telah diaudit. Penyebab-penyebab utama ditambahkannya suatu bahasa penjelasan pada laporan audit. Bentuk baku adalah :
1 Tidak adanya konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, 2
Ketidakpastian atas kelangsungan hidup suatu perusahaan going concern,
3 Penekanan pada suatu hal oleh auditor,
4 Pendapat berdasarkan sebagian dari auditor lain dimana tidak ada
pembatasan ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi berlaku umum.
c. Pendapat Wajar dengan Pengecualian Qualified Opinion
Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi berlaku umum, kecuali untuk hal-hal tertentu yang telah diuraikan dalam laporan. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan
pada situasi: 1
Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap ruang lingkup audit,
2 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari
prinsip akuntansi berterima umum, yang berdampak material, dan ia berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.
d. Pendapat Tidak Wajar Adverse Opinion
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Auditor menyatakan pendapat ini jika dia yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan dapat menyesatkan.
e. Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion
Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion menyatakan bahwa auditor tidak dapat menyatakan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan. Pendapat ini juga diberikan apabila auditor dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
3. Going Concern
Going concern adalah suatu konsep yang paling penting yang mendasari pelaporan keuangan Messier et. al. : 2005. Going concern adalah kelangsungan
hidup suatu badan usaha, dengan adanya going concern maka badan usaha dianggap mampu untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka
panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek Tamba, 2009.
Menurut Altman dan McGough 1974 dalam Tamba 2009 masalah going concern terbagi dua, yaitu masalah keuangan yang meliputi kekurangan
defisiensi ekuitas, penunggakan hutang, kesulitan memperoleh dana, serta masalah operasi yang meliputi kerugian operasi yang terus-menerus, prospek
pendapatan yang meragukan, kemampuan operasi terancam, dan pengendalian
yang lemah atas operasi.
SA Seksi 341 paragraf 02 menyebutkan bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya going concern dalam periode waktu pantas.
Informasi going concern sangat bermanfaat bagi para pemakai informasi
keuangan. Pihak-pihak yang memakai informasi keuangan, yaitu :
a. Pemberi pinjaman kreditor, melalui informasi going concern kreditor
akan dapat menentukan siapa yang akan diberi pinjaman dan dapat menentukan kebijakan untuk memonitor pinjaman yang ada.
b. Investor, melalui informasi going concern investor dapat melihat apakah
perusahaan masih dapat bertahan dan mengambil keputusan untuk berinvestasi atau tidak.
c. Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung
jawab untuk mengawasi jalannya usaha tersebut misal sektor perbankan. Juga pemerintah mempunyai badan-badan usaha BUMN yang harus
selalu diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk
melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya langkah-langkah penyelamatan dilakukan lebih awal.
4. Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern dapat diterbitkan pada laporan audit dengan tambahan paragraf penjelas di bawah paragraf pendapat yang menjelaskan
dampak kondisi terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan usaha di masa mendatang Messier et. al., 2005.
SA Seksi 341 memberikan pedoman bagi auditor tentang dampak kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya terhadap opini
auditor yaitu: a.
Tanggung Jawab Auditor Auditor bertanggung jawab mengevaluasi jika terdapat keraguan mengenai
kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian
besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, maka auditor harus :
1 memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan
untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut, 2
menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif dilaksanakan.
b. Prosedur Audit
Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan tunggal untuk mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang, jika dipertimbangkan secara
keseluruhan, menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu pantas. Hasil prosedur audit yang dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan audit yang lain harus cukup untuk tujuan tersebut.
Berikut ini adalah contoh yang dapat mengidentifikasi kondisi atau peristiwa tersebut :
1 Prosedur analitik
2 Review terhadap peristiwa kemudian
3 Review terhadap kepatuhan terhadap syarat-syarat utang dan perjanjian
penarikan utang. 4
Pembacaan notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite atau panitia penting yang dibentuk
5 Permintaan keterangan kepada penasihat hukum entitas tentang
perkara pengadilan, tuntutan, dan pendapatnya mengenai hasil suatu perkara pengadilan yang melibatkan entitas tersebut
6 Konfirmasi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dan pihak ketiga mengenai rincian perjanjian penyediaan atau pemberian bantuan keuangan.
c. Pertimbangan atas Kondisi dan Peristiwa
Dalam penentuan opini going concern, auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang jika dipertimbangkan
secara keseluruhan, menunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu pantas. Signifikan atau tidaknya kondisi atau peristiwa tersebut akan tergantung pada keadaan, dan beberapa diantaranya kemungkinan hanya
menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. Contoh kondisi dan peristiwa yang menjadi pertimbangan auditor
dalam pemberian opini going concern, yaitu : 1
Tren negatif, contohnya kerugian operasi yang berulang kali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, rasio
keuangan penting yang jelek. 2
Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, contohnya kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian
serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa, restrukturisasi
utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian besar aktiva.
3 Masalah intern, contohnya pemogokan kerja atau kesulitan hubungan
perburuhan yang lain, ketergantungan yang besar atas sukses proyek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak ekonomis, kebutuhan
untuk secara signifikan memperbaiki operasi. 4
Masalah luar yang telah terjadi, contohnya pengaduan gugatan pengadilan, keluarnya undang-undang yang kemungkinan
membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi; lisensi atau
paten penting; kehilangan pelanggan atau pemasok utama; kerugian akibat bencana besar alam yang tidak diasuransikan atau diasuransikan
namun dengan pertanggungan yang tidak memadai. d.
Pertimbangan atas Rencana Manajemen Auditor melakukan pertimbangan atas rencana manajemen berkenaan
dengan pemberian opini going concern, yaitu : 1
Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor mempertimbangkan untuk memberikan pernyataan tidak memberikan
pendapat disclaimer of opinion. Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif, maka auditor menyatakan tidak
memberikan pendapat disclaimer of opinion. 2
Jika manajemen memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa di atas, maka auditor mempertimbangkan keefektifan
rencana tersebut, yaitu : a
Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat disclaimer
of opinion b
Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut efektif dan klien mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan
keuangan, maka auditor menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion
c Jika auditor berkesimpulan rencana tesebut efektif tapi klien tidak
mengungkapkannya dalam catatan atas laporan keuangan, maka auditor menyatakan pendapat tidak wajar adverse opinion.
e. Pertimbangan Dampak Informasi Kelangsungan Hidup Entitas Terhadap
Laporan Auditor Apabila setelah mempertimbangkan rencana manajemen, auditor
berkesimpulan terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas,
auditor harus mempertimbangkan dampak yang kemungkinan timbul atas laporan keuangan dan cukup atau tidaknya pengungkapannya. Beberapa
informasi yang dapat diungkapkan meliputi : 1
kondisi atau peristiwa yang menimbulkan kesangsian besar mengenai kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu pantas, 2
dampak yang mungkin ditimbulkan oleh peristiwa atau kondisi tersebut
3 evaluasi manajemen terhadap signifikan atau tidaknya kondisi atau
peristiwa dan faktor-faktor yang melemahkan dampak negatifnya, 4
kemungkinan diberhentikannya operasi suatu waktu, 5
rencana manajemen termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan,
6 informasi mengenai kemungkinan pulihnya kembali keadaan satuan
usaha, atau klasifikasi aktiva yang dicatat atau klasifikasi utang.
Adakah kondisi yang berdampak
terhadap kelangsungan hidup
entitas?
Apakah ada rencana
manajemen? SA Seksi 508
[PSA No. 29]
Apakah auditor sangsi atas
kelangsungan hidup entitas?
Tidak Memberikan
Pendapat Apakah rencana
manajemen dapat dilaksanakan?
Apakah cukp pengungkapan?
Tidak Memberikan
Pendapat
Pendapat Wajar dengan
Pengecualian atau Pendapat Tidak
Wajar Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian dengan Paragraf Penjelas Berkaitan
dengan Kelangsungan Hidup Entitas atau
Penekanan atas Suatu Hal Emphasis of a Matter
Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian
Pedoman pernyataan opini going concern disajikan dalam bagan di bawah ini :
Tidak
Ya
Ya Tidak
Ya Tidak
Tidak Ya
Tidak Ya
Sumber : SPAP, 2001 Gambar 2.1
Pedoman Pernyataan Opini Going Concern
5. Pertumbuhan Perusahaan