mengajukan permohonan kepada pihak kampus unt uk menggunakan beberapa ruangan yang st rat egis namun t idak t erpakai sepert i gudang, sekret ariat unit kegiat an mahasisw a yang t idak dit empat i, at au meminjam space ruangan kepada perpustakaan yang sudah ada (at au cukup menit ipkan buku pada perpust akaan t ersebut ). Jika t idak ada t empat yang st rategis dan efekt if, kit a bisa menggunakan ruangan m asjid. M isalnya ruangan kosong di belakang mimbar, gudang, bahkan ruang ut ama masjid it u sendiri.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 238
M ANAJEM EN SYI’AR
8. Penyediaan solusi jaw aban soal-soal ujian (Bundel Soal) Dari produk ini diharapkan akan menimbulkan simpat i masyarakat kampus t erhadap LDK karena produk yang dipasarkan sangat bermanfaat bagi mereka dan menimbulkan rasa bahw a LDK menjadi suat u hal yang dibut uhkan mereka.
Proses pembuat annya t idak t erlalu sulit . Cukup dengan mengumpulkan soal- soal ujian dua at au t iga t ahun sebelumnya, dan diketik dengan rapi (perhat ikan penulisan rumus). Tidak dianjurkan unt uk memfot okopi secara langsung soal ujian t ersebut , apalagi lembar jaw abannya karena hasilnya menjadi tidak rapid dan menyulit kan orang yang menggunakannya. Alangkah lebih baik jika soal-soal t ersebut diketik rapi, diurut kan sesuai mat a kuliah dan t ahun ujiannya, sert a dibahas dengan pembahasan yang sist emat is dan lengkap oleh orang yang t erpercaya, dan yang jauh lebih pent ing: benar. Pembahasan soal yang tidak benar dan membingungkan hanya akan menyulit kan pengguna bundle soal. Bukannya menimbulkan simpat i, malah bisa menuai krit ikan yang pedas bahkan sarkast ik.
Yang harus diperhatikan.
Dana
Dana biasanya merupakan masalah ut ama yang dihadapi dalam mengelola media sepert i bulet in at au majalah. Berikut adalah solusi yang bisa dipakai unt uk mengat asi masalah dana berkait an dengan penerbit an bulet in at au majalah.
1. Sponsor Peran sponsor pada media-media sepert i freeM agz bagaikan darah pada t ubuh manusia. FreeM agz t idak hidup t anpa sponsor. Begit u pula majalah-majalah yang beredar di lingkungan masyarakat . Keberadaan sponsor menjaga agar harga majalah t ersebut t et ap t erjangkau oleh masyarakat. Perusahaan paling dekat yang bisa dijadikan sponsor adalah pihak percet akan yang mencet ak m ajalah at au bulet in kit a. Kit a cukup mencant umkan iklan pihak percet akan di majalah at au buletin kit a unt uk mendapatkan potongan harga. Perusahaan-perusahaan lain sepert i produsen jilbab, busana muslim, penerbit buku, café, m akanan, dan perusahaan lain yang mempunyai pangsa pasar mahasisw a pun bisa dilirik unt uk menjadi sponsor. Hal yang menjadi pert imbangan para calon sponsor adalah jumlah cet akan tiap kali penerbit an, berapa kali media t ersebut dit erbit kan pert ahunnya, dan juga jumlah pelanggan.
2. Usaha mandiri
Kadang-kadang dana yang dihasilkan dari bagian dana usaha (danus) t idak mencukupi unt uk menyokong akt ivit as syi’ar lew at media. Oleh karena it u, t idak ada salahnya jika para pengurus media melakukan usaha mandiri unt uk menutupi ongkos produksi media. Usaha mandiri bisa dilakukan dengan berjualan makanan (bisa membeli dari produsen makanan kemudian dijual secara eceran, bisa juga dibuat sendiri), bisa juga dengan menjual produk-produk sepert i kaos, jaket , pin, dan bros yang t elah kit a desain.
3. Penjualan Produk-produk media yang biasanya dijual adalah majalah, tabloid, at au koran kampus. Kadang-kadang ada beberapa bulet in yang dijual sepert i bulet in-bulet in jum’at yang ada di masjid-masjid. Yang menjadi pert imbangan adalah soal harga. Hindari menut upi ongkos produksi hanya dari penjualan, kecuali jika harga majalah cukup murah.
4. Donasi Kadang-kadang orang t ua mahasisw a, dosen, dan beberapa mahasisw a dengan uang jajan berlebih bisa menjadi sumber dana. Hampir mirip mencari sponsor hanya t arget nya berbeda. Jika pada perusahaan, kit a menaw arkan media market ing yang menjanjikan, jika pada orang t ua dan dosen kit a menaw arkan kegiat an posit if yang memberi dampak yang baik bagi kehidupan mahasisw a.
Distribusi
Dist ribusi yang baik menyebabkan media yang kit a cet ak t ersebar ke seluruh penjuru kampus sehingga gaung syi’arnya sangat merat a. Dist ribusi yang
t idak baik menyebabkan hanya beberapa wilayah saja yang t erkena syi’ar kit a sedangkan w ilayah yang lain t idak t ersent uh syi’ar sama sekali. Selain it u bisa menyebabkan menumpuknya bulet in dan majalah edisi usang di sekret ariat dan keberlangsungan bullet in t ersebut akhirnya t inggal menunggu w akt u unt uk dimusnahkan at au dijual dengan satuan kilogram. Berikut adalah beberapa t ips yang bisa digunakan unt uk memaksimalkan dist ribusi media cet ak.
1. Pemet aan w ilayah Pemet aan w ilayah digunakan dalam proses perencanaan unt uk
menet apkan t arget penyebaran. Dengan adanya pemet aan w ilayah, diharapkan semua lahan di kampus kit a bisa t ersent uh oleh syi’ar. Pemet aan bisa dit entukan berdasarkan kondisi geografis kampus. M isalnya w ilayah kant in, Kelas, sekret ariat unit kegiat an m ahasisw a, dll. At au bisa juga berdasarkan jurusan dan fakult as. Jika dipet akan secara
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 240
M ANAJEM EN SYI’AR
jurusan dan fakult as, maka tempat dan w akt u yang cocok unt uk penyebaran media adalah di kelas, mading di sekit ar kelas, set elah kuliah, sebelum dan sesudah prakt ikum, dll.
2. M encari SDM Sangat merepot kan bila dist ribusi hanya mengandalkan para mengurus media. Terlebih jika kampus yang bersangkut an sangat luas hingga mampu menampung beberapa kelurahan di dalamnya at au memiliki hut an dan danau buat an. Hal yang bisa menjadi solusi adalah mencari orang yang “ t inggal” di w ilayah yang t elah kit a pet akan. M isalkan kampus kit a t erpet akan menjadi 26 w ilayah berdasarkan jurusan, m aka carilah 26 orang di masing-masing jurusan t ersebut sebagai perpanjangan t angan kit a. Orang-orang t ersebut bisa pengurus media sendiri, pengurus di luar media, sahabat-sahabat kit a yang secara organisasi di luar kepengurusan LDK akan t et api bisa diminta bant uannya, at au orang lain yang t erpercaya yang bersedia membant u meskpun harus diberikan rew ard.
3. Sebarkan saja Khusus bulet in, kit a bisa menyimpannya di kantin-kantin (lebih baik jika
kit a memint a izin kepada pengelola kant in) at au mushola kampus. Kit a bisa juga menyebarkannya di pint u-pint u masuk kampus, atau di sepanjang jalan kampus yang kit a lew ati menuju ruang kelas kit a.
4. M embuka st and Khusus majalah, t abloid, at au Koran kampus, kit a bisa membuka st and di spot -spot st rat egis. Hanya bermodal meja, kursi, dan ket erangan bahw a kit a sedang m enjual sesuat u, kit a bisa membuka st and di mana saja. Sebagai cat at an unt uk penjaga st and, siap-siap menunggu lama dan dit anya oleh orang-orang yang t ersesat di kampus yang mencari kamar kecil dsb. Kadang-kadang ada juga orang-orang yang ingin mengajak diskusi Islam dan peran LDK t ersebut .
Desain
Suka at au tidak suka, desain yang bagus dan menarik adalah keharusan pada sebuah media selain isinya. Layout yang rapi, gambar-gambar dan fot o yang menarik, sert a pemilihan w arna yang t epat , bisa meningkat kan kebert erimaan sebuah media di masyarakat kampus. Semakin kencangnya media-media yang t idak bertanggung jaw ab yang mengajak kepada kebatilan mengharuskan kit a t et ap eksis dan bert ahan unt uk menjaga fikroh masyarakat kampus. Kit a tidak bisa hanya bert ahan dengan menggunakan bulet in hit am-put ih, fot okopian, sement ara musuh Allah menyebarkan
Banyak cara unt uk meningkat kan kemampuan desain. Salah satu cara yang efektif adalah berlatih. Kit a bisa mempelajari majalah yang popular di masyarakat , at au desain post er yang menarik. Soft w are yang bisa digunakan unt uk desain dan layout diant aranya adalah CorelDraw , M icrosoft publisher, bahkan mycrosoft w ord juga bisa digunakan.
Berdasarkan model bahasa yang digunakan, Produk media cet ak yang didist ribusikan dapat dibagi dalam dua kelompok, yait u:
1. Jika produk tersebut didist ribusikan unt uk menyadarkan objek dengan car a sent uhan lembut maka bahasa yang digunakan harus lebih bersahabat ( bahasa ringan ) dan sesuai dengan kondisi masyarakat kampus.
2. Jika produk yang didist ribusikan bertujuan untuk membuka mat a dan memberit ahukan masyarakat kampus tent ang suat u kejadian at au problematika umat yang sedang melanda m aka bahasa yang digunakan lebih t egas dan sesuai fakt a yang ada.
2.M edia Elektronik
M edia ini merupakan sarana yang setingkat lebih canggih daripada media cet ak.
Cont oh-cont oh dari media elektronik yang dapat dit erapkkan adalah sebagai berikut.
1. Home Page Sarana ini sangat bagus unt uk menginformasikan segala acara dan berit a yang ingin dipublikasikan. M assa kampus cukup mengunjungi sit us LDK unt uk menget ahui informasi lebih lanjut t ent ang acara yang akan diadakan oleh LDK t ersebut. Informasi-informasi besert a dunia Islam, link ke sit us-sit us islami yang t erpercaya, mat eri kuliah agama, fot o-fot o kegiat an, dll bisa diakses hanya dengan log on ke alamat sit us t ersebut dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Produk ini juga bisa menyediakan forum saling t ukar informasi, space iklan, saran dan krit ik t erhadap kinerja LDK, sampai forum konsult asi t ent ang keIslaman. Produk ini jangkauannya sangat t idak t erbat as, siapapun dapat mengaksesnya dari belahan bumi manapun. Keunt ungan lainnya adalah produk ini t idak terlalu memakan banyak dana jika dibandingkan ongkos produksi bulet in at au majalah bahkan bisa grat is. Agar produk yang bagus ini
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 242
M ANAJEM EN SYI’AR
dapat dinikmat i oleh semua kalangan m aka akan baik sekali jika dipublikasi t erlebih dahulu, sepert i adanya launching, at aupun diumumkan dilingkungan kampus. Updat e rutin merupakan sebuah keharusan agar massa kampus t idak jenuh dan t idak memunculkan st ereot ip “ ah sit us LDK it u ga pernah diupdat e” . Berikut t ips-t ips yang bisa dipakai agar menjaga sit us kit a tetap t er-updat e.
1. Sediakan gudang art ikel. Di w akt u-w aktu t ert entu kit a bisa mengumpulkan banyak art ikel dari majajalah, int ernet , buku, dan bahkan menulis sendiri. Art ikel-art ikel t ersebut bisa kit a publish di w eb dalam jangka w akt u t ert ent u. Cukup efekt if saat kit a sedang sibuk.
2. Berit a M enulis berit a di sat u sisi lebih mudah dibandingkan menulis art ikel. Hanya saja kit a perlu peka t erhadap kejadian-kejadian di kampus. Set iap hari banyak kejadian yang bisa dit ulis menjadi berit a diantaranya berit a t ent ang w alimahan, acara-acara kampus dan LDK, dsb.
3. RSS dan Wrapper M elalui fasilit as ini, kit a bisa menampilkan art ikel dari sit us lain. Art ikel
t ersebut akan t er-updat e dengan sendirinya saat sit us tersebut mengupdat e art ikelnya.
2. Blog Blog merupakan salah sat u t rend baru gaya hidup masa kini. Hal ini bisa kit a rasakan saat mencari sedang Googling di int ernet . Saat kit a memasukkan kat a kunci, kit a tidak hanya akan menemukan sit us at au milis yang menjelaskan sesuat u yang berhubungan dengan kat a t ersebut . Kit a akan menemukan blog dan jumlahnya set iap hari semakin banyak. Kit a juga dapat menget ahuinya dari salah sat u acara di st asiun t elevise sw ast a. M elalui blog, kit a dapat Kit a juga dapat menulis beberapa art ikel dan informasi yang bermanfaat. Kit a juga dapat mengekspresikan ide, pikiran, sert a keinginan kit a secara bebas sehingga tidak jarang kit a menemukan blog yang t ak ubahnya sepert i diary elektronik. Produk ini bisa dimanfaat kan sebagai media opini yang bagus. Efeknya bisa jauh lebih besar jika semua anggot a LDK membuat blog dan saat yang sama membicarakan masalah yang sama dengan pikiran yang sama.
3. M emanfaat kan Radio dan TV Kampus LDK dapat mengambil bagian dari sarana elektronik ini yait u dengan ikut mengisi beberapa acara yang dirancang oleh radio at au TV kampus dengan acara siraman rohani at au acara religius apapun yang dapat mendukung
4. CD Int eraktif, VCD, kaset ,dll. CD int eraktif, VCD, dan kaset merupakan sebuah media yang bisa menyimpan dat a yang sangat banyak. M edia-media ini bisa memuat dat a- dat a yang t idak dapat disampaikan melalui media cet ak. Sangat bagus digunakan sebagai shock t herapy kepada mahasisw a baru, at au saat menjelang liburan at au set elah masuk. Selain it u, penyampaian t ulisan dan syi’ar bisa lebih kreat if dan semarak karena bisa dikemas secara animasi. Tayangan t aujih dan ceramah at au liput an hasil mat a-mat a terhadap beberapa kasus kemaksiat an yang t idak t erungkap at au legal secara hukum t api t idak legal secara agama sert a efeknya, bisa dimasukkan ke dalam CD. M isalnya kasus penghinaan terhadap Allah (secara gamblang dan sarkast ik) di sebuah universit as yang t elah berhasil direkam, kasus penganiyayan dan kekerasan di sebuah kampus yang t elah menjadi budaya at au kasus kemaksiat an yang terjadi saat t erjadi even-even hura-hura kampus sepert i band, pest a, dsb. yang didalamnya t erjadi int eraksi pria dan w anit a yang t idak bisa dibenarkan dalam kaca m at a agama maupun budaya bangsa Indonesia, pengisi acara yang berpakaian minim dan adegan-adegan mesum lainnya, at au adegan minum minuman keras dan bahkan adegan orang yang nge-drugs. Unt uk kasus-kasus di at as, t ulisan saja t idak efekt if, VCD merupakan sebuah media yang bagus unt uk mengungkapkan fakt a secara gambling dan nyat a. Soft w are yang bisa digunakan untuk membuat cd int erakt if ant ara lain: M acromedia Flash, sw ish, dsb. Softw are unt uk membuat dan mengedit video ant ara lain: Adobe premier 1.5, pinnacle, bahkan w indow s movie maker pun bisa dipakai.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 244
M ANAJEM EN SYI’AR
5. M ilis, Taushiyah via sms, Tahajjud call, dll. M ilis merupakan forum di dunia maya t empat kit a bisa berbagi ide, gagasan, dan informasi. M ilis juga bisa berfungsi sebagai pint u komunikasi dari pihak LDK kepada massa kampus. Salah sat u provider milis yang t erkenal adalah w w w .yahoogroups.com. Proses pembuat annya cukup mudah dan gr at is, cukup log on ke sit us t ersebut dan ikut i pet unjuknya. Sat u hal yang perlu diperhat ikan adalah bagaimana menjaga agar milis t ersebut t et ap “ hidup” . Taushiyah via SM S dulu biasa digunakan unt uk t aushiyah kepada golongan at au grup-grup t ert ent u yang isinya sebat as himbauan dsb. Saat ini, penyampaian SM S kepada m assa yang lebih banyak bisa digunakan dengan soft w are t ert ent u at au melalui fasilit as SM S gratis yang diberikan oleh beberapa w ebsit e. Akan t et api m anajemennya harus diperhat ikan dengan serius, sama seriusnya dengan mengelola media cet ak. M isalnya menggunakan t ema mingguan at au bulanan, konsist en dengan w akt u pengiriman pesan, mengirim di w akt u-w akt u yang “ manusiaw i” (meskipun akses int ernet pada t engah malam lebih cepat , sangat t idak dianjurkan untuk mengirim SM S t ersebut pada t engah malam), kat a-kat anya juga harus mudah dicerna dan t epat . Adanya pendaft ar sms t aushiyah at au t ahajud call juga bisa menjadi paramet er keberterimaan massa t erhadap produk dakw ah. Sat u hal yang “ keren” dari parameter t ersebut adalah t erukur dengan angka.
B. Syi’ar melalui media even
M edia even merupakan salah satu sarana yang diselenggarakan pada w akt u-w akt u t ert ent u yang sifat nya gebyar. Cont oh-cont oh media even yang dapat dilaksanakan:
1. Kajian, Kuliah Umum Kajian dan kuliah umum dapat dilakukan secara formal at aupun non-formal. Dengan kajian ini, kit a dapat memaparkan m ateri apa saja kepada masyarakat kampus, namun agar kajian dan kuliah umum yang dilakukan lebih efekt if maka sebaiknya t ema at au kajian yang diangkat harus sesuai dengan kebut uhan masyarakat kampus it u sendiri. Dari segi pemat eri pun harus diperhat ikan, sebaiknya pemat eri yang komunikat if dan dit erima oleh civitas akademika.
2. Seminar, Talk Show , Diskusi Panel, St udium General Kegiat an ini sifat nya hampir sama dengan kajian, hanya saja dalam pelaksanaannya –baik seminar, t alk show , at aupun diskusi panel– lebih formal dan biasanya dilakukan dalam beberapa rangkaian/ sesi dan dengan menampilkan beberapa orang pembicara.
3. Diklat unt uk mahasisw a m uslim kampus Kegiat an ini dapat dilakukan selama seminggu at au lebih dan dilaksanakan pada suat u t empat yang kondusif dan dengan rangkaian mat eri yang ada flow -nya.
4. Rihlah Dengan mengadakan rihlah diharapkan akan semakin memperkuat ukhuw ah sesama pesert a, saling mengenal lebih lanjut sat u sama lainnya dan memperlihat keindahan alam yang menandakan kebesaran Sang Pencipt anya.
5. Pameran/ Workshop/ Expo Kegiat an ini berfungsi unt uk memberit ahukan kepada m asyarakat t ent ang informasi, w aw asan, dan hal-hal lain dengan menyajikan at au memamerkan produk-produk yang mendukung info yang diharapkan. M isalnya dengan mengadakan pameran unt uk produk-produk islami, hal t ersebut dapat memberit ahukan kepada masyarakat kampus bahw a t ernyata Islam t elah memiliki banyak produk dan sarana-sarana yang dapat dimanfaat kan at aupun dikonsumsi.
6. Olah Raga Selain unt uk menjalin ukhuw ah, kegiat an ini juga dapat mensyi’arkan kepada masyarakat kampus bahw a Islam juga menyuruh umat nya unt uk memiliki fisik yang kuat . Bent uk kegiat an dapat juga dilakukan dengan menggelar perlombaan ant ar depart emen at au ant ar lembaga dakw ah depart emen at au ant ar unit kegiat an mahasisw a. Kegiat an ini diharapkan dapat mendukung t ercipt anya hubungan yang baik ant ara LDK dengan elemen- elemen kampus.
7. Training Training yang dilakukan dapat berfungsi unt uk menambah skill dan juga meningkat kan simpati pesert a t erhadap LDK. Training yang dapat dit erapkan berupa t raining akademik, t raining komput er, t raining jurnalist ik, dll.
8. Bedah Buku Dengan adanya bedah buku secara ot omat is kit a t elah menyediakan sarana unt uk objek dakwah kit a, dimana mereka secara t idak langsung t elah “ membaca” buku yang dibedah t ersebut , sehingga dapat menambah w aw asan dan ilmu keislaman mereka.
9. Tabligh Akbar Dibanding kajian, kuliah umum, seminar, dan diskusi panel, t abligh akbar bisa dikat akan lebih pada penyampaian pesan-pesan yang kent al nuansa syi’ar Islamnya. Biasanya mengundang t okoh-t okoh yang t erkenal dan t erbuka unt uk umum.
10. Bazar Risalah M anajemen Dakw ah Kampus
M ANAJEM EN SYI’AR
Selain sebagai bent uk syi’ar, bazar sekaligus berfungsi sebagai pencarian dana yang cukup efekt if. Barang yang dijual biasanya disesuaikan dengan kebut uhan pasar dan momenum yang t engah t erjadi agar angka penjualan dan syi’ar bisa lebih maksimal. M isalkan saat momen penyambut an mahasisw a baru, maka yang dit aw arkan adalah barang kebut uhan dasar bagi mahasisw a baru semisal jas lab, bundel soal, buku, dll.
11. Bakt i Sosial dan Kegiat an Kemanusiaan dan Pelayanan Lainnya Kegiat an ini dapat dilakukan unt uk menunjukkan t ingkat kepedulian lembaga dakw ah kampus t erhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh ummat sepert i adanya bencana alam, donor darah, aksi solidarit as, dan kegiat an lainnya yang bersifat kemanusiaan, sehingga LDK dapat membukt ikan t ent ang ajaran Islam yait u keharusan mencint ai saudaranya sepert i mencint ai dirinya sendiri.
III. ALUR SYI’AR
Kegiat an syi’ar yang dilakukan oleh sebuah LDK merupakan kegiat an yang membut uhkan pent ahapan sepert i layaknya kegiat an organisasi lainnya. Dengan demikian, pent ing bagi kegiat an ini unt uk mengikut i sebuah alur m ulai dari t ahap perencanaan (planning), pengorganisasian rencana t ersebut baik dari sisi SDM pelaksananya, dana, maupun w akt u (organizing), pengelolaan implement asinya di lapangan (act uat ing), pengaw asan (cont rolling), sert a pengevaluasian seluruh t ahapan yang sudah dilakukan t ersebut (evaluating). Dalam dunia manajemen, ilmu POACE ini biasa dipakai sebagai salah sat u langkah demi langkah dalam me- manage suat u kegiat an.
INTERM EZO Seluruh rangkaian pent ahapan ini merupakan Planning- Pengumpulan
bagian dari upaya mew ujudkan manajemen yang masukan: profesional, sert a dalam rangka mengembangkan dan
M encoba melihat dari sisi lain melat ih diri unt uk sampai kepada profesionalit as yang
Pengumpulan masukan pada dimaksud. Beberapa t ujuan penting berkait an dengan
dasarnya salah sat u usaha kit a manajemen ini ialah:
melebarkan sudut pandang
M encipt akan keserasian dan ket erat uran dalam
kit a t erhadap sesuatu sehingga gerak sekelompok manusia.
kit a bisa melihat suat u
permasalahan dari berbagai
M erealisasikan prinsip ta’aw un (bekerja sama) dan sisi. amal jama’i ant ar individu sebagai ganti kerja
infirodiyah (individual) dan kesemraw ut an. Dan tempat yang cocok untuk
memperoleh masukan selain
M engembangkan diri para akt ivis sejauh mungkin dari objek dakw ah it u sendiri dengan t ujuan merealisasikan hasil sebanyak
ialah dari orang-orang yang mungkin sesuai fungsi masing-masing unt uk
sudah berpengalaman at au minimal pengamat di bidang
mencapai kepuasan. t ersebut. Biasanya mereka memiliki pandangan visioner
A. Perencanaan (Planning)
dan st rategis yang seringkali Planning merupakan proses pemilihan inf ormasi
t ak t erpikirkan oleh kit a yang umumnya hanya berkut at di
dan pembuat an asumsi-asumsi mengenai keadaan di lingkungan bangku kuliah saja. masa dat ang t erkait dengan kecenderungan objek
Berbeda dengan mereka yang dakw ah, kebut uhan-kebut uhannya, dan kemungkinan
bisa jadi memiliki jam t erbang penyebaran nilai-nilai Islam. Hal t ersebut kemudian
dan ranah kerja/ lingkungan pergaulan yang lebih luas,
dirumuskan dalam bent uk kegiat an-kegiat an yang perlu sepert i pembina LDK, alumni, dilakukan demi t ersampaikannya Islam ke lingkungan
dan pihak kampus. kampus.
Tidak perlu dilakukan dalam Dalam implement asinya, t erdapat t iga kegiatan
susana yang begit u formal, dasar dalam pelaksanaan suatu perencanaan (planning)
bahkan obrolan sant ai pun bisa kegiat an syi’ar sebagai berikut.
jadi suatu t ransfer ilmu dan pengalaman yang begit u luar biasa mencerahkan. Bahkan
t idak jarang, kit a bisa jauh Pengumpulan masukan di sini lebih dit ujukan pada
1. Pengumpulan masukan
lebih banyak t erbantu t erlebih pengumpulan t ent ang kecenderungan perilaku objek
jika yang kit a ajak memiliki visi yang sama dengan kit a. Pun
dakw ah, kebut uhannya, sert a bent uk-bent uk dakw ah kalau t ak ada hasil yang kit a yang mungkin mengena unt uk mereka. Termasuk yang
peroleh dari diskusi t ersebut , t idak kalah pent ing adalah pengumpulan masukan dari
minimal kit a dapat pahala t okoh yang berpengalaman at au berpengaruh besar
silat urahim kan? Not hing t o lose .
pada kegiat an syi’ar yang kit a lakukan sepert i alumni, pembina LDK, dan pihak kampus. Bent uk
Pengumpulan ide ini memang baiknya dilakukan di aw al sekali sebelum melakukan sesuat u, karena ide baik yang
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus muncul di t engah just ru 248
M ANAJEM EN SYI’AR
pelaksanaannya dilakukan melalui penyebaran angket (polling) at au w aw ancara.
Berikut nya t ent ang teknis penyusunan dan penyeberan angket (polling) yang relevan: Penent uan aspek-aspek yang ingin diket ahui dari reponden. Pembakuan aspek-aspek t ersebut dalam bent uk pert anyaan yang relevan
unt uk diajukan. Sebaiknya pert anyaan yang diajukan disajikan dalam bahasa yang mudah dimengert i oleh responden dan t idak menimbulkan pengert ian ganda.
Penent uan met ode pert anyaan yang akan disampaikan dapat berupa pilihan
ganda at au pert anyaan dengan jaw aban bebas. Pert anyaan dalam bent uk pilihan ganda biasanya lebih mudah disimpulkan secara kuant it at if dan prosesnya bisa dilakukan secara lebih cepat . Sement ara it u, pert anyaan dengan jaw aban bebas memungkinkan munculnya berbagai alt ernat if jaw aban yang beragam, namun responden bisa menyat akan secara t epat pendapat nya. Selain it u, kedua model pert anyaan t ersebut dapat pula dikombinasikan, yakni model pilihan ganda dengan menggunakan jaw aban bebas pada pilihan yang t erakhir jika memang t idak ada pilihan sebelumnya yang cukup mew akili.
Penyusunan urut an pert anyaan sesuai dengan kondisi psikologis responden
yang mungkin t erjadi. Lebih efekt if jika pert anyaan yang diajukan t idak dijaw ab semua secara berurut an, t et api ada urut an berdasarkan jenis jaw aban responden (misalnya jika pert anyaan no. 4 dijaw ab ya maka responden langsung menjaw ab pert anyaan no. 6, jika t idak maka ke pert anyaan no. 5).
Pembuat an parameter-paramet er penilaian unt uk digunakan pada t ahap
analisis set elah polling selesai dilakukan.
Selain dengan penyebaran angket , pengumpulan info bisa dilakukan pula melalui w aw ancara ke sejumlah responden. Kelebihan-kelebihan cara ini: M elalui w aw ancara kit a dapat mengumpulkan info secara lebih det il dan
dapat menyelami kondisi psikologis objek dakw ah yang diw aw ancarai. Sebab di sini kit a berhadapan langsung dan dapat berdialog dengan objek dakw ah relat if lebih lama.
Sembari m ew aw ancara, kit a dapat juga memperkenalkan keberadaan LDK
dan mensosialisasikan program yang sudah ada. Kesempat an unt uk melakukan dakw ah fardiyah juga lebih besar.
Beberapa hal yang harus diperhat ikan ket ika melakukan w aw ancara: Persiapkan diri kit a t erlebih dahulu sebelum memulai w aw ancara, dan
kembali luruskan niat .
Objek yang akan diw aw ancarai dipilih secara merat a, mulai dari orang yang
menget ahui seluk beluk kecenderungan kampus (biasanya ket ua at au pengurus harian Unit Kegiat an M ahasisw a at au BEM ), orang ‘ammah yang masih t ert arik dengan kegiat an kemahasisw aan t ermasuk dakw ah, dan orang yang apat is (acuh t ak acuh) terhadap kegiat an lainnya selain akademis.
Sebelum melakukan w aw ancara, harus sudah dit ent ukan t erlebih dahulu
t ujuan w aw ancara yang akan dilakukan, alurnya, dan bent uk-bent uk pert anyaannya.
Waw ancara hendaknya dilakukan dalam suasana yang sant ai, t idak formal.
Kalau perlu dilakukan pendekat an t erlebih dahulu dengan memperkenalkan diri dan membuat janji unt uk w aw ancara.
Bersikaplah t erbuka terhadap kritikan dan saran yang disampaikan oleh
objek w awancara kit a karena kit a berkew ajiban menjadi pelayan mereka lew at dakw ah kit a.
Jangan lupa unt uk memberikan penjelasan yang sedet il mungkin jika
t erdapat kesalahpahaman dengan keberadaan LDK di kampus.
2. Prediksi masa depan
Set elah kesimpulan dari hasil pengumpulan masukan info selesai dibuat , dilakukan proses kesimpulan lanjut an berkaitan dengan prediksi masa depan masyarakat kampus. Di sini, selain kesimpulan pengumpulan info, perlu pula dit ambahkan analisis lain sbb. Kondisi input mahasisw a baru yang masuk t ahun ini (t ahun dimulainya
kepengurusan LDK saat ini) dengan mempert imbangkan tren generasi muda (pelajar SM U saat ini), lat ar belakang mereka secara umum, dan ikat an- ikat an yang harus mereka penuhi sebagai mahasisw a baru di kampus (besarnya biaya SPP, bat as masa st udi, dll.).
Kemungkinan/ arah kebijakan kampus ke depan baik t erkait dengan
kebijakan t erhadap akademik mahasisw a, kebijakan biaya pendidikan, kebijakan t erhadap kegiat an kemahasisw aan, dsb.
Kemungkinan sit uasi masyarakat , baik masyarakat lokal sekit ar kampus,
masyarakat secara nasional, dan bahkan masyarakat int ernasional (misalnya kejadian apa saja yang sedang hangat , hal apa saja yang harus disikapi secara moral dalam kapasit as LDK).
Dan semua kemungkinan baik dan buruk yang mungkin saja akan dihadapi.
Hal ini bisa dilakukan dengan met ode manajemen SWOT analysis (St rengt h- Weakness-Opport hnit y-Threat ness).
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 250
M ANAJEM EN SYI’AR
Prediksi m asa depan ini kemudian dikerucut kan dalam bent uk kebut uhan- kebut uhan dakw ah yang mungkin diambil oleh LDK. Langkah-langkah di at as perlu dilakukan unt uk mempersiapkan alur kegiat an syi’ar selama set ahun kepengurusan LDK. Namun unt uk kegiat an syi’ar insident al, t idak semua langkah di at as perlu dilakukan.
3. Penentuan kegiatan
Set elah mengumpulkan dat a dan melakukan prediksi t erhadap kondisi masa depan, maka langkah dasar t erakhir yang dilakukan adalah menent ukan jenis kegiat an yang akan dilakukan. Penent uan kegiat an ini dapat dilakukan dengan menerapkan sist em Q8 yait u dengan mengajukan beberapa pert anyaan sehubungan dengan kegiat an yang akan diluncurkan. Q-1 : What , menyatakan apa t ujuan dari kegiat an yang akan dilaksanakan Q-2 : Why, mengapa diadakan kegiatan t ersebut , kenapa kegiat an t ersebut
berart i unt uk t ujuan dakwah Q-3 : Who, siapa yang akan mengimplement asikan/ melaksanakannya dan
siapa objek yang akan menjadi sasarannya Q-4 : How , bagaimana cara merealisasikan t ujuan yang ingin dicapai dan
bagaimana mengevaluasi sumber daya yang ada Q-5 : When, kapan w akt u pelaksanaan yang efekt if Q-6 : Where, dimana kegiat an paling efektif diadakan yang bisa menarik
perhat ian objek, tempat st rat egis yang memungkinkan,sehingga kegiat an yang diadakan dapat sampai kepada sasaran yang dit uju
Q-7 : At w hat cost in people, t ime and money w ill plan work, yaitu dalam
merencanakan kegiat an t ersebut maka harus diperhitungkan kondisi t erhadap segala elemen pendukung agar kegiat an dapat t erlaksana
dengan baik ( SDM , wakt u, dan dana ) Q-8 : To what benefit , keuntungan apa yang bisa diperoleh dari kegiat an
t ersebut , hal ini bisa diterapkan pada kegiat an – kegiatan yang sekaligus memang bert ujuan untuk mencari keuntungan mis : penggalangan dana, kerjasama dengan pihak lain atau sponsor, dan sebagainya.
B. Pengorganisasian (Organizing)
Set elah bent uk kegiat an yang akan dilakukan jelas dan disepakat i bersama, maka langkah berikut nya adalah melakukan pengorganisasian/ pengat uran
sumber daya yang dibut uhkan unt uk menjalankan kegiat an t ersebut. Pengorganisasian adalah suat u proses penyesuaian st ruktur organisasi dengan t ujuan, sumberdaya, dan lingkungannya.
Terdapat delapan prinsip ut ama dari organizing yait u:
1. M embagi pekerjaan ke dalam t ugas-tugas operasional.
2. M engelompokkan t ugas – t ugas kedalam posisi – posisi secara operasional.
3. M enggabungkan jabat an-jabat an operasional kedalam unit -unit yang saling
berkait an.
4. M emilih dan menempat kan orang unt uk pekerjaan yang sesuai.
5. M enjelaskan persyarat an dari set iap jabat an.
6. M enyesuaikan w ew enang dan t anggung jaw ab bagi set iap anggot a.
7. M enyediakan berbagai fasilit as unt uk pegaw ai.
8. M enyelaraskan organisasi sesuai dengan pet unjuk hasil pengaw asan.
Dalam hal ini, t erdapat tiga sumber daya pent ing yang perlu diorganisasikan sedemikian rupa, yakni sebagai berikut .
a. Sumber Daya M anusia, mencakup struktur, satuan tugas dan pemahaman, staffing, motivasi, team building, dll.
Yang dimaksud dengan Sumber Daya M anusia (SDM ) di sini ialah seluruh pengurus LDK yang mungkin dilibat kan dalam pelaksanaan kegiat an syi’ar. M aksudnya pengurus LDK yang memang t ugas ut amanya berkait an dengan masalah syi’ar di kampus at au pengurus lain yang bersedia at au dapat diperbant ukan dalam pelaksanaan kegiat an t ersebut. Ada beberapa hal yang harus dilakukan t erkait dengan pengorganisasian SDM ini.
Struktur kegiatan/ kepanitian syi’ar
St rukt ur kegiat an/ kepanitiaan ini merupakan susunan yang t erdiri at as fungsi-fungsi dan hubungannya yang menyat akan keseluruhan kegiat an unt uk mencapai sasaran. M engapa perlu dibuat strukt ur? Karena melalui st rukt ur ini akan t erlihat secara jelas gambaran pekerjaan yang akan dilakukan berikut hubungan ant ara masing-masing pekerjaan dalam kegiat an t ersebut sehingga dapat digunakan unt uk merumuskan rencana kerja ideal. Biasanya, sebuah st rukt ur kegiat an syi’ar meliputi bagian-bagian berikut.
o Ketua panitia
Bagian inilah yang akan mengoordinasikan gerak kerja dari keseluruhan panit ia, memimpin rapat -rapat baik unt uk perencanaan, koordinasi, dan evaluasi, memecahkan konflik, hambat an, dan m asalah yang mungkin t imbul di dalam kepanit iaan, dan bert anggungjaw ab t erhadap mot ivasi kerja seluruh anggot a panit ia. Oleh karena besarnya lingkup t ugas seorang ket ua panit ia, m aka dapat pula diperbant ukan seorang w akil ket ua sebagai pendamping dan t empat berdiskusi dalam memut uskan beberapa kebijakan
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 252
M ANAJEM EN SYI’AR
pent ing. Intinya, w akil ket ua adalah orang kedua yang paling bert anggung jawab
Selain it u, menurut M ust hafa M uhammad Thahan t erhadap keberlangsungan dalam buku Risalah Pergerakan Pemuda Islam, t erdapat
beberapa prinsip umum yang bersifat fleksibel unt uk kerja panitia keseluruhan. dipraktekkan namun penting unt uk dijadikan pedoman,
Pada prakt eknya, fungsi orang yakni:
kedua di sebuah kepanit iaan
Prinsip pembagian kerja; yakni bagaimana mengelola dapat pula dibebankan ke pemanfaat an sumber daya seluruh anggot a t im unt uk
mencapai t ujuan kerja yang t elah ditet apkan. seorang sekret aris jendral
Prinsip kepemimpinan dan t anggung jawab; dalam hal (sekjen)/ sekret aris umum ini kepemimpinan mencakup dua sisi yang saling
(sekum) sebagai penggant i menyatu:
w akil ket ua. Dalam kasus ini, a.)
Sisi formalit as yang lahir dari kedudukan resmi pemimpin it u.
posisi sekret aris dit iadakan b.)
Sisi kepribadian pemimpin berupa dan biasanya digantikan kecerdasannya, pengalamannya, kekuat an
dengan sebuah divisi/ bagian jiw anya, dan perjalanan karirnya.
khusus yang menangani
Prinsip kedisiplinan; yakni menghormat i aturan yang berlaku unt uk merealisasikan ket aat an, keseriusan, dan
masalah kesekret ariat an kebiasaan baik. Sikap ini menjadi t ugas pemimpin
panit ia (dikenal sebagai divisi unt uk mengont rolnya.
kesekret ariat an/ kest ari).
Prinsip sat u kepemimpinan; bahw a alur perint ah dan t ugas berasal dari seorang pemimpin saja.
Cont oh-cont oh t ersebut
Prinsip sat u visi dan misi; yakni t erdapat kesat uan penerapannya sangat langkah dalam setiap kerja yang bert ujuan sama.
bergant ung pada kondisi dan
Prinsip ket erikat an individu dengan t ujuan/ maslahat besar/ kecilnya lingkup bersama.
Prinsip penghargaan; maksudnya ialah bahwa kepanitiaan/ kegiat an yang penghargaan perlu dan harus segera diberikan set elah
akan dijalankan. Jadi, prest asi diraih. Adapun cara penghargaan yang dipilih
bukanlah hal yang mut lak hendaknya dapat dit erima secara w ajar oleh semua
harus dilakukan. pihak dalam t im.
Prinsip sent ralisasi dan otonomi; dalam hal ini,
o Sekretaris
pemilihan apakah sent ralisasi at au ot onomi yang akan Bagian ini t erdiri dari sat u dit erapkan sangat bergant ung pada sit uasi dan kondisi
at au dua orang yang bertugas di lapangan.
mengurusi berbagai masalah
Prinsip rant ai kepemimpinan; yakni bersambungnya jabat an-jabat an dari level t ert inggi sampai terendah
kesekret ariat an panit ia. dan setiap jabat an harus dihargai saat pekerjaannya
Kesekret ariat an di sini t elah dilaksanakan.
biasanya mengurusi
Prinsip ket epat an/ proporsional; yakni penempat an permasalahan surat - orang pada posisi yang t epat sesuai kemampuan dan
pengalamannya. menyurat baik it u unt uk
Prinsip objekt ivit as; prinsip ini lebih dit ekankan pada perizinan, undangan, sang pemimpin. Dengan prinsip ini diharapkan akan
peminjaman peralat an, menambah loyalit as anggot a pada pemimpinnya.
pembuat an proposal kegiat an
o Bendahara
Bagian ini bertugas membuat rencana anggaran kepanitiaan di aw al kegiat an melalui koordinasi dengan divisi-divisi yang ada, mengumpulkan seluruh dat a keuangan yang masuk unt uk penyelenggaraan kegiat an, mengat ur pengeluaran yang dibut uhkan oleh t iap-t iap divisi, dan membuat laporan akhir keuangan kepanit iaan di akhir kegiat an. Harus dibedakan ant ara bendahara dengan fungsi pencarian dana kegiat an. Unt uk fungsi yang t erakhir dapat diserahkan ke divisi khusus, yakni divisi dana usaha (danus). Namun tidak m asalah jika bendahara membant u kerja pengumpulan dan kegiatan.
o Divisi-divisi lainnya sesuai kebutuhan
Divisi apa saja yang akan dibent uk dalam sebuah kepanitiaan sangat bergant ung pada kebut uhan kegiat an it u sendiri dan lingkup yang harus dit anganinya. Art inya, jika sebuah divisi harus melakukan t ugas yang besar, maka unt uk memudahkan fokus kerja dan keseimbangan beban kerja dengan divisi lainnya, divisi tersebut dapat dipecah menjadi divisi- divisi yang lebih kecil. Adapun beberapa divisi yang selalu dibut uhkan unt uk sebuah kegiat an syi’ar ialah sbb.
1. Divisi dana usaha Divisi ini bert ugas:
- mencari kemungkinan-kemungkinan sumber dana bagi pembiayaan
keberlangsungan kegiat an, - melakukan pendekatan t erhadap sumber-sumber dana t ersebut
sehingga t ert arik untuk menjadi sponsor/ donat ur bagi kegiat an t ersebut m ulai dari menghubungi sumber dana t ersebut , mempresent asikan kegiat an t ersebut kepada mereka, membuat kesepakat an-kesepakat an kerjasama dengan mereka, dan menangani keluhan-keluhan mereka jika memang ada.
2. Divisi publikasi (dokument asi) Divisi ini bert ugas:
- merencanakan bent uk-bent uk publikasi kegiat an ke masyarakat
kampus dan sekit arnya (t ergant ung sasaran kegiat an), - bersama-sama dengan divisi dana usaha dan bendahara membuat
ket ent uan-ket ent uan hak publikasi bagi sponsor/ donat ur yang t elah bersedia membant u pembiayaan kegiat an,
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 254
M ANAJEM EN SYI’AR
- melakukan pendekatan t erhadap pihak-pihak media massa (cet ak
dan elekt ronik) dan memast ikan mereka unt uk bersedia menayangkan/ memuat kegiat an yang akan dilakukan dalam media mereka,
- menyerahkan pembuat an media publikasi kegiat an ke percet akan
yang sudah disepakat i (misalnya unt uk pembuat an post er, leaflet , baligho, dsb.) at au membuat sendiri jika mungkin unt uk dit angani sendiri.
3. Divisi perlengkapan/ logist ik Divisi ini bert ugas:
- mengurusi kelengkapan-kelengkapan peralat an (t ermasuk t empat
acara, sound syst em, dekorasi, dsb.) yang dibut uhkan unt uk pelaksanaan kegiat an pada hari “ H” mulai dari mengurus perizinannya, menghubungi pihak yang bersedia menyew akan at au meminjamkan,
- bert anggung jaw ab t erhadap ket ersediaan seluruh peralat an acara
pada hari “ H” .
4. Divisi acara Divisi ini bert ugas:
- mempersiapkan rancangan acara dari kegiatan syi’ar yang akan
dilakukan pada hari “ H” , meliputi pembagian w akt u acara hari “ H” , moderat or (jika dibut uhkan) dan pengisi acara,
- menghubungi seluruh calon pengisi acara dan memast ikan
kehadiran mereka pada hari “ H” , - memast ikan dan bert anggungjaw ab t erhadap keberlangsungan
seluruh acara pada hari “ H” .
Staffing dan pemahaman kerja tim/ kepanitiaan
Di sini, yang menjadi fokus perhat ian ialah rekrut men SDM di set iap divisi yang sudah dit et apkan, penjelasan lingkup kerja mereka, dan menerima
masukan-masukan dari anggot a kepanit iaan yang lain berkait dengan st rukt ur panit ia (jika ada). Beberapa hal yang mungkin dilakukan dalam fase ini ialah sebagai berikut.
Sebelum diadakan peluncuran kegiat an, selain posisi ket ua, diupayakan agar
posisi sekret aris, bendahara, dan ketua t iap-tiap divisi yang ada sudah t erisi t erlebih dahulu. Unt uk posisi-posisi ini, ket ua dapat melakukan pendekatan personal t erhadap orang-orang yang pot ensial unt uk memegang amanah t ersebut. Sebagai pert imbangan, dapat digunakan referensi at au
Unt uk rekrut men pert ama, sangat baik jika dilakukan pertemuan khusus
yang dit ujukan unt uk meluncurkan/ launching kegiat an ini ke seluruh pengurus LDK. Pada pert emuan ini, dijelaskan pula lat ar belakang diadakannya kegiat an, urgensinya dan manfaat nya bagi kampus, st rukt ur kepanitiaan yang akan menjalankannya, berikut job descript ion dari masing- masing divisi.
Rekrut men selanjut nya, sampai bat as w akt u yang t elah dit ent ukan, dapat
dilakukan oleh masing-masing divisi at au dengan memasang pengumuman di sekret ariat LDK tent ang rekrutmen kepanitiaan kegiat an t ersebut . Sebisa mungkin pengumuman t ersebut dit ampilkan secara menarik dan jangan lupa unt uk mengikut sert akan job descript ion set iap divisi yang masih membut uhkan SDM agar pengurus LDK lainnya bisa mendapat kan gambaran t ent ang bagian yang akan dimasukinya.
Pemotivasian dan pembentukan soliditas tim (team building)
Dalam t ahap ini, seluruh anggot a kepanit iaan sudah t erisi semuanya. Oleh karena it u, yang dibut uhkan kemudian ialah bagaimana membangun kesolidan panit ia (t eam building). Team building ini merupakan salah sat u hal yang sangat mempengaruhi perkembangan organisasi, teamwork, dan pembagian kerja. Dalam membangun sebuah t im yang dinamis diperlukan empat t ahap sbb.
M enet apkan arah menuju misi. M eraih efektivit as t im. M empercepat gerak kerja t im. Sampai di puncak prest asi : mempert ahankan mot ivasi.
Tahap pertama t elah dilakukan pada poin sebelumnya, yakni st affing dan pemahaman kerja t im. Sekarang, yang menjadi fokus ialah bagaimana meraih efekt ivit as t im. Unt uk it u ada dua hal pent ing yang harus dilakukan, yakni: o M engklarifikasi peran dan t anggung jaw ab anggot a t im
Di sini yang harus diident ifikasi m eliput i: - Siapa yang bert anggung jaw ab memimpin t im? - Apakah perlu dit unjuk anggota t im yang bert anggung jawab
melakukan komunikasi dengan t im bagian lain? - Tugas apa saja yang menjadi t anggung jaw ab set iap anggot a? Dengan mengklarifikasi peran dan t anggung jaw ab masing-masing anggot a, tim t ersebut akan dapat menget ahui bagaimana caranya
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 256
M ANAJEM EN SYI’AR
meraih keberhasilan t im. Anggot a tim yang menget ahui t anggung jaw abnya masing-masing t idak akan berada dalam kegelapan dan t ersandung-sandung dalam pendakian. Dalam hal ini, ada dua jenis peran yang perlu diklarifikasi:
b. Peran yang melibat kan t ugas spesifik Dengan memperjelas peran ini, kit a mampu: - menghapus t ugas-t ugas yang t umpang t indih, - menghapus jurang pemisah dalam penyelesaian t ugas, - menghindari t erjadinya pengelakan t anggung jaw ab, - menghindarinya tidak t erpenuhinya bat as w akt u.
2. Peran yang melibat kan proses t im Dengan memperjelas peran ini, tim akan dapat bekerja lebih baik. Adapun maksud dari peran ini ialah; misal dalam set iap rapat t im diadakan pembagian t ugas. Si A dipilih menjadi not ulen yang akan menuliskan semua ide yang muncul ket ika rapat dan keput usan yang t elah disepakat i. Lalu si B dipilih menjadi ‘penjaga w akt u’ ket ika t im berdiskusi. Sement ara it u, si C dipilih menjadi pemberi opini yang akan menambahkan koment ar t erhadap isu t ert ent u. Adapun si D dipilih menjadi pemimpin t im yang bert ugas menyiapkan agenda untuk setiap rapat dan mengomunikasikan kemajuan t im pada hirarki manajemen tim yang lebih t inggi. Dalam proses ini, pent ing unt uk melibat kan seluruh anggot a t im. Sebuah tim yang dinamis t idak akan muncul jika proses pembagian peran dan tanggung jaw ab di dalam t im didominasi oleh sang ket ua t im. Oleh karena it u, setiap anggot a t im perlu diberi kesempat an unt uk memut uskan perannya sendiri. Dengan demikian, diharapkan akan muncul komit men dalam diri mereka sendiri. Set elah semua anggot a t im memilih perannya masing-masing dalam t im, ket ua t im perlu menjelaskan t ugas apa yang harus dilakukan oleh t iap bagian dalam tim. Namun sebelum it u, dapat juga ket ua t im memint a pandangan dari anggot anya t ent ang harapan dan ant isipasi mereka unt uk perannya t adi.
o M engidentifikasi penghalang
Di sini, diharapkan gejala buruk yang mungkin t imbul pada sebuah t im dapat di-ident ifikasi, lalu disiasat i unt uk diperbaiki. Adapun beberapa gejala yang biasanya menjadi penghalang tim ialah:
Komunikasi yang t idak bebas
Biasanya, gejala ini dit andai dengan t idak bebasnya anggot a t im dalam mengungkapkan pendapatnya. M ereka cenderung memilih diam. Unt uk it u ket ua t im dapat mengat asinya dengan:
1. Perhat ikan t anggapan dari anggot a t im lainnya.
2. Ajukan pert anyaan apakah t anggapan t ersebut bersifat negat if.
3. Dorong/ mint a mereka supaya mampu t erbuka dengan cara memberikan umpan balik posit if.
Seringkali t imbul ket idaksepakat an
Jika sering t erjadi ket idaksepakat an dalam t im, biasanya t erdapat perspekt if yang berbeda dalam t im it u. Namun perbedaan it u just ru sering menghasilkan pert imbangan yang t idak t erpikir sebelumnya. Sebaliknya, jika yang t erjadi adalah jarangnya ket idaksepakat an maka bisa jadi anggot a tim it u cenderung menut upi perasaannya at au t idak bersedia berbagi gagasan. Oleh karena it u, pemecahannya ialah:
b. Jelaskan bahwa ket idaksepakat an merupakan pengalaman posit if bagi t im.
c. Jangan pernah menyerang gagasan yang berbeda dari anggot a t im yang lain.
Tidak bersedia berbagi informasi
Bisa jadi anggot a t im yang lain memiliki pengalaman/ informasi yang dapat membant u memecahkan masalah t im, t api mereka t idak bersedia berbagi informasi. Oleh karena it u, ket ika hal ini t erjadi berart i t im merugi. Unt uk mengatasinya:
1. Ket ua t im harus menunjukkan bahw a dirinya bersedia berbagi informasi dengan anggota t im lainnya.
2. Past ikan anggot a tim menget ahui bahw a selaku ket ua t im, Anda sangat menghargai keahlian/ pengalaman mereka.
3. Hargai kontribusi mereka ket ika anggot a t im lain berbagi informasi.
Pert emuan t im yang t idak efektif
Unt uk mengat asi hal ini: Ket ua t im harus memiliki agenda yang jelas. Ket ua t im harus mengat ur pert emuan sedemikian rupa dan
mengusahakan agar jangan sampai melampaui bat as w akt u yang dit ent ukan.
Ket ua t im harus menjaga agar diskusi jangan melenceng.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 258
M ANAJEM EN SYI’AR
Berikan kesempat an yang sama kepada semua anggot a t im unt uk
t urut berpart isipasi. Tujuan yang t idak realist is
Tujuan semacam ini biasanya menunt ut lebih dari yang dapat dilakukan t im. Oleh karena it u, unt uk m engat asinya: Terimalah masukan dari semua anggot a t im. Ident ifikasi keinginan. Tet apkan t ujuan yang bisa dicapai.
Oleh karena it u, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dit erapkan oleh seorang pemimpin unt uk t et ap menjaga kesolidan timnya.
Tekankan pada hal yang biasa disenangi/ diminat i (emphasize common
int erest s ) Kadang-kadang adanya perbedaan kepercayaan dan lat ar belakang
(sepert i ras, umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan) dapat menjadi ancaman unt uk mengacaukan kesolidan t im. Oleh karena it u pendekat an yang sangat baik unt uk dilakukan adalah lebih menitikberat kan pada persamaan ket ert arikan daripada perbedaan yang ada. Jelaskan urgensi dari kerjasama dan menjadi individu yang bersifat objektif. Semangat i anggot a t im unt uk saling berbagi informasi dan saling membagi ide.
Adakan acara-acara khusus dan rit ual
Acara-acara khusus dan rit ual dapat dimanfaat kan sebagai salah sat u sarana unt uk mengident ifikasi t im dan dapat membuat mereka merasa dihargai dan dianggap spesial. Kesempat an ini akan efektif jika diselenggarakan dengan mengedepankan nilai dan tradisi dari t im tersebut. Acara-acara yang dapat dilakukan misalnya penyambut an anggot a baru, pelepasan anggot a lama, at aupun perayaan karena tim t ersebut t elah berhasil melakukan t ugasnya dengan baik.
Gunakan simbol unt uk mengembangkan ident ifikasi t erhadap unit
pekerjaan Simbol dari t im dapat berupa nama t im, slogan, logo, pakaian, dan lain sebagainya yang disepakat i bersama. Simbol t ersebut dapat membuat anggot a t im merasa sat u karena ident it asnya sama. Simbol t ersebut akan memiliki kekuat an lebih jika disert akan nama-nama anggot a t im.
M enyemangat i dan memfasilit asi kepuasan int eraksi sosial
Perkembangan dari kesolidan tim akan t erjadi jika ant ar anggot a saling mengenal sat u sama lainnya secara mendalam, sehingga memudahkan mereka untuk melakukan int eraksi sosial yang baik. Salah sat u cara untuk memfasilit asi kepuasan int eraksi sosial t ersebut adalah dengan melakukan
Tet ap menjaga sesi t eam building
Sesi t eam building dapat menimbulkan kejujuran dan diskusi t erbuka dari hubungan int erpersonal dan hal t ersebut merupakan salah sat u cara unt uk mengembangkan dan meningkat kan kinerja t im. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan adanya sharing ant ar anggot a t ent ang pekerjaan mereka, baik hasil yang t elah dicapai at aupun kendala yang dihadapi agar anggot a lainnya menget ahui kondisi t ersebut dan ikut menyumbangkan solusi. Pemimpin tim harus mem-follow up saran-saran yang muncul dari diskusi t ersebut sehingga muncul perbaikan kinerja t im.
Undang pakar/ ahli dari bidang yang sama jika memungkinkan
Kebanyakan dari pemimpin t im memiliki kekurangan terhadap kepekaan t im, at au sering lupa dengan apa yang sedang melanda pada t im tersebut. Dengan demikian, mengundang pihak lain unt uk menyemangat i dan memberi t aushiyah at aupun mendengar pendapat objekt if dari pihak luar sangat lah membant u unt uk mengident ifikasi keadaan t im dan kondisi riil yang ada.
o Dana
Berbeda dengan t eknis pendanaan yang t elah dijelaskan di aw al, kali ini lebih fokus kepada pendanaan kepanit iaan. Yang harus diat ur berkait an dengan dana kepanit iaan sebagai berikut . Rencana pengeluaran dan pemasukan
Rencana pengeluaran biasanya didasarkan at as kebut uhan dari t iap-t iap divisi/ bagian yang ada di dalam kepanitiaan. Oleh karena it u, yang menyusun rencana pengeluaran pert ama kali ialah divisi-divisi t ersebut. Kemudian rencana t ersebut dikumpulkan secara t erpusat kepada bendahara kepanit iaan unt uk selanjut nya dibahas/ diolah bersama-sama divisi dana usaha t ent ang kemungkinan-kemungkinan pemangkasan at au bahkan pemekaran pengeluaran. Sebaiknya, panit ia memiliki dua versi rencana keuangan. Versi pert ama ialah versi pengeluaran dan pemasukan yang sebenarnya (riil) dibut uhkan sebagai bat as minimal, sement ara versi kedua ialah versi dengan penambahan- penambahan sewajarnya sebagai bat as maksimal. Versi kedua inilah yang kemudian disampaikan pada proposal kegiat an yang akan diajukan ke donat ur/ sponsor.
M ekanisme pencairan
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 260
M ANAJEM EN SYI’AR
Yang dimaksud dengan mekanisme pencairan di sini ialah sarana-sarana yang mungkin digunakan unt uk ment ransfer dana cair yang sudah dikeluarkan oleh sponsor/ donat ur ke pihak panit ia (bendahara/ divisi dana usaha). Selain mekanisme penyerahan uang secara t unai, sebaiknya panitia juga menyediakan account di bank yang disediakan khusus unt uk menerima dana t ransfer dari sponsor/ donat ur melalui bank. Perlu diperhat ikan bahw a dana yang masuk ke pihak panit ia at aupun dana yang keluar unt uk kebut uhan panit ia hanya diperbolehkan melalui sat u pint u, yait u bendahara. Bendahara juga berw enang melakukan peninjauan kembali at as besarnya dana yang dimint a jika memang keadaan keuangan demikian sulit . Ini dimaksudkan unt uk kejelasan keluar/ masuknya dana baik ket ika kepanitiaan masih berlangsung at aupun unt uk laporan pert anggungjaw aban.
Kebut uhan penyandang dana dan kont rapret asi
Di sini, bendahara, divisi dana usaha berikut divisi publikasi menent ukan kemungkinan-kemungkinan penawaran yang diajukan kepada pihak sponsor/ donat ur sebagai imbal balik at as kesediaan mereka sebagai sponsor/ donat ur. Biasanya, kemungkinan imbal balik yang diambil ialah pemublikasian inst ansi/ lembaga sponsor/ donat ur pada media-media publikasi kegiat an. Oleh karena it u, yang perlu dipert imbangkan pada bagian ini ialah: - Klasifikasi sponsor/ donatur berdasarkan jumlah dana yang bersedia
mereka berikan. Biasanya ada klasifikasi sponsor menjadi:
1. Sponsor t unggal.
2. Sponsor ut ama.
3. Sponsor pendamping.
4. Sponsor biasa. - Imbal balik unt uk mereka dalam media publikasi kegiat an, meliputi: logo
inst ansi donat ur akan dipasang pada media apa saja? Dan unt uk set iap media t ersebut, berapa ukuran logo inst ansi/ lembaga mereka yang
diperkenankan? Pert imbangannya adalah biaya yang dibut uhkan unt uk membuat media publikasi t ersebut dan kemungkinan jumlah sponsor/ donat ur yang akan bersedia menjadi penyandang dana sehingga panit ia dapat membayar biaya pembuat an media publikasi ybs berikut keunt ungan yang mungkin diperoleh.
Daft ar sponsor/ donat ur
Set elah kont rapret asi selesai disusun, maka panitia siap untuk mulai menyebar proposal t ersebut ke sponsor/ donat ur yang dit uju. Namun sebelumnya, pihak dana usaha sudah t erlebih dahulu menyusun daft ar sponsor/ donat ur yang akan dit uju. Sponsor/ donat ur di sini bisa berupa :
- Alumni LDK/ kampus yang sudah lulus dan bekerja sert a potensial unt uk
dimint ai dana. - M edia-media massa yang mungkin dijadikan sasaran publikasi kegiat an. - Inst ansi/ lembaga yang relevan sebagai pengisi kegiat an (misal produsen
kerajinan Islam yang berkeinginan mengisi st and pameran, lembaga eknomi sebagai sponsor seminar ekonomi syariah).
- Inst ansi/ lembaga lain yang pot ensial menjadi sponsor unt uk
kepent ingan publikasi di media-media publikasi yang sudah direncanakan.
Keunt ungan
Keunt ungan sebenarnya bukanlah hal yang priorit as unt uk dipikirkan. Karena kebanyakan kegiat an syi’ar adalah kegiat an sosial. Namun jika dalam
perencanaan dana, pihak bendahara melihat kemungkinan unt uk mencari celah-celah keunt ungan t erut ama dari kont ribusi pesert a kegiat an at au sponsor, maka amat baik jika hal ini t urut pula diikut sert akan.
o W aktu/ timeline/ time schedule
Set elah bagian-bagian dari kepanitiaan kegiat an t erisi semua, maka hendaknya ket ua panitia dan ket ua bagian/ divisi yang bersangkut an menent ukan acuan w aktu kerja/ time schedule dari panitia. Unt uk ket ua panit ia dan ket ua divisi (berikut st afnya yang perlu dimint ai pertimbangan), t ime schedule yang perlu disusun meliput i:
Jangka w akt u pembuat an proposal dan perencanaan kegiatan t iap-t iap
divisi. Jangka w akt u bagi t iap-t iap divisi unt uk memulai t ugasnya masing-masing. Wakt u-w akt u evaluasi terhadap kemajuan kerja yang t elah dilakukan oleh
masing-masing divisi. Jangka w akt u unt uk mulai mengalihkan fokus kerja panit ia kepada
penyiapan kegiat an pada saat hari “ H” . Set elah jadw al ini disepakat i, maka pihak sekret aris membuat kan t ime schedule ini dalam bentuk yang bagus dan cukup besar unt uk dilihat oleh masing- masing anggot a panitia. Biasanya jadwal ini kemudian dit empel di ruang sekret ariat . Dengan jadw al ini diharapkan set iap anggot a panit ia dapat menget ahui; sudah berada pada posisi mana kepanit iaan keseluruhan saat ini, apa yang semest inya difokuskan dalam w akt u dekat ini unt uk dikerjakan oleh set iap divisi, dan bagaimana kinerja panit ia secara keseluruhan hingga saat ini: bermasalahkah at au sudah berjalan baik?
Jadw al yang umum ini kemudian didet ilkan oleh masing-masing divisi bersama-sama dengan st afnya. Kemudian, jadw al t ersebut dibagi-bagikan ke
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 262
M ANAJEM EN SYI’AR
seluruh anggot a divisinya unt uk kemudian disimpan sebagai acuan pribadi unt uk mengukur efekt ivit as diri dan divisi dimana ia t ergabung.
C. Implementasi di Lapangan (Actuating)
Semua hal yang sudah direncanakan dan diorganisir dengan baik kemudian dilaksanakan at au diakt ualisasikan menjadi sebuah kegiat an syi’ar. Act uat ing merupakan proses realisasi segala perencanaan yang t elah disusun di aw al ke dalam sebuah penggerakan at au kegiat an yang dikomandoi oleh pimpinan dengan proses delegasi kepada baw ahan.
Di dalam melakukan proses implementasinya t erdapat delapan hal pokok yang menjadi dasar dari proses ini, yait u:
1. M elakukan kegiat an part isipasi dengan senang hat i t erhadap semua keput usan, t indakan at au perbuat an.
2. M engarahkan dan menantang orang lain agar bekerja sebaik-baiknya.
3. M emot ivasi anggot a, yait u memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada anggot a unt uk bert indak.
4. Berkomunikasi secara efekt if.
5. M eningkat kan anggot a agar memahami pot ensinya secara penuh.
6. M emberikan imbalan penghargaan t erhadap anggota yang melakukan
pekerjaan dengan baik.
7. M encukupi keperluan anggot a sesuai dengan kegiat an pekerjaannya.
8. Berupaya memperbaiki pengarahan sesuai dengan pet unjuk pengaw asan.
Hal di at as kemudian di-breakdow n ke dalam beberapa hal pent ing lainnya yang t idak boleh dilupakan dalam melakukan proses act uat ing, yait u:
a. Koordinasi
Koordinasi adalah sebuah proses t erjalinnya hubungan ant ara sat u bagian dengan bagian yang lain, saling mengunt ungkan, sebagai upaya mempermudah proses pencapaian t ujuan dengan hasil yang baik. Koordinasi sangat diperlukan dalam mengelola suat u kegiat an unt uk menghindari konflik, pemborosan sumber daya, menghindarkan penumpukan t ugas, menjamin kesat uan sikap, tindakan, kebijaksanaan, pelaksanaan, dan penyadaran bahw a t iap orang merupakan bagian dari t im.
Dalam koordinasi perlu diperhat ikan prinsip koordinat (mengarahkan t ujuan), int egrasi (menyat ukan pot ensi), sinkronisasi (harmonisasi semua aspek dan pot ensi), dan simplifikasi (penyederhanaan, misalnya mat erial kegiat an dapat disederhanakan dan mudah dipahami).
b. W ork the plan
Kerjakan semua hal sesuai yang t elah direncanakan. Yakinkan set iap orang memahami t ugas m asing-masing dan mengerti dengan baik apa yang harus dikerjakan. Semua harus mempunyai pemahaman yang ut uh t ent ang pekerjaannya. Seringkali pekerjaan gagal karena yang menjelaskan dan yang mengerjakan t idak memahami dengan baik apa yang harus dikerjakan.
c. M aksimalisasi potensi
Set iap orang berusaha melakukan yang t erbaik t erhadap perannya m asing- masing. Dengan didukung oleh orang yang tepat pada t empat yang t epat , set iap pot ensi yang ada dapat disinergikan unt uk m encapai hasil yang optimal.
d. Atmosfer kerja yang baik
Saat berjuang di jalan Allah fakt or kebersamaan adalah kunci sukses. Kegiat an akan efektif jika anggot anya memiliki ikat an hat i dan mempunyai t anggung jawab moral unt uk saling menasihat i dan mencapai t ujuan bersama, t idak hanya sebat as hubungan kerja. Disiplin, komitmen yang t inggi, serta at uran kerja yang jelas t urut menunjang t erbent uknya at mosfer kerja yang baik.
e. Optimis
“ Aku sebagaimana persangkaan hamba-Ku” , ayat ini memberikan indikasi bahw a setiap muslim harus opt imis dengan semua usaha kebaikan yang dilakukannya. Lakukan segalanya seoptimal mungkin dan serahkan hasilnya pada Allah.
3. Pengawasan (Controlling)
Kont rol adalah akt ivit as pengaw asan t erhadap kemajuan kegiat an yang dilakukan, membandingkan apa yang sedang dicapai dengan sasaran yang
direncanakan, dan campur t angan di w akt u yang t epat unt uk meluruskan jalannya kegiat an agar mencapai sasaran yang diinginkan. Termasuk dalam akt ivit as kont rol ini, memant au perubahan yang terjadi dan secara fleksibel bisa mengondisikan perubahan t ersebut unt uk t et ap eksis pada tujuan semula. Dengan cont rolling, t ujuan kegiat an syi’ar jangka panjang dapat diubah sesuai dengan perubahan yang ada, jika hal t ersebut memang memberi efek yang lebih baik unt uk syi’ar it u sendiri. Oleh karena it u t erdapat beberapa hal yang perlu diperhat ikan ket ika melakukan proses cont rolling yait u:
1. M embandingkan hasil-hasil pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan.
2. M enilai hasil pekerjaan dengan st andar hasil kerja.
3. M embuat media pelaksanaan secara t epat .
4. M emberit ahukan media pengukur pekerjaan.
5. M emindahkan dat a secara t erperinci agar dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
6. M embuat saran t indakan-tindakan perbaikan jika dirasa perlu oleh anggot a.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 264
M ANAJEM EN SYI’AR
7. M emberit ahu anggot a yang bert anggung jaw ab t erhadap pemberian penjelasan.
8. M elaksanakan pengaw asan sesuai dengan pet unjuk hasil pengaw asan.
A. Prinsip Controlling
Dalam melakukan pengaw asan t erhadap kegiat an yang dilakukan, t erdapat beberapa prinsip pengaw asan yang dapat dit erapkan unt uk mencapai hasil pengaw asan yang maksimal, yait u:
1. M encerminkan sifat dari apa yang diaw asi.
2. Dapat diket ahui dengan segera penyimpangan yang t erjadi.
4. Luw es.
5. M encerminkan pola organisasi.
6. Ekonomis.
7. Dapat mudah dipahami.
8. Dapat segera diadakan perbaikan.
B. Jenis Controlling
Cont rolling biasanya dapat dit injau dari t iga segi, yait u:
1. Cont rolling dari segi w akt u Pengaw asan at au cont rolling dari segi w akt u dapat dilakukan secara prevent if at aupun represif. Alat yang digunakan unt uk pengaw asan prevenif adalah perencanaan dan budget , sedangkan unt uk pengaw asan secara represif menggunakan alat budget dan laporan.
2. Cont rolling dari segi objek Pengaw asan segi ini merupakan pengaw asan t erhadap produksi, keuangan, akt ivit as pengurus, dan sebagainya. Dengan kat a lain, pengaw asan dari segi objek merupakan pengaw asan administ rat if dan pengaw asan operat if. Cont oh pengaw asan administ rat if adalah pengaw asan anggaran, inspeksi dan pengaw asan order (st anding orders) dan pengaw asan kebijaksanaan (policies cont rol).
3. Cont rolling dari segi subjek Pengaw asan ini t erdiri dari pengaw asan int ern dan pengaw asan ekst ern.
C. M etode-M etode Controlling
Dalam melakukan usaha pengontrolan t erhadap kegiat an-kegiat an organisasi yang akan dilaksanakan, t erdapat beberapa met ode dasar yang dapat dit erapkan sehingga harapan t erjadinya penyimpangan-penyimpangan dari rencana aw al dapat diminimalisir. M et ode-met ode dasar t ersebut ada t iga, yait u:
Yait u pengont rolan yang dilakukan sebagai mekanisme unt uk pengumpulan informasi mengenai ket idaksempurnaan suat u prest asi set elah kegiat an t ersebut selesai dilaksanakan. Pengumpulan informasi t ersebut sangat bermanfaat bagi perbaikan kualit as kegiat an selanjut nya. Dari kenyat aan yang t erjadi dilapangan, dengan adanya met ode pengontrolan ini didapat kan adanya perbaikan kualit as baik bagi pengurus at au personal organisasi maupun bagi kualit as organisasi it u sendiri. Pengont rolan ini lebih bersifat reakt if yaitu menunggu dat angnya suat u krit ikan at aupun masukan t erhadap suat u kegiatan yang t elah dilaksanakan. M ekanisme penerapan met ode ini dapat dilakukan dengan penyebaran angket at aupun evaluasi bersama yang dilakukan oleh penyelenggara kegiat an set elah t erjadinya kegiat an.
b. Pengontrolan yang terjadi bersamaan
Yait u bentuk mekanisme pengontrolan unt uk mengumpulkan informasi t ent ang kekurangan prest asi ket ika kegiat an sedang berlangsung, dan unt uk menghilangkan at au mempersingkat kelambanan ant ara hasil dan umpan balik. Pada hakikat nya, met ode pengont rolan ini merupakan mekanisme yang lebih baik daripada pengont rolan Umpan Balik karena adanya suat u usaha unt uk menghilangkan kelambanan ant ara hasil dan umpan balik sepert i yang t elah dijelaskan di at as. M et ode ini akan dapat dit erapkan dengan baik jika mas’ul kegiat an dapat memperoleh berit a-berit a penyimpangan pada w akt u yang sesuai sehingga dapat segera dilakukan suat u usaha unt uk menangani penyimpangan-penyimpangan yang t erjadi di lapangan. Dengan demikian, dibut uhkan suatu ket egasan dan kesigapan dari sang mas’ul t erhadap kondisi apapun yang terjadi. Bila kit a menggunakan met ode ini, maka sebenarnya kit a melakukan dua kegiat an secara paralel yait u kegiat an syi’ar it u sendiri yang berlangsung sesuai rencana dan di samping it u, kit a pun melakukan pengaw asan secara langsung t erhadap jalannya kegiat an.
c. Pengontrolan sebelum terjadi
Yait u mekanisme unt uk lebih mengaw asi kinerja input daripada out put guna mencegah at au meminimalisir kekurangan yang ada sebelum hal t ersebut t erjadi. Jika dilihat dari definisi dan usahanya, maka bent uk pengontrolan ini merupakan t ingkat an tert inggi daripada dua met ode sebelumnya karena adanya suat u usaha dini at au usaha prevenif untuk mencegah t erjadinya penyimpangan-penyimpangan t erhadap kegiat an yang akan dilaksanakan sehingga t ujuan yang telah digariskan semula t idak bergeser ke arah lain.
Dalam pelaksanaannya, ket iga met ode pengont rolan di at as dapat dijabarkan lagi menjadi beberapa met ode pengontrolan yang mendukung Risalah M anajemen Dakw ah Kampus
M ANAJEM EN SYI’AR
minimalisasi t erhadap penyimpangan yang t erjadi. M et ode-met ode t ersebut ada lima, yait u:
1. Pengontrolan Birokratis
Yait u bentuk pengontrolan yang dilakukan dengan menggunakan w ew enang hirarki at au tingkat an qiyadah t erhadap jundiyah unt uk mempengaruhi perilaku pengurus organisasi dengan memberi penghargaan at au hukuman t erhadap kepat uhan at au ket idakpat uhan t erhadap kebijakan yang dit erapkan, at au perat uran dan prosedur organisasi yang berlaku. Pengont rolan ini dapat diterapkan jika dalam organisasi t ersebut ada suat u prosedur pelaksanaan kegiat an dan st andar-st andar organisasi yang diberlakukan.
2. Pengontrolan Objektif
Yait u met ode pengontrolan dengan menggunakan pengukuran hasil observasi t ent ang perilaku at au keluaran pengurus unt uk menilai prest asi dan mempengaruhi perilaku.
3. Pengontrolan Normatif
M erupakan pedoman perilaku dan keput usan pengurus yang secara luas akan membagi nilai dan keyakinan organisasi.
4. Pengontrolan Konsertif
M erupakan pedoman perilaku dan keput usan pengurus melalui keyakinan at au nilai kelompok kerja.
5. Pengontrolan Diri
Pengont rolan diri at au manajemen diri merupakan sist em dimana sang qiyadah dan para jundinya melakukan suat u usaha pengontrolan terhadap diri sendiri dengan menet apkan t ujuan sendiri at au memonitor kemajuan diri sert a memberi penghargaan t erhadap diri sendiri at as pencapaian t ujuan yang berhasil diraih.
D. Pelaksanaan Controlling
Pelaksanaan cont rolling dapat dilakukan dalam empat cara, yait u: M engaw asi langsung di tempat (personal inspections). M elalui laporan lisan (oral report ). M elalui t ulisan (w rit t en report). M elalui penjagaan khusus (cont rol by expection).
E. Tolok Ukur Controlling
Dalam melakukan pengaw asan t ersebut maka ada dua t olok ukur yang harus sangat diperhat ikan agar pengawasan dapat berlangsung dengan baik, yait u:
1. St andar fisik/ normalisasi (physical st andard) Tolok ukur dengan st andar fisik ini memperhat ikan t iga hal, yait u: Kualit as hasil produksi. Kuant it as hasil produksi. Wakt u penyelesaian.
2. St andar non fisik (intangible st andard) Tolok ukur ini dapat berupa hal-hal yang dapat dirasakan, t api tidak dapat
dilihat .
F. Langkah-Langkah Dasar dalam Proses Pengendalian
Dalam pelaksanaan pengaw asan t ersebut maka ia t idak t erlepas dari fakt or- fokt or pengendalian t erhadap hal-hal tert ent u agar t idak t erjadi penyimpangan- penyimpangan dari ket ent uan yang t elah disepakati bersama sejak aw al. Oleh karena it u, dibut uhkan beberapa langkah dasar dalam proses pengendalian t ersebut. M enurut M ochler dalam St oner James, langkah-langkah dasar t ersebut adalah sebagai berikut .
1. M enent ukan st andar dan met ode yang digunakan unt uk mengukur prest asi.
2. M engukur prest asi kerja.
3. M enganalisis apakah prest asi kerja memenuhi syarat.
4. M engambil t indakan korekt if. Jika langkah dasar t ersebut dibuat dalam bagan alur m aka dapat dilihat
pada alur di baw ah ini.
Standar dan
Ambil t idak Metode
Apakah prestasi
memenuhi standar tindakan Pengukuran
Mengukur
prestasi kerja
korektif
ya Tidak berbuat apa-apa
G. Jenis-Jenis M etode Pengendalian
St oner James, A.F. dan Wankel, Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis met ode pengendalian dalam empat jenis di baw ah ini.
1. Pengendalian pra t indakan (pre-act ion cont rol) Suat u t indakan bisa diambil bila sumber daya m anusia, bahan, dan keuangan diseleksi dan t ersedia dalam jenis, jumlah dan mut u yang tepat .
2. Pengendalian kemudi (st eering cont rols) at au pengaw asan umpan m aju (feedforward cont rols) M et ode ini diperlukan unt uk mendet eksi penyimpangan dari beberapa st andar at au t ujuan t ert ent u dan memungkinkan pengambilan t indakan koreksi berada di depan. Bila qiyadah melihat adanya penyimpangan maka
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 268
M ANAJEM EN SYI’AR
memungkinkan dilakukannya koreksi meskipun kegiat an belum selesai dilaksanakan. Pengendalian ini akan memiliki t ingkat efekt ivit as yang t inggi jika qiyadah dapat memperoleh informasi yang akurat pada w akt u yang t epat .
3. Pengendalian secara screening at au pengendalian ya/ tidak (Screening or yes / no cont rols ) M et ode ini sangat luas digunakan karena m ampu melakukan penelit ian ganda, dan met ode ini fungsional bila prosedur dan syarat-syarat t ert ent u disepakat i sebelum melakukan kegiat an.
4. Pengendalian Purna-Karya (Post -Act ion Cont rols) M et ode pengendalian ini digunakan unt uk melihat adanya penyimpangan arah dan t ujuan perusahaan set elah kegiat an selesai. Pengendalian ini hampir mirip dengan evaluasi yang w akt u pelaksanaannya dit et apkan.
Keempat met ode tersebut dapat diilust rasikan dalam bent uk bagan alur di baw ah ini.
Pengendalian
Pengendalian
Informasi
kemudi
ya/tidak
Tindakan Perbaikan
Masukan
Proses
Keluaran
Pengendalian Pengendalian Purna- pra-tindakan
Tindakan
5. M engevaluasi (Evaluat ing) Evaluasi merupakan t ahapan t erakhir yang dilakukan dalam mengikuti alur
pelaksanaan suat u kegiat an syi’ar. Kegiat an evaluasi adalah bent uk usaha yang dilakukan ket ika pelaksanaan kegiat an t elah berlangsung dengan melihat dan mengevaluasi setiap kegiat an syi’ar yang t elah dilaksanakan –apakah sesuai dengan perencanaan aw al at au bert olak belakang dari kesepakatan dan t ujuan kegiat an yang t elah dit et apkan semula.
Evaluasi dilakukan untuk menget ahui t ingkat keberhasilan kegiat an, menget ahui pencapaian sasaran, mengembangkan program dan materi kegiat an selanjut nya, menent ukan kembali kebut uhan syi’ar di masa yang akan dat ang, dan unt uk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan.
Evaluasi harus memiliki pat okan-pat okan st andar unt uk mempermudah penilaian. Pat okan st andar t ersebut bisa berupa ukuran kuant it at if (yang bisa dibuat angka) dan ukuran kualit at if (yang harus dit ent ukan jenisnya). Dengan pat okan-pat okan ini diharapkan kit a bisa lebih fokus.
a. Hal-Hal Penting yang Harus Dievaluasi
Dalam melakukan evaluasi t ersebut t erdapat beberapa hal pent ing yang perlu dievaluasi.
- Apakah kegiat an yang dilakukan t epat sasaran dan memenuhi kebutuhan
objek dakw ah? - Sarana kegiat an dan kesesuaiannya. - Wakt u dan t empat kegiat an. - Hasil kegiat an, sejauh m ana manfaat nya? - Kinerja panit ia.
b. Pihak yang M engevaluasi
Pada proses evaluat ing t ersebut t erdapat pihak-pihak t ert ent u yang akan mengevaluasi kegiat an yang t elah dilaksanakan. Pihak-pihak t ersebut di ant aranya adalah:
- Pemant au - Pesert a - Pihak lain yang t erkait - Panit ia
Evaluasi yang dilakukan selanjut nya dit ujukan kepada penyelenggara kegiat an agar dapat mengambil langkah-langkah perbaikan unt uk kegiat an- kegiat an serupa di masa yang akan dat ang dan menjadi bahan referensi bagi penyelenggara kegiat an lainnya pada w akt u yang berbeda.
c. Bentuk-Bentuk Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam beberapa bent uk, yait u: - Secara lisan, misalnya dengan masukan dari pendapat orang lain. - Secara t ertulis melalui form evaluasi khusus at au surat t ert ulis kepada pihak
t ert ent u.
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus 270
M ANAJEM EN SYI’AR
INTERM EZO
Alur Syi’ar: POACE dan IPO
Dikenal ist illah IPO (Input -Proses-Output ) unt uk menggambarkan bet apa pent ingnya mendefinisikan input dan out put dalam sebuah proses. Karena memang pada dasarnya set iap “ proses” terdapat “ input ” dan “ out put ” yang berbeda, t ermasuk proses pent ahapan menggunakan POACE. Berikut ini sebuah cont oh implement asi nyat a POACE menggunakan pendekat an IPO. Agar lebih mudah dipahami, penjelasannya disajikan dengan mengambil cont oh pada sebuah penyelenggaraan kepanit iaan penyambut an mahasisw a baru.
No. Proses Input
Out put
1. Planning Ide dan dat a-
- Pengumpulan masukan:
dat a 1. Dari Pembina : ke depannya mahasisw a baru akan jauh lebih banyak yang berkonsent rasi pada akademiknya, sentuhlah di sana. M isalnya dengan membuat Gamais Aw ard, sebuah penghargaan unt uk mahasisw a muslim yang cerdas akademik juga organisasinya.
2. Dari biro kemahasisw aaan ITB : ITB sangat apresiasi dengan Gamais, saran kegiat an dari ITB t raining mot ivasi, Open House, Asrama Gamais.
3. Dari calon mahasisw a baru : kegiat an yang menarik sepert i t raining dan Asrama grat is, t ry out , dan info seput ar dunia kampus dan Bandung.
- Prediksi masa depan:
1. Perat uran t erbaru ITB : t idak boleh mengeksploit asi mahasisw a baru sebagai sasaran kegiat an unit kegiat an di ITB. 2. M ahasisw a baru menyenangi hal-hal yang berbau akademik. 3. Kebut uhan dasar mahasisw a seperti kebut uhan informasi (t ent ang ITB dan Bandung),
4. Kondisi Internal Gamais : konsent rasi kegiat an dialihkan dari yang sebelumnya t erkonsent rasi di pusat menuju konsent rasi di fakult as dan program st udi. 5. Wakt u penyambut an mahasisw a baru akan berdekat an dengan Ramadhan, sehingga perlu dipikirkan koordinasinya. 6. SWOT analisys.
- Penentuan kegiat an:
Nama kegiat an : LIM E (Look Inside M y Environt ment ) Tujuan : membant u mahasisw a baru beradapt asi, mengenalkan kehidupan Islam di kampus ITB, membant u mengarahkan mahasisw a baru pada lingkungan yang islami. Kegiat an:
1. CD Int eraktif dan Booklet berisi informasi seput ar Gamais, M asjid Salman, ITB, dan Bandung. 2. Asrama gamais (bekerja sama dengan alumni). 3. Training mot ivasi. 4. dll.
2. Organizing Out put
- St rukt ur kepanit iaan (ket ua, bendahara, sekret aris, seksi konsumsi, seksi dokument asi, dll.).
planning dan
- Anggaran dana dan sponsorship.
Dat a-dat a
- Timeline . - Proposal kegiat an.
3. Act uat ing Out put
Tindakan nyat a.
planning dan organizing
Risalah M anajemen Dakw ah Kampus
M ANAJEM EN SYI’AR
dan dat a- dat a
4. Cont rolling Tindakan Hasil kont rol berupa tindakan nyat a. nyat a dan dat a-dat a
5. Evaluat ing Tindakan Evaluasi kegiat an . nyat a
IV. SUPLEM EN SYI’AR (FUNGSI KEHUM ASAN)