Jangkauan Siaran Fans Club Radio Narwastu Tehnik Penyiaran Narwastu FM

30. Night worship : Pemutaran lagu-lagu rohani bertempo lambat. 31. Request malam : Permintaan lagu pada malam hari. 32. Morning message : Penyampaian kata-kata berkat dari pendengar Narwastu kepada orang lain yang diambil dari Alkitab. 33. Jou-jou haluaon : Penyiaran tentang informasi orang yang meninggal. 34. : Sama dengan hari sebelumnya Dari program siaran di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa penyiaran lagu-lagu rohani paling mendominasi dari semua program siaran. Program yang paling diminati sertiap pendengar yaitu program request lagu-lagu rohani dan kotbah berdasarkan wawancara dengan fans club radio Narwastu dan berdasarkan pengamatan di lapangan. Lagu rohani yang disiarkan oleh radio Narwastu ada lagu rohani pop, lagu rohani etnik dan lagu rohani anak.. Biasanya setiap pendengar bebas merequest lagu rohani pop dan lagu-lagu rohani lainnya. Khusus request lagu rohani Batak Toba, disiarkan setiap hari sabtu jam 3 sore sedangkan request lagu rohani etnik Sumatera Utara disiarkan setiap hari minggu jam 3. Ini yang membuat Radio Narwastu juga dapat menyatukan kemajemukan suku yang ada di Sumatera Utara sebagai sasaran dari penyiaran radio ini.

2.6 Jangkauan Siaran

Radio Narwastu memiliki jangkauan yang sangat luas dalam pemancarannya. Menurut Jaringan Radio Komunitas Sumatera Utara Jarkomsu, radio Narwastu menjadi peringkat kedua terluas jangkauan pemancarannya di kota Medan. Sehingga peminat dari radio inipun sangat beragam dan banyak jumlahnya. Radio pemancar yang efektif untuk menerima siaran Narwastu FM adalah 25-50 Km. Daerah yang dijangkau meliputi Medan Kota, Binjai Kota, Lubuk Pakam, Langkat, Brastagi, Kabanjahe, Sidikalang, Parapat, Dolok Sanggul, dan lain-lain.

2.7 Fans Club Radio Narwastu

Keberadaan radio Narwastu juga tidak bisa lepas dari pendengar setia yang menjadi objek dan pendukung penyiaran radio ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan manejer dan staf dari radio Narwastu, sudah terbentuk suatu komunitas yang disebut sebagai penggemar setia radio Narwastu fans club Radio Narwastu. Komunitas ini terbentuk sendiri oleh para penggemar radio Narwastu dan mereka sudah membuat struktur kepengurusan di dalamnya. Mereka setiap bulan mengadakan pertemuan dan pada akhirnya melakukan ibadah bersama yang bertepat di rumah setiap anggota fans club radio Narwastu. BAB III STRUKTUR RADIO NARWASTU FM Struktur yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bagian-bagian yang terdapat di dalam radio Narwastu yang mendukung semua penyiaran. Radio Narwastu memiliki karakterikstik yang membangun radio ini dalam system penyiarannya. Dalam pembahasan ini penulis akan melampirkan hal-hal yang membangun radio Narwastu yang berhubungan dengan penyiaran. Diantaranya tehnik penyiaran, program radio, acara siaran, format siaran, lagu rohani yang dimiliki radio Narwastu, dan persentase penyiaran lagu-lagu rohani.

3.1 Tehnik Penyiaran Narwastu FM

Tehnik penyiaran adalah bagaimana cara yang dilakukan radio dalam menyiarkan setiap program siaran kepada masyarakat. Secara umum tehnik penyiaran radio dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu siaran langsung, siaran tidak langsung. Siaran langsung atau live adalah siaran yang proses produksi proses untuk menghasilkan siaran sampai dengan pemancaran dilakukan pada saat itu juga real time. Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah mic, mixer audio, amplifier, alat perekam tape recorderkaset recorder, kaset player dan pesawat pemancar lengkap dengan antenanya. Peralatan pendukung seperti kabel power kabel audio dan genset. Crew yang dibutuhkan minimal harus ada reporter yang melaporkan pandangan matanya satu atau dua orang, operator dan tenaga teknik. Reporter melaporkan apa yang dilihat dan jalannya upacara didepan mikrofon yang dihubungkan ke mixer pada mixer dicampur dengan suara musik. Output mixer disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan disalurkan ke tape recorder untuk direkam dan ke pemancar untuk dipancarkan ke studio pusat melalui antena directional dan langsung diterima antena stasiun pusat dan diteruskan ke pemancar pusat untuk disiarkan secara luas. Yang kedua adalaha siaran tidaka langsung, merupakan siaran yang proses produksi dilakukan dahulu baru kemudian pada waktu berikutnya disiarkan. Jadi proses produksinya dilakukan di studio rekaman sehingga dihasilkan produk penyimpan audio, bisa berupa kaset atau mp3 atau naskah yang harus dibacakan oleh penyiar Untuk siaran yang tidak langsung, peralatan yang tidak dibawa hanya pesawat pemancarnya karena akan disiarkan lain waktu. Seperti proses siaran langsung tetapi hanya direkam pada tape recorder. Hasil rekamannya dibawa ke studio untuk disempurnakan dan penyiarannya dengan cara memutar kembali tape hasil rekaman dan output tape recordernya disalurkan ke pemancar untuk dipancarkan secara luas. Proses ini biasanya disebut siaran ulang tunda. Di dalam radio Narwastu tehnik penyiaran dilakukan dalam dua jenis ini. yaitu dengan penyiaran secara langsung baik ibadah-ibadah, kotbah, maupun talkshow. Untuk siaran langsung di radio Narwastu, crew tidak perlu lagi membawa peralatan yang diperlukan untuk penyiaran langsung. Hal ini dikarenakan ruangan tempat acara ibadah yang akan disiarkan sudah disambungkan ke studio Narwastu FM Convention Hall Suara Nafiri sehingga tinggal menghubungkannya langsung pada saat on air. Radio Narwastu juga menyiarkan program siaran secara tidak langsung yaitu penyiaran lagu-lagu rohani yang sudah disimpan dalam bentuk mp3 di dalam komputer, kotbah yang sudah direkan di dalam CD. Berikut hal-hal yang menjadi bagian dari radio Narwastu: 1. Frekwensi : 97,9 Mhz 2. Modulasi : FM Sterio 3. Ukuran studio : 5 X 5 m 4. System pembawa acara : Gospel Radio 5. Jam siaran : on Air 05.00 – 23.00 WIB.

3.2 Program Siaran Radio Narwastu FM