Deskripsi Daerah Penelitian

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Letak

a. Letak astronomis

Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia lembar 1408-244, 1408-311, 1408-

333, 1408-334, 1408-343, 1408-522, 1408-610, 1408-611, 1408-612, 1408-624, 1408- 621, 1408-623, 1408-632, dan 1408-641 Kabupaten Boyolali terletak antara 110° 22' - 110° 50' Bujur Timur dan 7° 7' - 7° 36' Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75 - 1500 meter di atas permukaan laut. Jarak bentang di Kabupaten Boyolali meliputi : 1)

Barat Timur

: 51 Km

2) Utara Selatan

: 54 Km

b. Letak Administratif

Kabupaten Boyolali secara administratif berbatasan dengan: 1)

Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang. 2)

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan

Kabupaten Sukoharjo.

3) Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Jogjakarta. 4)

Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang.

Untuk lebih jelasnya mengenai daerah administrasi Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Peta 1.

2. Luas

Luas Kabupaten Boyolali adalah 1015,10 Km 2 yang terdiri atas 19 kecamatan, yaitu Selo, Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Nogosari, Simo, Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, Wonosegoro,

dan Juwangi. Pembagian kecamatan berdasarkan wilayah administratif dan luas kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009 dapat dilihat dalam Tabel 5.

commit to user

Tabel 5. Luas Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009 No

100 Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS, 2009: 6)

Gambar 5. Grafik Prosentase Luas Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

Luas Kabupaten Boyolali yaitu 101.510, 1955 Ha atau 1015,10 km 2 . Kecamatan Kemusu merupakan kecamatan yang paling besar dengan luas 99,08 km 2 atau

Luas Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

commit to user

9.8% dari luas Kabupaten Boyolali, di Kecamatan Kemusu terdapat satu waduk besar yaitu Waduk Kedungombo dengan Luas 3536 Ha yang merupakan waduk yang paling besar di Kabupaten Boyolali. Kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan Mojosongo

dengan luas 26,25 km 2 atau 2.6 % dari luas Kabupaten Boyolali, menyusul kemudian Kecamatan Ngemplak dengan luas 38,52 km 2 atau sekitar 3.8 % dari Luas Kabupaten Boyolali. Di Kecamatan Ngemplak terdapat Waduk Cengklik yang merupakan waduk terluas nomor dua setelah Waduk Kedungombo, Waduk Cengklik memiliki luas 240 Ha. Selain kedua waduk tersebut terdapat Waduk Bade yang terletak di Kecamatan Klego yang memiliki luas 80 Ha.

3. Penduduk

Fasilitas pendidikan dibangun untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan pelayanan pendidikan, sehingga penduduk merupakan unsur penting dalam penelitian ini. Kondisi penduduk dapat digunakan sebagai gambaran umum tentang daerah penelitian, terutama dalam memperkirakan kebutuhan masyarakat sehingga dapat diketahui tingkat kecukupan fasilitas pendidikan. Keadaan penduduk meliputi: jumlah penduduk, kepadatan penduduk, komposisi penduduk, dan ketersediaan sarana pendidikan.

a. Jumlah Penduduk

Data jumlah penduduk diperoleh dari Kabupaten Boyolali Dalam Angka Tahun 2009 oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. Menurut data dari Kabupaten

Boyolali Dalam Angka jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali sampai Bulan Desember 2009 adalah sebesar 951.717 jiwa, yang terdiri dari 466.481 jiwa penduduk laki-laki dan

485.236 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk pada tiap kecamatan di Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 6.

Berdasarkan Tabel 6, diketahui bahwa jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Boyolali lebih banyak daripada penduduk laki laki, dengan penduduk perempuan berjumlah 485.236 jiwa dan laki laki 466.481 jiwa. Jumlah penduduk paling banyak di Kecamatan Ngemplak yaitu 70.861 jiwa atau 7.45%, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Kecamatan Selo yaitu 26.845 jiwa atau 2.82%. dan bila dilihat dari daerah persebarannya jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali tidak berbanding lurus

commit to user commit to user

No Kecamatan

Luas (km 2 )

Jumlah Penduduk

Jiwa % 1. Selo

Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS, 2009: 32)

Gambar 6: Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2009

Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2009

laki-laki perempuan

commit to user commit to user

Kepadatan penduduk suatu daerah merupakan perbandingan antara jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas daerah secara keseluruhan yang bersangkutan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Kepadatan Penduduk = Berdasarkan Tabel 6 dapat dihitung kepadatan penduduk di Kabupaten Boyolali

sebagai berikut : Kepadatan Penduduk =

Km 2 10 , 1015 ,

Jiwa 951.717

= 938 Jiwa/Km 2 Untuk kepadatan penduduk tiap kecamatan lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Luas, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk tiap Kecamatan di Kabupaten Boyolali No

Kecamatan

Luas (km 2 )

Jumlah penduduk

(jiwa)

Kepadatan ( jiwa/ Km 2 )

Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS 2009: 32) Berdasarkan Tabel 7 diketahui kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Boyolali yaitu 2.263 jiwa/km 2 , sedangkan kepadatan penduduk terendah

commit to user commit to user

4 SMP jadi dapat disimpulkan penyediaannya jauh lebih banyak dibandingkan jumlah minimal yang seharusnya ada.

c. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah gambaran susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik yang sama. 1)

Menurut jenis kelamin Jenis kelamin merupakan unsur penting karena berpengaruh terhadap tingkah laku

demografis maupun sosial ekonomi. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin per kecamatan di Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 8.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat digunakan untuk menghitung besarnya sex ratio atau perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Besarnya sex ratio dapat dihitung melalui rumus:

Sex Ratio (SR) = x 100 Keterangan :

SR

= rasio jenis kelamin

a = jumlah penduduk laki-laki

b = jumlah penduduk perempuan Berdasarkan Tabel 8 diketahui jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Boyolali sebanyak 466.481 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 485.236 jiwa.

Sex ratio =

x 100

= 96 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh angka sex ratio di Kabupaten

Boyolali Tahun 2009 adalah 96. Artinya bahwa disetiap 100 penduduk perempuan, terdapat 96 penduduk laki-laki. Berdasarkan Tabel 8 diketahui angka sex ratio paling

commit to user commit to user

No Kecamatan

Jenis Kelamin

Sex Ratio

96 Sumber: Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS, 2009: 34)

2) Menurut Umur Komposisi penduduk menurut umur dapat memberikan gambaran mengenai

jumlah anak usia sekolah, juga dalam hal usia produktif dan non produktif. Infomasi mengenai penduduk menurut umur disajikan pada Tabel 9. Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali yang terbesar menurut umur adalah kelompok umur 10-14 (9.2%) dan yang terendah adalah kelompok umur 55-59 (4.4%). Usia produktif di Kabupaten Boyolali yaitu kelompok umur 15-64 tahun sebesar 62.7% atau lebih dari setengah jumlah penduduk di Kabupaten Boyolali, sedangkan usia non

commit to user commit to user

No Kelompok Umur (tahun)

Jenis kelamin

Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS 2009: 35-39)

Gambar 7. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kabupaten

Boyolali Tahun 2009

commit to user

3) Menurut Pendidikan Komposisi penduduk menurut pendidikan adalah pengelompokkan penduduk

berdasarkan tingkat pendidikannya baik mereka yang belum sekolah maupun yang sudah menamatkan perguruan tinggi. Tingkat pendidikan mencerminkan status sosial masyarakat, Pendidikan secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pola pikir manusia. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dalam kehidupan bermasyarakat. Tingkat pendidikan juga berhubungan dengan pemilihan jenis aktivitas di luar sektor

pertanian, dengan mengetahui komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan suatu daerah dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengetahui potensi sumberdaya manusianya,

yang merupakan modal pembangunan. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Penduduk Kabupaten Boyolali Usia Lima Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2009

No Kecamatan

Tidak / Belum

Tamat SD

100 100 Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS 2009: 45)

commit to user

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui penduduk Kabupaten Boyolali yang belum/tidak tamat SD paling tinggi terdapat di Kecamatan Ampel yaitu sebesar 31.244 jiwa (11.5%) sedangkan paling rendah terdapat di Kecamatan Kemusu yaitu sebesar 4.775 jiwa (1.8%). Untuk wajib belajar 9 tahun dan SLTA paling tinggi terdapat di Kecamatan Mojosongo sebanyak 35.415 jiwa (20.3%), disusul Kecamatan Wonosegoro sebanyak 39.981 jiwa (20.2%) sedangkan paling rendah terdapat di Kecamatan Selo yaitu sebanyak13.931 jiwa (5.8%). Tingkat lulusan SD sampai SLTA yang besar dapat diidentifikasikan bahwa kecamatan tersebut tingkat sadar akan pendidikan tinggi. Untuk penduduk yang tamat pendidikan tinggi paling besar terdapat di Kecamatan Simo sebesar 3.882 jiwa (15.4%), sedangkan yang paling rendah terdapat di Kecamatan Selo sebesar 154 jiwa (0.6%). Kecamatan Selo tingkat pendidikan penduduk yang tamat SD hingga diploma/perguruan tinggi presentasenya paling sedikit hal tersebut dapat pula disebabkan jumlah penduduknya yang paling sedikit di Kabupaten Boyolali. 4)

Komposisi penduduk Menurut Mata Pencaharian Komposisi penduduk menurut mata pencaharian adalah pengelompokkan

penduduk berdasarkan mata pencaharian. Komposisi ini dapat digunakan untuk melihat potensi dan sumberdaya penduduk yang ada pada suatu daerah. Klasifikasi mata pencaharian di Kabupaten Boyolali meliputi pertanian dan tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, pertanian lainnya, industri pengolahan, perdagangan, angkutan, jasa dan lainnya. Lainnya disini berarti mata pencaharian yang belum tercakup dalam jenis mata pencaharian yang telah disebutkan. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 11.

Berdasarkan Tabel 11, pertanian tanaman pangan menjadi salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh penduduk di Kabupaten Boyolali yaitu sebanyak 244.493 jiwa atau 30.46% penduduk bekerja pada sektor ini, sedangkan paling sedikit terdapat pada sektor perikanan yaitu hanya 1.258 jiwa atau 0.15% penduduk yang bekerja pada sektor perikanan. Tabel 11. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Tiap Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

No

Mata Pencaharian

Jumlah

Jiwa

1. Pertanian tanaman pangan

commit to user

5. Pertanian lainnya

6. Industri pengolahan

Sumber: Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS, 2009: 47-48)

Gambar 8. Grafik Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2009

Mata pencaharian lainnya disini meliputi Pegawai Negeri Sipil antara lain Guru, Pegawai Negeri Sipil untuk instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Disperindar, Disnakertransos, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Satpol PP, Polri, TNI, dan lain-lain, pengusaha sedang/kecil, pertambangan/penggalian, perajin, pariwisata, dan buruh pabrik tekstil.

d. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan meliputi jumlah ketersediaan sarana pendidikan dari jenjang SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. Banyaknya jumlah sarana pendidikan didasarkan atas

Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Boyolali Tahun 2009

commit to user commit to user

Berdasarkan Tabel 12, Kabupaten Boyolali pada tahun 2009 memiliki 545 SD negeri, 19 SD Swasta, 53 SMP negeri, 37 SMP Swasta, 26 SMA negeri, dan 43 SMP Swasta. Dilihat dari jumlah sarana pendidikan jumlah gedung sekolah dasar terbanyak terdapat di Kecamatan Ampel dan Kecamatan Musuk dengan jumlah SD sebanyak 43 buah, sedangkan jumlah SD paling sedikit terdapat di Kecamatan Juwangi dengan 17 SD. Jumlah SMP paling banyak terdapat di Kecamatan Boyolali dengan 10 SMP, sedangkan jumlah SMP paling sedikit terdapat di Kecamatan Selo dengan jumlah 2 SMP hal tersebut sebanding dengan jumlah penduduk di Kecamatan Selo yang paling sedikit di Kabupaten Boyolali. Jumlah SMA terbanyak terdapat di Kecamatan Mojosongo dengan

11 SMA, sedangkan paling sedikit terdapat di Kecamatan Selo, Kecamatan Musuk, dan Kecamatan Sawit. Jumlah sarana pendidikan tiap kecamatan disesuaikan dengan banyaknya jumlah penduduk. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar kebutuhan sarana pendidikan, sebaliknya semakin sedikit jumlah penduduk maka jumlah kebutuhan sarana pendidikan semakin sedikit. Jumlah penduduk juga berpengaruh terhadap lokasi sarana pendidikan. Tabel 12. Jumlah Sarana Pendidikan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009

No Kecamatan

Negeri Swasta

Negeri

Swasta

Negeri Swasta

commit to user

Sumber : Kabupaten Boyolali dalam Angka Tahun 2009 (BPS 2009: 73-81)

Gambar 9. Grafik Distribusi Sarana Pendidikan di Kabupaten Boyolali Tahun 2009