Islam dan Politik 1 Pengertian dan defenisi Khilafah

94

BAB IV ANALISIS , KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1.1 Islam dan Politik

Untuk memahami kajian seputar khilafah ini ada baiknya jika kita kembali merujuk kepada teori politik Islam yang mengklasifikasikan pemahaman politik Islam kedalam tiga kategori atau kelompok. Seperti yang telah disingung pada BAB I, pemikiran politik Islam terbagi dalam pemikiran politik Islam yang Organik Tradisonal, sekuler dan moderat. Tentunya masing-masing pendapat memiliki pandangan tersendiri tentang bagaimana bentuk pemerintahan Islam dan bagaimana Islam terkait dengan hal politikyang tentunya juga akan menimbulkan perbedaan cara pandang dalam melihat khilafah sebagai sebuah sistem politik. Pada dasarnya pemikiran politik Islam terus berkembang hingga saat ini. Diawali dari masa-masa era kenabian dimana pertama kalinya negara Madinah di Bentuk. Pada saat itu negara madinah muncul sebagai sebuah bentuk kepemimpinan politik dan juga sekaligus kepemimpinan religius. Secara bersamaan sistem yang ada dinegara madinah saat itu mempunyai dua karakter sekaligus, hal ini dikarena oleh hakikat Islam yang sempurna merangkum urusan- urusan materi dan ruhani dan mengurus perbuatan manusia di dunia dan di akhirat. 34 Dalam pandang kelompok Organik Tradisional yang lebih cendrung memepertahankan Inetgrasi antara Islam dengan negara politik, karena dalam Fakta sejarah ini telah menegaskan kepada kita bahwa dalam sejarah umat Islam pernah ada suatu kepemimpinan politik dalam bentuk sebuah negara. 34 DR. Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam Jakarta: Gema Insani Press : 2001 hal. 4 Universitas Sumatera Utara 95 pandangan kelompok ini Islam di yakini sebgai suatu agama yang lengkap mengatur semua aspek kehidupan termasuk politik. Kelompok ini juga biasa disebut dengan sebutan kelomkpok konservatif, yang secara khusus dibagi lagi menjadi tradisonalis dan Fundamentalis dimana kelompok tradisonalis tetap mempertahankan tradisi pemikiran Islam klasikpertengahan dan kelompok Fundamentalis ingin melakukan reformasi seistem sosial dengan kembali kepada ajaran Islam secara total dan menolak sistem lainnya.Secara mendasar kelompok pertama ini lebih dekat dengan pemaham Hizbut Tahrir tentang negara Islam dan Khilafah atau dengan kata lain hizbut tahrir juga bdapat diktegorikan sebagai kelompok fundamentalis. Sementra itu ada juga kelompok moderat dan sekuler yang tentunya juga mempunyai pemahaman yang berbeda dan cendrung berlawan dengan kelompok pertama yang memliki kecendrungan mendirikan negara Islam sesuai dengan konteks keIslaman murni berdasarkan Patokan Historis sesuai dengan yang telah terjadi pada masa kejayaan Islam. Kelompok moderat pada dasarnya menolak kedua kelompok ekstrim pertama Organik Tradionalkonservatif namun mereka juga tidak sependapat dengan kelompok sekuler yang memisahkan hubungan antara Islam dan politik, menurut kelompok moderat ini dalam Islam tidak ditunjukkan preferensi tertentu tentang bagai manasebuah sistem politik ataupun bentuk negara secara jelas. Islam hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja, sedangkan mengtenai bagaimana bentuk dan pelaksanaanya prakteknya bebas mngadopsi sistem lainnya. Kelompok ini moderat ini juga di kenal juga dengan kelompok Islam Modernis. Universitas Sumatera Utara 96

IV.1.2 Kedudukan Konsep Khilafah dalam Islam.