sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah sebab investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang
memuaskan kedepannya sehingga pembangunan nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah;
3. Penambahan pengalaman dan meningkatkan wawasan. Penempatan dan
perlindungan TKI di luar negeri, juga secara langsung dapat menambah pengalaman langsung melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
DIKLAT, bahasa, keterampilan dll. Pengalaman yang didapatkan melalui diklat akan diperdalam dan dipraktekan di Negara penempatan, sehingga
TKI sehabis masa kontraknya lebih memiliki pengalaman dan wawasannya lebih luas bila dibandingkan sebelum mereka-mereka menjadi TKI dan
bekerja di Negara-negara penempatan;
4. Perolehan keterampilan baru dan Brain Gain. Penempatan dan
perlindungan TKI juga membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri, karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan
negara-negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan modern
sehingga TKI dituntut harus mampu mempergunakan teknologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja. Dengan sering TKI
menggunakan alat-alat kerja modern tersebut maka secara otomatis TKI akan menguasai penggunaan teknologi tersebut;
5. Perolehan valuta asing dan remitansi. Perolehan valuta asing, baik yang
dibawa langsung atau dikirimkan TKI melalui jasa lembaga keuangan perbankan maupun non-perbankan, memberikan tambahan pemasukkan
devisa negara yang memberikan kontribusi terhadap keseimbangan Neraca Pembayaran Indonesia NPI. Tercatat valuta asing yg di kirim melalui
lembaga keuangan adalah berturut-turut pada tahun 2010 sebesar US 6,74 miliar, tahun 2011 sebesar US 6,73 miliar, tahun 2012 sebesar US
6,99 miliar , tahun 2013 sebesar US. 7,4 miliar. Besarnya remitansi yang dibawa TKI memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan
ekonomi di daerah domisili TKI maupun perekonomian secara regional maupun nasional. Juga menjadi bentuk tabungan masyarakat. Pengiriman
remitansi baik melalui jasa lembaga keuangan ataupun disimpan dalam rekening Bank TKI memberikan kontribusi terhadap peningkatan tabungan
masyarakat mengingat jumlahnya cukup significant dan menerus;
6. Menjadi duta kebudayaan. Keberadaan TKI di 168 negara dengan jumlah
yang besar 6 jt orang potensial menjadi modal untuk memperkenalkan khasanah budaya Indonesia di Luar Negeri.
F. PERMASALAHAN
15
1. Kewenangan untuk melaksanakan perundingan dan perpanjangan kerjasama di kedua Negara adalah di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
tidak menjadi kewenangan BNP2TKI. Sehingga kondisi ini menjadi penyebab sulitnya memperluas sektor - okupasi yang menjadi potensi peluang kerja
bagi TKI.
2. Besarnya potensi calon tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja keluar negeri perlu dikelola dengan baik. Mengingat stock atau supply calon Tenaga
Kerja Indonesia yang kita miliki merupakan suatu kekuatan dalam perundingan ataupun negosiasi di pesar kerja internasional. Aktivitas yang telah dilakukan
BNP2TKI untuk mengelola data base ini mendapat sambutan yang baik di lingkungan sekolahinstitusi penghasil tenaga kerja profesional skilled dan
semi skilled yang ditunjukkan dengan adanya kerjasama BNP2TKI dengan berbagai lembagainstitusi pendidikan seperti Politeknik Negeri Medan,
Politeknik Negeri Malang, Politeknik Caltex Pekanbaru, Politeknik Negeri Palembang, LP3I, LPP Lima Widya, STIKES Ngudi Waluyo, STIKES Budi Luhur,
STMIK BINA Sarana Global, STIKES Muhammadiyah Banjarmasin , Poltekes Kemenkes Banjarmin, Yayasan Ngudia Husada, POLTEKES Bengkulu,
POLTEKES Aceh. Permasalahan timbul ketika keterampilan CTKI tersebut ingin dipadu padankan dengan persyaratan permintaan tenaga kerja yang
berasal dari luar negeri. Sebagian besar dari ketrampilan CTKI tersebut ternyata tidak sesuai dengan persyaratan jabatan yang diminta dari negara
tujuan. Artinya, harus dilaksanakan harmonisasi atau pelatihan penyesuaian gab-traning adjustment training. Paling tidak dilaksanakan pelatihan
tambahan terhadap i penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Negara penempatan; 2 sertifikat kompetensi; dan iii soft-skill lain yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan di luar negeri.
3. Dari hasil kunjungan kerja dalam rangka kegiatan promosi untuk mencari peluang kerja di berbagai negara penempatan di kawasan Asia Pasifik,
Australia, New Zealand, Amerika dan Kanada, Timur Tengah, Eropa dan Afrika, telah didapat peluang kerja untuk tenaga kerja seperti nurse, care
giver, careworker, TK Perkapalan, Welder, TK di Fishing sektor dll. Potensi yang besar dari peluang kerja yang diperoleh, menjadi permasalahan
tersendiri dalam hal pemenuhan kebutuhannya, mengingat kualifikasi tenaga kerja di dalam negeri belum sesuai dengan permintaan di negara penerima
masih di perlukan pelatihan penyesuaian gab training. Sehingga kemudahan mendapatkan peluang kerja ini tidak dibarengi dengan
kemudahan untuk pemenuhannya.
Organisasi dan SDM
16
Potensi yang ada dalam bidang organisasi dan SDM adalah i program Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan Deputi Bidang Kerjasama
Luar Negeri dan Promosi; ii tersedianya SOP, Uraian Jabatan, dan Hasil Analisis Beban Kerja; iii tersedianya SDM yang terbatas dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi.
Permasalahan yang dihadapi oleh Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi terkait dengan organisasi dan SDM adalah adanya dublikasi tugas di
bidang pemetaan dan harmonisasi calon tenaga kerja luar negeri yang mengakibatkan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh Deputi Bidang
Kerjasama Luar Negeri dan Promosi semakin kompleks.
Untuk mengakomodir tuntutan stakeholders yang tinggi atas kinerja Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi serta mengantisipasi berbagai
perubahan dan semakin kompleksnya beban kerja Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, saat ini sedang disusun penajaman fungsi refocusing
atas fungsi-fungsi sejenis dan menghapuskanmengalihkan fungsi-fungsi yang berbeda sifat, proses, atau sumberdaya sehingga fungsi dari satu unit
terdefinisikan dengan tegas dan tidak tumpang tindih dengan fungsi lainnya serta penyesuaian nomenklatur yang mengubah nomenklatur unit agar dapat
secara jelas merefleksikan tugas dan fungsi yang dilaksanakannya.
Selain itu, untuk mendukung tercapainya visi dan misi Deputi Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi, terus diupayakan peningkatan kualitas SDM Deputi
Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Promosi melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
BAB II
17
VISI, MISI , TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS