2.5.1. Kontrol glukosa konvensional versus kontrol glukosa intensif
Terdapat dua macam penatalaksanaan hiperglikemia yang sedang berkembang pada pasien dalam keadaan kritis, yaitu kontrol glukosa
konvensional conventional glycemic control, dimana insulin digunakan setelah KGD melewati ambang batas tertentu kebanyakan menggunakan
angka ≥200 mgdL, pada anak diambil angka ≥150 mgdL, pada neonati
250 mgdL
4,15,23,24
dan kontrol glukosa intensif tight glycemic control , dimana dilakukan pemberian insulin saat KGD melebihi batas nilai normal
≥126 mgdL.
4,15,18
Suatu studi yang dilakukan terhadap pasien UPI Dewasa mendapatkan infus insulin intensif secara signifikan menurunkan morbiditas
namun tidak mortalitas pada pasien UPI.
4,15
Peneltian lain yang dikenal dengan NICE SUGAR study, menyatakan kontrol glukosa intensif dengan
target gula darah ≤180 mgdL menyebabkan mortalitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan target gula darah 81 sampai 180 mgdL.
25
2.5.2. Penggunaan insulin
Insulin meningkatkan sintesis protein, sintesis glikogen, pengambilan glukosa oleh sel, dan memfasilitasi proliferasi selular dengan efek apoptosis. Selain
itu, insulin juga memperbaiki dislipidemia, mempengaruhi efek anabolik pada otot-otot rangka, memperbaiki serta memperlambat apoptosis, serta
mempunyai efek antiinflamasi pada pasien dengan keadaan kritis. Insulin juga mempengaruhi vasodilatasi dan meningkatkan aliran darah ke jaringan,
Universitas Sumatera Utara
memberikan proteksi terhadap gagal ginjal akut dan mencegah terjadinya polineuropati.
1,16,19
Insulin regular short acting intravena adalah regimen insulin yang digunakan untuk pemberian intravena
.2, 26-30
Terapi insulin dapat dimulai dengan dosis 0.05-0.1 unitkgjam, diberikan secara drip tanpa diawali
dengan bolus.
27,31
Pemberian secara bolus masih dilakukan pada neonati, dimulai dengan bolus 0.005-0.1 unitkg dilanjutkan dengan drip 0.01-0.2
unitkgjam.
32,33
Satu studi menyimpulkan pemberian insulin yang meningkat berhubungan positif dengan kematian, dimana kematian tersebut
berhubungan dengan hipoglikemia.
34
Penelitian lain menyatakan peningkatan risiko komplikasi yang berhubungan dengan hipoglikemia pada pasien kritis
dengan sepsis yang diberikan terapi insulin intensif. Penelitian ini bahkan dihentikan untuk alasan keamanan.
35
2.5.3. Pemantauan