Tinjauan Pustaka

6. Aksesibilitas

Menurut Robinson (2010: 140) aksesibilitas adalah kemudahan mencapai kota dari wilayah lain yang berdekatan, atau juga bisa dilihat dari sudut kemudahan mencapai wilayah lain yang berdekatan bagi masyarakat yang tinggal di kota tersebut. Ada beberapa unsur yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas, misalnya kondisi jalan, jenis angkutan yang tersedia, frekuensi keberangkatan, dan jarak. Untuk menyederhanakan persoalan maka unsur aksesibilitas yang digunakan adalah jarak, jalan, dan angkutan umum.

a. Jarak Keterkaitan antara kota sebagai pusat penyedia jasa pelayanan terhadap wilayah sekitarnya atau wilayah pelayanannya dapat diukur dari seberapa jauh

commit to user commit to user

b. Jalan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan pasal 1 ayat 4, jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan pasal 8, jalan umum menurut fungsi peranannya, dibedakan menjadi: (1) Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien (2) Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, (3) Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi, (4) Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

c. Angkutan Umum Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Jalan dan Angkutan Jalan, angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, sedangkan kendaraan umum adalah adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Untuk membuat pedoman skor parameter aksesiblitas dilakukan dengan modifikasi dari pedoman skor oleh Sugiyanto (2004: 43). Pedoman skor oleh Sugiyanto sebagai berikut:

commit to user

Tabel 1. Parameter Aksesibilitas Menurut Sugiyanto No Faktor/Parameter

Skor=4

Skor=3

Skor=2 Skor=1

1.

Jalan menuju obyek

Kendaraan menuju obyek

Umum,roda empat

Pribadi,roda empat

Roda dua/kuda

Jalan kaki

3.

Jarak dari jalan raya

< 1km

1-2km

2-3km >4km

4. MCK

>ada 5 unit

Ada 3-4 unit

Ada 1-2 unit

Tidak ada

5. Warung makan

>ada 5 unit

Ada 3-4 unit

Ada 1-2 unit

Tidak ada

Sumber: Sugiyanto (2004: 43)