Klasifikasi Kehilangan Sebagian Gigi .1 Daerah Gigi yang Hilang

kehilangan gigi atau memiliki jumlah gigi yang sedikit disebabkan menurunnya kemampuan pengunyahan. 13 Seseorang yang kehilangan gigi pada bagian posterior dan memiliki jumlah gigi yang sedikit cenderung memilih makanan yang lebih mudah dikunyah. 8-9 2.2 Klasifikasi Kehilangan Sebagian Gigi 2.2.1 Daerah Gigi yang Hilang Kehilangan gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan daerahnya yaitu anterior, posterior, serta anterior dan posterior. Klasifikasi ini dibuat untuk mengetahui perbedaan kebutuhan akan pemakaian gigitiruan yaitu kebutuhan estetis atau fungsional. Kehilangan gigi anterior mencakup hilangnya minimal satu gigi anterior dan memerlukan perbaikan estetis. Kehilangan gigi posterior mencakup hilangnya minimal tiga gigi posterior dan memerlukan perbaikan fungsional karena kehilangan gigi posterior akan mempengaruhi kemampuan individu untuk mengunyah. Gigi premolar termasuk ke dalam kedua klasifikasi ini karena gigi premolar penting untuk fungsi estetis. Kehilangan gigi anterior posterior merupakan gabungan dari kedua klasifikasi di atas. 28,29 2.2.2 Jumlah Gigi yang Hilang Jumlah gigi-geligi yang memadai akan mempengaruhi fungsi pengunyahan, penampilan, berbicara, serta akan terbebas dari rasa sakit dan rasa tidak nyaman, sehingga hilangnya gigi-geligi akan mempengaruhi banyak aspek dalam kualitas hidup seseorang. 28 Dalam penelitiannya, Knezovic-Zlataric D dkk membagi kelompok jumlah kehilangan gigi menjadi tiga yaitu kehilangan satu sampai lima gigi, kehilangan enam sampai sepuluh gigi, dan kehilangan lebih dari sepuluh gigi. 30 2.3 Nutrisi Nutrisi merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum. Optimalnya status nutrisi dapat terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien. 14 2.3.1 Jenis-jenis Zat Gizi Menurut Almatsier S, zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun, dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Zat gizi terdiri dari beberapa jenis, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 14

2.3.1.1 Karbohidrat

Karbohidrat atau disebut juga sakarida, berasal dari bahasa Yunani Sakcharon yang berarti gula, memiliki jumlah paling banyak diantara empat kelas biomolekul, yang juga termasuk protein, lemak, dan asam nukleat. Unit dasar dari karbohidrat adalah monosakarida yang terdiri dari glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Monosakarida adalah sumber utama dalam metabolisme, khususnya sebagai sumber energi dan biosintesis. Dua monosakarida dapat bergabung membentuk disakarida, dan gabungan lebih dari dua monosakarida disebut polisakarida. 14,31 Karbohidrat memegang peranan penting dalam beberapa proses, seperti sistem pertahanan tubuh, fertilisasi, patogenesis, pembekuan darah, dan perkembangan. Fungsi utama dari karbohidrat adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Karbohidrat mengandung empat kilokalori dalam tiap gramnya. Apabila kebutuhan karbohidrat tidak terpenuhi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi. Karbohidrat, khususnya jenis monoskarida dan disakarida, dapat berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan. Gula yang paling manis adalah fruktosa, disusul glutosa, maltosa, dan laktosa. Selain sebagai pemanis, laktosa juga membantu penyerapan kalsium dan menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan dalam saluran cerna. 14 Fungsi lain dari karbohidrat adalah membantu pengeluaran feses. Selulosa dalam serat akan mengatur peristaltik usus dan hemiselulosa dapat memberi bentuk pada feses dengan penyerapan air yang banyak dalam usus besar. Penyakit-penyakit seperti kegemukan, konstipasi, hemoroid, kanker usus besar, diabetes melitus, dan jantung koroner dapat dicegah oleh serat. Karbohidrat membutuhkan lebih sedikit air untuk dicerna dibandingkan protein dan lemak. Beberapa makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, ubi, kentang, sereal, bihun, mie, tepung-tepungan dan sebagainya. 14,31

2.3.1.2 Protein

Protein berasal dari bahasa Yunani proteos, yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar kedua di tubuh setelah air. Beberapa fungsi dari protein adalah untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, dan sebagai sumber energi. Seperti halnya karbohidrat, protein mengandung empat kilokalori dalam tiap gramnya. Beberapa makanan yang mengandung protein termasuk daging sapi, ayam, telur, tempe, tahu, ikan, kacang- kacangan, padi-padian, polong-polongan, dan keju. 14,32 Dalam proses pencernaan, protein dari makanan dihancurkan dengan menggunakan enzim prototase menjadi polipeptida yang lebih kecil. Polipeptida ini diperlukan untuk menghasilkan asam amino bagi organisme, termasuk asam amino esensial yang tidak bisa dibiosintesis oleh organisme itu sendiri. Ada dua puluh macam asam amino yang dibutuhkan tubuh dalam sintesis protein. Sebelas diantaranya termasuk asam amino nonesensial, yang mana asam amino jenis ini dapat disintesis oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup. Berbeda dengan asam amino nonesensial, sembilan jenis asam amino esensial tidak dapat disintesis oleh tubuh, namun dapat diperoleh dari makanan. Beberapa makanan yang mengandung asam amino esensial adalah susu, telur, daging, dan kedelai. 32 Kebutuhan protein per harinya berbeda antara pria dan wanita. Wanita berusia 19-70 tahun membutuhkan 46 gram protein per hari, sedangkan pria berusia 19-70 tahun membutuhkan lebih banyak protein, yaitu 56 gram per hari. Perbedaan ini disebabkan oleh pria memiliki masa tubuh yang lebih besar dibandingkan wanita. Perbedaan kebutuhan akan asupan protein juga tampak pada beberapa kondisi tertentu. Kebutuhan jumlah protein meningkat pada individu dengan aktifitas fisik yang lebih, pada anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, atau apabila tubuh dalam masa penyembuhan setelah trauma dan operasi. Tidak tercukupinya kebutuhan protein dapat menyebabkan penyakit serius seperti kwashiorkor dan marasmus, bahkan kematian di beberapa negara berkembang. Dilaporkan sekitar 500 juta orang mengalami malnutrisi energi protein. Menurut Moynihan PJ, malnutrisi energi protein pada usia tua berhubungan dengan kehilangan jaringan otot, penurunan masa tulang, perusakan fungsi kognitif, penyembuhan luka yang buruk, dan meningkatkan insiden kecacatan dan kematian. 32 2.3.1.3 Lemak Lemak terdiri dari sekelompok ikatan yang dapat larut oleh pelarut organik namun tidak dapat dilarutkan oleh air. Lemak dapat berwujud cair dan padat pada suhu ruang. Dalam kehidupan, lemak atau yang disebut juga lipid berguna dalam fungsi struktural maupun fungsi metabolik. Beberapa fungsi lemak antara lain sebagai sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, pemberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan, memelihara suhu tubuh, dan pelindung organ seperti jantung, hati, dan ginjal. Lapisan lemak di bawah kulit akan mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh. 14,33 Lemak bisa didapat dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak hewani adalah hati, ginjal, kuning telur, minyak ikan, mentega, susu, dan bagian bawah kulit hewan. Lemak nabati dapat diperoleh dari kacang tanah, kacang kedelai, cokelat, keju, biji-bijian, wijen, kelapa, zaitun, dan minyak sayuran. Lemak-lemak ini dapat dikategorikan menjadi lemak jenuh dan tak jenuh. 14,33 2.3.1.4 Vitamin Vitamin merupakan zat organik kompleks yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, oleh karena itu harus didapatkan dari makanan. Vitamin berperan sebagai pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, peran vitamin sangat dibutuhkan. Pada umumnya, vitamin berfungsi sebagai koenzim atau bagian dari enzim. 14 2.3.1.5 Mineral Mineral berperan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Sumber mineral dapat diperoleh dari makanan, baik hewani maupun nabati. Mineral hewani dapat diperoleh dari daging, hati, ginjal, unggas, ikan kaleng, ikan kering, kerang, udang, telur, mentegamargarin, susu, dan ekstrak susu. Mineral nabati terdapat pada sayuran, buah-buahan seperti pisang dan tomat, biji-bijian, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan cokelat. Sumber lain adalah garam dapur yang kaya akan natrium dan klor. 14,34

2.4 Pola Asupan Nutrisi

Dokumen yang terkait

Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

3 51 98

Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi Pada Masyarakat Yang Tidak Dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 26 125

Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan Pada Kehilangan Gigi Molar Susu Bilateral

0 28 30

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigitiruan Sebagian Lepasan - Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

0 0 14

Kebiasaan Memelihara Kebersihan Gigitiruan Pada Masyarakat Pemakai Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012

0 0 8

KEBIASAAN MEMELIHARA KEBERSIHAN GIGITIRUAN PADA MASYARAKAT PEMAKAI GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012

0 0 16

POLA ASUPAN NUTRISI AKIBAT KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI PADA MASYARAKAT YANG TIDAK DAN MENGGUNAKAN GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

0 0 13

Lampiran 1 Kerangka Konsep Skripsi Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi pada Masyarakat yang Tidak dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 0 55

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pola Asupan Nutrisi Akibat Kehilangan Sebagian Gigi Pada Masyarakat Yang Tidak Dan Menggunakan Gigitiruan Sebagian Lepasan Di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal

0 0 11

POLA ASUPAN NUTRISI AKIBAT KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI PADA MASYARAKAT YANG TIDAK DAN MENGGUNAKAN GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

0 0 13