Metode Analisis Data Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

E. Metode Analisis Data

Data yang dikumpulkan diolah kemudian dianalisis dengan alat statistik deskriptif metode analisis statistik dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS 17. 1. Pengujian Data a. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Dikarenakan uji yang digunakan adalah regresi logistik, dimana uji ini mengabaikan uji normalitas dan heterokedasitas, maka uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinearitas dan autokorelasi. 1 Uji Multikolinearitas Tujuan melakukan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat problem multiolinearitas atau tidak terdapat korelasi antarvariabel independennya. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi Ghozali : 2006 adalah sebagai berikut: a nilai tolerance dan lawannya b variance inflation factor VIF Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1 tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. 2 Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka diindikasikan terdapat problem autokorelasi. Model regresi yang baik seharusnya bebas dari masalah autokorelasi. Dalam penelitian ini digunakan run test untuk menguji ada tidaknya gejalah autokorelasi, bila hasil output SPSS menunjukkan probabilitas signifikansi di bawah 0,05 disimpulkan terdapat gejalah autokorelasi pada model regresi tersebut. b. Menguji Keseluruhan Model Fit Statistik yang digunakan adalah berdasarkan pada fungsi Likehood. Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Menurut Ghozali 2006 hipotesis untuk menilai model fit adalah : H : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini supaya model fit dengan data maka H harus diterima atau Ha harus ditolak. Untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Dengan degree of freedom n – q, dimana q adalah parameter dalam model, output SPSS akan memberikan dua nilai -2LogL, yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta dan yang kedua untuk model dengan konstanta dan variabel bebas. Dengan alpha 5, cara menilai model fit ini adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai -2LogL 0,05 maka H ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa model fit dengan data. 2 Jika nilai -2LogL 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa model tidak fit dengan data. Adanya pengurangan nilai antara - 2LogL awal initial - 2LL function dengan nilai - 2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006. Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian Sum of Square Error pada model regresi, sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik. c. Menguji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah : H : Tidak ada perbedaan antara model dengan data Ha : Ada perbedaan antara model dengan data Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of fit lebih besar dari pada 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya Ghozali, 2006. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji statistik regresi logistik logistic regression. Pertama, uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang diamati secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh atau hubungan yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali : 2005. Pengujian dilakukan melalui uji F atau Anova pada tingkat keyakinan 95 dan tingkat kesalahan analisis 5 dengan keputusan berdasarkan probabilitas sebagai berikut : Jika P value 0,05 maka Ha ditolak Jika P value 0,05 maka Ha diterima Kedua, regresi logistik adalah bentuk khusus analisis regresi dengan variabel dependen berskala nominal dan variabel independennya merupakan kombinasi antara metrik dan nominal. Regresi logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independennya. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas pada variabel independennya Ghozali, 2006. Gujarati 2003 menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroskedasitas, artinya variabel dependen tidak memerlukan homoskedasitas untuk masing-masing variabel independennya. Pengujian hipotesis dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel yang diuji menunjukkan bentuk hubungan antarvariabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas sig dengan tingkat signifikansi. Jika nilai asymtotik signifikan 0,05 berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terajdinya variabel terikat. Begitu pula sebalikya, bila asymtotik signifikan 0,05 berarti variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variabel terikat. Model regresi variabel yang digunakan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: GC = a + b 1 SALES + b 2 INS + b 3 DEF +b 4 ALAG + e Keterangan: GC = Opini going concern variabel dummy, 1 jika opini going concern, 0 jika opini non going concern SALES = Rasio pertumbuhan penjualan INS = Kepemilikan institusional DEF = Debt default variabel dummy, 1 jika perusahaan dalam keadaan default, dan 0 jika tidak ALAG = Audit Report Lag b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = Koefisien regresi e = Error

F. Jadwal Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt.Default, Opini Audit tahun sebelumnya, keberadaan komite audit dan kepemilikan manajerial terhadap kemungkinan penerimaan opini going concern

0 7 95

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

1 7 80

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT, DEBT DEFAULT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PEMBERIAN OPINI GOING CONCERN.

0 0 6

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 11

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 2

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 1 7

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 17

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 1 2

Analisis Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 7