Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

13 TABEL I I .3 PREDI KSI I NDI KATOR EKONOMI MAKRO KOTA SURAKARTA TAHUN 2 01 1 DAN 2 0 1 2 No I ndikat or 20 11 20 12 1. PDRB: a. Atas dasar harga konstan 2000 Juta Rupiah 5.411.868,94 5.742.409,96 b. Atas dasar harga berlaku Juta Rupiah 11.020.163,56 12.181.358,13 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,03 6,11 3. I nflasi 6,65 - 4. PDRB perkapita a. Atas dasar harga konstan 2000 Rupiah 10.087.398,16 - b. Atas dasar harga berlaku Rupiah 20.540.921,97 - 5 . I nvestasi Rp Mikro 10.135.073.000 - Kecil 129.527.306.313 - Menengah 227.023.018.022 - Besar 1.447.197.192.230 - Total I nvestasi per September 2011 1.813.882.589.565 - 6 . Ekspor Volume Kg 7.392.420,12 - FOB US 41.886.391,53 - : angka sementara : angka prediksi 5 : realisasi nilai investasi Kota Surakarta per September 2011 6 : realisasi ekspor Kota Surakarta per September 2011

B. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Tantangan ke depan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berkualitas dan merata. Di sisi lain juga mampu meningkatkan pendapatan per kapita dan mengurangi pengangguran, sehingga dapat terwujud kesejahteraan masyarakat yang semakin sej ahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi dengan tetap berpegang pada konsep pembangunan yang berkelanjutan. Tantangan lain adalah makin intensifnya pasar bebas globaliasi yang menuntut peningkatan kualitas produk barang dan jasa secara lebih kompetit if, untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas dan produktifitas secara bertahap. Pertumbuhan diarahkan pada perekonomian berbasis pembangunan UMKM yang tangguh, melalui penguatan dan pendampingan tumbuh kembangnya UMKM, penguatan organisasi, daya saing produk sert a kemampuan prediksi pasar. Di sisi lain, pelayanan dasar sepert i pendidikan dan kesehatan, iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat menarik investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya juga menjadi faktor pendukung dalam rangka peningkatan kesejahtaraan masyarakat. 14

BAB I I I ASUMSI –ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH RAPBD A. Asumsi Dasar RAPBN dan Overview Kondisi Ekonomi Nasional 2012 Meskipun sempat muncul kecemasan akan terjadinya resesi ekonomi dunia, yang dipicu meningkatnya rasio utang atas negara industri besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, seperti I nggris, I taly dan Spanyol, serta kegagalan bayar utang oleh Yunani, faktanya perekonomian Amerika Serikat dan negara industri maju lainnya masih tetap menjadi penggerak perekonomian dunia dan pasar komoditi ekspor negara berkembang, termasuk I ndonesia dan ekpor utama bagi Kota Surakarta. Kecemasan atas gagal bayar negara-negara besar terhadap coverage rasio utang mereka, dinilai oleh investor dunia, masih belum mengkhawatirkan, satu sisi negara-negara lain belum mampu menampung, investasi yang besar jika investor mengalihkan investasi mereka at as negara-negara industri maju, utamanya Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan eropa barat. Perekonomian Asia diperkirakan tetap menjadi kawasan dinamis dengan motor penggerak perekonomian Cina, I ndia dan negara negara industri di Asia lainnya dan kawasan yang menarik bagi penanaman modal. Berdasarkan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan di berbagai bidang; pemulihan ekonomi di Asia yang membaik pada triwulan terakhir 2011 serta pemulihan ekonomi dunia pada tahun 2011 yang lebih baik; ketahanan ekonomi nasional yang tetap terjaga dalam menghadapi krisis keuangan dan penurunan ekonomi global tahun 2009; ekspektasi yang baik terhadap kelanjutan pemerintahan lima tahun mendatang, dan perkiraan lingkungan eksternal, maka perekonomian dapat dijaga secara berkelanjutan dengan prospek ekonomi makro nasional tahun 2011-2012 sebagai berikut: TABEL I I I .1 PREDI KSI I NDI KATOR MAKRO EKONOMI NASI ONAL TAHUN 20 11 DAN TAHUN 20 12 No I ndikator Tahun 201 1 Tahun 201 2 1. Pertumbuhan Ekonomi 6-6,5 6,5 - 6,9

a. Pertumbuhan PDB Sisi

Pengeluaran Konsumsi Masyarakat 4,9 4,8 - 5,2 Konsumsi Pemerintah 5,1 6,0 - 6,4 I nvestasi 9,5 10,0 - 10,4 Ekspor 14,1 14,9 - 15,3 I mpor 17,3 18,0 - 18,4

b. Pertumbuhan PDB Sisi Produksi

Pertanian, Peternakan, 3,7 3,9 - 4,3 Pertambangan dan Penggalian 3,9 3,7 - 4,1 I ndustri Pengolahan 4,9 4,8 - 5,1 Listrik, Gas dan Air Bersih 6,5 7,3 - 7,7 Konstruksi 8,0 7,8 - 8,4