Keadaan Alam

A. Keadaan Alam

1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dengan Luas wilayah sebesar 182.236,02 hektar. Secara geografis terletak pada garis lintang 7º 32' sampai 8º 15' Lintang Selatan dan garis bujur 110º 41' sampai 111º 18' bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar Timur : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur)

Selatan : Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Samudra Indonesia Barat : Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten

Kabupaten Wonogiri secara administratif terbagi menjadi 25 kecamatan dan ada 294 desa atau kelurahan. Kecamatan Puhpelem memiliki luas wilayah 3.162 hektar yang sekaligus merupakan kecamatan paling sempit wilayahnya, sedangkan kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Pracimantoro dengan luas 14.214 hektar. Kecamatan Paranggupito terletak paling jauh dengan ibukota kabupaten, sedangkan Kecamatan Selogiri letaknya paling dekat dengan ibukota kabupaten.

2. Topografi Daerah

Kabupaten Wonogiri memiliki ketinggian tempat 0 – 601 meter di atas permukaan air laut. Sekitar 73,52% wilayah Kabupaten Wonogiri berada pada ketinggian 0 – 300 meter di atas permukaan air laut. Sekitar 21,84% pada ketinggian 301 – 600 meter di atas permukaan air laut dan 4,64% berada pada ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan air laut. Kecamatan yang paling tinggi lokasinya adalah Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Selogiri yang paling rendah.

Wilayah Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi wilayah dataran, pegunungan, maupun pantai. Wilayah pegunungan memanjang dari sisi selatan sampai ke timur yang termasuk wilayah berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Sisi selatan juga memiliki wilayah pantai Samudra Indonesia. Keadaan alamnya sebagian besar terdiri dari pegunungan yang berbatu gamping, terutama di bagian Selatan, termasuk jajaran Pegunungan Seribu yang merupakan mata rantai dari Bengawan Solo. Kabupaten Wonogiri mempunyai Waduk buatan yaitu Gajah Mungkur yang selain menjadi sumber mata pencaharian petani nelayan dan sumber irigasi persawahan juga merupakan aset wisata yang telah banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestic maupun mancanegara.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Wonogiri yaitu aluvial, litosol, regosol, andesol, grumusol, mediterian, dan latosol. Kondisi tanah yang berbeda-beda mengakibatkan penggunaan tanh yang berbeda pula. Luas lahan di Kabupaten Wonogiri pada Tahun 2008 menurut penggunaanya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

No. Jenis Penggunaan Tanah

Luas (ha)

3. Bangunan/Pekarangan

4. Hutan Negara

5. Hutan Rakyat

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar di Kabupaten Wonogiri dimanfaatkan untuk tanah tegal yang luasnya mencapai 37,55 % dari luas lahan seluruhnya. Lahan yang digunakan untuk tegalah di Kabupaten Wonogiri adalah 68.434 hektar, sedangkan luas seluruh lahan pertanian di Kabupaten Wonogiri adalah 182.236 hektar. Penggunaan lahan untuk sawah menepati urutan kedua setelah tegal yaitu dengan luasan 32.236 hektar dari luas seluruh lahan. Hal ini dikarenakan adanya permasalahan distribusi air pada musim kemarau. Selain dimanfaatkan sebagai lahan tegal, sawah dan bangunan/pekarangan, lahan di Kabupaten Wonogiri juga dimanfaatkan untuk hutan negara (15.769 hektar), hutan rakyat (7.288 hektar) dan keperluan lain (30.257 hektar).

3. Keadaan Iklim dan Cuaca

Secara umum daerah di Kabupaten Wonogiri beriklim tropis, mempunyai dua musim yaitu penghujan dan kemarau. Temperatur harian di Kabupaten Wonogiri cukup panas, yaitu berkisar antara 24º C hingga 32º C. Curah hujan tertinggi rata-rata pada tahun 2008 terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 558,72 mm dengan 16 hari hujan. Sedangkan curah hujan tahunan rata-rata yang terendah di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2008 terjadi pada bulan Juli yaitu 0 mm dengan 0 hari hujan atau tidak ada hujan sama sekali. Suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pad bulan April 2008 sebesar 27,69° C dan terendah pada bulan Juli 24,52° C. Tingkat kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 90,50° C dan terendah pada bulan Mei sebesar 84,83° C.