Buku Panduan Risalah dakwah untuk Lembag

RISALAH M ANAJEM EN

DAKW AH KAM PUS

Panduan Prakt is Pengelolaan Lembaga Dakw ah Kampus (St andardisasi Pelatihan M anajerial Nasional)

EDISI REVISI

Sedikit Catatan Tentang Buku Ini : (by Dhimas) Screen Shot dari buku RM DK Edisi Revisi

Thank’s to :

Allah SWT M uhammad SAW Puskomnas 2005-2007 FKI Rabbani UNAND Tim SPM N FSLDK GAM AIS ITB Sahabat -sahabat FSLDK yang sudah memberikan sarannya unt uk masukan kepada buku ini

Tentang Buku :

Jumlah Halaman : 374 (isi) + (prolog, epilog, daft ar isi, dll) Cet akan Pert ama : Juli 2007 Penerbit : GAM AIS PRESS Dilaunching saat FSLDKN XIV Juli 2007 di UKM Birohmah UNILA, Lampung

Tentang SPM N : Keput usan Puskomnas t ent ang perlu adanya akselerasi dakw ah kampus yang

int ensif mengamanahkan SALAM UI dan GAM AIS ITB unt uk membuat suat u st andarisasi pengelolaan lembaga dakw ah kampus. Set elah itu, kedua LDK ini pun bekerja sama unt uk membuat buku Risalah M anajemen Dakw ah Kampus (RM DK) yang dit erbit kan di t ahun 2004. Wakt u pun berlalu, buku yang lama it u t idak dit erbit kan lagi sehingga kaw an- kaw an LDK pun bert anya bagaimana cara mendapatkan buku RM DK. M aka GAM AIS pun mencoba mencari t ahu dan bert anya kepada senior tim FSLDK, kepala GAM AIS t erdahulu, pengurus SALAM UI, Puskomnas saat ini dan saat buku RM DK yang pert ama muncul, t et api kami t et ap tidak mendapat jaw aban yang memuaskan t ent ang keberadaan buku RM DK ini. M aka dari it u, t im GAM AIS mencoba menerbit kan kembali buku RM DK dan merevisinya sehingga lebih t erupdat e. Dan alhamdulillah buku RM DK [revised] ini t elah jadi di bulan Juli 2007 dan kit a melaunchingnya saat acara FSLDK Nasional XIV di Lampung.

Salah sat u hasil keput usan pada musyaw arah FSLDKN XIV kembali mengamanahi LDK GAM AIS ITB sebagai Badan Khusus (BK) SPM N. Kami mencoba melayani LDK- LDK se-Indonesia dengan mengadakan training manajemen LDK, konsult asi LDK, dan juga penerbit an buku-buku ke-LDK-an. Saat ini (Januari 2008) SPM N bergant i nama menjadi PM LDK (Pelatihan M anajemen Dakw ah Kampus). Kami t erus mencoba berbagai inovasi dalam melayani LDK-LDK unt uk mengembangkan dakwah di kampusnya.

Unt uk konsult asi ke-LDK-an,

bergabung di milis t anyajaw abLDK@yahoogroups.com ,

ant um

dapat

juga berdiskusi di ht t p:/ / forum.t arbiyahdaily.com . Kritik dan saran t ent ang PM LDK dapat dikirimkan ke email kami di it b_gamais@yahoo.co.id .

at au

dapat

Syukron Jazakumullah Khairan Kat sira

IDEALISME KAMI

Betapa inginnya kami agar bangsa ini mengetahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri.

Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka,

jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan,

kemuliaan, dan terwujudnya cita-cita mereka jika memang itu harga yang harus dibayar.

Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang telah mengharu-biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami, dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami.

Betapa berat rasa di hati kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik bangsa ini, sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan.

Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci, bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu.

Kami tidak mengharapkan sesuatu pun dari manusia, tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya, tidak juga popularitas, apalagi sekedar ucapan terima kasih.

Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah – Pencipta Alam semesta

Daftar Isi : PROLOG PEMBUKA - Tim Penulis

BAB I - Pendahuluan BAB II - LEVELISASI DAN PRIORITAS BAB III - KADERISASI DAN MANAJEMEN SDM LDK BAB IV - SISTEM DAN MEKANISME ORGANISASI BAB V - SISTEM DAN MEKANISME KESEKRETARIATAN BAB VI - MANAJEMEN SYI’AR BAB VII - SISTEM DAN MEKANISME KEUANGAN BAB VIII - FUND RAISING BAB IX - JARINGAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS BAB X - AKADEMIK DAN KEPROFESIAN EPILOG PENUTUP - Arya Sandhiyudha : Merawat Kaum Revivalis

Selamat Membaca …… Persembahan dari :

Tim Badan Khusus Standardisasi Pelatihan Manajemen Nasional, Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus, Keluarga Mahasiswa Islam, Institut Teknologi Bandung

Tim BK SPMN FSLDK GAMAIS ITB

Tim Penulis

Albaz Rosada Cecep Prat ama Dhimas Lazuardi Noer Gamma Andika Perdana M uhammad Lut hfi Imam Nurhakim Norma Hayati NUri Triant i R. Adit ya Sat rya Wibaw a Ridw ansyah Yusuf Achmad Yuda Indraw an Vidia Ikaw at i

PROLOG

M ent ari menyala di sini Di sini di dalam hat iku Gemuruhnya sampai di sini Di sini di urat darahku

M eskipun t embok yang t inggi mengurungku Berlapis pagar duri sekit arku Tak sat u pun yang mampu menghalangiku M enyala di dalam hat iku

Hari ini hari milikiku Juga esok masih t erbent ang Dan ment ari kan t et ap menyala Di sini di urat darahku

Sebuah pot ongan bait lagu yang berjudul ment ari. Lagu ini biasa dinyanyikan oleh mahasisw a ketika dalam keadaan sempit dan mengharapkan sebuah cahaya harapan akan perubahan. Sebuah perubahan yang niscaya dan tent u menjadi sebuah idaman bagi semua umat m anusia. Sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.

Izinkan kami melantukan sebuah pujian kepada Allah, perkenankan kami menyampaikan shalaw at t erbaik kepada guru kit a semua Nabi M uhamm ad, sebuah lant unan sert a do’a semoga juga selalu t eriring kepada para kaum muslimin yang t ak hent inya menyerukan kalimat Allah di muka bumi ini, dan sebuah do’a sert a rasa rindu kepada para syuhada yang telah berjuang dengan sepenuh hart a dan jiw a dimana t idak ada lagi keraguan karena kalimat Allah sudah t ert anam dalam set iap hat inya.

Assalamu’alaikum w arahmatullah w abarakat uh Sesungguhnya Allah tidak M engubah keadaan sesuat u kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’du :1 )

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di ant ara kamu yang murt ad dari

agamanya, maka kelak Allah akan mendat angkan suat u kaum yang Allah mencint ai mereka dan mereka pun mencint ai-Nya, yang bersikap lemah lembut

t erhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras t erhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang t idak t akut kepada celaan orang yang suka mencela. It ulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-

Nya, dan Allah M aha Luas , lagi M aha M engetahui. (QS. Al-M aidah : 54)

M ahasisw a atau pemuda sejak dahulu telah t erbukt i menjadi agen perubahan di set iap masanya. M ahasisw a at au pemuda adalah aset t erbesar suat u bangsa karena dengan keberadaan dan kont ribusinya sebuah bangsa memiliki harapan di masa yang akan datang. M ahasisw a at au pemuda memilki idealisme yang kuat dan kent al. Dengan prinsip yang dimiliki oleh mahasisw a at au pemuda, maka nilai-nilai luhur suat u bangsa bisa t erjaga, dimana mahasisw a at au pemuda melakukan sebuah perjuangan at au pergerakan murni atas dasar pemahaman yang dimiliki.

M anusia dicipt akan di dunia ini sebagai pengelola bumi besert a isinya unt uk kemakmuran dan kesejaht eraan banyak manusia. Sudah menjadi hakekat manusia untuk saling menyampaikan risalah kebenaran Islam kepada sesama manusia. M enjadi seorang da’i sebelum menjadi apapun adalah sebuah t unt ut an bagi set iap individu muslim.

Dakw ah kampus merupakan sebuah fase yang pent ing dalam dakw ah secara umum. Salah sat u t ujuannya adalah mensuplai alumni yang berafiliasi terhadap Islam sert a mengopt imalkan peran kampus dalam proses t ransformasi masyarakat menuju masyarakat yang madani. Dengan peran ini, maka dakw ah kampus merupakan sebuah dakw ah yang harus dilakukan. Unt uk seorang Akt ivis Dakw ah Kampus (ADK), dakw ah di kampus juga bisa dijadikan sebagai t empat lat ihan beramal, mempersiapkan diri untuk memasuki medan dakw ah yang lebih berat , yakni dakw ah di masyarakat kelak.

Lembaga Dakw ah Kampus (LDK) pada suat u kampus menjadi sebuah kebut uhan. Dia berfungsi sebagai garda t erdepan dalam syi’ar Islam di Kampus. Dia mempunyai fungsi ut ama dalam hal dakw iy (syi’ar dan kaderisasi) dan khidamy (pelayanan). Dua fungsi ut ama ini menjadi t arget aw al bagi sebuah LDK dalam menjalankan amanahnya. Seiring w akt u berjalan, t ernyata LDK dirasa perlu melakukan sebuah ekspansi t erhadap agenda dakw ahnya ke arah siyasi (sosial dan polit ik), faniy (keprofesian) dan ilmiy (keilmuan). Adanya ekspansi dakw ah ini bert ujuan agar dakw ah yang dilakukan bisa merangkul semua masyarakat dan melingkupi semua aspek kehidupan.

Tent unya dalam menjalankan segala hal di dalam hidup ini –t ermasuk dalam menjalankan amanah dakw ah– dibut uhkan sebuah pedoman. Dalam dakw ah, pedoman sangat diperlukan agar dakw ah yang kit a lakukan memiliki koridor dan t ujuan yang jelas. Selain pedoman, diperlukan juga basis pemahaman yang kuat Tent unya dalam menjalankan segala hal di dalam hidup ini –t ermasuk dalam menjalankan amanah dakw ah– dibut uhkan sebuah pedoman. Dalam dakw ah, pedoman sangat diperlukan agar dakw ah yang kit a lakukan memiliki koridor dan t ujuan yang jelas. Selain pedoman, diperlukan juga basis pemahaman yang kuat

Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ]

Sebuah inisiasi yang bermula dari kebutuhan dan kepercayaan yang diberikan kepada LDK GAM AIS (Keluarga M ahasisw a Islam) ITB t elah berhasil mew ujudkan t erbit nya buku ini, Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ]. Buku ini merupakan revisi dari buku pert ama yang dicet ak pada t ahun 2004. Dim ana saat it u GAM AIS ITB bekerjasama dengan SALAM UI dalam penyusunannya. Perbedaan mendasar dari buku ini t erlet ak pada paramet er levelisasi LDK, pola pembahasan setiap bagiannya, dan lay-out -nya. Sebagai penunjang kami pun menyert akan lampiran buku pert ama dalam bent uk file (dalam CD) dengan cont oh-cont oh yang lebih variat if. Dalam buku ini, penulis menambahkan sat u sekt or dakw ah yang pada buku sebelumnya t idak dibahas, yakni sekt or akademik dan profesi. Adanya perhat ian kami pada sekt or akademik dan profesi bert ujuan agar dakw ah di LDK bisa lebih menyeluruh dan menunjang t ujuan dakw ah kampus yait u mensuplai alumni, yang kompet en (memiliki keahlian) dan – t ent unya– memiliki basis pemahaman dakw ah yang baik. Khusus pembahasan t ent ang jaringan, kami memberinya t empat lebih, menjadi sat u bab tersendiri dengan pert imbangan bahw a saat ini adalah zamannya jaringan kuat . Dengan jaringan yang baik maka sebuah LDK akan mampu melakukan usaha lebih baik ket imbang t idak memiliki jaringan. Jaringan dalam sebuah LDK berhubungan dengan semua bidang lainnya.

Buku ini kami susun sedemikian rupa agar pembaca bisa lebih mudah memahami Risalah M anajemen Dakw ah Kampus (RM DK). Susunan setiap bab yang diaw ali

dengan abst raksi dan mind-map diharapkan mampu memudahkan pembaca dalam membaca dan memahami arah pembahasan yang akan dibahas pada bab t ersebut. Selanjutnya kami menampilkan t aujih rabbani yang berhubungan dengan bab yang akan dibahas dengan t ujuan agar pembaca dapat memaknai dan menjiw ai sert a senant iasa memiliki aspek ruhiyah yang baik dalam memahami bab yang dit uliskan. Analisa kebut uhan LDK adalah sebuah paramet er dan sebuah alat yang bisa digunakan unt uk menilai dan mengaplikasikan bab yang kami t ulis sesuai dengan levelisasi LDK. Pada akhir bab, kami memberikan rekomendasi buku bacaan yang berhubungan dengan bab yang t elah dibaca.

Sebuah keinginan dan harapan dari penulis, bahwa buku ini bisa dijadikan sebuah pedoman operasional dalam menjalankan LDK di kampus masing-masing sert a Sebuah keinginan dan harapan dari penulis, bahwa buku ini bisa dijadikan sebuah pedoman operasional dalam menjalankan LDK di kampus masing-masing sert a

Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi para ADK maupun LDK yang ada di seluruh Indonesia dalam menjalankan misi dakw ah Islam di m uka bumi ini. Jazakumullah Khoir Kat siran at as kepercayaan yang diberikan kepada GAM AIS ITB. Semoga kit a semua bisa berkarya dan berinovasi dalam dakw ah ini sampai t egaknya Islam dan t idak ada fit nah lagi dan sampai ket aat an hanya milik Allah semat a (QS. Al- Baqarah : 193)

Segala krit ik dan saran sert a kebut uhan informasi akan buku Risalah M anajemen Dakw ah Kampus [ revised ] ini bisa disampaikan melalui email ke: it b_gamais@yahoo.com.

Akhir kat a, selamat berjuang saudaraku. Bersabarlah kamu dan kuat kanlah kesabaranmu dan t et aplah bersiap-siaga dan bert akw alah kepada Allah (QS. Ali- Imran : 200 ).

Wassalamu’alaikum Warahmat ullah Wabarakat uh Bandung, Jumadil Akhir 1428 H / Juli 2007 M

Tim Penulis

Kampusku rumahku Kampusku negeriku

Kampusku kebebasanku Kampusku w ahana kami

Di sana kami dibina M enjadi manusia dew asa

Berjut a rakyat menant i t anganmu M ereka lapar dan bau keringat Kusampaikan salam-sala m perjuangan

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

Abstraksi

Dakw ah kampus merupakan sebuah tahapan dakw ah t erpent ing dalam dakw ah pelajar. Dakw ah kampus memiliki ke- khas-an t ersendiri dalam pergerakannya dan memiliki kesempat an unt uk berkont ribusi lebih t erhadap masa depan suatu bangsa, karena mahasiswa merupakan cadangan masa depan. Ketika dakw ah kampus bisa memasok alumni yang berafiliasi t erhadap Islam, maka perbaikan umat di masa dat ang menjadi sebuah niscaya.

Dalam menjalankan segala sesuat u dalam hidup ini, diperlukan pemahaman yang baik dan komprehensif. Pemahaman akan segala sesuat u yang akan dijalankan memberikan energi lebih sert a orient asi yang jelas dan kuat dalam menjalankannya. Ket ika sebuah amanah dipegang oleh seseorang yang memahami kaidah sert a hakikat nya, maka sebuah kegagalan bukanlah menjadi hal

yang perlu dipertanyakan. Begit u pula dalam berdakw ah di kampus, seorang yang disebut dengan Akt ivis Dakwah Kampus (ADK) harus memahami t ent ang dakw ah it u sendiri dan t entunya t ent ang dakw ah kampus. Bab ini memberikan gambaran t ent ang dakw ah secara umum dan dakw ah kampus secara khusus.

Taujih Rabbani

“ Pada hari ini t elah Ku-Sempurnakan unt uk kamu agamamu, dan t elah Ku- Cukupkan kepadamu ni'mat -Ku, dan t elah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-M aidah : 3)

Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan merek” a dari kegelapan kepada cahaya . Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan .

M ereka it u adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah : 257)

“ Sucikanlah nama Tuhanmu Yang M aha Tingi, yang M encipt akan, dan M enyempurnakan , dan yang M enent ukan kadar dan memberi petunjuk,” (QS. Al-A’laa : 3)

Sesungguhnya t elah ada pada Rasulullah it u suri t eladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

(QS. Al-Ahzab : 21)

M ind M ap

Dakwah

Visi dan Misi

Dakwah Lembaga

Pendahuluan

Kampus

Sasaran Dakwah

PENDAHULUAN

I. DAKW AH SECARA UM UM

Sebelum melakukan kegiat an dakw ah kampus yang t ent unya merupakan bagian dari dakw ah Islam pada umumnya, pemahaman akan dakw ah Islam it u sendiri haruslah dipahami t erlebih dahulu. Bent uk dakw ah apapun yang dilakukan oleh kit a baik dalam skala individu at aupun berkelompok haruslah sesuai dengan pedoman dan asholah yang ada. Pada bagian ini, akan dakwah Islam, pengert iannya, met ode, t ahapan sert a karakt erist ik dakw ah it u sendiri.

A. M akna Dakw ah

“ Jadilah di ant ara kamu sebaik-sebaik umat yang mengajak kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. M ereka it ulah

orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran : 104)

Dakw ah secara etimologis (bahasa) berart i jerit an, seruan, at au permohonan. Ket ika seseorang mengat akan da’aut u fulaanan, it u berart i bert eriak at au memanggilnya. Adapun menurut syara’ (ist ilah), dakw ah memiliki beberapa definisi. Di sini akan disebut kan sebagian dari definisi tersebut.

M enurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dakw ah adalah mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibaw a Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang mereka berit akan dan mengikut i apa yang mereka perint ahkan.

Sement ara it u, Fat hi Yakan mengat akan, “ Dakw ah adalah penghancuran jahiliyah dengan segala bent uknya, baik jahiliyah pola pikir, moral, maupun jahiliyah perundang-undangan dan hukum. Set elah it u pembinaan masyarakat Islam dengan landasan pijak keislaman, baik dalam w ujud kandungannya, dalam bent uk dan isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup, m aupun dalam segi persepsi keyakinan t erhadap alam, manusia dan kehidupan.

Pengert ian dakw ah pada hakikat nya adalah mengajak m anusia kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mereka meninggalkan t hagut dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

“ Serulah ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pengajaran yang baik, dan berdebat lah dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,

Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang

lebih menget ahui siapa yang mendapat pet unjuk.” (QS. An-Nahl : 125)

B. M etode Dakwah

Dalam proses realisasi menuju sebuah t ujuan dakw ah, yakni t egaknya t auhid di at as bumi ini, maka pelaksanaannya harus disandarkan pada metode- metode yang t elah digariskan Allah. Pelaksanaan dakw ah haruslah sesuai dengan pedoman umat Islam (Al-Qur’an dan Sunnah) sehingga dakw ah t ersebut t et ap berada koridor syar’i dan sesuai dengan kemurnian dakw ah it u sendiri dengan harapan agar pert olongan sert a rahmat Allah selalu menyert ai setiap langkah individu m aupun kelompok yang berdakw ah.

Adapun met ode yang dimaksud t elah dit egaskan dalam surat An-Nahl ayat 125, yakni dengan hikmah, pengajaran yang baik (mau’izhah hasanah) sert a dengan kekuat an argumen, t idak dengan paksaan dan kekerasan. M et ode ini dilakukan berpangkal pada aksiomat ika Islam yang agung yang diambil dari kit ab Allah dan perjalanan hidup Rasul-Nya yang mulia.

“ Kat akanlah, inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikut iku mengajak (kamu) kepada Allah dengan tujuan yang nyat a, M aha Suci Allah, dan

aku t iada t ermasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf : 108)

Apapun met ode dakw ah yang kit a lakukan, met ode t ersebut harus memperhat ikan —dan t idak lupa mengikut sert akan— karakt erist ik berikut .

PENDAHULUAN

 Rabbaniyyah , art inya segala sesuat unya bersumber dari Allah (berorient asi

ket uhanan).  Islam sebelum jamaah, art inya Islam dijadikan esensi ut ama dalam

berdakw ah, sedangkan jamaah merupakan wasilah (cara) unt uk merapikan gerak dakw ah.

 Syumuliyah , dakw ah harus bersifat sempurna (menyeluruh dan ut uh), ia t idak

boleh dilakukan sebagian.  M odern, dakw ah bersifat modern (kekinian). Dakw ah memang harus

dilakukan berdasarkan keasliannya yait u Al-Qur’an dan Sunnah, namun cara, sarana, dan strat egi yang digunakan harus seiring dengan perkembangan zaman (kont emporer) agar mampu mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan sit uasi dan kondisi di masyarakat dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

 ‘Alamiyah , bersifat mendunia (universal). Dakw ah yang mengglobal dan

mendunia adalah ciri dakw ah Islam.  ‘Ilmiyah , berdasarkan pada ilmu dan pendekat an ilmiah.  Bashiirah islaamiyah , memberikan pandangan yang islami dan ket erangan

yang nyat a dengan bukt i yang jelas.  M encipt akan mana’ah, daya t ahan (imunit as) dari segala bent uk

kemaksiat an, sert a mampu berorient asi kepada pencapaian penguasaan t eori, penguasaan moral, dan penguasaan amal.

C. Tahapan-Tahapan Dakwah

Selain karakterist ik dan met ode dakw ah di at as, pada pelaksanaannya, dakw ah juga mengenal t ahapan-t ahapan yang pent ing unt uk dipahami. Adapun t ahapan-t ahapan t ersebut adalah sbb.  Tahap perkenalan dan penyampaian

M erupakan sebuah t ahapan aw al dari dakw ah, dimana pada t ahapan ini, dakw ah bert ujuan unt uk memberikan ilmu tent ang Islam it u sendiri dan mengubah sebuah pandangan yang jahiliyah menjadi pandangan yang islami

(t ransformasi objek dakwah dari ant ipat i t erhadap dakw ah menjadi simpat i t erhadap dakw ah).

 Tahap pembinaan

Pada fase ini, dakw ah m ulai memberikan perhat ian lebih kepada objeknya dengan t ujuan penanaman sebuah pola pikir (fikroh) yang islami dan m ulai memberikan kesempat an kepada objek dakwah unt uk lat ihan beramal (t ransformasi objek dakwah dari simpat i menjadi barisan pendukung dakw ah).

 Tahap Pengorganisasian

Yakni t ahapan penat aan barisan pendukung dakw ah it u sendiri agar individu- individu yang beramal t ersebut bisa t erkoordinasi dengan baik sehingga dakw ah ini bersinergi dan mempunyai aktivit as yang memiliki sebuah t ujuan bersama (t r ansformasi barisan pendukung dakw ah menjadi kader yang t erorganisir).

 Tahap pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan ini memberikan t it ik t ekan pada sebuah hasil yang diridhoi Allah sehingga memberikan sebuah dorongan unt uk bekerja dan merupakan sebuah t ahapan dimana objek dakw ah t erdahulu bert ransformasi menjadi subjek dakw ah.

Tahapan-t ahapan di at as merupakan sebuah siklus yang t iada hent i, begit upun pelaksanaan evaluasi dari masing-masing t ahapannya. “ (Yait u) orang-orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka t akut kepada- Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah.

Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhit ungan.” (QS. Al-Ahzab : 39)

II. DAKW AH KAM PUS

PENDAHULUAN

A. Definisi & Ruang Lingkup

Dakw ah kampus adalah implement asi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan t inggi. Dimaksudkan unt uk menyeru civit as akademika ke jalan Islam dengan memanfaat kan berbagai sarana formal/ informal yang ada di dalam kampus. Dakw ah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan int elekt ualit as dan profesionalit as.

Dengan demikian dapat dikat akan bahw a aktivit as dakw ah kampus merupakan salah sat u t iang dari dakw ah secara keseluruhan, puncak akt ivit asnya sert a medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya t erhadap masyarakat.

B. Latar Belakang Adanya Dakwah Kampus

 Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup besar t erhadap para

pemuda.  Pent ingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat t egaknya suat u

pemikiran at au pergerakan.  Adanya kekhasan mahasisw a Indonesia.  Pelajaran dari sejarah.  M asalah regenerasi, pew arisan nilai dan pengalaman merupakan suat u hal

yang w ajib diperhatikan demi keberlangsungan dakw ah.  Kampus merupakan medan kompetisi ant ar pergerakan yang lebih t erbuka.

C. Keistimew aan M ahasisw a

 Quw w atus-syabaab (kekuat an pemuda)

Sejak zaman Rasulullah SAW, pemuda merupakan barisan utama dalam memperjuangkan risalah Islam. Pemuda memiliki semangat sert a dinamis dalam melakukan segala akt ivit as. Hal ini yang menjadikan pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sebuah kaum at au bangsa.

 ‘At ho bilaa t ahazzub (memberi t anpa berpihak)

M ahasisw a memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai sebuah pandangan objekt if dan rasional dalam banyak hal. Kekuat an prinsip ini M ahasisw a memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai sebuah pandangan objekt if dan rasional dalam banyak hal. Kekuat an prinsip ini

 Qaumun ‘amaliyyun ( selalu bekerja)

Waw asan, kompet ensi sert a kepedulian seorang mahasisw a menjadikan mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah energi yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus m enerus dan dapat mengikuti perubahan zaman.

 Al mar’at u w ar-rijal (w anit a dan pria)

Persoalan umat mencakup w ilayah pria dan w anita, sedangkan mahasisw a merupakan komunit as yang t erdiri dari pria dan w anit a. Sehingga komunit as mahasisw a ini akan mampu memperjuangkan permasalahan umat .

 Laa ist ibdaad (t anpa kedit akt oran)

M ahasisw a tidak bersifat pragmat is t erhadap sebuah kepent ingan yang bisa memicu perbedaan dan perselisihan. Rasa kebebasan dan kemerdekaan sebagai seorang mahasisw a yang beriman dan berilmu, mendorong mereka t erbuka unt uk sebuah musyaw arah demi mencapai keput usan t erbaik.

 ‘Alamiyyah (int ernasional)

Kesamaan st at us sebagai mahasisw a, membuat mereka jauh dari fanat isme kedaerahan, agama, maupun ras. M ahasisw a bisa bertemu dan berhimpun bersama at as nama mahasisw a, t anpa bat asan bangsa m aupun ras.

D. Keistimew aan Dakw ah Kampus

 Kampus adalah t empat berkumpulnya para pemuda unt uk w akt u yang cukup

lama baik di dalam maupun di luar bidang kuliah dimana mereka saling berdiskusi dan berdialog, berint eraksi, dan bert ukar pengalaman.

 Dakw ah kampus merupakan t empat yang paling st rat egis unt uk mencet ak

kader dan meluluskan t okoh sert a pemimpin masyarakat di segala bidang.  Kampus merupakan gudang ilmu dan rumah penelit ian ilmiah, maka ia adalah

sarana umat unt uk membangun peradaban dan menguasai sert a memanfaat kan kemajuan.

PENDAHULUAN

 Dakw ah kampus merupakan aktivit as yang meluas ke seluruh dunia. Set iap

negara memiliki puluhan bahkan rat usan universit as dan inst it ut dengan jut aan mahasisw a.

 Dakw ah di kampus memiliki kesempat an yang besar dalam mencet ak

mahasisw a yang sholeh, w arga negara yang berguna dan peduli dengan nasib umat nya.

 Adanya perhat ian yang khusus bagi mahasisw a karena ia merupakan separuh

dari masyarakat dan t iang pendidikan bagi mereka.  Kampus adalah lingkungan t erbuka, t empat mahasisw a mempelajari nilai-nilai

dan melatih diri unt uk menerapkannya. Nilai-nilai it u di antaranya adalah nilai-nilai kemerdekaan, demokrasi, dialog, menghargai pendapat orang lain, cint a t anah air dan t anggung jaw ab.

 Kampus adalah lingkungan yang bebas, dimana semua aliran dapat

mengungkapkan pendapatnya.  Dakw ah kampus akan melindungi mahasisw a dari kegiat an-kegiat an yang

bersifat negat if.

E. Peran dan Fungsi M ahasisw a

M asyarakat t erbent uk dari pribadi-pribadi manusia dan lingkungan yang melingkupinya sert a nilai-nilai baku di dalamnya. Jika unsur-unsur ini t erjalin dengan seimbang berarti masyarakat it u akan kokoh dan mat ang. Jika individu adalah dasar set iap m asyarakat maka mahasisw a adalah salah sat u individu yang paling banyak kontribusinya di masyarakat , paling dinamis dan berpenget ahuan. Sehingga dapat dijabarkan bahw a mahasisw a –yang umumnya merupakan kont ribut or yang paling berpengaruh t erhadap perubahan kondisi umat Islam– dapat memiliki fungsi sebagai berikut .  Da’i ( Guardian of Value )  Agent of Change  Iron St ock

Oleh karena it u, jika mahasisw a mengambil peran dalam dakw ah kampus, diharapkan dakw ah kampus ini akan memiliki da’i-da’i yang t ingkat int elekt ualit asnya tinggi, menjadi cadangan m asa depan, dan berfungsi sebagai unsur perubah kondisi bangsa.

F. Urgensi Dakw ah Kampus

Sesungguhnya semua tempat di bumi Allah merupakan tempat yang baik unt uk berdakw ah, di kot a at au desa, kant or at au pasar, di kampus at au bahkan di kampung sekalipun. Tidak ada sat u t empat pun yang memiliki kemuliaan lebih unt uk berdakw ah dibandingkan t empat yang lain. M asing-masing memiliki prospek dan t ant angannya sendiri-sendiri.

PENDAHULUAN

Namun t idak dipungkiri bahw a civit as akademika, kelak akan menjadi bagian yang paling menent ukan dalam perubahan masyarakat . Civit as akademika adalah komunit as kecil, elit , yang t erdiri dari sedikit orang yang berunt ung unt uk mengenyam pendidikan di perguruan t inggi, sert a dipercaya oleh masyarakat dan pemegang kekuasaan negara sebagai komunit as yang memiliki kapasit as keilmuan, int elekt ualit as dan profesionalit as lebih dibanding komunit as lainnya. Oleh karena it u dakw ah di kampus, yang juga merupakan bagian kecil dari jalan panjang dakw ah Islam ini, menjadi bernilai pent ing, karena berdakw ah di kalangan civit as akademika berarti mengajak komunit as yang memiliki daya gerak t inggi (dengan kapasit as langka, int elekt ualit as & profesionalit as) t erhadap kondisi sosial, yang akan membant u pencapaian t ujuan dakw ah secara umum, yakni: t ransformasi menuju masyarakat islami.

G. Tujuan Dakw ah Kampus

Berdasarkan keist imew aan mahasisw a dan keistimew aan kampus it u sendiri, t ujuan dakw ah kampus dijabarkan singkat sebagai berikut .

M embent uk dan me-suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam sert a opt imalisasi peran kampus dalam ment ransformasi masyarakat menuju masyarakat islami.

M elalui dakw ah kampus diharapkan lahir int elekt ual-int elekt ual muda yang profesional dalam bidang yang digelut inya dan t et ap memiliki ikat an dan keberpihakan yang t inggi t erhadap Islam. M erekalah pembaharu-pembaharu yang dapat melakukan perubahan-perubahan kondisi masyarakat menuju kehidupan islami hingga akhirnya terw ujudlah cit a-cit a kebangkit an Islam.

H. Ruang Lingkup Dakwah Kampus

Salah sat u karakt eristik dakw ah adalah syumuliyah at au menyeluruh. Sehingga dalam melakukan akt ivit as dakw ah haruslah meliputi segala aspek. Akan t et api dakw ah kampus punya orient asi t ersendiri dalam menjalankan agenda dakw ahnya. Dakw ah kampus haruslah punya fokus tert ent u agar energi yang t elah dikeluarkan oleh seorang akt ivis dakw ah kampus dapat t ersalurkan dengan efekt if dan efisien. Ruang lingkup dakw ah kampus, yakni:

 Amal assasiyatu dakwah (dasar-dasar dakw ah)

Dakw ah kampus diharapkan dapat menyampaikan risalah Islam dan menegakkan kalimat -kalimat Allah secara jelas di kampus. M ahasisw a yang menjadi subjek dakw ah kampus harus bisa menjadi da’i yang menyeru kepada kebenaran dan menolak kemungkaran.

 Amal khidamy (pelayanan)

Salah sat u sasaran dalam dakw ah ini adalah bagaimana agar dakw ah ini bisa dit erima oleh semua kalangan dan Islam menjadi rahmat an lil’alamin. Sebelum mencapai t ahapan t ersebut Islam haruslah mampu menjadi

PENDAHULUAN

khidmat ul ummah , yakni pelayan umat . Pelayan di sini dimaksudkan memberikan bant uan sert a memberikan pelayanan-pelayan yang dibut uhkan objek dakw ah agar mereka bisa menjalani aktivit as m ereka dengan baik.

 Amal ilmiah fanniyah (ilmu dan profesi)

Tujuan ut ama mahasisw a di kampus adalah kuliah. Sebagai seorang m uslim haruslah memiliki kompet ensi akademik yang baik sert a betul-bet ul memahami keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah. M ahasisw a merupakan t umpuan bagi bangsa, dan saat ini salah satu solusi dalam mengembalikan kejayaan Islam adalah dengan teknologi dan ilmu penget ahuan, sehingga peran mahasisw a dalam hal ini sangatlah dominan.

 Amal siyasi (polit ik)

M ahasisw a memiliki peran sebagai komponen penekan kebijakan pemerint ah. Terut ama kebijakan yang merugikan rakyat. Pat ut mahasisw a sadari bersama bahw a masyarakat berharap banyak agar mahasisw a bisa menjadi jembat an perubah kondisi bangsa.

I. Sasaran Dakw ah Kampus

Dalam semua akt ivit as, dan t ent unya juga akt ivit as dakw ah t ent unya sebuah sasaran haruslah dirumuskan agar t ujuan umum dakw ah dapat t ercapai dengan cara dan t ahapan yang realist is. Adapun sasaran dakw ah kampus t ersebut adalah sebagai berikut.  M embangun kesadaran dan pemahaman Islam.  M elat ih menjadi calon pemimpin.  M embangun iklim kehidupan keilmuan dan kebebasan dakw ah.  M embangun hubungan dan kerja sama dengan berbagai unsur.  Terbent uk bi’ah (lingkungan) kondusif.  Terbent uknya opini ket inggian Islam.  Terbent uknya kesinambungan barisan dakw ah.  Terbent uknya hubungan t imbal balik ant ara rekrut men dan pengkaderan.

J. Strategi Dakw ah Kampus

Dalam hal ini, objek yang menjadi bidang garapan dakw ah kampus ialah civitas akedemika yang meliput i: mahasisw a, dosen, dan karyaw an sert a masyarakat sekit ar. M engingat objeknya yang demikian it u, maka lingkup kegiat an dari dakw ah kampus ialah meliput i: amal pelayanan, ilmiah keprofesian, dan syi’ar Islam.

Dalam implement asinya, dakw ah kampus haruslah t et ap memegang t eguh prinsip-prinsip berikut .  Al-Islam sebagai sist em kehidupan m anusia (way of life) yang sempurna dan

menyeluruh.  Iman dan amal shalih sebagai dasar penerapan nilai-nilai Islam di lingkungan

kampus.  Al-Qur’an, As-Sunnah sert a Sirah Nabaw iyah sebagai dasar akt ivit as dan

pembinaan.  Insan kamil sebagai sasaran akhir.  Int elekt ualit as dan profesionalit as sebagai karakt er seorang muslim.  Dakw ah dan pendidikan sebagai pilar ut ama dalam pembent ukan individu

dan masyarakat islami. Set elah memahami bagaimana prinsip dakw ah kampus, t ent unya diperlukan st rat egi yang t epat dalam melaksanakan dakw ah kampus itu sendiri. St rat egi ini diharapkan dapat menjadi sebuah arahan bagaimana dakw ah kampus it u berjalan. St rategi yang menjadi fungsi ut ama dakw ah kampus adalah sebagai berikut .  M elayani dan melindungi kebut uhan dan kepentingan umat (mahasisw a dan

masyarakat), khidmat ul ummah.  M enyebarkan fikroh dan informasi (nasyrudda’w ah).  M embangun opini yang t erkait dengan kepentingan dakw ah (binna ru’yah

Islamiyah).

 M engembangkan kemampuan SDM dakw ah (t anmiyat ul kafaah).

PENDAHULUAN

 M encet ak figur-figur massa untuk kepentingan sosialisasi pesan dan nilai-nilai

Islam ke masyarakat luas (binaa syakhsiyah barizah).  M enghimpun t okoh dan pakar yang siap memberikan kont ribusi pemikiran

dan pengaruhnya bagi kepent ingan dakw ah (t ajmi’ syakhsiyaat).  M enjadi rujukan dalam bidang kompetensi inst it usionalnya (maroji’ul

ummah) .  M embangun jaringan kerjasama (net w orking) dengan lembaga lain.  M enjadi komponen penekan yang efekt if bagi para pengambil kebijakan

pemerint ahan.

K. Prospek Dakwah Kampus M asa Depan

Berkait an dengan it u, t erdapat set idaknya t iga fakt or pendukung yang menunjang prospek at au harapan berhasilnya dakw ah di kampus, yakni:

1. Situasi sekeliling baik internasional, nasional maupun lokal kota/ kampus

Saat ini, sit uasi dunia diw arnai dengan dua hal sekaligus, yakni kebangkit an perjuangan Islam dan penindasan at as kaum muslimin. Di sat u sisi, hal ini menunjukkan kepada kit a t ent ang makar orang kafir, tipu muslihat dan kelicikannya. Namun di sisi lain hal ini menunjukkan pula kepada kit a t ent ang kesungguhan, kekuat an dan keberhasilan perjuangan kaum muslimin di beberapa t empat .

Sement ara it u, di negeri kit a sendiri, set idaknya sejak kurun 90-an, mulai t erlihat kesadaran Islam dan suasana keberislaman yang int ens di semua kalangan, termasuk kalangan kampus. Suasana ini merebak secara cepat melalui media massa yang ada dan memberikan pengaruh baw ah sadar kepada para mahasisw a, khususnya aktivis Islam unt uk bergiat t erus memajukan Islam di kampus dan juga di kampung.

Harus diakui bahw a proses keberislaman secara int ensif ini dimulai di kampus. Fenomena jilbab di t ahun 80-an misalnya, bermula dari kampus dan kemudian marak ke mana-mana. Adalah benar bahw a jilbab t elah menjadi Harus diakui bahw a proses keberislaman secara int ensif ini dimulai di kampus. Fenomena jilbab di t ahun 80-an misalnya, bermula dari kampus dan kemudian marak ke mana-mana. Adalah benar bahw a jilbab t elah menjadi

2. Bahan dasar kader

Keberislaman di t engah masyarakat jahiliyah seperti sekarang memerlukan keberanian, t ekad, dan juga int elektualit as; yakni ket ajaman pemikiran unt uk memahami pesan-pesan keislaman secara apresiat if. Syarat ini dimiliki oleh kader-kader di kampus. Dan ket ika pesan-pesan t ersebut telah t erint ernalisasi maka ia berubah menjadi pendorong semangat pengamalan yang int ens dan perjuangan yang luar biasa. Bukt inya, kasus jilbab misalnya, just ru semakin marak kendat i dit ent ang dan dihalangi dengan keras.

Selain it u, dengan kemampuan manajerial yang ada, dakw ah kampus t erkesan menjadi lebih modern, menarik dan ilmiah. Ramadhan di kampus UGM misalnya, memberikan nuansa t ersendiri pada suasana kampus bahkan kot a Yogya yang semula biasa-biasa saja. Begit u juga dengan dakw ah Islam di Bandung misalnya, t idak lepas dari peran m asjid Salman ITB dan masjid Unpad. Demikian pula dengan IPB di Bogor dan Unair di Surabaya.

3. Pengalaman dakw ah di kampus pada periode sebelumnya

Dakw ah di kampus sesungguhnya t elah berumur set ua negara ini. Sebelum era 80-an, dakw ah at au pengkaderan barulah merupakan fragmen-fragmen t ak berkesinambungan. Namun demikian, dakw ah pasca 80-an t ernyat a t elah memberikan kontinuit as sehingga secara akumulat if t erjadi proses pengayaan pengalaman dakw ah. Pengalaman periode sebelumnya dapat dirujuk unt uk menyempurnakan dakw ah periode berikut nya. Apalagi dengan semakin banyaknya kader dakw ah kampus yang mau menekuni dakw ah di kampus, menjadikan dakw ah di t empat st rat egis ini semakin t erbent uk sosok dan sist emnya.

PENDAHULUAN

Berdasarkan fakt or-fakt or pendukung t ersebut m aka t erdapat harapan bahw a dakw ah di kampus mampu memberikan prospek yang cukup baik bagi:  Terbent uknya kader pejuang Islam dengan ciri dan kualifikasi t ert ent u; yakni

memiliki kepribadian Islam yang t angguh, yang t erw ujud dalam pengamalan Islam yang int ens sert a penguasaan ide dan didukung dengan pemahaman Islam yang cukup lengkap, dan juga kemampuan int elektualit as dalam mengapresiasi fakt a dan perkembangan m ut akhir sert a w atak kepemimpinan yang menonjol.

 Terbent uknya kampus sebagai sentra alt ernatif baru bagi pembinaan umat di

samping pesantren, masjid dan majelis t aklim, dengan t ampilan ide yang fundament al, ilmiah, modern melalui kegiatan-kegiat an yang dikemas secara menarik.

 Terbent uknya sentra perubahan dan penent u kecenderungan umat di masa

depan menuju kepada kehidupan yang lebih islami.

III. VISI M ISI LEM BAGA DAKW AH KAM PUS

A. Posisi Strategis Penentuan Visi dan M isi LDK

Apa yang t elah diungkapkan di at as merupakan pedoman yang berlaku umum dalam konteks dakwah kampus. Pedoman tersebut akan dilaksanakan oleh Lembaga Dakw ah Kampus (LDK) unt uk mencapai t ujuan dakw ah secara umum dan t ujuan dakw ah kampus secara khusus. Sebagai sebuah organisasi, sew ajarnya jika dalam kegiat an dakw ah di kampus, LDK t erlebih dahulu menet apkan visi dan misi sebagai arahan organisasi. Bagaimana visi misi t ersebut dalam kont eks kegiat an LDK sebenarnya dan bagaimana langkah-langkah pembent ukannya akan dibahas pada bagian ini.

M asyarakat kampus memiliki ciri dan kondisi yang amat berbeda dengan masyarakat lainnya. Perbedaan ini nampak jelas dalam aspek: kecepat an bergerak, perubahan anggot anya yang t erus-menerus, dan int eraksinya dengan berbagai sit uasi yang ada baik di kampus, masyarakat , maupun negara. Oleh karena it u, menjadi w ajar jika pengguliran roda dakw ah melalui LDK seringkali harus melalui pert arungan sampingan yang terkadang sulit unt uk diat asi dan menambah beban para pengelolanya.

Berkait an dengan hal it u, dakw ah melalui LDK t idak hanya sekadar membut uhkan pengelolaan/ manajemen (idaroh), yakni pengelolaan sesuat u dengan benar; t et api juga membut uhkan kepemimpinan (pemimpin), yakni pemilihan hal-hal yang benar dan t epat . Dengan kat a lain, pemimpin bert ugas menent ukan apa-apa yang penting dan benar sert a mendorong yang lain unt uk mew ujudkannya. Jadi, adalah t ugas pemimpin unt uk memandang sesuat u secara global t anpa mencampuradukkan dengan det il-det ilnya dan mendorong kepada hal-hal yang belum t erw ujud dalam kenyat aan.

Unt uk it u, hal pert ama yang harus dilakukan oleh pemimpin ialah melakukan perencanaan st rat egis. Dalam hal ini yang dimaksud dengan perencanaan st rat egis ialah mencipt akan gambaran pemikiran kerja masa depan yang harus berbeda dengan kondisi sekarang, lalu dit ent ukan sarana-sarana yang dapat digunakan unt uk mew ujudkan pemikiran t ersebut dan apa saja yang mungkin menghalanginya. Perencanaan t ersebut merupakan upaya t erst rukt ur dan efekt if unt uk mencapai kemampuan dan kerja, dan dapat menggambarkan hakikat sebuah lembaga, sert a mengandung kejelasan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal it u harus dilakukan.

Dalam melakukan perencanaan st rat egis ini t erdapat beberapa fase yang harus dilalui yang berhubungan erat sat u dengan yang lain:

1. Fase inisiat if dan kesepakatan. Pada fase ini yang dilakukan ialah:

 M enent ukan pihak pengambil keput usan at au hal-hal lain yang

mempengaruhinya baik di dalam maupun di luar lembaga.  M enent ukan pihak yang t erlibat dalam proses perencanaan st rat egis.

PENDAHULUAN

 M enent ukan langkah-langkah yang dit empuh dalam perencanaan

st rat egis.

2. Fase penet apan misi lembaga dan prinsip nilainya.

Keberadaan LDK sebagai lembaga sesungguhnya hanyalah sarana, bukan t ujuan akhir. Dalam hal ini, LDK memiliki misi yang ingin direalisasikan sebagai w ujud keberadaan dirinya. M isilah yang akan menjelaskan maksud dan t ujuan (visi) lembaga, menghindarkan lembaga dari perselisihan yang tidak perlu, dan membant u para anggot a lembaga unt uk berpikir positif. Selain it u, misi berfungsi pula sebagai daya t arik bagi orang lain unt uk bergabung dengannya karena di sit u t erdapat sasaran dan pandangan lembaga. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuat an misi sebuah lembaga:

 Siapa kit a?  Apa maksud dan t ujuan keberadaan kit a?  M asalah apa yang ingin kit a pecahkan?  Apa yang akan kit a lakukan unt uk memecahkan m asalah t ersebut ?  Apa filosofi dan prinsip nilai yang kit a miliki?  Kekhususan apa yang kit a miliki dan tidak dimiliki oleh orang lain?

3. M enilai/ mengukur lingkungan ekst ernal dan int ernal lembaga.

Fase ini diperlukan unt uk menent ukan tit ik kekuatan dan kelemahan, sert a kesempat an dan peluang lembaga unt uk dimanfaat kan, dan unt uk menutupi kelemahan yang ada.

4. M enent ukan masalah-masalah sentral dan st rat egis. Ada beberapa hal yang harus diperhat ikan dalam fase ini:

 M asalah harus jelas, t ert ent u dan t ert ulis, kemudian lembaga memiliki

sesuat u yang dapat dilakukan unt uk menghadapinya.  Harus pula disebut kan hal-hal nyat a yang membuat m asalah t ersebut

menjadi masalah yang strat egis.  Harus pula dit ent ukan apa akibat yang akan t imbul jika masalah t ersebut

t idak dit angani.

 M asalah-masalah t ersebut harus disusun dalam skala priorit as dan

t ingkat keperluan yang mendesak

5. M embuat st rat egi unt uk menangani masalah-masalah sentral t ersebut sesuai dengan kondisi dan kebut uhan dari masing-masing kampus dan kesiapan dari akt ivis dakw ah kampus t ersebut , dalam hal ini adalah akt ivis LDK.

6. M elet akkan pandangan yang t ajam t erhadap m asa depan lembaga.

Pandangan ini akan sangat membant u para anggot a yang tergabung dalam lembaga unt uk memiliki kejelasan persepsi dan proyeksi m asa depan, menget ahui peran yang dit unt ut dari set iap anggot a, dan karakt er t ugas yang akan dibebankan kepada mereka. Oleh karena it u, pandangan ini diupayakan sejelas mungkin unt uk menghindari kemungkinan salah t afsir, harus pula menarik, mendorong dan membangkit kan semangat sert a berkesan di hat i.

Demikianlah, posisi st rat egis penent uan visi-misi dalam kont eks perencanaan st rat egis LDK yang dilakukan sebagai fungsi pemimpin. Dalam lit erat ur lain, disebut kan bahw a unt uk membent uk sebuah t im/ lembaga yang dinamis dibut uhkan beberapa t ahapan ut ama. Proses ini dapat dibayangkan t ak ubahnya sepert i mendaki gunung. Dalam hal ini dibut uhkan perencanaan, st rat egi, dan t ent u saja kerja keras unt uk menaklukkan gunung t ersebut. Puncak gunung t ersebut t idak m ungkin dit aklukkan dalam w akt u semalam, namun jika t im t ersebut t ekun, t erus menerus bergerak naik, meski perlahan akan diperoleh hasil yang menggembirakan. Dan pada akhirnya, jika t im t ersebut t elah mencapai puncak kinerjanya, sangat mungkin t im tersebut t erpeleset jat uh sehingga pent ing unt uk bangkit kembali guna mempert ahankan kinerja puncaknya.

Jadi, lengkapnya t ahapan t ersebut meliput i:  M enet apkan arah

Pada t ahapan ini, sebuah t im harus memfokuskan diri pada misi dan membuat garis besar jalur yang akan dit empuh selama perjalanan ke depan. Pada t ahap inilah, t im t ersebut akan menent ukan t ujuan, priorit as, dan perat uran bagi dirinya.

PENDAHULUAN

 Bergerak

Pada t ahap ini, sebuah t im akan memulai mendorong dirinya mendaki gunung dengan cara memast ikan bahw a peran dan t anggung jaw ab seluruh anggot a t im dit et apkan dengan jelas. Selain it u, pada t ahap ini, t im t ersebut harus pula menghadapi berbagai kendala yang harus diat asi.

 M empercepat gerak

M elalui t ahap ini, produkt ivit as t im akan dapat naik dengan cepat . Unt uk it u, t im t ersebut harus dapat memanfaat kan umpan balik dari sesama anggot anya, m anajemen konflik, kerja sama, dan pembuat an keput usan yang efektif. Jika hal-hal t ersebut berhasil dilakukan m aka t im tersebut akan dapat menguasai w ilayah secara cepat dan efektif, lalu menaklukkan gunung dengan kekuat an dan daya t ahan mut lak.

 Sampai

Di sini sebuah t im benar-benar t elah mencapai prest asi puncaknya. Dengan kat a lain, t im t ersebut t elah berfungsi sebagai t im yang dinamis.

 Bangkit kembali

Jarang sekali sebuah t im bisa mencapai puncak dengan sekali upaya. Pada kenyat aannya, gangguan dan perubahan yang t idak diinginkan sering menghalangi rencana yang paling mant ap sekalipun. Apa yang t erjadi jika dua anggot a t im t ersebut keluar? At au apa yang t erjadi jika t iba-t iba organisasi memut uskan unt uk merest rukturisasi t im t ersebut ? Tent ulah ket angguhan t im t ersebut akan melemah dan mulai t ersaruk-saruk. Jika ini yang t erjadi m aka t im t ersebut seharusnya memasuki masa bangkit kembali, mundur unt uk melakukan koordinasi. Yang dilakukan bisa saja kembali ke t ahap pert ama at au t ahap kedua bergant ung pada permasalahan yang dihadapi.

B. Realisasi dalam M embuat Visi dan M isi LDK

1. M erumuskan Visi LDK

Yang dimaksud dengan visi ialah impian lembaga di m asa yang akan dat ang. At au secara lengkapnya visi dapat dikat akan sebagai kejelasan pandangan, bukan dalam kont eks visual, namun dalam kont eks mempersepsi dan memahami sesuat u berdasarkan prinsip-prinsip kebenaran yang diyakini. Jadi visi t ersebut perlu dibuat sebagai ilham bagi set iap langkah yang diambil oleh lembaga. Suat u lembaga harus memiliki visi yang jauh ke depan, luas, dan menyeluruh, sert a t idak kaku t erhadap sudut pandang yang lain. M aka unt uk merumuskannya, menurut B.S. Wibow o dalam buku SHOOT, t erdapat beberapa hal yang perlu dipenuhi, yait u:  Visi adalah apa yang t ampak di khayal at au kemampuan unt uk melihat pada

int i persoalan.  Visi adalah bagaimana seluruh anggot a lembaga t ersebut bersepakat unt uk

mencapainya.  Visi merupakan ekspresi dari suat u harapan.  Visi merupakan penjabaran bagaimana w ujud suat u lembaga apabila

t ujuannya tercapai.  Visi dit ulis dalam bent uk t ujuan dalam sat u kalimat pendek.  Visi sebaiknya pendek, singkat , dan spesifik.  Visi sebaiknya relevan dengan lembaga, dapat dicapai, dan memuaskan.  Visi hendaknya dapat diukur pencapaiannya, sehingga dapat dikembangkan

jika sudah t ercapai.  Visi sebaiknya yang kasat mat a sehingga semua orang dapat melihat t ujuan,

dan dapat menyet ujui imajinasinya.  Visi t idak lepas dari sejarah pendirian dan perkembangan lembaga.

Dalam penent uannya, seluruh anggot a lembaga t ersebut dapat dimint a unt uk berkoment ar tent ang apa yang diinginkan t ent ang lembaga t ersebut pada masa depan, lalu hasilnya diolah sehingga t erbent uk sebuah visi. Namun pada kenyat aannya, agak rumit menyusun kalimat dan pilihan kata yang mampu mew akili banyak kepentingan.

PENDAHULUAN

2. M erumuskan M isi LDK

Yang dimaksud dengan misi ialah arah yang ingin dicapai oleh suat u lembaga, yait u pernyat aan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan dat ang dengan menyirat kan bent uk pelayanan yang akan dit aw arkan dalam pencapaian visi. Dengan demikian misi dapat berarti krist alisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh suat u organisasi, dan nilai t ersebut merupakan ukuran yang mengandung kebenaran at au kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keput usan dan pelaksanaan kegiat an unt uk mencapai misi dan visi organisasi. Dalam pernyat aan misi dijelaskan mengapa organisasi t ersebut perlu eksis dan apa manfaat nya di masa yang akan dat ang. M isi ini akan membedakan ant ara sat u organisasi dengan organisasi sejenis lainnya karena implement asi dari misi bersifat lebih spesifik.

Unt uk menyusun sebuah misi t erdapat beberapa ciri yang sebagai panduan, yait u:

1. Harus bernilai luhur M isi harus bernilai luhur dan ideal, m aksudnya harus berdasarkan nilai-nilai universal yang berasal dari Allah SWT dan bukan berdasarkan nilai-nilai negat if yang cenderung dest ruktif.