Kadar gula darah yang bermakna

Gambar 2.1. Mekanisme hiperglikemia menyebabkan kerusakan sel 1

2.4. Kadar gula darah yang bermakna

Pada anak belum didapatkan nilai pasti KGD yang dianggap membahayakan dan kadar yang diinginkan. Para dokter biasanya memberikan terapi terhadap hiperglikemia hanya setelah konsentrasi gula darah melebihi ambang batas ginjal untuk resorpsi glukosa 200 mgdL sampai 250 mgdL [11,1mmolL sampai 13,8 mmolL]. Hal ini berdasarkan pada keyakinan bahwa usaha untuk melawan peningkatan kadar glukosa yang dianggap normal dapat merugikan. Alasan lain adalah penghindaran terhadap hipoglikemia dan konsekuensinya lebih penting dibandingkan kontrol glukosa saat pasien berada di rumah sakit. 2,6 Universitas Sumatera Utara Suatu penelitian terhadap anak dengan syok septik mengemukakan adanya hubungan yang bermakna antara KGD tertinggi dengan mortalitas. 12 Penelitian lain mendapatkan KGD 150 mgdL memiliki rasio odds terhadap kematian meningkat sebesar 2.6 kali pada kelompok pasien yang meninggal. 6 Dengan sulitnya menentukan nilai KGD yang dianggap berbahaya, terdapat beberapa bagian hiperglikemia yang dipertimbangkan sebagai keadaan yang bermakna, antara lain adalah waktu terjadinya hiperglikemia, durasi serta intensitas hiperglikemia. Waktu terjadinya hiperglikemia dianggap berpengaruh terhadap lama rawatan dan kematian pasien. 1 Suatu penelitian mendapatkan waktu hiperglikemia yang terjadi saat pertama kali masuk rawatan tidak berpengaruh terhadap lama rawatan dan mortalitas. 2 Namun, pada pasien anak kritis dengan trauma kepala ditemukan pasien dengan hiperglikemia tertinggi pada saat masuk rawatan lebih banyak didapatkan pada kelompok yang meninggal. 7,13 Terdapat kontroversi mengenai apakah lebih berbahaya hiperglikemia dengan kadar gula darah yang lebih tinggi, atau keadaan hiperglikemia yang menetap atau berkepanjangan. 12 Selain efek positifnya, hiperglikemia yang menetap atau berkepanjangan pada masa kritis dapat meningkatkan risiko kematian akibat gagal jantung, infark miokard, stroke iskemik, hemoragik dan lainnya yang berakhir dengan gagal fungsi organ multipel. 1,2,6 Penelitian yang Universitas Sumatera Utara ada mengemukakan kadar hiperglikemia yang dianggap berarti adalah yang menetap setelah 24 jam pertama dan akan menimbulkan mortalitas yang tinggi bila menetap sampai 10 hari perawatan di UPI. 6 Penelitian pada pasien anak dengan ventilator dan infus vasoaktif mendapatkan durasi hiperglikemia lebih lama pada kelompok yang meninggal dan berpengaruh terhadap lama rawatan dan kematian 3 Intensitas hiperglikemia adalah kekerapan terjadinya hiperglikemia pada suatu rawatan UPI. 3,6 Penelitian pada pasien UPI Anak yang ada mendapatkan pada kelompok pasien yang meninggal, hiperglikemia secara signifikan lebih intens , median KGD150 mgdL pada 48 jam pertama rawatan UPI berhubungan dengan peningkatan 3 kali risiko kematian dibandingkan dengan median KGD 150 mgdL. 3

2.5. Penatalaksanaan