30
2. Enescope, enescope adalah kotak cermin yang berbentuk cermin yang
berbentuk L. alat ini diletakkan di pinggir jalan untuk membelokkan garis pandangan kearah tegak lurus jalan. Pengamatan disatu ujung potong jalan
dan enescope jika digunakan dua enescope. Pengukuran waktu tempuh digunakan alat stopwatch yang dimulai pada saat kenderaan melewati
pengamat dan dihentikan pada saat kenderaan melewati enescope. 3.
Radar meter, radar meter bekerja menurut prinsip Doppler, yang mana kecepatan dari pergerakan proporsional dengan perubahan frekuensi
diantara dua radio transmisi target ddan radio pemantul. Peralatan mengukur perbedaan dan mengubah pembacaan langsung ke mph.
4. Pemotretan, dalam metode ini kamera foto mengambil gambar pada interval
waktu yang ditetapkan. Gambar-gambar yang diperoleh dari hasil survey diproyeksikan dengan menggunakan alat proyektor kesuatu layer yang
sudah mempunyai pembagian skala, dengan demikian perpindahan skala dengan perpindahan masing-masing kenderaan dapat dihitung.
2.4. Metode perhitungan Waktu Perjalanan
Berikut adalah carateknik dalam perhitungan waktu perjalanan yang digunakan di lapangan.
a. Metode Kendaraan Contoh Floating Car Method
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kendaraan contoh yang dikendarai pada arus lalu-lintas dengan mengikuti salah satu dari kondisi operasi
sebagai berikut:
31
• Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengambang pada
arus kendaraan dalam artian mengusahakan agar jumlah kendaraan yang disalip kendaraan contoh sama dengan kendaraan yang menyalip
kendaraan contoh. •
Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan perkiraan kecepatan arus kendaraan.
• Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan batas kecuali
terhambat oleh kondisi lalu-lintas yang disurvey. Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan perjalanan total dan kecepatan bergerak serta
lokasi hambatan dan lamanya hambatan di sepanjang rute. Tata cara survei dari metode ini adalah menentukan titik awal dan titik
terakir dari rute yang disurvei dan diidentifikasi terlebih dahulu untuk memperkirakan kondisis lalu-lintas yang ada. Titik-titik antara disepanjang rute
juga perlu diidentifikasi yang dapat dipakai sebagai titik kontrol. Stop Watch dimulai dari titik awal survei. Selanjutnya kendaraan contoh dikendarai
di sepanjang rute sesuai dengan pikiran kriteria operasi yang diambil. Ketika kendaraan berhenti atau terpaksa bergerak lambat, karena kondisi yang ada, maka
stop watch kedua digunakan untuk mencatat waktu hambatan yang dialami. Masing-masing lokasi, lamanya dan penyebab hambatan dicatat dalam lembar
kerja lapangan. Pada akhir rute, stop watch dihentikan dan waktu total perjalanan dicatat. Jarak rute dapat diperoleh dari odometer kendaraan contoh.
Dianjurkan untuk melakukan survei sebanyak 6 kali perjalanan untuk tiap arah. Apabila jumlah tersebut tidak dapat dicapai, di dalam praktek dapat dilaksanakan
selama 3 kali perjalanan untuk tiap arah.
32
Untuk menghitung waktu perjalanan rata – rata maka harus terlebih dahulu menghitung kecepatan lalu-lintas perjalanan dengan menggunakan rumus
persamaan 2.2 berikut :
K =
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2.2
dimana : K = kecepatan perjalanan kpj
j = panjang rute jalan km W = waktu tempuh menit
Selanjutnya kecepatan rata-rata dapat diperoleh dari persamaan 2.3 berikut : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2.3
dimana : = kecepatan rata – rata perjalanan kpj
j = panjang rute jalan km
Ʃ W = jumlah waktu tempuh untuk semua sampel kendaraan menit
n = jumlah sampel kendaraan
Setelah didapat kecepatan rata – rata maka untuk mendapatkan waktu perjalanan rata-rata dengan menggunakan rumus persamaan 2.4 berikut :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2.4 dimana :
= Waktu perjalanan rata – rata perjalanan menit j
= panjang rute jalan km K
= kecepatan rata – rata perjalanan kpj n
= jumlah sampel kendaraan
33
2.5 Pengenalan Algoritma Pencarian Rute