Cara Penelitian Analisis Data

3.7.1.2 Bahan Penelitian

Lembar kuesioner

3.7.2 Cara Penelitian

1. Penelitian diawali dengan observasi terhadap masyarakat di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal untuk memperoleh gambaran sampel yang akan digunakan. Data sampel yang akan digunakan diperoleh dari puskesmas dan tenaga kesehatan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal. 2. Peneliti mengurus surat pengantar untuk izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi USU, Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan kota Medan, Kecamatan Medan Sunggal, dan Kelurahan Tanjung Rejo. 3. Setelah memperoleh surat izin melakukan penelitian, peneliti memulai penelitian dengan mengunjungi rumah responden untuk melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. 4. Sebelum memulai wawancara, peneliti menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan, kemudian membagikan surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian informed consent kepada responden. 5. Peneliti mencatat identitas responden dan melakukan pemeriksaan terhadap rongga mulut masyarakat. 6. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan responden sambil mengisi kuesioner. 7. Informasi yang diperoleh dari masyarakat dicatat menggunakan skala Likert dan dikategorikan menjadi sangat tidak merasa berubah, tidak merasa berubah, biasa saja, merasa berubah, dan sangat merasa berubah. 8. Sangat tidak merasa berubah, tidak merasa berubah, dan biasa saja menunjukkan bahwa subjek penelitian tidak merasakan perubahan, sedangkan merasa berubah dan sangat merasa berubah menunjukkan bahwa subjek penelitian merasakan perubahan. 9. Setelah data hasil wawancara dan pemeriksaan dari semua responden telah diperoleh, peneliti melakukan tabulasi data. Data diolah dengan bantuan komputer. Setelah mendapatkan hasil pengolahan data, peneliti membuat laporan dan menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

3.7.3 Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan coding card. Data disajikan dengan menghitung frekuensi distribusi, kemudian melakukan uji statistik dengan Chi- Square dan dilanjutkan uji Kruskal-Wallis jika distribusi data tidak memungkinkan untuk dilakukan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil uji Chi-Square dan Kruskal-Wallis dapat ditentukan variabel yang menunjukan hubungan signifikan p 0,05.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Masyarakat yang Kehilangan Sebagian Gigi yang Tidak Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Pada penelitian ini, masyarakat yang kehilangan sebagian gigi di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal dikelompokkan menjadi enam karakteristik, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan akhir, penggunaan GTSL, daerah gigi yang hilang, dan jumlah gigi yang hilang. Berdasarkan usia, masyarakat yang kehilangan sebagian gigi yang tidak menggunakan GTSL dibagi atas tiga kelompok usia yaitu, kelompok pertama usia 20-39 tahun sebanyak 6 orang 33,33, kelompok kedua usia 40-59 tahun sebanyak 4 orang 22,22, dan kelompok ketiga usia 60 tahun ke atas sebanyak 8 orang 44,44. Jumlah masyarakat yang tidak menggunakan GTSL yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 orang 66,67 sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang 33,33. Berdasarkan tingkat pendidikan, masyarakat yang kehilangan sebagian gigi terdiri atas lima kelompok, yaitu masyarakat di tingkat SD 8 orang 44,44, di tingkat SMP 5 orang 27,78, di tingkat SMA 2 orang 11,11, di tingkat Perguruan Tinggi 3 orang 16,67, sedangkan masyarakat yang tidak bersekolah tidak dijumpai. Untuk karakteristik keadaan gigi geligi, masyarakat kehilangan sebagian gigi dikelompokkan berdasarkan daerah dan jumlah gigi yang hilang, yaitu pada daerah anterior dengan jumlah gigi yang hilang 1-5 gigi 2 orang 11,11, 6-10 gigi 1 orang 5,56, lebih dari 10 gigi 1 orang 5,56, pada daerah posterior dengan jumlah gigi yang hilang 1-5 gigi 3 orang 16,67, 6-10 gigi 1 orang 5,56, lebih dari 10 gigi 2 orang 11,11, pada daerah anterior dan posterior dengan jumlah gigi yang hilang 1- 5 gigi 2 orang 11,11, 6-10 gigi 2 orang 11,11, dan lebih dari 10 gigi 4 orang 22,22. Tabel 1

Dokumen yang terkait

Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

3 51 98

Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi Pada Masyarakat Yang Tidak Dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 26 125

Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan Pada Kehilangan Gigi Molar Susu Bilateral

0 28 30

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigitiruan Sebagian Lepasan - Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

0 0 14

Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

0 0 8

KEBIASAAN MEMELIHARA KEBERSIHAN GIGITIRUAN PADA MASYARAKAT PEMAKAI GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012

0 0 16

POLA ASUPAN NUTRISI AKIBAT KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI PADA MASYARAKAT YANG TIDAK DAN MENGGUNAKAN GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

0 0 13

Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi pada Masyarakat yang Tidak dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 0 55

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi Pada Masyarakat Yang Tidak Dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 0 11

POLA ASUPAN NUTRISI AKIBAT KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI PADA MASYARAKAT YANG TIDAK DAN MENGGUNAKAN GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

0 0 13