Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu Lintas

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat volume kendaraan yang lebih rendah pada jembatan penyeberangan dengan median jalan, yaitu pada jembatan penyeberangan Sisingamargaraja, Penempatan median jalan mengakibatkan kendaraan bergerak secara rapi dan teratur karena kendaraan tidak dapat menyalip kendaraan lain di depannya dengan bebas. Pada jalan satu arah dan tanpa median jalan, volume kendaraan lebih tinggi karena selain lebar jalan yang lebih, pergerakan kendaraan lebih bebas dan kendaraan dapat menyalip kendaraan lain di depannya dengan bebas.

IV.3 Kajian Hubungan Penyeberang Jalan dan Lalu Lintas

Parameter PV 2 yang digunakan sebagai dasar pertimbangan awal penentuan fasilitas penyeberangan, didapat dengan mengasumsikan bahwa harga rata-rata PV 2 adalah PV 2 yang umumnya terjadi pada fasilitas penyeberangan sejenis. Fasilitas penyeberangan sejenis adalah fasilitas penyeberangan di jalan yang memiliki kesamaan dalam hal fasilitas pemisah jalur, arus penyeberang jalan per jam, arus kendaraan per jam dan harga PV 2 . Harga P dan V diambil rata-rata dari kedua jam sibuk yang telah ditentukan. Harga PV 2 rata-rata selama periode dua jam sibuk dapat dilihat pada Tabel 4.6. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.6 Perhitungan Tingkat Konflik Arus Penyeberang Jalan dan Arus Kendaraan Lokasi Jalan P OrangJam V Kend.Jam PV 2 Hotel UKM 288 182 9,54.10 6 Hotel Madina 422 231 2,25.10 7 Garuda Hotel 52 499 1,30.10 7 Hotel Sumatra 104 223 5,20.10 6 Jln Paduan Tenaga 639 283 5,10.10 7 Rumah Makan Famili 887 404 1,45.10 8 Sisingamagaraja 781 3210 8,04.10 9 Sumber: Hasil survey Dengan memperhatikan nilai P 781 orangjam dan nilai V 3210 kend. jam dari hasil pengolahan data, maka diambil: fungsi PV 2 : PV 2 ≥ 10 8 yang terjadi pada jembatan penyeberangan di Jalan Sisingamagaraja : PV 2 = 781 3210 2 = 8,04.10 9 Penentuan tipe fasilitas penyeberangan berdasarkan besarnya arus penyeberang jalan per jam P, arus kendaraan per jam V dan PV 2 dapat dilihat pada Tabel 4.7. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.7 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan bagi Pejalan Kaki PV 2 P OJ V kend.jam Fasilitas Penyeberangan 5,0E+09 100 – 1250 2000 – 5000 Zebra 1,0E+10 100 – 1250 3500 – 7000 Pelican 5,0E+09 100 – 1250 5000 Pelican atau JP 5,0E+09 1250 2000 Pelican atau JP 1,0E+10 100 – 1250 7000 Jembatan Penyeberangan 1,0E+10 1250 3500 Jembatan Penyeberangan Dari Tabel 4.7 di atas dapat ditentukan fasilitas penyeberangan pada Jalan Sisingamagaraja, dari hasil analisis volume jumlah penyeberang jalan P diantara 100 – 1250 oj hasil analisis P = 781 oj , jumlah volume kendaraan diantara 2000 – 5000 kendjam hasil analisis V = 3210 kendjam dan jika PV 2 5,0.10 9 E hasil analisis = 8,04.10 9 maka fasilitas penyeberang pada Jalan Sisingamagaraja adalah Zebra Cross. Gambaran dalam grafik sumbu vertical merupakan besar arus kendaraan per jam V dan sumbu horizontal merupakan arus penyeberang jalan per jam P dapat dilihat pada Gambar 4.2, dan penentuan jenis fasilitas penyeberangan pada Jalan Sisingamagaraja dapat dilihat pada Gambar 4.3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Jalan Sisingamagaraja 2000 4000 6000 8000 10000 12000 500 1000 1500 2000 2500 3000 Vol. Penyeberang Jalan OJ V ol . K e n d ar aan k e n d jam PelicanJP Pelican Jembatan Penyeberangan PelicanJP Zebra PV=5.10 9 PV = 10 9 + Sisingamagaraja 781 , 3210 Gambar 4.3 Penentuan Jenis Fasilitas Penyeberangan Jalan Sisingamagaraja

IV.4 Analisis Data Konstruksi