Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan sebagai suatu bentuk dari organisasi, merupakan suatu kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya yang sifatnya terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan operasi. Pencapaian tujuan terebut akan sangat dipengaruhi oleh cara pengelolaan sumber dayanya. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan harus membuat kebijakan- kebijakan yang tepat dalam pengaturan dan pengawasannya. Salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya adalah aktiva, baik aktiva tetap berupa lahantanah, bangunan, mesin, dan peralatan lainnya maupun aktiva lancar berupa kas, piutang, dan surat-surat berharga lainnya. Jika dengan aktiva lancar perusahaan memperoleh aktiva tetapnya, maka aktiva tetaplah yang kemudian berperan penting di dalam menghasilkan output berupa barang dan jasa serta penerimaan kas melalui penjualan produksi yang merupakan salah satu sumber dana utama bagi pelaksanaan kegiatan perusahaan selanjutnya. Aktiva tetap merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan Hadri , 2008. Secara umum aktiva tetap memiliki nilai yang relatif besar, digunakan perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, mempunyai batas waktu Universitas Sumatera Utara dalam memberikan manfaat bagi perusahaan, kecuali tanah dan disajikan sebagai salah satu pos neraca serta turut berpengaruh dalam laporan laba rugi perusahaan melalui pos biaya penyusutan dan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaannya. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain : pembelian tunai, pembelian secara angsuran, pertukaran dengan aktiva lain, penerbitan sekuritas, membangun sendiri, donasi atau penemuan dan sewa guna usaha modal. Aktiva tetap yang dimiliki oleh setiap perusahaan mungkin akan berbeda jenisnya, tergantung pada ukuran perusahaan dan bidang usaha dari masing-masing perusahaan seperti halnya peranan penting aktiva tetap tanaman menghasilkan pada perusahaan perkebunan. Saat ini, kegiatan usaha perkebunan di Indonesia mengalami perkembangan yang terus berkesinambungan dari waktu ke waktu, dimana keberadaan infrastruktur pendukung yang memadai menjadi kunci dibalik perkembangannya tersebut. Mengingat pentingnya peranan aktiva tetap tanaman menghasilkan dalam mencapai tujuan pada perusahaan perkebunan maka salah satu bentuk infrastruktur pendukung yang diperlukan adalah ketentuan-ketentuan yang terkait dengan akuntansi yang diatur di dalam PSAK Pasal 16 dan 17 terhadap aktiva tetap tanaman menghasilkan yang meliputi harga perolehan, metode penyusutan aktiva tetap terhadap tanaman menghasilkan dan penyajiannya dalam laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Di dalam laporan keuangan, aktiva tetap tanaman menghasilkan TM disajikan sebagai aktiva tidak lancar dalam pos tersendiri sebesar biaya perolehannya, yaitu semua Universitas Sumatera Utara biaya- biaya yang dikeluarkan sampai tanaman tersebut dapat menghasilkan, setelah dikurangi akumulasi deplesi. Kesalahan dalam pengalokasian biaya diantara berbagai pos aktiva baik secara langsung maupun tidak langsung pada akhirnya akan mempengaruhi pengukuran laba-rugi suatu perusahaan untuk serangkaian periode akuntansi. Umumnya aktiva yang disusutkan merupakan bagian yang signifikan dari jumlah total aktiva secara keseluruhan. Oleh karenanya, penyusutan suatu aktiva yang disusutkan dapat berpengaruh signifikan pula dalam menentukan dan menyajikan posisi keuangan neraca dan laporan laba rugi. PT.Perkebunan Nusantara II Persero merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang perkebunan dengan 5 komoditi unggulan yakni kelapa sawit, tembakau, tebu, coklat dan karet. Kelapa sawit, sebagai salah satu komoditi unggul yang dimiliki oleh PT.Perkebunan Nusantara II Persero merupakan jenis tanaman keras yang diusahakan pada areal seluas 61.577 ha, dengan kontribusi terbesar dalam hal pemasukan pendapatan melalui kegiatan pengolahan biji kelapa sawit menjadi CPO Crude Palm Oil. PT.Perkebunan Nusantara II Persero memiliki peranan penting di dalam perekonomian melalui kegiatan ekspor yang sangat berarti dalam meningkatkan cadangan devisa negara, disamping juga turut memenuhi kebutuhan dalam negeri. Selain memiliki aktiva tetap berupa bangunan, mesin dan peralatan lainnya, PT.Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa Kebun Bandar Klippa juga memiliki aset tanaman yang juga digolongkan sebagai aktiva tetap, dimana aktiva tetap ini dikelompokkan atas 2 dua bagian yaitu: Aktiva tetap Universitas Sumatera Utara tanaman belum menghasilkan TBM dan Aktiva tetap tanaman menghasilkan TM. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa aktiva tetap tanaman memiliki peranan yang sangat penting di dalam perusahaan perkebunan.Oleh karena itu perlakuan akuntansinya perlu diterapkan dengan benar yang berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan.Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka aktiva tetap juga harus berada dalam keadaan baik pula.Aktiva tetap disini adalah aktiva tetap Tanaman Menghasilkan TM Kelapa Sawit.Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu yakni terletak pada objek dan lokasi penelitian. Berdasarkan uraian diatas,maka penulis termotivasi untuk membahas masalah yang berkaitan dengan akuntansi aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan dan membandingkannya dengan teori-teori dan Standar Akuntansi Keuangan yang ada.Untuk itu penulis memilih judul : Evaluasi Perlakuan Akuntansi Terhadap Aktiva Tetap Sesuai PSAK Pasal 16 dan 17 serta Hubungannya dengan Efisiensi pada PT.Perkebunan Nusantara II Persero Tanjung Morawa Kebun Bandar Klippa.

B. Perumusan Masalah