negosiasi secara intensif dengan auditor sebelum opini tersebut diterbitkan sehingga memerlukan waktu yang relatif lama. Di sisi lain auditor juga
melakukan konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau melakukan perluasan audit sehingga diperoleh bukti yang menguatkan judgement auditor
untuk memberikan opini. Januarti dan Fitrianasari 2008 menyatakan auditor sering memberikan opini going concern ketika terjadi audit report lag yang
panjang. Berdasarkan hubungan masing-masing variabel independen terhadap
variabel independen di atas maka dapat pula dikatakan bahwa pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional, debt default, dan audit report lag
berpengaruh secara bersama-sama simultan terhadap pemberian opini going concern.
B. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina 2008:49 ”hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris” hipotesis merupakan dugaan atau jawaban
sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Dari
kerangka konseptual dan tinjauan teoritis tersebut, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. H
1
: Pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional, debt default dan audit report lag berpengaruh terhadap opini going concern.
2. H
2
: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.
3. H
3
: Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.
4. H
4
: Debt default berpengaruh terhadap pemberian opini going concern. 5. H
5
: Audit report lag berpengaruh terhadap pemberian opini going concern.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain kausal untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2001 : 35. Dalam penelitian ini, hubungan tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana
pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institusional, debt default dan audit report lag sebagai variabel independen mempengaruhi penerimaan opini
audit going concern sebagai variabel dependen.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006:72. Populasi dalam penelitian ini ádalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2006 hingga tahun 2009 yang berjumlah 151 perusahaan. Sektor manufaktur dipilih untuk
menghindari adanya industrial effect yaitu risiko industri yang berbeda antara satu sektor industri dengan yang lain.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006:73. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2006:78. Adapun kriteria sampel yang
ditentukan oleh peneliti dalam pengambilan sampel adalah: a.
Perusahaan tersebut listing di BEI selama tahun 2006 hingga tahun 2009,
b. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2006,
c. Perusahaan tersebut tidak delisting dari BEI selama tahun 2006 hingga
tahun 2009, d.
Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen selama tahun 2006 hingga tahun 2009,
e. Mengalami rugi bersih setelah pajak sekurang-kurangnya dua periode
laporan keuangan dua tahun selama periode pengamatan 2006- 2009.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini sebanyak 20 perusahaan.
Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria
Jumlah Akumulasi
1. Total perusahaan manufaktur yang listing di BEI
tahun 2006 hingga 2009 150
2. Perusahaan telah terdaftar setelah 1 Januari 2006
11 140
3. Perusahaan yang delisting tahun 2006 hingga 2009
8 132
4. Tidak Mengalami rugi bersih setelah pajak tahun
2006 hingga 2009 112
20
Total sampel Tahun 2006 hingga 2009 80
Sumber : Hasil Olahan Peneliti
Setelah dilakukan teknik purposive sampling, maka emiten yang lolos uji
ini adalah :
Tabel 3.2 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode
1. Ades Waters Indonesia
ADES 2.
Asiaplast Industries APLI
3. Century Textile Industri
CNTX 4.
Ever Shine Tex ESTI
5. Hanson Internasional
MYRX 6.
Jakarta Kyoei Steel Works JKSW
7. Karwell Indonesia
KARW 8.
Kedaung Indah Can KICI
9. Mulia Industrindo
MILIA 10.
Multi Prima Sejahtera LPIN
11. Panasia Filamen Inti
PAFI 12.
Perdana Bangun Pusaka KONI
13. Polysindo Eka Perkasa
POLY 14.
Schering Plough Indonesia SCPI
15. Sumalindo Lestari Jaya
SULI 16.
Surabaya Agung Industri Pulp Kertas SAIP
17. Surya Intrindo Makmur
SIMM 18.
Teijen Indonesia Fiber Corporation TFCO
19. Berlina
BRNA 20.
Dynaplast DYNA
Sumber : www.idx.co.id
C. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data