Pokok Permasalahan Perencanaan Pengorganisasian Penentuan Sumber Daya Manusia Pelaksanaan

pendengar, dan director selaku penanggung jawab, dan pengawas sistem kerja keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan penyiaran, sebuah stasiun radio harus dapat memikat hati para pendengarnya dengan program- program siarannya. Untuk mencapai tujuan trsebut, pastilah tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui persiapan-persiapan dari berbagai macam aspek, salah satunya melalui sistem manajemen. Dari tulisan ilmiah di atas dan berdasarkan pengamatan di lapangan penulis tertarik untuk meneliti penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu FM, yaitu bagaimana radio ini dalam mengelola penyiaran lagu-lagu rohani sampai kepada setiap pendengar. Dengan refrensi dari tulisan yang sudah ada sebelumnya penulis ingin melihat apakah menejemen itu juga terdapat di dalam radio Narwastu. Penelitian ini akan dibuat ke dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Manajemen Radio Narwastu Dalam Menyiarkan Lagu-Lagu Rohani di Kota Medan”

1.2 Pokok Permasalahan

Dari uraian di atas, maka penulis akan membuat batasan masalah dengan tujuan menghindari terjadinya kesimpangsiuran di dalam pembahasan nantinya. Selain itu, juga agar lebih mendapatkan kejelasan yang lebih akurat tentang pokok permasalahan. Adapun pokok permasalahannya adalah : 1. Bagaimana manejemen Radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan? 2. Bagaimana peran Radio Narwastu di dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani terkhusus kepada fans club radio Narwastu?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Setiap penelitin yang dilakukan mempunyai tujuan yang harus dicapai pada akhirnya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mantle Hood tentang etnomusikologi dan Willi Apel 1969:298, yang menyatakan bahwa etnomusikologi adalah suatu metode untuk mengajari musik apapun, tidak hanya dari segi musiknya, tetapi juga melihat hubungannya dengan konteks budaya. Maka berdasarkan pendapat tersebut penulis membuat tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen Radio Narwastu dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan. 2. Untuk memahami bagaimana peran radio Narwastu dalam mensosialisasikan lagu-lagu rohani di kota Medan terkhusus bagi penggemar radio Narwastu fans club.

1.3.2 Manfaat

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi radio, penelitian ini juga memberikan manfaat bagi radio dalam hal ini director radio. Karena penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan memberikan motivasi untuk mengembangkan stasiun radionya. 2. Sebagai masukan kepada radio Narwastu dan radio lainnya dalam penerapan menejemen dalam penyiarannya. 3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki keterkaitan dengan topik penelitian.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Menurut Mely G. Tan 1990:21, konsep merupakan defenisi dari apa yang kita amati , konsep menentukan antara variable-variabel mana yang kita ingin menentukan hubungan empiris. Maka dari itu penulis memberikan konsep dari beberapa kata yang ada dalam tulisan ini. Manajemen berasal dari kata to manage bahasa inggris yang artinya mengurus, mengatur, mengelola. Menurut Stoner dalam T.Hani Handoko 2003:8 menejemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam tulisan ini manajemen yaitu bagaimana anggota radio Narwastu dalam bekerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi dasar manajemen yang meliputi perencanaan planning, pengorganisasian organizing, penentuan sumber daya manusia staffing, penggerakan actuating, dan pengawasan controling. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Perencanaan yang dimaksud dalam tulisan ini adalah aktifitas yang dilakukan radio Narwastu sebelum melakukan penyiaran lagu-lagu rohani mulai dari perencanaan program siaran, perencanaan keuangan, perencanaan musik, perencanaan kode atik siar dan sebagainya. Hal ini akan diuraikan pada bab berikutnya. Pengorganisasian yang dimaksud dalam tulisan ini adalah struktur yang tergabung di dalam penyiaran lagu-lagu rohani pada radio Narwastu, yang memiliki tanggungjawab masing-masing. Penentuan sumber daya manusia yaitu penempatan setiap anggota yang ada pada radio Narwastu di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani. Penggerakan dalam tulisan ini merupakan dorongan atau motivasi yang dilakukan oleh manajer radio Narwastu kepada karyawan dalam meningkatkan kwalitas penyiaran lagu-lagu rohani. Sedangkan pengawasan yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah pemeriksaan proses penyiaran oleh manajer radio Narwastu kepada setiap anggota yang tergabung di dalam radio Narwastu supaya berjalan dengan baik. Radio Narwastu FM memiliki frekwensi 97,9 Mhz dengan gelombang FM frekuency modulation. Radio Narwastu beroperasi di Jl. Binjai Km 10,8 Komp. TD. Pardede dan Jl. KH Wahid Hasyim No. 86 Medan. Menurut Drs. Gouzali Saydan BBC, TT dalam kamus istilah telekomunikasi mengatakan radio adalah alat komunikasi yang dipancarkan • Perencanaan • Pengorganisasian • Penentuan SDM • Penggerakan • pengawasan manajemen Tujuan organisasi melalui udara yang dapat mentransfer gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 3 Khz, beliau juga mengatakan bahwa radio merupakan seperangkat elektromagnetik untuk penyaluran informasi tanpa saluran kawat. Mawardi dalam situsnya http:dodimawardi.wordpress.com menyatakan ada sembilan karakteristik radio yaitu : 1. Theater of Mind media radio memiliki kemampuan untuk mengembangkan imajinasi pendengar. 2. Personal media radio mampu menyentuh pribadi pendengar 3. Sound only media radio hanya menggunakan suara dalam menyajikan informasinya. 4.At once media dapat diakses cepat dan seketika. 5. Heard once media radio didengar secara sepintas. 6. Secondari medium Half Ear Media media radio bisa menjadi teman dalam beraktifitas. 7. MobilePortable media radio mudah dibawa kemana saja. 8. Local media radio bersifat local, hanya di daerah yang ada frekuensinya. 9. Linear media radio tersusun secara sistematis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 624, lagu rohani adalah 1 ragam suara yang berirama, 2 ragam nyanyian musik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007: 960, rohani adalah Roh: di samping jasmani juga memerlukan santapan. Menurut Sudibyo dalam bukunya Misi Musik 2008 ; 89 mendefenisikan pengertian musik rohani adalah musik gereja yang mengandung nilai-nilai ibadah kepada Tuhan dan sesama. Dari beberapa pendapat tersebut, lagu-lagu rohani yang dimaksud di dalam tulisan ini adalah ragam nyanyian yang dinaikkan bagi Tuhan dalam hal ini yang disiarkan pada radio Narwastu. Melalui lagu rohani, orang-orang percaya dapat saling menyatakan dan menyaksikan imannya dalam perjalanannya bersama Tuhan. Dan dalam menyanyikan lagu rohani ini perlu adanya melatih diri untuk bersikap yang disertai dengan iman, keterbukaan, ketaatan dan rasa kasih serta hormat terhadap Tuhan dan sesama Dengan demikian manajemen lagu-lagu rohani yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana Radio Narwastu dalam mengelola lagu-lagu rohani hingga sampai kepada setiap pendengar dengan menggunakan fungsi manajemen yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, penempatan sumber daya manusia, pelaksanaan, dan pengawasan di dalam menyiarkan lagu-lagu rohani di kota Medan.

1.4.2 Teori

Teori dapat digunakan sebagai landasan kerangka untuk berfikir dalam pembahasan. Untuk itu penulis menggunakan teori untuk membahas pokok permasalahan yang ada dan menjawab permasalahan itu. Untuk meneliti menejemen radio ini, penulis menggunakan teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Lorimer et al. yaitu manajemen biasanya dikaji dari titik pandang apa yang diperbuat seorang manajer, sehingga ia layak memenuhi persyaratan untuk dapat dikatakan sebagai seorang manajer, yang memusatkan perhatian kepada fungsi-fungsi dasar manajemen. Menurut Henry Fayol fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organization, commanding, coordination, dan controlling. Terry dalam bukunya the prisiple of management mengatakan ada lima fungsi manajemen yaitu planning perencanaan, organizing pengorganisasian, staffing penentuan sumber daya manusia, motivating penggerakan, controlling pengawasan. Dengan demikian dari beberapa pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa fungsi manajemen ada lima yaitu:

a. Perencanaan

Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksanaan untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dikatakan juga bahwa pimpinan harus mengetahui secara pasti tujuan jangka panjang, untuk kemudian rencana jangka panjang menengah dan di atas perencanaan jangka panjang menengah ini pula, ia harus menentukan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek ini harus dirinci berdasarkan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan secara bertahap serta terencana melaksanakan tahap-tahap berikutnya sampai tujuan jangka pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk menyempurnakan langkah selanjutnya. Perencanaan yang dilakukan dalam hal ini yaitu perencanaan musik, perencanaan program siaran, perencanaan kode etik siar, perencanaan keuangan, dan sebagainya.

b. Pengorganisasian

Organisasi dapat diartikan sebagai susunan dengan bagian-bagian terpadu, sehingga hubungan mereka dipengaruhi oleh hubungan secara keseluruhan. Dengan demikian, organisasi terdiri dari dua jenis, yaitu bagian dan hubungan.

c. Penentuan Sumber Daya Manusia

Yaitu menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Oleh karena itu, tercapainya tujuan bukan hanya tergantung pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat untuk adanya penggerak yang terarah kepada sasaran yang dituju.

e. Pengawasan