Observasi Wawancara Metode Penelitian

kualitatif memungkinkan kita memahami masyarakat secara personal atau memandang mereka secara umum, mereka sendiri mangungkapkan secara alami. Teknik pengumpulan data atau bahan yang relevan, akurat dan terandalkan ini bertujuan untuk menciptakan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1.5.1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan berbagai indera tanpa pertolongan alat standar untuk keperluan tersebut. Menurut Arikunto 1993 : 123 metode observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, penulis lebih banyak mengamati objek peneltian secara langsung dalam penyiaran lagu-lagu rohani dan juga dengan mendengar penyiaran radio Narwastu pada saat on air. Menurut Spedley dalam Sutopo, 1996 : 59 menjelaskan bahwa peran dalam observasi dapat dibagi menjadi 1 tak berperan sama sekali, 2 berperan pasif, 3 berperan aktif, dan berperan penuh, dalam arti peneliti benar-benar menjadi warga anggota kelompok yang sedang diamati. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, artinya peneliti tidak langsung terlibat pada situasi yang sedang diamati, dengan kata lain peneliti tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang diamati. Setelah melakukan pengamatan, penulis mengambil beberapa data yang diungkapkan secara langsung oleh setiap anggota yang tergolong di radio ini. Dalam penelitian observasi ini juga dilakukan dengan angket questioner. Questioner dilakukan kepada fans club radio Narwastu untuk mengetahui bagaimana peran radio ini di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan.

1.5.2 Wawancara

Menurut Moleong 1990 : 135 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Tehnik wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara berfokus focus interview dan wawancara bebas free interview. Sebelum melakukan wawancara penulis terlebih dahulu menentukan pada siapa wawancara dilakukan, kemudian melakukan wawancara yang hasilnya ditulis dalam catatan lapangan. Pada wawancara berfokus, pertanyaan berpusat kepada pokok permasalahan. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak berpusat pada permasalahan tetapi beralih pada permasalahan yang lain untuk memperoleh data yang beraneka ragam. Dalam penelitian ini penulis menentukan Eny Sianturi sebagai informan kunci karena beliau adalah salah satu penyiar radio ini yang membawakan acara lagu-lagu rohani pada radio Narwastu. Penulis juga menentukan Bpk.Parulian Tampubolon sebagai informan pangkal yang akan memberikan informasi yang paling banyak di lapangan karena beliau adalah manajer pada radio Narwastu. Selain itu juga, penulis melakukan wawancara kepada fans-fans pendengar radio ini untuk mendapatkan data-data untuk mendukung tulisan ini. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu mengenai manajemen radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan, yang meliputi marketing, program director, music director, produksi, teknisi, siaran, monitoring. Sasaran wawancara nantinya antara lain director, marketing, program director, music director, production house, teknisi, dan peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani.

1.5.3 Dokumentasi