Proses Kompresi Shannon-Fano Analisis Kinerja Algoritma Shannon-Fano

Proses di atas dilakukan secara rekursif terhadap bagian atas dan bagian bawah sehingga diperoleh pembagian sebagai berikut. Tabel 3.6 Proses Pengkodean Simbol Frekuensi SF Code 255 6 Pembagian pertama 239 3 1 Pembagian kedua 2 1 1 Pembagian ketiga 213 1 1 1 1 Total 12 Tabel 3.7 Kode dan Panjang Kode Shannon-Fano Simbol Frekuensi SF Code Panjang Code 255 6 0 1 bit 239 3 10 2 bit 0 2 110 3 bit 213 1 111 3 bit Total 12 6 bit Selanjutnya gantikan tiap simbol pada gambar 3.8 dengan kode Shannon-Fano direpresentasikan dalam bentuk matriks sebagai berikut: 110 0 110 0 0 0 0 10 10 0 10 111 Gambar 3.9 Matriks Citra Berwarna 2 x 2 Piksel setelah di Subtitusi ke SF Code

3.2.4 Dekompresi Shannon-Fano pada Citra

Untuk mengembalikan citra terkompresi menjadi data citra aslinya, maka diperlukan proses dekompresi. Selanjutnya untuk melakukan dekompresi yaitu dengan membaca bit pertama di gambar 3.10 yaitu 1 kemudian akan dilakukan penelusuran pada SF Code , jika 1 tidak mewakili simbol warna maka akan baca bit berikutnya sehingga bit G R G B R B yang dibaca menjadi 11 dilakukan penelusuran pada SF Code. Dan kemudian jika 11 tidak mewakili simbol warna yang bersesuaian maka akan dibaca bit berikutnya sehingga bit yang dibaca menjadi 110 dan kembali dilakukan penelusuran pada SF Code , karena 110 mewakili simbol warna yaitu 255, sehingga 110 disubtitusikan ke simbol 255. Setelah itu dibaca kembali bit berikutnya dan lakukan penelusuran kembali terhadap SF Code sehingga didapat bit-bit yang mewakili sebuah simbol warna yang bersesuaian. Setelah melakukan subtitusi dari SF Code ke simbol warna, maka akan kembali ke citra asli. Proses ini dapat dilihat dari gambar 3.10 sebagai berikut. 110 0 110 0 0 0 0 10 10 0 10 111 Gambar 3.10 Proses Subtitusi SF Code ke Simbol Warna

3.3 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini dilakukan untuk memberikan gambaran pada tahap mengimplementasikan keseluruhan hasil analisis yang dilakukan untuk menentukan kondisi akhir yang diharapkan sehingga perancangan dijadikan sebagai panduan yang dapat dipahami dengan mudah. Oleh karena itu perlu dibuat rancangan sistem berupa arsitektur sistem dan rancangan dalam bentuk DFD Data Flow Diagram, flowchart bagan alir, dan interface antarmuka.

3.3.1 Arsitektur Sistem

Pada arsitektur sistem ini akan menjelaskan bagaimana proses pada sistem ini secara garis besar, sistem ini terdapat pengguna untuk menginput citra .bmp yang akan dilakukan kompresi dan kemudian pengguna akan memilih jenis kompresi yang akan 255 G R G B R B 255 255 255 255 239 239 255 239 213