9. Konvensi PBB tahun 1990 tentang hak-hak seluruh pekerja migran dan
anggota keluarganya yang diratifikasi melalui UU No.6 tahun 2012; 10.
Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan Convention on the Elimination of Discrimination against Women—CEDAW yang disahkan
melalui UU No.7 tahun 1984, termasuk Rekomendasi Umum CEDAW No. 26 tentang Perempuan Pekerja Migran;
11. Konvensi Internasional tetang Hak-hak Sipil Politik Civil and Political
Rights, yang diratifikasi melalui UU No.12 tahun 2005; 12.
Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Ekosob atau International Convenant on Economic Social and Cultural
Rights, yang diratifikasi UU No.11 tahun 2005,
13. Convention Against Torture and Others Cruel, Inhuman or Degrading
Punishment yang diratifikasi melalui UU No.5 tahun 1998, dan terakhir; 14.
Aturan perundangan nasional, yaitu UU tentang Traficking perdagangan manusia, yang diatur dalam UU No. 21 tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
E. PELUANG DAN MANFAAT
Trend Globalisasi Sebagai Peluang. Globalisasi adalah proses menyatunya negara-negara di seantero dunia. Dalam globalisasi, perdagangan barang dan
jasa, perpindahan modal, jaringan transportasi, serta pertukaran informasi dan kebudayaan bergerak secara bebas ke seluruh dunia seiring dengan meleburnya
batas-batas negara. Disamping itu Globalisasi juga mendorong perpindahan tenaga kerja dari negara yang satu kenegara lainnya. Seluruh penduduk dunia
bebas bergerak meninggalkan tanah airnya menuju negara lain. Dampak Positif Sebagai Manfaat. Penempatan dan perlindungan TKI ke luar
negeri diketahui telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan Negara. Di antaranya adalah:
1. Pengurangan pengangguran. Terjadinya pengangguran disebabkan oleh
adanya ketimpangan antara pertumbuhan perekonomian tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja, sehingga belum mampu
menampung angkatan kerja yang setiap tahunnya terus meningkat. Menyadari hal tersebut, Pemerintah RI telah menetapkan pasar kerja luar
negeri sebagai alternatif strategis pilihan untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia;
2. Peningkatan pendidikan masyarakat. Penempatan dan perlindungan TKI
juga dapat merangsang peningkatan pendidikan masyarakat, khususnya bagi keluarga TKI, karena TKI mendapatkan penghasilan untuk membiayai
anak-anak atau keluarganya kejenjang pendidikan yang diinginkan. Hal ini
14
sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah sebab investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang
memuaskan kedepannya sehingga pembangunan nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah;
3. Penambahan pengalaman dan meningkatkan wawasan. Penempatan dan
perlindungan TKI di luar negeri, juga secara langsung dapat menambah pengalaman langsung melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
DIKLAT, bahasa, keterampilan dll. Pengalaman yang didapatkan melalui diklat akan diperdalam dan dipraktekan di Negara penempatan, sehingga
TKI sehabis masa kontraknya lebih memiliki pengalaman dan wawasannya lebih luas bila dibandingkan sebelum mereka-mereka menjadi TKI dan
bekerja di Negara-negara penempatan;
4. Perolehan keterampilan baru dan Brain Gain. Penempatan dan
perlindungan TKI juga membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri, karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan
negara-negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan modern
sehingga TKI dituntut harus mampu mempergunakan teknologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja. Dengan sering TKI
menggunakan alat-alat kerja modern tersebut maka secara otomatis TKI akan menguasai penggunaan teknologi tersebut;
5. Perolehan valuta asing dan remitansi. Perolehan valuta asing, baik yang