Waktu Penyeberangan Jalan Analisis Data Penyeberang Jalan .1 Volume Penyeberang Jalan

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa penempatan pagar pembatas di median jalan dan pagar pembatas ditepi trotoar dapat meningkatkan jumlah penyeberang jalan yang menggunakan jembatan penyeberangan. Dengan adanya pagar pembatas tersebut, penyeberang jalan tidak dapat menyeberang di bawah jembatan dan mau tidak mau harus menggunakan jembatan penyeberangan untuk dapat menyeberangi jalan.Hal ini meningkatkan efektifitas jembatan penyeberangan tersebut.

IV.1.2 Waktu Penyeberangan Jalan

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2, definisi R adalah perbandingan waktu rata-rata menyeberang pada jembatan penyeberangan ta, dari awal anak tangga pada satu sisi hingga akhir anak tangga pada sisi lainnya, dengan waktu rata-rata menyeberang di jalan di bawah jembatan penyeberangan tb. Jika R 1, pemanfaatan jembatan penyeberangan PaPt akan menurun. Dalam kasus ini waktu rata-rata penyeberangan pada jembatan penyeberangan ta lebih besar dari pada di jalan di bawah jembatan penyeberangan tb. Gambar 4.1 memperlihatkan hubungan antara persentase pejalan kaki yang menggunakan jembatan penyeberangan PaPt dan perbandingan waktu penyeberangan R. Dari hasil perhitungan didapat bahwa waktu rata-rata untuk menyeberang pada jembatan penyeberangan adalah 62,95 detik dan di bawah jembatan penyeberangan berkisar antara 9,6 detik. Dapat dilihat bahwa rute di bawah jembatan lebih cepat dibandingkan dengan rute melalui jembatan penyeberangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Daftar lengkap mengenai alasan-alasan dan saran-saran pejalan kaki untuk menggunakan atau tidak menggunakan jembatan penyeberangan disajikan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Berdasarkan data yang diperoleh, alasan utama pejalan kaki menggunakan jembatan penyeberangan adalah keselamatan, sedangkan alasan utama untuk tidak menggunakan jembatan adalah malas. Adapun saran utama pejalan kaki yang menggunakan jembatan penyeberangan adalah posisi jembatan harus strategis, sedangkan saran utama pejalan kaki yang tidak meggunakan jembatan penyeberangan adalah fasilitas penyeberangan sebaiknya digunakan zebra cross. Berdasarkan data pada Lampiran 5, maka rata-rata waktu penyeberangan di jalan Sisigamagaraja dan rata-rata waktu penyeberangan dari semua jembatan penyeberangan adalah : ta = ∑ ta n n = 65+62+67+70+64+58+58+61+62+67+60+63+62+62+ 58+59+64+66+69+62 20 = 62,95 ≈ 63 detik tb = ∑ tb n n = 15+12+9+9+10+10+12+10+7+10+7+ 8+9+7+7+10+6 9+13+12 20 = 9,6 ≈ 10 detik ta Rata- rata = ∑ ta j j = 82+77+57+67+69+54+65+64+68+63 10 = 66,6 ≈ 67 detik tb Rata-rata = ∑ tb j j = 32+13+21+13+22+26+21+19+38+10 10 = 21,5 ≈ 22 detik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Keterangan : n = jumlah sampel j = jumlah jembatan penyeberangan Dari perhitungan di atas dan lebar jalan, maka kecepatan berjalan pada waktu menyeberang jalan di Jalan Sisinagmagaraja tidak lewat jembatan adalah: v = lebar jalan waktu rata-rata penyeberangan di bawah jembatan = lebar jalan tb = 16,60 10 = 1,66 mdetik Tabel 4.3 Perbandingan Waktu Penyeberangan pada Waktu Sibuk JEMBATAN PENYEBERANGAN PaPt Rata-Rata Waktu Penyeberangan dalam Detik Di Jembatan ta Jumlah Sampel n Di bawah Jembatan tb Jumlah Sampel n R = tatb Hotel UKM 99 82 32 32 3 2,6 Hotel Madina 13 77 32 13 32 5,9 Garuda Hotel 13 57 19 21 32 2,7 Hotel Sumatra 12 67 21 13 30 5,2 Jln Paduan Tenaga 10 69 30 22 30 3,1 Rumah Makan Famili 45 54 30 26 30 2,1 Sisingamagaraja 9,67 63 20 10 20 6,3 Sumber: Hasil survei UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jembatan penyeberangan dengan pagar di median dan jembatan penyeberangan dengan pagar di tepi trotoar memiliki nilai PaPt yang besar, yaitu 99 pada jembatan penyeberangan Hotel UKM. Walaupun pada jembatan penyeberangan di depan rumah makan famili nilai R 1, dimana waktu menyeberang pada jembatan penyeberangan ta lebih besar dari pada waktu menyeberang di bawah jembatan penyeberangan tb, namun penempatan pagar pembatas di median dan di tepi trotoar membuat penyeberang jalan tidak dapat menyeberang di bawah jembatan dan mau tidak mau harus menggunakan jembatan penyeberangan untuk dapat menyeberangi jalan. Pada jembatan penyeberangan di Hotel Garuda, Jln Panduan Tenaga, Rumah Makan Famili , selain nilai R 1, tidak adanya pagar pembatas pada median maupun pada trotoar jalan mengakibatkan nilai PaPt yang rendah, karena penyeberang jalan lebih cenderung mencari rute yang lebih cepat,. yaitu menyeberang di bawah jembatan penyeberangan. Hal yang sama juga terjadi pada jembatan penyeberangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 20 40 60 80 100 120 2 4 6 8 P ej al an K ak i Y an g Me n gg u n ak an Jem b ata n P a P t Perbandingan Waktu Peyeberangan R=tatb Hotel UKM Hotel Madina Hotel Sumatra Jln Paduan Tenaga Rumah Makan Famili Sisingamagaraja Hotel Garuda Gambar 4.1 Hubungan antara Persentase Pejalan Kaki yang Menggunakan Jembatan Penyeberangan dan Perbandingan Waktu Penyeberangan untuk Jembatan Penyeberangan pada Waktu Sibuk.

IV.2 Analisis Data Lalu Lintas