Definisi Operasional Variabel

c. Definisi Operasional Variabel

1. Hipotesis I

a. Variabel Dependen PDRB sektor industri poengolahan Adalah jumlah nilai produksi akhir barang dan jasa netto yang dihasilkan oleh berbagai faktor atau unit produksi sektor industri dalam jangka waktu tertentu (1 tahun) dalam satuan juta rupiah di wilayah Kabupaten Sukoharjo dari tahun 1994-2008.

b. Variabel Independen

1) Investasi Merupakan pembelian (dan juga berarti produksi) dari capital atau modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).

2) Inflasi Adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinue.

3) Jumlah Unit Usaha Menurut dinas perindustrian, unit usaha merupakan jumlah perusahaan industri pengolahan yang beroperasi, yang dihitung dalam satuan unit usaha. Unit usaha adalah suatu usaha kegiatan ekonomi pada suatu tempat tersendiri yang dilakukan oleh pemilik perorangan atau suatu badan usaha.

2. Hipotesis II

a. Variabel Dependen Tanaga Kerja Yaitu jumlah riil tenaga kerja yang bekerja pada suatu unit usaha.

b. Variabel Independen PDRB Sektor Industri Pengolahan Adalah jumlah nilai produksi akhir barang dan jasa netto yang dihasilkan oleh berbagai faktor atau unit produksi sektor industri dalam jangka waktu tertentu (1 tahun) dalam satuan juta rupiah di wilayah Kabupaten Sukoharjo dari tahun 1994-2008.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel PDRB, Investasi, Inflasi dan Jumlah Unit

Usaha

Expe

Variabel Notasi

PDRB PDRB

Menunjukan besarnya struktur Sektor

perekonomian dan peranan sector Industri

produksi akhir barang

Rupiah

pengolahan di suatu Pengolahan

dan jasa netto yang

industry

dihasilkan oleh berbagai

wilayah

faktor atau unit produksi sektor

tertentu (1 tahun) dalam satuan jumlah rupiah di wilayah

Kabupaten

Sukoharjo

Investasi INV

Keberhasilan pertumbuhan PDRB,

(dan

juga

berarti Rupiah

tidak

dapat dipisahkan dari

produksi)

dari

meningkatnya investasi. Investasi

kapital/modal

barang-

adalah kata kunci penentu laju

pertumbuhan ekonomi, karena

akan mendorong

digunakan

untuk

kenaikan output secara signifikan,

secara otomatis akan

datang (barang produksi)

meningkatkan permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai konsekuensi

dari meningkatnya

pendapatan

yang diterima masyarakat. Agar suatu Negara atau daerah dapat tumbuh pesat, maka salah satu yang harus dilakukan adalah dengan memacu

perekonomian harus menabung dan menginvestasikan sebanyak mungkin dari proporsi output total karena menurut sadono

Sukirno (1999) peranan investasi bersumber dari tiga fungsi penting dari

kegiatan investasi dalam perekonomian antara lain: 1. Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat.

Maka kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan

pendapatan nasional. Peningkatan ini akan selalu diikuti oleh

pertambahan dalam kesempatan kerja. 2. Pertambahan barang dan modal sebagai

akibat investasi akan menambah kapasitas memproduksi dimasa depan dan perkembangan ini akan

menstimulir pertambahan produksi nasional dan kesempatan kerja

selalu diikuti oleh perkembangan

3. Investasi

teknologi. Perkembangan ini akan member sumbangan penting keatas kenaikan produktivitas dan pendapatan per kapita masyarakat.

Inflasi INF

Menurut Tajul Khalwaty (2000: 52-

57), inflasi yang terus berlanjut dan

harga secara umum dan

melampaui

dua digit dapat

terus-menerus.

Dengan

berpengaruh pada distribusi

kata lain, inflasi juga

pendapatan dan alokasi faktor

merupakan

proses

produksi nasional. Inflasi juga

menurunnya nilai mata

berpengaruh terhadap biaya

uang secara kontinue

produksi.

Harga-harga factor produksi akan terus meningkat, sehingga merubah pola alokasi factor-faktor produksi. Perubahan tersebut

dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang selanjutnya mendorong

perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu. Dengan adanya inflasi, permintaan barang-barang

tertentu akan mendorong peningkatan produksi barang-barang tersebut. Kenaikan produksi

yang demikian akan

mengubah

pola alokasi factor produksi barang-barang tersebut menjadi lebih efisien yang disebut dengan efficiency effect.

Jumlah Unit UNIT

Menurut dinas perindustrian, unit Usaha

perusahaan- Unit

usaha

merupakan jumlah merupakan jumlah

Usaha

perusahaan

industri pengolahan

yang beroperasi, yang dihitung

yang berada di wilayah

dalam satuan unit usaha. Secara

Kabupaten

Sukoharjo

umum pertumbuhan unit usaha

yang ditunjukan dalam

suatu sektor pada suatu daerah akan

penerbitan jumlah surat

menambah

kotribusi terhadap

ijin usaha perdagangan

Definisi Operasional Variabel Tenaga Kerja dan PDRB

Variabel Notasi

Tenaga TK

Penyerapan tenaga kerja

Satuan

Kerja

yaitu jumlah penduduk

Orang

berumur 10 tahun ke atas yang

bekerja

selama

seminggu yang menurut kabupaten/kota dan status pekerjaan utama di Jawa Tengah yang dinyatakan dalam satuan jiwa

besarnya struktur Sektor

PDRB PDRB

perekonomian dan peranan sector Industri

produksi akhir barang dan

Rupiah

industry pengolahan di suatu wilayah Pengolahan

jasa netto yang dihasilkan

oleh berbagai faktor atau

Menurut Simanjuntak (1998), laju

pertumbuhan ekonomi menunjukkan

perdagangan dalam jangka

elastisitas penyerapan tenaga kerja, jadi

waktu tertentu (1 tahun)

pertumbuhan ekonomi berpengaruh

positif terhadap penyerapan tenaga

kerja. Artinya, jika pertumbuhan

Kabupaten Sukoharjo

ekonomi

mengalami peningkatan, maka penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat.