metabolisme energi, peran vitamin sangat dibutuhkan. Pada umumnya, vitamin berfungsi sebagai koenzim atau bagian dari enzim.
14
2.3.1.5 Mineral Mineral berperan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada sel,
jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Sumber mineral dapat diperoleh dari makanan, baik hewani maupun nabati. Mineral hewani dapat diperoleh
dari daging, hati, ginjal, unggas, ikan kaleng, ikan kering, kerang, udang, telur, mentegamargarin, susu, dan ekstrak susu. Mineral nabati terdapat pada sayuran,
buah-buahan seperti pisang dan tomat, biji-bijian, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan cokelat. Sumber lain adalah garam dapur yang kaya akan natrium dan klor.
14,34
2.4 Pola Asupan Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses kehidupan. Pola asupan nutrisi adalah pola konsumsi makanan pasien dengan menilai perasaan pasien terhadap perubahan dalam pemilihan makanan
dengan zat gizi tertentu akibat kesulitan mengkonsumsi makanan yang dinilai dengan merasa berubah dan tidak merasa berubah. Pasien yang kehilangan gigi akan
mengalami gangguan pengunyahan, sehingga mereka lebih cenderung mengkonsumsi makanan yang lunak daripada makanan yang keras.
14, 27
2.5 Dampak Perubahan Pola asupan Nutris i
Perubahan pada pola asupan nutrisi dapat menimbulkan dampak bagi tubuh, seperti penyakit kronis, penurunan kemampuan fungsional, dan peningkatan kejadian
infeksi. Nutrisi memegang peranan penting dalam pencegahan penyakit. Malnutrisi dapat terjadi pada keadaan defisiensi kalori, protein, dan nutrient mikro di dalam
tubuh. Asupan nutrisi yang baik dan terkontrol akan mengurangi resiko terjadinya malnutrisi, sebagaimana akan mengurangi resiko penyakit kronis seperti penyakit
kardiovaskular dan kanker.
10,11
Pada pasien yang telah memiliki usia lanjut, resiko terjadinya osteoporosis akan meningkat akibat kekurangan kalsium dan vitamin D yang berperan penting
untuk absorbsi kalsium. Kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin C dapat menyebabkan defisiensi besi karena vitamin C yang berperan dalam
pernyerapan besi. Konsumsi vitamin B yang adekuat, khususnya folat dan vitamin B12, dapat mencegah terjadinya demensia pada usia lanjut.
36
Makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi gigi-geligi seseorang. Dan sebaliknya, keadaan gigi-geligi juga mempengaruhi makanan yang dikonsumsi.
31
Infeksi bisa menjadi faktor utama terjadinya infeksi dan inflamasi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan disfungsi pada sistem imun dan mempengaruhi
pertahanan diri terhadap infeksi. Infeksi dapat terjadi pada gigi-geligi, mukosa membran, gingiva, lidah, dan juga kelenjar saliva.
37
Pertahanan terhadap infeksi didapatkan dengan mengkonsumsi beberapa jenis zat gizi yang diperoleh dari makanan, seperti protein, vitamin, asam lemak esensial,
dan nutrient mikro.
38
Kurangnya mengkonsumsi vitamin B kompleks dan zat besi mengakibatkan nyeri pada mulut atau lidah terasa panas. Cara mengatasinya bisa
dengan memberi tambahan B kompleks.
39
2.6 Hubungan Penggunaan Gigitiruan Sebagian Lepasan dengan Pola Asupan Nutrisi