Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian Alat Ukur yang digunakan

perhatian pada deskripsi yang sistematis terhadap objek penelitian. Kedua, deskripsi yang tepat mengenai proses-proses sosial yang kompleks dapat membantu kita untuk memahami factor apa saja yang mempengaruhi suatu variable dan factor apa yang perlu diteliti lebih lanjut dalam penelitian berikutnya secara lebih mendalam.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah kesepian.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kesepian Kesepian adalah kesepian merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang disebabkan tidak adanya hubungan sosial seperti yang diharapkan dan tidak adanya hubungan intim karena terputusnya kontak sosial dengan orang-orang tertentu seperti anak, pasangan, orangtua atau relasi. Kesepian dalam penelitian ini akan diungkap dengan alat ukur berupa skala yang disusun berdasarkan perasaan-perasaan ketika kesepian yang dikemukakan oleh Rubeinstein, Shaver Peplau dalam Brehm, 2002 yaitu desperation, impatient-baredom, self-deprecation dan depression. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala kesepian yang diberikan, artinya semakin tinggi perasaan kesepian yang dimilikinya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang dimiliki seseorang dalam skala kesepian yang diberikan, artinya semakin rendah perasaan kesepian yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara

C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh subjek yang dimaksud untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian individu yang menjalani pacaran jarak jauh. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai sample penelitian, atau yang dikenal dengan nama sample. Adapun karakteristik sample dalam penelitian ini adalah: mahasiswa yang menjalani pacaran jarak jauh

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling. Incidental sampling diperoleh semata-mata dari keadaan insidental atau kebetulan Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000 teknik ini memiliki kelebihan dan kelemahan didalam membuat kesimpulan dari suatu penelitian. Kelebihan teknik ini adalah kemudahan dalam menemukan sampel, menghemat waktu, tenaga, biaya dan adanya keterandalan subjektifitas peneliti yaitu kemampuan peneliti untuk melihat bahwa subjek yang dipilih sudah sesuai dengan karakteristik subjek penelitian yang telah ditetapkan. Kelemahan dari teknik ini adalah tidak dapat memberi taraf Universitas Sumatera Utara keyakinan yang tinggi sehingga sulit untuk menarik kesimpulan ataupun mengeneralisasikannya ke populasi lain. Selain itu, keterandalan subjektifitas peneliti juga memiliki resiko kemungkinan terjadinya bias dalam pemilihan sampel.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada mahasiswa yang berada di kota Medan. Pemilihan lokasi merupakan domisili peneliti sehingga dapat memberikan kemudahan untuk menemukan partisipan dan memperlancar proses penelitian.

4. Jumlah Sampel Penelitian

Tidak ada batasan mengenai berapa jumlah sample ideal yang harus digunakan dalam suatu penelitian. Menurut Azwar 2000, secara tradisional statistika menganggap bahwa jumlah sample yang lebih dari 50 subjek sudah cukup banyak. Hadi 2000 menyatakan bahwa menetapkan jumlah sample yang banyak lebih baik daripada menetapkan jumlah sample yang sedikit. Mengingat keterbatasan peneliti untuk mendapatkan subjek yang tersedia, maka penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 orang.

D. Alat Ukur yang digunakan

Metode yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti pada mahasiswa yang menjalani pacaran jarak jauh adalah metode skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indicator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Azwar 2000 mengemukakan kebaikan- kebaikan skala dan alasan-alasan penggunaanya, yaitu: 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek sendiri yang tidak disadari. 2. Skala digunakan untuk mengungkapkan suatu atribut tunggal. 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesepian, dengan menggunakan skala kesepian yang dibuat berdasarkan teori yang dikemukankan oleh Rubeinstein, Shaver Peplau dalam Brehm, 2002 yaitu desperation, impatien boredom, self-deprecation, dan depression. Jenis skala dalam penelitian ini adalah skala langsung, yaitu skala yang diberikan secara langsung kepada subjek penelitian. Sedangkan menurut tipenya skala kesepian adalah tipe pilihan, yaitu skala yang telah disediakan alternatif jawaban sehingga subjek tinggal memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Hadi 1990 mengemukakan bahwa angket type pilihan akan lebih menarik bagi responden karena hanya diperlukan waktu yang lebih singkat untuk menjawabnya. Skala ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan- pernyataan favorable dan unfavorable. Nilai setiap pilihan jawaban bergerak dari bobot penilaian untuk setiap pernyataan, apakan favorable atau unfavorable. Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2000. Penilaian skala Universitas Sumatera Utara kesepian diatas berdasarkan format skala Likert. Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung Favourable atau tidak mendukung Unfavourable terhadap setiap pernyataan dalam keempat kategori jawaban yaitu ”sangat setuju SS”, ”setuju S”,”tidak setuju TS ”,dan ”sangat tidak setuju STS”. Penilaian butir Favourable bergerak dari angka 4 sangat setuju, 3 setuju, 2 tidak setuju dan angka 1 sangat tidak setuju. Penilaian butir Unfavourable bergerak dari angka 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 tidak setuju dan angka 4 sangat tidak setuju.

E. Uji Coba Alat Ukur 1. Validitas alat ukur

Dokumen yang terkait

Komunikasi Keluarga Dalam Hubungan Jarak Jauh (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

47 223 112

KOMUNIKASI KELUARGA DALAM HUBUNGAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Keluarga Terhadap Mahasiswa yang Tinggal Terpisah dengan Orangtua dalam Hubungan Harmonisasi di Kota Medan)

2 84 9

Sistem Pengontrolan Lampun Jarak Jauh Mengunakan Modem Wavecome Dan Sensor LDR Berbasis Mikrockontroler Atmega 8535

2 84 88

Sistem Pengiriman Data Temperatur Jarak Jauh Menggunakan Infrared Berbasis AT89S51

1 31 68

Pengendali Jarak Jauh (Remote Control)Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Dengan Dioda Led Sebagai Pemancar Gelombang Inframerah

0 38 58

Pemanfaatan Dtmf Sebagai Pengendali Alat-Alat Listrik Jarak Jauh Berbasis Mikrokontroler AT89S52.

0 28 66

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Trust Pada Individu Yang Menjalani Pacaran Jarak Jauh

2 66 140

Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Pada Mahasiswa Yang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh di Universitas "X" Bandung.

0 0 38

GAMBARAN KOMITMEN PADA EMERGING ADULT YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH DAN PERNAH MENGALAMI PERSELINGKUHAN.

1 1 9

POLA KOMUNIKASI PASANGAN YANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN JARAK JAUH (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Pasangan yang Menjalani Hubungan Pacaran Jarak Jauh atau Long Distance Relationship (LDR) Dalam Memelihara Hubungan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu S

9 28 17