PERMASALAHAN RENSTRA 2015-2019 - 22-5-2015

sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah sebab investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang memuaskan kedepannya sehingga pembangunan nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah;

3. Penambahan pengalaman dan meningkatkan wawasan. Penempatan dan

perlindungan TKI di luar negeri, juga secara langsung dapat menambah pengalaman langsung melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan DIKLAT, bahasa, keterampilan dll. Pengalaman yang didapatkan melalui diklat akan diperdalam dan dipraktekan di Negara penempatan, sehingga TKI sehabis masa kontraknya lebih memiliki pengalaman dan wawasannya lebih luas bila dibandingkan sebelum mereka-mereka menjadi TKI dan bekerja di Negara-negara penempatan;

4. Perolehan keterampilan baru dan Brain Gain. Penempatan dan

perlindungan TKI juga membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri, karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan negara-negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan modern sehingga TKI dituntut harus mampu mempergunakan teknologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja. Dengan sering TKI menggunakan alat-alat kerja modern tersebut maka secara otomatis TKI akan menguasai penggunaan teknologi tersebut;

5. Perolehan valuta asing dan remitansi. Perolehan valuta asing, baik yang

dibawa langsung atau dikirimkan TKI melalui jasa lembaga keuangan perbankan maupun non-perbankan, memberikan tambahan pemasukkan devisa negara yang memberikan kontribusi terhadap keseimbangan Neraca Pembayaran Indonesia NPI. Tercatat valuta asing yg di kirim melalui lembaga keuangan adalah berturut-turut pada tahun 2010 sebesar US 6,74 miliar, tahun 2011 sebesar US 6,73 miliar, tahun 2012 sebesar US 6,99 miliar , tahun 2013 sebesar US. 7,4 miliar. Besarnya remitansi yang dibawa TKI memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan ekonomi di daerah domisili TKI maupun perekonomian secara regional maupun nasional. Juga menjadi bentuk tabungan masyarakat. Pengiriman remitansi baik melalui jasa lembaga keuangan ataupun disimpan dalam rekening Bank TKI memberikan kontribusi terhadap peningkatan tabungan masyarakat mengingat jumlahnya cukup significant dan menerus;

6. Menjadi duta kebudayaan. Keberadaan TKI di 168 negara dengan jumlah

yang besar 6 jt orang potensial menjadi modal untuk memperkenalkan khasanah budaya Indonesia di Luar Negeri.

F. PERMASALAHAN

15 1. Kewenangan untuk melaksanakan perundingan dan perpanjangan kerjasama di kedua Negara adalah di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan tidak menjadi kewenangan BNP2TKI. Sehingga kondisi ini menjadi penyebab sulitnya memperluas sektor - okupasi yang menjadi potensi peluang kerja bagi TKI. 2. Besarnya potensi calon tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja keluar negeri perlu dikelola dengan baik. Mengingat stock atau supply calon Tenaga Kerja Indonesia yang kita miliki merupakan suatu kekuatan dalam perundingan ataupun negosiasi di pesar kerja internasional. Aktivitas yang telah dilakukan BNP2TKI untuk mengelola data base ini mendapat sambutan yang baik di lingkungan sekolahinstitusi penghasil tenaga kerja profesional skilled dan semi skilled yang ditunjukkan dengan adanya kerjasama BNP2TKI dengan berbagai lembagainstitusi pendidikan seperti Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Caltex Pekanbaru, Politeknik Negeri Palembang, LP3I, LPP Lima Widya, STIKES Ngudi Waluyo, STIKES Budi Luhur, STMIK BINA Sarana Global, STIKES Muhammadiyah Banjarmasin , Poltekes Kemenkes Banjarmin, Yayasan Ngudia Husada, POLTEKES Bengkulu, POLTEKES Aceh. Permasalahan timbul ketika keterampilan CTKI tersebut ingin dipadu padankan dengan persyaratan permintaan tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Sebagian besar dari ketrampilan CTKI tersebut ternyata tidak sesuai dengan persyaratan jabatan yang diminta dari negara tujuan. Artinya, harus dilaksanakan harmonisasi atau pelatihan penyesuaian gab-traning adjustment training. Paling tidak dilaksanakan pelatihan tambahan terhadap i penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Negara penempatan; 2 sertifikat kompetensi; dan iii soft-skill lain yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan di luar negeri. 3. Dari hasil kunjungan kerja dalam rangka kegiatan promosi untuk mencari peluang kerja di berbagai negara penempatan di kawasan Asia Pasifik, Australia, New Zealand, Amerika dan Kanada, Timur Tengah, Eropa dan Afrika, telah didapat peluang kerja untuk tenaga kerja seperti nurse, care giver, careworker, TK Perkapalan, Welder, TK di Fishing sektor dll. Potensi yang besar dari peluang kerja yang diperoleh, menjadi permasalahan tersendiri dalam hal pemenuhan kebutuhannya, mengingat kualifikasi tenaga kerja di dalam negeri belum sesuai dengan permintaan di negara penerima masih di perlukan pelatihan penyesuaian gab training. Sehingga kemudahan mendapatkan peluang kerja ini tidak dibarengi dengan kemudahan untuk pemenuhannya. Organisasi dan SDM 16 Potensi yang ada dalam bidang organisasi dan SDM adalah i program Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi; ii tersedianya SOP, Uraian Jabatan, dan Hasil Analisis Beban Kerja; iii tersedianya SDM yang terbatas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi. Permasalahan yang dihadapi oleh Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi terkait dengan organisasi dan SDM adalah adanya dublikasi tugas di bidang pemetaan dan harmonisasi calon tenaga kerja luar negeri yang mengakibatkan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi semakin kompleks. Untuk mengakomodir tuntutan stakeholders yang tinggi atas kinerja Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi serta mengantisipasi berbagai perubahan dan semakin kompleksnya beban kerja Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, saat ini sedang disusun penajaman fungsi refocusing atas fungsi-fungsi sejenis dan menghapuskanmengalihkan fungsi-fungsi yang berbeda sifat, proses, atau sumberdaya sehingga fungsi dari satu unit terdefinisikan dengan tegas dan tidak tumpang tindih dengan fungsi lainnya serta penyesuaian nomenklatur yang mengubah nomenklatur unit agar dapat secara jelas merefleksikan tugas dan fungsi yang dilaksanakannya. Selain itu, untuk mendukung tercapainya visi dan misi Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, terus diupayakan peningkatan kualitas SDM Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. BAB II 17 VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS