Studi Analisis Isi Sifat Positif Manusia Dalam Talk Show Kick Andy Periode Tahun 2011

ABSTRAK

Hafzah Ayu Hagaspa, D1209043, STUDI ANALISIS ISI SIFAT POSITIF MANUSIA DALAM TALK SHOW KICK ANDY PERIODE TAHUN 2011, Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2011.

Salah satu acara Talk show yang merebut perhatian khalayak dan merubah paradigma tentang tayangan talk show pada umumnya di Indonesia adalah acara Talk show Kick Andy. Kick Andy adalah sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada On Air Presentation, Mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik. Acara ini telah mendapatkan banyak penghargaan di bidang kemanusiaan khususnya untuk kategori acara yang mengandung nilai sifat positif manusia, dimana nilai ini bertujuan mengiring audiensnya untuk menganut perilaku positif yang dibutuhkan masyarakat.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran sifat positif manusia yang terkandung dalam tayangan Talk show Kick Andy di Metro TV selama tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Content Analysis atau analisis isi kuantitatif . Penelitian ini membagi 2 garis besar penelitian ini yaitu komunikasi verbal yang berupa pernyataan dan komunikasi non verbal yang berupa bahasa tubuh.

Teori dalam penelitian ini mengacu pada teori kemanusiaan positif milik Carl L. Rogers tentang sifat positif manusia yang terbagi dalam beberapa indikator yaitu keterbukaan terhadap pengalaman, penyesuaian diri, kepercayaan diri serta kreativitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang terdapat sifat positif manusia yang ditunjukkan dalam acara Talk show Kick Andy terbukti dengan indikator-indikator sifat positif manusia memiliki frekuensi yang tidak jauh berbeda satu sama lainnya. Indikator kreativitas merupakan indikator yang memiliki nilai frekuensi terbanyak dalam kategori sifat positif manusia dalam tayangan Talk show Kick Andy di Metro TV selama tahun 2011 yaitu sebanyak 137 kali (57,1%) . Disusul oleh indikator keterbukaan terhadap pengalaman (20,4%) , kepercayaan diri (14,6%) dan terakhir penyesuaian diri (8%). Hasil pembicara sifat positif manusia terbanyak dalam acara ini yaitu narasumber.

Kata Kunci : Sifat Positif Manusia, Talk show , Analisis Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Acara atau program yang ditayangkan televisi mempunyai pengaruh baik dan tidak baik bagi pemirsanya. Berbagai persepsi akan muncul pada diri masyarakat setelah menonton sebuah acara televisi. Televisi sebagai media massa, secara langsung maupun tidak langsung tentunya memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Secara sosial televisi sudah masuk ke dalam aspek kehidupan masyarakat, tidak saja di perkotaan tetapi juga di pelosok-pelosok nusantara . Dengan kondisi seperti ini pengaruh televisi menjadi sangat besar terhadap pola pikir maupun sikap masyarakat.

Televisi bisa menghibur, menciptakan opini publik, rumor bahkan mendorong sikap masyarakat terhadap suatu isu dapat pula membunuh karakter seseorang atau sebuah objek. Di sisi lain televisi dapat membuat masyarakat bertambah cerdas, kritis atau justru tenggelam dalam pola pikir yang destruktif. Jika ada kekuatan terbesar yang invisible saat ini adalah televisi, media ini telah menjadi teman bagi anak-anak, menjadi penghibur untuk ibu-ibu yang nantinya mendidik anak-anaknya dan tentu saja menjadi teman dari semua pihak dalam mengambil keputusan. Dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat.

Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.

Tayangan program televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film bahkan iklan sekalipun turut serta mengatur dan mengubah lifestyle di masyarakat. Informasi yang diberikan televisi seperti program berita tentang politik, budaya, ekonomi maupun sosial masyarakat dari suatu negara layaknya hanya hiburan atau bahkan desas desus yang tidak nyata atau bahkan berita-berita gosip tentang rumah tangga kaum public figure yang tidak mendidik. Namun tidak sedikit pula masyarakat luas selaku pemerhati acara televisi menemukan dampak positif dari tayangan televisi yang bermutu. Televisi sebagai sarana pendidikan dan pemberi informasi kepada masyarakat harus mampu membuka wawasan berpikir pemirsa untuk menerima dan mengetahui kejadian yang berada di lingkungan masyarakat, dan salah satu produk televisi yang gencar diminati oleh masyarakat saat ini adalah program Talk Show .

Hampir semua stasiun televisi di Indonesia, seperti TVOne, RCTI, METRO TV, Trans TV, TVRI atau SCTV memiliki program Talk Show yang membahas masalah-masalah yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat. Tontonan ini rupanya mendapat respons yang cukup menggembirakan dari pemirsa. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari perolehan rating atau share setiap acara. Tayangan Talk Show seperti ini bahkan memiliki segmen pemirsa yang merata di masyarakat baik pelajar, kalangan mahasiswa maupun orang tua.

Tinjauan tentang Talk Show pernah dibahas dalam Jurnal Humaniora milik Ida Rochani Adi yang menyoroti tentang Talk Show Amerika The Springer Show, dimana jarang ditemukan Talk Show yang menarik tanpa menyisipkan unsur vulgar. Walaupun tayangan tersebut dikatakan Thrash namun acara ini banyak memiliki peminat di Amerika, menurut Rochani ditemukan realitas dimana bermoral atau tidak bermoralnya suatu acara tidaklah menentukan minat orang dalam menonton tayangan televisi tersebut, karena berhasil atau tidaknya suatu acara dalam masyarakat hal itu tergantung dari kekuatan sosial acara

tersebut. 1 Tentu saja kenyataan itu banyak disesalkan oleh berbagai pengamat

media apalagi di Indonesia , dimana dapat diamati dengan jelas bahwa banyak Talk Show di Media yang lebih menonjolkan unsur hiburan dan vulgar dibanding unsur edukatif terhadap audiensnya.

Dalam jurnal yang lain tentang Talk Show yang berjudul Talk Shows and Cultural Hierarchies, Jason Mittel mengatakan ,

“Respondents often noted that talk shows were no less socially valuable than television in general, which was noted as detrimental as a medium for

distracting,pacifying and commercializing audiences”. 2

Dalam pengertian audiens acara televisi sering mengamati bahwa tayangan Talk Show kadang-kadang tidak memiliki muatan sosial positif dibanding tayangan televisi lainnya, audiens mengamati bahwa tayangan tersebut

Ida Rochani Adi. Symbolic Reality Of american Televisison: A case Study Of The Jerry Sprringer Show. Jurnal Humaniora Edisi 2 Juni 2006 hal 199 2 Jason

Hierarchies.2003.Ebsco

Publishing.Middlebury college.USA:Vermont.

menenangkan, kadangkala

mengkomersialisasikan audiensnya. Hal ini tentu merugikan terhadap audiens cerdas dan ingin berkembang.

Salah satu acara Talk Show yang merebut perhatian khalayak dan merubah paradigma tersebut adalah acara Talk Show “Kick Andy” . “Kick Andy” adalah sebuah tayangan berita yang memadukan pola news konvensional dengan kreativitas pada On Air Presentation, Mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik dan dilekatkan pada bentuk acara televisi bernama Talk Show .

Acara Talk Show “Kick Andy” dibawakan secara apik oleh Andy F. Noya. Dalam buku Menonton Dengan Hati dikatakan bahwa “Kick Andy” menyajikan topik-topik sosial, kesehatan, pendidikan, budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. “Kick Andy” dirancang untuk memberikan inspirasi positif bagi penonton. Misalnya mereka yang cacat tidak merasa terbatas dengan cacatnya, tidak merasa hidupnya hancur. Sebaliknya mereka malah justru berprestasi, sehingga memotivasi penonton untuk juga memiliki semangat hidup dan daya juang yang tinggi.

“Misi ini jelas terlihat saat “Kick Andy” menampilkan tema penyakit stroke yang ditayangkan pada Kamis (5 Juli 2007). Pada episode ini “Kick Andy” menghadirkan narasumber penderita stroke, antara lain mantan penyiar Ebet Kadarusman yang pantang menyerah untuk melawan stroke yang dideritanya bertahun-tahun. Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengetengahkan kekuatan cinta. Dalam salah satu episode acara itu digambarkan seorang calon pilot yang mengalami kecelakaan dan hampir seluruh bagian tubuhnya rusak, namun kekasihnya masih setia mendampingi hingga mereka menikah dan hidup bahagia sampai sekarang, setelah menonton acara tersebut banyak hal yang diterima “Misi ini jelas terlihat saat “Kick Andy” menampilkan tema penyakit stroke yang ditayangkan pada Kamis (5 Juli 2007). Pada episode ini “Kick Andy” menghadirkan narasumber penderita stroke, antara lain mantan penyiar Ebet Kadarusman yang pantang menyerah untuk melawan stroke yang dideritanya bertahun-tahun. Selain masalah sosial, ada pula topik yang mengetengahkan kekuatan cinta. Dalam salah satu episode acara itu digambarkan seorang calon pilot yang mengalami kecelakaan dan hampir seluruh bagian tubuhnya rusak, namun kekasihnya masih setia mendampingi hingga mereka menikah dan hidup bahagia sampai sekarang, setelah menonton acara tersebut banyak hal yang diterima

mengandung kandungan nilai positif.” 3

Perjalanan berikutnya, “Kick Andy” banyak mengetengahkan topik di berbagai bidang kehidupan, dimulai dari persoalan sosial, pendidikan, kesehatan dan banyak lagi persoalan di masyarakat yang sesungguhnya merupakan permasalahan bangsa. Acara ini pernah beberapa kali mengangkat isu politik namun dikemas sedemikian rupa sehingga tidak membosankan.

Acara Talk Show “Kick Andy” pada bulan Maret 2011 bahkan dinyatakan sebagai program program Talk Show berita terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (PGA) 2011 menjadi pembuktian bahwa tayangan berbasis jurnalistik layak jadi hiburan menarik yang dapat memikat hati masyarakat. Tak hanya programnya yang mendapatkan penghargaan, dalam PGA ke-14, Andy F Noya Host acara tersebut kembali mendapatkan penghargaan sebagai presenter Talk Show terbaik untuk kedua kalinya. Penghargaan yang diberikan PGA kali ini melengkapi sederet penghargaan yang pernah diterima “Kick Andy” dalam lima tahun terakhir, seperti Andy F. Noya Mendapat Penghargaan "Press Card Number One" dari Masyarakat Pers Indonesia yang tergabung dalam panitia penyelenggara peringatan Hari Pers Nasional 2010.

“Sebagai bukti bahwa penerima adalah wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas tinggi, piagam KPI Award 2008 yang merupakan Program Televisi Talk Show terbaik , meraih penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri) karena dinilai acara “Kick Andy” setia dengan tema-tema kemanusiaan. Acara Talk Show yang dipandu Andy F Noya itu dinilai sebagai satu-satunya program televisi

Gantyo Koespradono, Menonton Dengan Hati (Yogyakarta, Bentang Pustaka,2008) hal 7- 8 Gantyo Koespradono, Menonton Dengan Hati (Yogyakarta, Bentang Pustaka,2008) hal 7- 8

beberapa penghargaan lainnya”. 4

Penghargaan terbaru yang diterima oleh acara ini pada bulan Oktober 2011 adalah penghargaan khusus dari kementerian sosial , dengan alasan bahwa Kick Andy mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan

sosial masyarakat Indonesia. 5

Acara “Kick Andy” sendiri memiliki grup di jejaringan sosial facebook, dimana tim acara akan membuat notes tentang tema apa saja yang akan dihadirkan tiap minggu dan dari pengamatan penulis saat ini medio Mei 2011 sudah tercatat 681.000 orang tercatat sebagai fans acara tersebut dan aktif memberikan komentar tentang acara tersebut, sebagian besar berkomentar bahwa acara “Kick Andy” bagus dan memiliki pesan yang baik atau bernilai positif, yang membuat pemirsa yang menontonnya mempunyai semangat positif dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan mereka sehari-hari, acara ini dikatakan mengilhami mereka sebagai penonton sekaligus penggemar acara tersebut, animo masyarakat yang

sangat tinggi dapat dilihat pula di website “Kick Andy”. 6

Tidak hanya tanggapan yang sangat positif di grup jejaringan sosial facebooknya, web utama acara ini sepengamatan peneliti juga sangat ramai dikunjungi dan peneliti membaca beberapa komentar audiens yang sangat puas dan terilhami, dan hal ini juga dirasakan oleh peneliti, dimana di era media yang

4 Pernyataan Andy F. Noya (April 2011) dalam website www.kickandy.com bagian HotNews pada

hari/tanggal Kamis, 05 Agustus 2010 16:41 5

http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/10/28/138680/Kick-Andy-Raih-Penghargaan-Kementerian- Sosial

6 Fans Kick Andy

Show di

Facebook

Page,

http://www.facebook.com/pages/KICK-ANDY- SHOW/128067915804 15/03/2011 09.35 http://www.facebook.com/pages/KICK-ANDY- SHOW/128067915804 15/03/2011 09.35

Kekuatan acara “Kick Andy” adalah pada tema dan content ( isi ). Presenter hanyalah unsur kecil yang justru menjadi kelemahan. Itu karena Andy secara pribadi merasa tidak menarik di depan kamera, tidak tampan, bergaya kaku, dan berambut kribo pula, “Kick Andy” ini kental dengan unsur jurnalisme. Tim acara mengandalkan jaringan yang dimiliki METRO TV, yakni reporter yang tersebar di banyak daerah yang kemudian banyak memberi informasi untuk penayangan acara tersebut. Kekuatan lain “Kick Andy” adalah, program ini mengasah kepekaan sosial dan selalu menyampaikan pesan sifat manusia secara positif yang bersifat universal melalui narasumber yang kemudian memberikan pernyataan-pernyataan yang bersifat motivasi positif untuk pemirsa. Misalnya tentang tema kelamin ganda, kaki palsu, atau guruku pemulung. Topik yang diangkat berimbas sangat luas. masalah kaki palsu ternyata banyak sekali orang yang membutuhkan. Karena itu, muncullah gagasan untuk membuat kegiatan ”1.000 Kaki Gratis Kick Andy” dan sudah terkumpul dana Rp 1 miliar dari

sponsor dari hasil pengumpulan simpati tersebut 7 .

Acara tersebut memang disajikan dalam beberapa segmen dan memang menghadirkan muatan positif di tiap acara nya, biasanya inti pesan itu ditayangkan di segmen ke lima atau ke enam dari setiap episode hingga

7 Pernyataan Andy F. Noya seperti yang dikutip oleh Dwi Agustriani (2008) dalam acara Off Air Kick Andy di baruga A.P.Pettarani Makasar ( Makasar: http://terasimaji.blogspot.com/2008/07/kick-andy-dan-semangat-

berbagi.html) 11 Juli 2008, jam 21:29 berbagi.html) 11 Juli 2008, jam 21:29

minggu tersebut. 8 Apabila dicermati perkembangan acara televisi saat ini jarang

yang menyentuh nilai-nilai positif dalam kehidupan masyarakat dalam penayangan acara. Kajian penelitian dalam konteks penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu pernyataan (statement) dan bahasa tubuh dari narasumber atau bahkan dari pihak penyelenggara acara ( host ) dan VO (Voice Over) , kadang kala sebagai sebuah individualisasi kelompok pernyataan, dan kadang kala sebagai

praktik regulatif yang dilihat dari sejumlah nilai pesan dalam acara tersebut. 9

Sifat positif manusia yang dikandung dalam acara ini bila dipaparkan maka mengandung makna bagaimana Talk Show “Kick Andy” dapat memberikan pemahaman lewat tema, alur cerita bahkan komunikasi verbal (pernyataan) dan non verbal yang terkandung dalam acara tersebut tentang sifat-sifat positif manusia yang harus dipertahankan di dalam perilaku antar manusia . Menonton acara ini menurut beberapa kalangan masyarakat yang diamati penulis lewat website resmi acara ini menjelaskan bahwa dengan menyaksikan acara ini dapat menyadarkan kembali tentang makna kehidupan bermasyarakat yang positif diantara pikiran-pikiran negatif yang mempengaruhi seorang individu di sekitarnya, memberikan semangat untuk berkarya dan berbuat hal positif untuk diri sendiri, lingkungan sekitar bahkan dalam kisah-kisah “Kick Andy” tidak jarang ada yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional baik dalam bidang eksak, seni dan banyak hal yang tidak diekspos oleh media umum.

Andy F. Noya, ”Tanggapan ANDY F.NOYA atas PENGUSIRAN Penonton di KICK ANDY” http://www.kickandy.com/corner/5/21/2021/read/Tanggapan-ANDY-F.NOYA-atas-PENGUSIRAN-

Penonton-di-KICK-ANDY Minggu, 23 Januari 2011 09:07:00 9 Michael Foucault (1972), dalam Erianto, Analisis Wacana: Pengantar analisis teks media, (Yogyakarta LKIS, 2001) Hlm 73

Peneliti menemukan beberapa penelitian sejenis , penelitian dengan dasar analisis isi kuantitatif pada kajian media elektronik yaitu penelitian milik J.Harnoto pada tahun 2007 dengan judul Kategori Pesan Yang Muncul Pada Acara Parodi Politik Ditelevisi, Harnoto mengambil sampel acara Newsdotcom episode Bulan Februari 2007 dengan kategori politik dan beberapa indikatornya. Indikator dalam penelitian itu adalah penyataan yang terbagi dalam beberapa bentuk kategori yaitu tokoh politik, pemerintah, masyarakat,pemeran tokoh dan bintang tamu dimana dihitung berdasarkan jumlah tema pernyataan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pernyataan terbanyak adalah dari pemeran tokoh dalam acara tersebut dan sasarannya lebih ke masyarakat, namun penelitian ini hanya merujuk pada pernyataan ( komunikasi verbal) yang ditranskrip saja, tidak mengamati bentuk non verbal dalam acara tersebut. Hal ini menjadi pijakan peneliti untuk menggunakan metode yang sama yaitu analisis isi deskriptif namun melakukan pengembangan penelitian tidak hanya menggunakan komunikasi verbal (pernyataan) namun juga meneliti bentuk bahasa tubuh (komunikasi non verbal) sebagai unit analisis utama dalam penelitian ini.

Dari pemaparan di atas, Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi untuk menonton tayangan Talk Show “Kick Andy” dan mengamati komentar – komentar masyarakat di jejaringan sosial dan website utama “Kick Andy” tentang makna positif dalam acara tersebut maka penulis ingin menelaah lebih dalam tentang apa saja sifat positif manusia yang digambarkan dalam acara tersebut hingga menjadi bahan inspirasi seperti yang dijelaskan dalam blog/jejaringan sosial milik acara ini yang terkandung dalam acara ini tiap episodenya yang Dari pemaparan di atas, Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi untuk menonton tayangan Talk Show “Kick Andy” dan mengamati komentar – komentar masyarakat di jejaringan sosial dan website utama “Kick Andy” tentang makna positif dalam acara tersebut maka penulis ingin menelaah lebih dalam tentang apa saja sifat positif manusia yang digambarkan dalam acara tersebut hingga menjadi bahan inspirasi seperti yang dijelaskan dalam blog/jejaringan sosial milik acara ini yang terkandung dalam acara ini tiap episodenya yang

B. Rumusan Masalah

Seberapa sering sifat positif manusia ditampilkan dalam tayangan Talk Show Kick Andy di METRO TV periode Tahun 2011 ?

C. Batasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dimana peneliti hanya melakukan perhitungan frekuensi sifat positif manusia yang termuat dalam sampel penelitian. Peneliti menentukan kategori berdasarkan teori kemanusiaan milik Carl L. Rogers tentang sifat positif manusia yaitu keterbukaan terhadap pengalaman, penyesuaian diri, kepercayaan diri dan kreativitas. Latar belakang itulah maka peneliti membatasi penelitian ini karena peneliti tidak menerjemahkan makna pernyataan ataupun bahasa tubuh namun hanya melakukan perhitungan frekuensi untuk mengetahui sifat positif mana yang paling dominan dalam tayangan Talk Show Kick Andy selama tahun 2011.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian menjadi lebih terarah secara jelas maka perlu ditetapkan tujuannya sebagai berikut :

Menunjukkan seberapa sering isi acara yang mengandung sifat positif manusia ditayangankan dalam Talk Show Kick Andy di METRO TV periode Tahun 2011.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian lain yang serupa di bidang komunikasi massa yang berkaitan dengan analisis Talk Show yang diselenggarakan media televisi, khususnya analisis isi (content analysis) dalam melihat isi pesan, dimana dalam penelitian ini peneliti mengkaji sifat positif manusia dalam acara yang terbagi dalam komunikasi verbal (pernyataan) maupun komunikasi non verbal (bahasa tubuh )yang terkandung dalam pemberitaan media massa khususnya televisi.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran kepada khalayak tentang isi pesan yang ditampilkan media televisi yaitu METRO TV mengenai acara yang mengandung komunikasi verbal (pernyataan) maupun komunikasi non verbal (bahasa tubuh ) sifat positif manusia yang dikupas dalam Talk Show “Kick Andy” periode tahun 2011. Serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan seputar analisis isi Talk Show media televisi khususnya pada kajian analisis isi. Dimana sebagai suatu kajian hasil penelitian ini diharapkan dapat membentuk kesadaran sosial masyarakat tentang fungsi televisi sebagai badan pemberi informasi tetapi juga dapat melengkapi fungsi lainnya sebagai kontrol sosial dengan menghadirkan acara positif yang meningkatkan kesadaran rasa kesadaran positif di masyarakat.

F. Tinjauan Pustaka

Dari sudut pandang komunikasi , maka penulis memakai beberapa acuan teori untuk penelitian ini, yang diantaranya : Komunikasi, Komunikasi Massa, Televisi, Talk Show, Analisis Isi, dan Sifat Positif Manusia.

E.1. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan

individu – individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup . 10 Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya dan melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa

suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. 11

Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat,

atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tal langsung melalui media. 12

Pengertian komunikasi memang sangat sederhana dan mudah dipahami, tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit dipahami, terlebih lagi bila yang terlibat komunikasi memiliki referensi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah misalnya dalam media massa, tentunya untuk membentuk persamaan ini akan mengalami banyak hambatan. Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society dalam Effendy, mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

10 Jalaluddin Rahmat. Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung.Rosdakarya.2002) hal:1 11 Deddy Mulyana.Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar(Bandung:Rosdakarya.2005)hal : 4 12 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek( Bandung: Remaja Rosdakarya.2006)hal:5 10 Jalaluddin Rahmat. Metode Penelitian Komunikasi. (Bandung.Rosdakarya.2002) hal:1 11 Deddy Mulyana.Ilmu Komunikasi:Suatu Pengantar(Bandung:Rosdakarya.2005)hal : 4 12 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek( Bandung: Remaja Rosdakarya.2006)hal:5

Sehingga berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

E.1.1. Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal Komunikasi juga dapat diklasifikasikan menurut kode yang digunakan, yaitu

komunikasi verbal dan non verbal. Dalam komunikasi tatap muka, pesan dalam

bentuk verbal tidak dapat dipisahkan dari pesan nonverbal yang disampaikan melalui ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kode-kode bahasa seperti kata-kata dan kalimat. Contoh komunikasi verbal adalah surat dan percakapan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kode-kode bahasa. Contoh

Effendy.Op.Cit.hal:10 Effendy.Op.Cit.hal:10

Ø Komunikasi Verbal Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana komunikasi tersebut disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Pesan verbal adalah semua jenis bentuk komunikasi lisan yang menggunakan satu kata

atau lebih. 14 Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara

terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Bahasa secara verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual tiap personal. Kata-kata adalah abstraksi realitas individu yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang

diwakili kata-kata tersebut. 15 Dalam komunikasi verbal terjadi praktek memahami

suatu makna kata atau bahasa, ada 3 hal yang menjelaskan proses makna yang dipaparkan oleh ahli komunikasi Kempson yakni

1. Menjelaskan makna kata secara alami

2. Mendeskripsikan kalimat secara alamiah

14 15 Mulyadi. Op. Cit.hal 8

Ibid. Hal 261

3. Menjelaskan makna dalam proses komunikasi. 16 Dalam kaitan ini Kempson berpendapat untuk menjelaskan istilah makna harus dilihat dari segi kata, kalimat dan apa yang dibutuhkan oleh pembicara untuk berkomunikasi. Penelitian yang berhubungan dengan bahasa, seringkali mengalami kendala dalam hal menemukan arti atau maksud kata, kalimat, bahasa sesuai konsensus umum. Kebanyakan penelitian menggunakan tafsir interpretasi yaitu dimana peneliti tetap berpegang pada materi yang ada, dicari latar belakang kata atau bahasa yang berkaitan konteksnya agar dapat dikemukakan konsep atau gagasannya lebih jelas. Komunikasi verbal memiliki aturan yang jelas dalam melakukan proses pentransferan makna kata, dimana tiap bahasa memiliki aturan dalam penafsiran, yang pertama adalah secara sintaksis (syntax) yaitu sekumpulan aturan tentang bahasa yang menentukan bagaimana kata-kata dapat diarahkan untuk membentuk pengucapan atau kalimat-kalimat. Berikutnya proses encode (encode) yaitu proses mengartikan pemikiran individu ke dalam bentuk kata-kata. Berikutnya yaitu proses decode yaitu proses pemindahan makna ke dalam kata- kata lain dengan tujuan untuk mengartikan kata-kata tersebut kedalam pemikiran tiap-tiap individu.Terakhir adalah semantik (semantics) yaitu cabang dari

penelitian tentang bahasa yang mengkhususkan tentang pemaknaan. 17

Komunikasi Verbal terbagi menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar), Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca). Oral Communication merupakan bagian komunikasi verbal yang banyak digunakan, salah satu contohnya yaitu berbicara.

16 Ibid. Hal 256 17 Judy C. Pearson & Paul L. Nelson . An Introduction to Human Communication 8th Edition (USA.

Mcgraw-till Companies. 2000) hal 53

Tiap individu melakukan proses komunikasi dengan berbicara untuk mengeluarkan pendapat atau ingin mendapatkan informasi. Komunikasi verbal yang berkaitan dengan bidang televisi adalah pernyataan dalam acara, dimana kata pernyataan yang dimaksud adalah sejumlah pernyataan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok yang berada dalam acara tersebut. Menurut Collins Concice English Dictionary 1998 , “Pernyataan merupakan komunikasi verbal, ucapan, percakapan;sebuah perlakuan formal dari subjek dalam ucapan atau tulisan;sebuah unit teks yang digunakan oleh linguis untuk menganalisis satuan

lebih dari kalimat”. 18 Dari pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan yaitu

pernyataan merupakan bagian dari komunikasi verbal, dimana pernyataan itu berupa rentetan kalimat satu dengan lainnya yang memiliki makna sehingga akan menimbulkan pemahaman bagi orang yang mendengar atau membacanya.

Ø Komunikasi Nonverbal Definisi harfiah komunikasi non verbal yaitu komunikasi tanpa kata-kata yang merupakan suatu penyerderhanaan berlebihan karena kata yang dianggap tulisan tetap dianggap verbal meskipun tidak memiliki unsur suara. Komunikasi nonverbal seluruh proses komunikasinya dipandang sebagai suatu keseluruhan

yang lebih besar dari pada bagian-bagiannya. 19 “ Deeper coding processes must be examined. Unfortunately linguist are far from certain what these deep processes are. Non verbal communication is an important

18 19 Eriyanto. Op.Cit. hal 2

Mulyana. Op.Cit. hal 113 Mulyana. Op.Cit. hal 113

pengkodingan yang rumit. ). 20

Hal itu menunjukkan bahwa komunikasi non verbal merupakan pelengkap dari teori verbal dimana komunikasi non verbal menunjukkan dengan jelas bentuk yang dapat membantu pemaknaan suatu bahasa dengan bantuan gerakan tubuh tertentu. Ada dugaan bahwa bahasa non verbal sebangun dengan bahasa verbalnya. Artinya, pada dasarnya suatu kelompok yang mempunyai bahasa verbal yang khas juga dilengkapi dengan bahasa non verbal khas yang sejajar

dengan bahasa verbal tersebut. 21 Salah seorang penggagas bahwa gerakan non

verbal itu disinkronkan dengan bahasa verbal adalah William Condon, setelah ia mengalisis ucapan dan gerakan tubuh secara terperinci dengan menggunakan kamera film berkecepatan tinggi yang dilengkapi dengan suara. Condon menduga bahwa tidak ada isyarat , bahkan tidak ada kedipan mata, yang bersifat abstrak

setiap gerakan sinkron dengan ucapan. 22

Stephen W. LittleJohn. Theories of Human Communication Second Edition.(California.Wasworth publishing.1983)hal 94 21 Mulyana. Op.Cit. hal 345 22 John C. Condon & Fatih Yousef. An Introduction To Intercultural Communication.(New York.

Mcmillan.1995) hal 127

Mehrabian berpendapat bahwa 93 persen dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap muka diperoleh dari isyarat-isyarat non verbal ,dan Birdwhistell memperkirakan bahwa 65 persen dari komunikasi semacam itu adalah komunikasi non verbal. Pada dasarnya pesan non verbal berfungsi sebagai menggantikan, menguatkan atau menentang pesan non verbal. Isyarat non verbal biasanya lebih berpengaruh daripada pesan verbal. Salah satu alasanya adalah bahwa isyarat non

verbal memberi informasi mengenai tujuan dan respon emosional seseorang. 23

Klasifikasi Non verbal menurut Ray L. Birdwhistell yang menciptakan bidang telaah bahasa tubuh adalah :

a. Isyarat Tangan.

b. Gerakan Kepala.

c. Postur tubuh dan posisi kaki.

d. Ekspresi wajah dan tatapan mata. 24 Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan penelitian yang berkaitan lebih dalam tentang kajian bahasa tubuh yang berkaitan dengan kategori yang peneliti pakai di dalam penelitian ini. Pada kamus tentang bahasa tubuh dalam buku Susan Fritz peneliti menemukan tabel tentang pembendaharaan bahasa tubuh yang juga berkaitan dengan kajian peneliti.

23 24 Mulyana. Loc.Cit. hal 113-114

Ibid. Hal 353

Tabel 1 Vocabulary of body language

NONVERBAL BEHAVIOR INTERPRETATION Brisk, erect walk

Confidence

Standing with hands on hips Readiness, aggression Sitting with legs crossed, foot kicking slightly

Boredom

Arms crossed on chest

Defensiveness

Walking with hands in pockets, shoulders hunched

Dejection

Hand to cheek

Evaluation, thinking

Touching, slightly rubbing nose Rejection, doubt, lying Rubbing the eye

Doubt, disbelief

Hands clasped behind back Anger, frustration, apprehension Locked ankles

Apprehension

Head resting in hand, eyes downcast

Boredom

Rubbing hands

Anticipation

Sitting with hands clasped behind head, legs crossed

Confidence, superiority Open palm

Sincerity, openness, innocence Pinching bridge of nose, eyes closed

Negative evaluation

Tapping or drumming fingers

Impatience

Steepling fingers

Authoritative

Patting/fondling hair Lack of self-confidence; insecurity Tilted head

Interest

Stroking chin Trying to make a decision Looking down, face turned away

Disbelief

Biting nails Insecurity, nervousness Pulling or tugging at ear

Indecision

This information was taken from Your Executive Image by Victoria A. Seitz, published by Adams Media Corporation (800-USA-JOBS). 25

Dalam beberapa contoh penelitian terdapat beberapa contoh kategori penggabungan pesan dari komunikasi verbal dan non verbal yang terdiri dari hasil percakapan dengan kegiatan bahasa tubuh (non verbal). Komunikasi secara non verbal menambah arti, mengubah atau bahkan dapat mengganti arti dari hasil komunikasi verbal dalam 6 cara :

25 Allan Pease..Body Language.( London .1981.Sheldon Press:) hal 80

- Mengulang maksud- seperti contoh menunjukkan saat mengungkapkan petunjuk terhadap sesuatu. -

Kontradiksi (mengandung maksud berlawanan) – seperti contoh , melihat ke arah jam tangan dan memunggungi komunikan saat mengatakan tertarik terhadap suatu topik. -

Subtitusi (pengganti) - penggunaan mimik sebagai pengganti dari kata- kata, seperti ekspresi senang, sedih, kaget, dll -

Komplemen (melengkapi) - mengubah, menambah atau melengkapi dalam proses percakapan dan menaruh perhatian pada sesuatu -

Menambah tekanan (logat)- menggerakkan kepala dan tangan untuk menjelaskan maksud dari komunikasi verbal. -

Melakukan pengontrolan arus komunikasi – seperti mengangkat tangan atau mengganti posisi yang mengindikasikan pembicara harusnya melanjutkan atau memberikan atau memberikan giliran bicara. 26 Suatu penelitian yang menarik yang dilakukan oleh seorang ahli berbagai bidang dan seorang professor serba bisa dari inggris bernama Max Wideman yang menerbitkan suatu kumpulan data tentang bahasa tubuh yang merangkum

beberapa karakter yang masih sangat jarang untuk diteliti. 27 Max Wideman

menyimpulkan kedalam satu kajian besar penggabungan bahasa tubuh dengan karakter yang sama bahwa terdapat beberapa bahasa tubuh umum yang mengikuti karakter positif manusia yaitu :

26 Judith Dwyer. The Business Communication Handbook fifth edition.(Australia.Pearson Education.2000)hal 30 27

http://www.maxwideman.com/issacons4/iac1435/sld001.htm diakses 20 Oktober 2011 pukul 20:30 Wib

Penerimaan : tangan ke arah dada, gerakan menyentuh,bergerak mendekat, duduk di satu kaki (untuk wanita). Keyakinan

: Steepling ( jari menyentuh seperti menara gereja/ditangkupkan), tangan di belakang punggung, posisi otoritas, tangan di saku mantel dengan ibu jari keluar.

Pengharapan : menggosok telapak tangan, jari disilangkan , bergerak lebih dekat,

Kerjasama, kesiapan dan keterbukaan : tangan terbuka, tangan di pinggul, tangan di pertengahan paha sambil duduk, lengan menyebar, mencengkram tepi meja, bergerak mendekat,

Evaluasi : tangan ke muka, kepala dimiringkan, dagu membelai, mengintip dari balik kacamata, membetulkan letak kacamata di telinga,

Kepastian : menyentuh,membolak balik pena/pensil,menggosok ibu jari, menggigit kuku jari tangan, tangan di saku.

Pengendalian diri :menahan lengan belakang, pergelangan tangan mencengkram, pergelangan kaki terkunci,tangan terkepal.

E.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya televisi merupakan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak tersebar, heterogen dan menimbulkan media alat-alat elektronik sehingga pesan yang sama dapat diartikan secara serempak dan sesaat. Maka komunikasi yang ditujukan kepada massa dengan menggunakan media elektronik khususnya televisi merupakan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa

orang dalam masyarakat industri. 28 Definisi komunikasi massa yang paling

sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni : komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is messages communicated through a mass medium to a large

number of people ). 29 Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas,

anonim, dan heterogen. 30 Luas disini berarti lebih besar daripada sekadar

kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan heterogen berarti pesan dikirimkan kepada orang-orang dari berbagai macam status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen. Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern (media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang

Elvinaro Ardianto dan Lukti Komala.Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Bandung ,Rosda Karya,2004)hal 3 29 30 Ibid.hal 4

Nurrudin.Komunikasi Massa.( Malang, Cespur,2004)hal 12 Nurrudin.Komunikasi Massa.( Malang, Cespur,2004)hal 12

E.2.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa Melalui definisi-definisi komunikasi massa tersebut, pemirsa dapat mengetahui ciri-ciri komunikasi massa. Menurut Nurudin dalam bukunya Pengantar

Komunikasi Massa, 31 ciri-ciri dari komunikasi massa adalah :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan bekerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai ciri sebagai berikut : (1) kumpulan individu, (2) dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa, (3) pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat, (4) apa yang dikemukakan oleh komunikator biasannya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.

Ardianto.Op.Cit.hal 19

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya, komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda pula. Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audiens/komunikan sebagai berikut:

a. Audiens dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.

b. Berisi individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu, antarindividu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung.

c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal

3. Pesannya Bersifat Umum. Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah Pada media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Pemirsa tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda.

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Salah satu ciri komunikasi massa selanjutnya adalah adanya keserempakan dalam proses penyebaran pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.

6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Televisi disebut media massa yang pemirsa bayangkan saat ini tidak terlepas dari pemancar. Apalagi dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi melakukan siaran langsung (live) dan bukannya siaran yang direkam (recorded).

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya, gatekeeper merupakan 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan-pesannya. Intinya, gatekeeper merupakan

E.2.2. Fungsi Komunikasi Massa

Pembahasan fungsi komunikasi telah menjadi diskusi yang cukup penting, terutama konsekuensi komunikasi melalui media massa. Fungsi komunikasi massa menurut Dominick terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai) dan

entertainment (hiburan). 32

a. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:

1) Pengawasan Peringatan (Warning or Beware Surveillance) Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman itu.

2) Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance)

Ibid. Hal 16-17

Fungsi ini merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.

b. Interpretation (Interpretasi) Fungsi ini erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling nyata fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran.

c. Linkage (Hubungan) Media massa mampu menggabungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan. Misalnya, hubungan para pemuka partai politik dengan para pengikutnya ketika membaca berita surat kabar mengenai partainya yang dikagumi oleh para pengikutnya itu.

d. Transmission of value (Penyebaran nilai-nilai) Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan pada pemirsa bagaimana mereka bertindak dan apa yang d. Transmission of value (Penyebaran nilai-nilai) Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan pada pemirsa bagaimana mereka bertindak dan apa yang

e. Entertainment (hiburan) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Mengenai hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah, meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita bersambung, atau cerita bergambar. Dari paparan di atas, fungsi-fungsi komunikasi massa yang begitu banyak itu dapat disederhanakan menjadi empat fungsi, yakni: - menyampaikan informasi (to inform) - mendidik (to educate) - menghibur (to entertain) - mempengaruhi (to influence)

E.3 Media Massa Televisi

E.3.1. Pengertian dan Sejarah Televisi di Indonesia

Televisi berasal dari dua kata yaitu tele (bahasa Yunani) yang berani jauh, dan visi atau videre (bahasa Latin) yang berarti penglihatan. Dengan demikian. televisi dengan bahasa Inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh di sini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat "lain" melalui sebuah perangkat penerima

(televisi set). 33 Siaran televisi dapat terwujud karena perpaduan tiga unsur utama

yaitu studio televisi, transmisi pemancar, dan pesawat televisi atau pesawat penerima siaran. Ketiga unsur utama inilah yang disebut dengan trilogi televisi. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah organisasi pendukungnya yaitu organisasi penyiaran. Organisasi penyiaran ini terdiri atas administrasi manajemen. teknik dan siaran.

Televisi yang muncul di masyarakat di awal dekade 1960-an, semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa. Sebagai media massa. televisi memang memiliki kelebihan dalam penyampaian pesan dibandingkan dengan media massa lain. Pesan-pesan melalui televisi disampaikan melalui gambar dan suara secara bersamaan (sinkron) dan hidup, sangat cepat (aktual) terlebih lagi dalam siaran langsung (live broadcast) dan dapat menjangkau ruang yang sangat luas .