ANALISA PENDEKATAN KONSEP UTILITAS
D. ANALISA PENDEKATAN KONSEP UTILITAS
1. Analisa Jaringan Air Bersih
Analisa jaringan air bersih bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan memperoleh sistem pengadaan air bersih pada kampung wisata ternak.
Dasar pertimbangan :
Kemudahan dan kenyaman dalam penggunaan air bersih. Tampillan visual bangunan sehingga tidak mengganggu pandangan terhadapa tampilan bangunan
Ekonomis dalam pengadaan air bersih. Higienis Kondisi geologis tapak.
Alternatif :
Sumber air bersih yang dari sumur dalam (deep wheel ) dengan pertimbangan adalah mahal dalam konstruksi tetapi biaya pengadaan jangka panjang ekonomis. Sedangkan sumber air dari PDAM ekonomis dalam konstruksi namun biaya pengadaan jangka panjang mahal, sedangkan air permukaan tidak bisa karena wilayah ini termasuk wilayang yang sulit dalam pengadaan air..
Alternatif yang tepat adalah memanfaatkan jaringan air bersih dari PDAM untuk ruang dan kegiatan pelayanan umum yang memerlukan standart kesehatan. Sumur pompa disediakan pada beberapa titik tersebar.
2. Analisa Jaringan Air Kotor
Tujuan : Mengolah limbah air kotor agar tidak mencemari lingkungan Dasar pertimbangan:
Meminimalisir pencemaran lingkungan Tampilan visual yang tidak mengganggu pandangan terhadap
bangunan Mengolah dan memanfaatkan kembali limbah
Alternatif : Jaringan air kotor serta limbah dapat dikelola menggunakan sistem DEWATS (Desentralized Waste Water Treatment System), yaitu dimana pengelolaan limbah dengan metode alamiah yang berlangsung terus- menerus secara continue tanpa menggunakan energi dengan memanfaatkan vegetasi dan bakteri sebagai alat penetralisir limbah. Adapun kelebihan dari sistem ini adalah :
a) Tidak membutuhkan energi seperti listrik dalam operasionalnnya
b) Hasil akhir pengolahan limbah mampu digunakan lagi, seperti untuk penyiraman tanaman.
c) Bisa digunakan untuk netralisasi berbagai limbah cair.
d) Mampu menetralisasi limbah sampai volume 1000 m 3 /hari.
Ground tank
Water Treatment
Pompa
Meteran
Distribusi
pengerjaannya.
f) Hemat biaya dalam perawatannya
Analisa :
Dari kelebihan sistem DEWATS, maka jaringan air kotor pada kawasan resort di gili meno direncanakan menggunakan system DEWATS.
3. Analisa Drainase
Tujuan : mengolah air kotor yang berasal dari air hujan Dasar pertimbangan :
Kemampuan untuk tidak merusak lingkungan Tampilan visual bangunan sehingga tidak mengaganggu pandangan
terhadap visual bangunan Ketersediaan air dalam tanah
Alternatif :
Ruang luar yang telah dirancang dengan baik, apabila terdapat bagian yang tergenang air akan menyebabkan rancangan menjadi tidak sempurna. Jaringan drainase biasanya mengusahakan agar air hujan yang turun dapat semaksimal mungkin dapat meresap ke dalam tanah, dan tidak terjadi genangan, hal ini untuk menghindarkan dari penyakit dengan cara meminimalisir perkerasan pada tapak.
Gambar IV. 23 Skema sistem DEWATS
- Wastafel - Dapur - KM/ WC
Sedimentasi
Buffel Reactor Anaerobic Filter
Horizontal Filter Plant
Kolam Indikator
- Riol Kota - Penyiraman Tanaman
Sistem yang diterapkan pada resort adalah penyaluran air hujan ke sumur resapan.Air hujan dari atap melalui pipa vertikal disalurkan ke bak control kemudian ke selokan. Sedangkan air hujan dari site dialirkan ke selokan. Semua air hujan yang telah melalui selokan kemudian diarahkan ke sumur resapan.
4. Analisa Jaringan Listrik
Tujuan : Penggunaan jaringan listrik yang telah ada dan pemanfaatan sumber alam sebagai sumber energi alternatif. Dasar pertimbangan :
Ekonomis dalam pengadaan dan pengoperasian Pengaruh terhadap visual bangunan Teknologi inovatif yang ramah lingkungan
Alternatif :
Sumber tenaga listrik biasanya berasal dari PLN yang didistribusikan ke tempat-tempat yang membutuhkan. Sistem jaringan listrik terbagi menjadi 2 macam yaitu, jaringan listrik yang berupa jaringan kabel di atas tanah / jaringan udara ( menggunakan tiang-tiang listrik ) dan jaringan listrik bawah tanah. Sumber tenaga listrik lain berasal dari genset.
Analisa :
Resort direncanakan menggunakan sumber listrik dari PLN dan sumber tenaga listrik mandiri dari genset.
Air Hujan dari Atap
Bak Kontrol
Sumur Resapan
Pipa Vertikal
Air Hujan dari Site
Selokan
Gb.5.3. Skema drainase Sumber : Analisa pribadi,2010
Gambar IV. 24 Skema drainase
5. Analisa JaringanTelepon
Tujuan: Memudahkan komunikasi keluar dan kedalam site. Dasar pertimbangan :
Kemudahan, kecepatan dan kejelasan dalam komunikasi keluar maupun kedalam area resort.
Ekonomis dalam perawatan Pengaruh erhadap visual bangunan
Alternatif :
1) Telepon dengan PABX
Sistem dimulai dari saluran telkom ke fasilitas PABX yang selanjutnya dihubungkan ke kotak indik (MDF). Melalui kabel distribusi jaringan telepon disebarkan ke kotak terminal (JB) yang kemudian diteruskan ke setiap pesawat telepon.
2) Intercom
Intercom digunakan sebagi alat untuk komunikasi antar ruang (internal)
Analisa :
Resort di Gili Meno direncanakan menggunakan Telepon dengan PABX untuk komunikasi keluar. Sedangkan untuk antar ruangan mengunakan intercom. Di dalam resort juga direncanakan penempatan phone box di
Gambar IV. 25 Analisis Sumber listrik
Panel utama
Distribusi
Panel sekunder
Panel sekunder
Distribusi
Gb.5.5. Skema jaringan komunikasik Sumber : Analisa pribadi,2010
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT GILI MENO Sebagai Sarana Objek Wisata Dengan Penerapan Karakter Arsitektur Lombok dalam Arsitektur PostModern
Konsep perancangan dan perencanaan terhadap Resort Gili Meno Sebagai Objek Wisata berpegang pada pendekatan Karakter Arsitektur Lombok dalam Arsitektur Postmodern. Arsitektur postmodern diterapkan dalam perencanaan dan perancangan akan tetapi tidak menutupi arsitektur Lombok sebagai karakter Lombok itu sendiri. Wisatawan mancanegara dan wisatawan domestic dapat merasakan, mendengar dan melihat karakter Arsitektur Lombok .