BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pejalan kaki adalah unsur lalu lintas yang sering kali dilupakan keberadaannya sebagai bagian dari pergerakan di jalan raya. Dari jumlah
kecelakaan lalu lintas yang terjadi, pejalan kaki merupakan salah satu objek kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga pejalan kaki sebagai salah satu pengguna
lalu lintas harus diperhatikan fasilitasnya Agah dan Widjajanti. 1990 . Fasilitas pejalan kaki pedestrian sering terabaikan oleh pihak-pihak
penentu kebijakan, seperti departemen perhubungan beserta jajaran dinas terkait dibawahnya, padahal pejalan kaki termasuk unsur arus lalu lintas yang perlu
mendapat perhatian, khususnya di daerah perkotaan. Banyak sekali fasilitas untuk pejalan kaki berubah fungsi terutama dikota-kota yang penduduknya sudah padat,
sehingga menyebapkan tidak berfungsinya prinsip-prinsip manajemen lalu lintas transportasi di perkotaan.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah berusaha memisahkan pejalan kaki dengan kendaraan bermotor lainnya tanpa harus menimbulkan gangguan atau
konflik pergerakan arus lalu lintas tersebut. Fasilitas yang dapat difungsikan untuk melindungi pejalan kaki dari campuran lalu lintas lainnya antara lain adalah
jembatan penyeberangan. Fasilitas penyeberangan seperti jembatan penyeberangan zebra cross dan
lainnya sebagainya, dimana pemanfatan dari fasilitas tersebut, khususnya jembatan penyeberangan dirasakan masih sangat kurang, oleh karena itu perlu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dilakukan survey untuk mengetahui efektivitas dari suatu jembatan penyeberangan. dalam tugas akhir ini dilakukan studi efektifitas di jembatan
penyeberangan yang terdapat di jalan Sisingamangaraja.
I.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemanfaatan jembatan penyeberangan tersebut. Tujuan penelitian adalah :
Menentukan bentuk fasilitas penyeberangan pejalan kaki Menentukan efektifitas jembatan penyeberangan
Manfaat penelitian adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolalaan jembatan penyebrangan yang akan datang.
I.3 Ruang lingkup Penelitian