Asumsi APBD Kota Surakarta dan Proyeksi Kondisi Perekonomian Kota Surakarta Tahun 2012

18

C. Asumsi APBD Kota Surakarta dan Proyeksi Kondisi Perekonomian Kota Surakarta Tahun 2012

TABEL I I I .5 PREDI KSI PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KONTRI BUSI SEKTOR KOTA SURAKARTA TAHUN 20 11 DAN 20 12 No Sektor 2011 2012 ADHB ADHK ADHB ADHK Pertumbuhan Kontribusi Pertumbuhan Kontribusi Pertumbuhan Kontribusi Pertumbuhan Kontribusi 1. Pertanian 6,55 0,05 0,08 0,054 3,69 0,05 0,17 0,051 2. Pertambangan dan Penggalian 4,80 0,03 -1,30 0,033 5,29 0,03 -0,77 0,031 3. I ndustri Pengolahan 7,94 20,39 2,80 24,260 8,03 19,93 3,92 23,761 4. Listrik, Gas dan Air Minum 13,95 2,68 7,93 2,377 12,80 2,73 7,25 2,403 5. Bangunan 10,01 14,38 6,73 13,252 6,94 13,91 6,66 13,321 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,87 25,49 6,51 26,919 10,49 25,48 7,19 27,195 7. Pengangkutan dan komunikasi 12,17 11,26 6,87 10,158 12,41 11,45 5,30 10,082 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 15,14 11,74 7,49 10,308 14,78 12,19 6,98 10,393 9. Jasa-jasa 12,87 13,99 8,63 12,637 12,52 14,24 7,17 12,764 Total PDRB 10,85 100 6,03 100 10,54 100 6,11 100 Sumber : BPS Kota Surakarta, 2011. 19 Garis besar kebijakan ekonomi Kota Surakarta tahun 2012, masih diorientasikan pada penguatan sektor UMKM dan daya saing sektor informal PKL, melalui peningkatan daya saing pasar tradisional sebagai penopang aktivitas perdagangan bagi berjalannya ekonomi kerakyatan. Pengembangan lembaga pra koperasi, sebagai lembaga keuangan non bank, terus didorong pertumbuhannya, melalui pengembangan Badan Usaha Milik Masyarakat BUMM, yang diawali dari hibah DBHCHT tahun 2009, melalui program dana abadi RT di 2667 RT. Target pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebesar 6,11 , diproyeksi masih disumbang dari sektor tersier, melalui pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan jasa serta lembaga keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Kontribusi sektor ini tumbuh seiring dengan berhasilnya pencitraan brand image Kota Surakarta sebagai Kota MI CE Meeting I ncentives Conferencing and Exibition baik pada skala regional, nasional dan internasional. Pertumbuhan sektor sekunder melalui sektor listrik, gas dan air minum tumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor tersier, utamanya dari peningkatan aktivitas pariwisata dan investasi di industri hotel sebagai penunjang aktivitas MI CE. Ancaman terhadap inflasi selama ini masih disumbang dari volatile foods, dari terhambatnya ketersediaan pasokan kebutuhan pangan. Stabilitas harga, yang tercermin dari angka inflasi di Kota Surakarta, relatif masih rendah, dibandingkan dengan besaran inflasi ditingkat propinsi dan nasional. Peningkatan investasi, meskipun masih didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, pertumbuhan dari investasi skala kecil dan menengah menunjukkan peningkatan dalam 2 tahun terakhir. Sektor ekspor makin bergairah, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi global, utamanya bagi negara tujuan ekspor utama Kota Surakarta, seperti Amerika Serikat, meskipun ancaman terhadap fluktuasi dan ancaman resesi ekonomi global juga perlu untuk diwaspadai, seiring dengan meningkatnya rasio utang negara-negara industri maju, sebagai penggerak ekonomi global. Dengan optimisnya target pertumbuhan PDRB, diharapkan akan meningkatkan indikator makro pembangunan yang lain, seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan jumlah pengangguran terbuka, penurunan jumlah penduduk miskin dan peningkatan kesempatan kerja. 20

BAB I V KEBI JAKAN PENDAPATAN, BELANJA