47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum
Studi ini dimulai dengan melakukan studi literatur yang berkaitan dengan studi penelitian yang akan dilakukan, kemudian akan dilaksanakan langkah –
langkah kerja untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian ini. Prosedur pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap pertama adalah menentukan rute jaringan jalan yang akan dilalui
dari daerah asal Jl. Sei Padang sampai ke daerah tujuan Pusat Kota. 2.
Tahap kedua adalah menentukan data-data yang diperlukan dalam penelitian yaitu waktu perjalanan, dimana data tersebut diperoleh dengan
melakukan survey ke lapangan. 3.
Tahap ketiga adalah penyajian data. Semua data yang diperoleh dari survey lapangan disajikan dalam bentuk tabulasi.
4. Tahap keempat adalah analisa hasil pengolahan data. Kemudian hasil
analisa menjadi parameter untuk pembahasan analisa metode Algoritma Floyd-Warshall dalam menentukan pemilihan rute terpendek dengan
bantuan program komputer Microsoft excel 2007. Hasil analisa pengolahan data merupakan data spatial untuk program Map Info.
5. Tahap terakhir adalah pembahasan pemilihan rute terpendek dengan
menggunakan metode Algoritma Floyd-Warshall. 6.
Kesimpulan dan saran
48
3.2 Rencana Kerja
3.2.1 Pendahuluan dan Studi Literatur
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, maka ditentukan terlebih dahulu latar belakang dan tujuan penelitian tugas akhir. Setelah itu dilakukan studi
literatur untuk mencari dan mengumpulkan bahan – bahan literatur yaitu berupa landasan teori dan teori tentang metode – metode yang akan digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian dan untuk digunakan dalam pengolahan data serta melakukan analisis untuk mendapatkan tujuan akhir
penelitian tersebut.
3.2.2 Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, data – data yang diperlukan untuk melakukan penelitian yaitu :
1. Data Primer adalah data yang diperlukan untuk penelitian dimana untuk
memperoleh data primer tersebut harus dilakukan survey lapangan. Data primer tersebut adalah waktu perjalanan.
2. Data sekunder adalah peta jaringan jalan kota Medan, dimana peta
jaringan jalan ini digunakan untuk menentukan rute yang akan dipilih dari daerah asal sampai ke daerah tujuan.
3. Pelaksanaan survey jaringan jalan dilaksanakan pada jam sibuk yaitu dari
pukul 07.00 sampai 09.00 WIB selama 3 hari.
49
3.2.3 Data Primer dan Data Sekunder
Data primer adalah data yang diperoleh dari survey lapangan pada daerah studi kasus, dimana daerah studi kasus adalah jalan Sei Padang sampai pusat kota.
Metode survey yang digunakan adalah metode Nomor Kendaraan Contoh untuk mendapatkan data waktu perjalanan tiap ruas jalan rute dan panjang ruas jalan
rute. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data peta
jaringan jalan. Peta jaringan jalan kota Medan digunakan sebagai data sekunder untuk menentukan jalan dari kota asal menuju kota tujuan.
Rute yang dikaji adalah jalan Sei Padang sebagai daerah asal dan pusat kota Medan Central Business DistrictCBD sebagai daerah tujuan perjalanan.
Rute – rute perjalanan adalah sebagai berikut :
Rute I : Jl. Sei Padang - Jl Pattimura - Jl Hassanuddin - Jl. Mojopahit -
Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman - Jl Kapt. Maulana Lubis - Jl Raden Saleh - Lap. Merdeka.
Rute II : Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda - Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman
– Jl. Kapt. Maulana Lubis – Jl. Raden Saleh - Lap. Merdeka
Rute III : Jl. Sei Padang – Jl. KH. Wahid Hasyim - Jl. Gajah Mada –
Jl. S. Parman - Jl Kapt. Maulana Lubis - Jl Raden Saleh - Lap. Merdeka
50
Rute IV : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Sudirman - Jl. Diponegoro -
Jl. Pengadilan - Jl Raden Saleh - Lap. Merdeka.
Rute V : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi – Jl. DR. Cipto -
Jl. Sudirman - Jl. Diponegoro - Jl. Pengadilan – Jl. Raden Saleh - Lap. Merdeka.
3.2.4 Kuisoner
Kuisoner adalah suatu bentuk wawancara terhadap pengguna jalan dalam bentuk formulir angket. Hal ini dilakukan sebelum mengaplikasikan metode
algoritma dalam pencarian rute terpendek sehingga dapat ditentukan rute mana saja yang akan dipilih untuk dianalisa waktu tempuhnya dalam memperoleh rute
terpendek. Untuk mengaplikasikan algoritma pencarian rute terpendek tersebut dengan keadaan di lapangan, maka dibutuhkan data data sebagai berikut :
1. Wawancara langsung kepada pengguna jaringan jalan tentang rute yang
biasa dilewati dari tempat asal ke tempat tujuan. 2.
Data lamanya perjalanan pada tiap tiap rute jaringan jalan yang telah diperoleh dari hasil wawancarakuisioner. Survey dilakukan pada waktu
jam sibuk secara bersamaan antara rute satu dengan yang rute lainnya. Bentuk pertanyaan formulir angketkuisioner yang akan disurvei meliputi
dua hal, yaitu : 1.
Pertanyaan yang akan difokuskan untuk mengetahui rute mana yang dipilih oleh responden dalam melakukan perjalanan.
51
2. Pertanyaan akan difokuskan untuk mengetahui alasanlatar belakang
responden tentang pemilihan rute persepsi jarak perjalanan dan waktu, pemilihan rute, dan ranking atas pemilihan rute.
3.2.5 Pengolahan Data
Data primer yang diperoleh dari hasil survey lapangan keadaan real jalan raya selanjutnya diolah ke dalam bentuk tabulasi data sehingga dapat diperoleh
menjadi bentuk data kualitatif. Kemudian dilakukan kuantifikasi dan transformasi terhadap data tersebut, sehingga dapat memperkuat penggunaan algoritma
penentuan rute terpendek yang dibahas dalam tugas akhir ini.
3.2.6 Analisa Penelitian
Setelah melakukan pengolahan data melalui tabulasi data maka akan dilakukan analisa untuk memperoleh hasil data yaitu waktu perjalanan rata – rata
dan total panjang jalan hasil data pada setiap rute jalan yang telah ditentukan. Setelah diperoleh nilai waktu perjalanan rata – rata dan total panjang jalan maka
nilai tersebut akan dipakai pada Algoritma Floyd – Warshall untuk mendapatkan rute terpendek dan sebagai data spatial pada program Map Info.
3.2.7 Analisis Pemilihan Rute Terpendek dengan Metode Algoritma Floyd – Warshall Pembahasan .
Setelah melakukan pemilihan rute, kemudian malakukan survey lapangan untuk memperoleh data panjang jalan dan data waktu perjalanan, kemudian
dilakukan pengolahan data dengan tabulasi data. Setelah dilakukan tabulasi data maka dilakukan analisa untuk mendapatkan panjang rute jalan dan waktu
52
perjalanan rata – rata. Selanjutnya dilakukan pembahasan pemilihan rute terpendek dengan menggunakan metode Algoritma Floyd – Warshall pada ruas
jalan yang telah ditentukan dengan program komputer Microsoft excel 2007. Pemilihan rute terpendek diambil berdasarkan perolehan nilai waktu perjalanan
rata – rata yang dan panjang rute jalan terkecil terpendek.
3.2.8 Analisis Perbandingan Pemilihan Rute Terpendek dari Kuisioner Pengguna Jalan dengan Hasil dari Metode Algoritma
Hasil pemilihan rute terpendek berdasarkan pendapat pengguna jalan dibandingkan dengan hasil dari metode algoritma. Apakah rute yang dipilih
sebagai rute terpendek oleh responden sama dengan rute dari hasil metode algoritma. Selain itu, juga dianalisis apakah latar belakang pengguna jalan dalam
melakukan pemilihan rute atau hanya karena kebiasaan saja.
3.2.9 Kesimpulan dan Saran
Setelah dilakukan perhitungan metode Algoritma Floyd-Warshall maka akan diperoleh kesimpulan pengambilan keputusan pemilihan rute terpendek.
Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat diberikan rekomendasi atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut
maupun yang berkaitan dengan pengguna jalur transportasi mengenai langkah – langkah perbaikan.
53
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Karakteristik Pemilihan Rute Terpendek oleh Masyarakat
Pengguna Jalan.
Pada dasarnya perjalanan yang dilakukan oleh pengguna jalan merupakan perjalanan berawal dari rumah dan berakhir pada tempat tujuan yaitu seperti
tempat bekerja kantor, pendidikan sekolah dan tempat berbelanja pasar. Setelah dilakukan kuisoner wawancara terhadap responden maka diperoleh rute
8 rute yang sering digunakan oleh responden yaitu : 1.
Rute I yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Hassanuddin – Jl. Gajah Mada –
Jl. S. Parman – Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 2.
Rute II yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada – Jl. S, Parman –
Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 3.
Rute III yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. K.W. Hasyim – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman –
Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 4.
Rute IV yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Sudirman – Jl. Diponegoro – Jl. Pengadilan
– Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka
54
5. Rute V yaitu :
Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi – Jl. Dr. Cipto - Jl. Sudirman - Jl. Diponegoro – Jl. Pengadilan – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka.
6. Rute VI yaitu :
Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada – Jl. S, Parman – Jl. Kejaksaan – Jl. Pengadian – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka.
7. Rute VII yaitu :
Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Sudirman – Jl. Letjend Suprapto – Jl. Pemuda – Jl. Pemuda – Jl. Ahmad Yani – Lapangan Merdeka.
8. Rute VIII yaitu :
Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Sudirman – Jl. Diponegoro – Jl. Suka Mulia Palang Merah – Jl. Ahmad Yani – Lampangan Merdeka.
Kemudian setelah dilakukan perhitungan dari 100 seratus sampel kuisoner yang diberikan kepada responden, maka diperoleh jumlah responden
yang menggunakan tiap – tiap rute adalah seperti pada tabel 4.1 berikut :
55
Tabel 4.1. Jumlah Responden Pengguna Rute Jenis Rute
Jumlah Responden Pengguna Rute 0rang Rute I
12 Rute II
23 Rute III
20 Rute IV
11 Rute V
18 Rute VI
5 Rute VII
7 Rute VIII
4
Jumlah 100
Grafik hubungan antara jumlah responden pengguna rute dan jumlah rute yang diperoleh adalah seperti pada gambar 4.1 berikut :
Gambar 4.1. Jumlah Responden Pengguna Rute
56
Dari 8 lima jenis rute diatas tersebut maka terlihat bahwa responden memiliki persepsipendapat yang berbeda – beda dalam memilih rute terpendek.
Dari 100 seratus sampel kuisoner yang dilakukan maka diperoleh persentase jumlah responden pengguna rute adalah seperti pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2. Persentase Responden Pengguna Rute
Jenis Rute Persentase Jumlah Responden
Pengguna Rute Rute I
12 Rute II
23 Rute III
20 Rute IV
11 Rute V
18 Rute VI
5 Rute VII
7 Rute VIII
4
Jumlah 100
Grafik hubungan antara persentase jumlah responden pengguna rute dan jumlah rute yang diperoleh adalah seperti pada gambar 4.2 berikut :
57
Gambar 4.2. Persentase Responden Pengguna Rute
Maka setelah dilakukan analisa perhitungan kuisoner diatas maka rute terpendek
yan paling banyak dipilih responden pengguna
jalan
adalah rute II yaitu Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada – Jl. S, Parman – Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka.
4.1.2 Latar Belakang Pemilihan Rute Oleh Responden Pengguna Jalan
Dari hasil survey kuisoner diperoleh bahwa pengguna jalan memiliki pendapatlatar bekakang yang berbeda dalam memilih rute terpendek.
Latar belakang pemilihan rute ini relatif diperoleh dari masing – masing pengguna jalan dimana setiap pengguna jalan memiliki alasan yang tidak sama dalam
memilih rute terpendek. Dalam kuisoner yang dilakukan, responden diberikan 5 lima pilihan
alasanlatar belakang dalam pemilihan rute dan dapat pula menambahkan alasan
58
lainnya. Perolehan alasanlatar belang responden dalam memilih rute adalah seperti pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3. Latar Belakang Responden dalam Pemilihan Rute Latar Belakang Responden dalam Pemilihan
Rute Jumlah Latar Belakang
Responden dalam Pemilihan Rute Kebiasaan
38 Waktu terpendek
22 Jarak terpendek
14 Lebih sedikit simpangLampu merah TL
12 Lebih sedikit angkutan umumsepeda motor
8 Lain – Lain
6
Jumlah 100
Grafik hubungan antara latar belakang responden dalam pemilihan rute dan jumlah responden dalam pemilihan rute dengan berbagai latar belakang yang
diperoleh adalah seperti pada gamabar 4.3 berikut :
Gambar 4.3. Latar belakang responden dalam pemilhan rute
59
4.2 Analisa Waktu Tempuh
Waktu perjalanan yang diperoleh dari hasil survey lapangan yaitu Jl. Sei Padang sebagai daerah asal dan pusat kota Medan Lapangan merdeka
sebagai daerah tujuan akan dikompilasi dalam bentuk tabulasi data berdasarkan segmenruas pada setiap rute jaringan jalan yang akan disurvey. Pada tugas akhir
ini jumlah rute jalan yang diambil sebagai studi kasus sebanyak 5 lima rute jalan yang paling banyak yang dipilih oleh responden dalam memilih rute terpendek.
Lima rute tersebut adalah : 1.
Rute I yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Hassanuddin – Jl. Gajah Mada –
Jl. S. Parman – Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 2.
Rute II yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada – Jl. S, Parman –
Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 3.
Rute III yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. K.W. Hasyim – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman –
Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 4.
Rute IV yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Sudirman – Jl. Diponegoro – Jl. Pengadilan
– Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka 5.
Rute V yaitu : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Mongonsidi – Jl. Dr. Cipto - Jl. Sudirman
- Jl. Diponegoro – Jl. Pengadilan – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka.
60
Waktu perjalanan yang diperoleh dari survey lalu lintas di lapangan yaitu waktu perjalanan pada saat jam sibuk on peak yaitu dari jam 07.00 – 09. 00
WIB.
4.2.1 Analisa Waktu Tempuh pada Jaringan Jalan a.
Analisa Waktu Tempuh Jaringan Jalan Rute I
Hasil analisa waktu tempuh jaringan jalan rute I dapat dilihat pada tabulasi data tabel 4.4 seperti berikut :
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Rute : Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Hassanuddin –
Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman – Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka
Tabel 4.4. Waktu Perjalanan Rata - Rata Rute I
No Nama Segmen
Jalan Panjang
Lintas Tempuh
Lalu Lintas
Tempuh Jumlah
Waktu Hambatan
Jenis Hambatan
meter detik
detik
1 Jl. Sei Padang
50 39
25 Traffic Light
2 Jl. Pattimura
1430 393
50 Traffic Light
3 Jl. Hassanuddin
100 31
- -
4 Jl. Mojopahit
200 22
- -
5 Jl. Gajah Mada
90 28
- -
6 Jl. S. Parman
1000 193
30 Sekolah
7 Jl. Maulana Lbs
320 180
40 Traffic Light
8 Jl. Raden Saleh
500 116
18 Traffic Light
JUMLAH 3690
1002 163
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar sket rute I dibawah ini
Sumber : Hasil Pengolahan Data
61
LEGEND : : 1 ARAH
: 2 ARAH T L
: TRAFFIC LIGHT SKALA
1 : 100
Gambar 4.4 Rute I Jl. Sei Padang – Jl. Pattimura – Jl. Hassanuddin – Jl. Gajah Mada – Jl. S. Parman
– Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka
62
b. Analisa Jaringan Jalan Rute II
Hasil analisa waktu tempuh jaringan jalan rute II dapat dilihat pada tabulasi data tabel 4.5 seperti berikut :
Waktu : 07.00 – 09.00 WIB
Rute : Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada –
Jl. S. Parman - Jl. M. Lubis – Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka
Tabel 4.5. Waktu Perjalanan Rata - Rata Rute II
No Nama Segmen
Jalan Panjang
Lintas Tempuh
Lalu Lintas
Tempuh Jumlah
Waktu Hambatan
Jenis Hambatan
meter detik
detik
1 Jl. Sei Padang
50 39
25 Traffic Light
2 Jl. Iskandar Muda
1460 330
75 Traffic Light
Pasar 3
Jl. Gajah Mada 650
110 18
Sekolah 4
Jl. S. Parman 1000
193 30
Sekolah 5
Jl. Maulana Lubis 320
180 40
Traffic Light 6
Jl. Raden Saleh 500
116 18
Traffic Light
JUMLAH 3980
968 206
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar sket rute II dibawah ini :
Sumber : Hasil Pengolahan Data
63
Jl. Mongonsidi
J l
. D
i p
o n
e g
o r
o
Jl. Raden Saleh Lapangan Merdeka
Jl. Maulana Lubis
J l
. S
P a
r m
a n
Jl. Hasanuddin Jl. Mojopahit
Jl. Gajah Mada
LEGEND : : 1 ARAH
: 2 ARAH T L
: TRAFFIC LIGHT SKALA
1 : 100
Gambar 4.5 Rute II Jl. Sei Padang – Jl. Iskandar Muda – Jl. Gaja Mada – Jl. S. Parman - Jl. M. Lubis
– Jl. Raden Saleh – Lapangan Merdeka
64
c. Analisa Jaringan Jalan Rute III