Definisi Citra LANDASAN TEORI

9 Pada gambar terdapat akuisisi citra yaitu tahap awal untuk mendapatkan citra digital. Tujuan akuisisi citra adalah untuk menentukan data yang diperlukan dan memilih metode perekaman citra digital. Tahap ini dimulai dari objek yang akan diambil gambarnya, persiapan alat-alat, sampai pada pencitraan. Pencitraan adalah kegiatan transformasi dari citra tampak foto, gambar, lukisan, patung, pemandangan, dan lain-lain menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pencitraan, yaitu video kamera, kamera digital, kamera konvensional, scanner, sinar infra merah. Hasil akuisisi citra ini ditentukan oleh kemampuan sensor untuk mendigitalisasi sinyal yang terkumpul pada sensor tersebut. Kemudian masuk tahap preprocessing, tahapan ini diperlukan untuk menjamin kelancaran pada proses berikutnya. Hal-hal penting yang dilakukan pada tingkatan ini antaranya adalah peningkatan kualitas citra, menghilangkan noise, perbaikan citra, transformasi, menentukan bagian citra yang akan diobservasi. Selanjutnya masuk pada tahap segmentasi ini bertujuan untuk mempartisi citra menjadi bagian-bagian pokok yang mengandung informasi penting. Misalnya, memisahkan objek dan latar belakang. Kemudian tahap representasi dan deskripsi dalam hal ini representasi merupakan suatu proses untuk merepresentasikan suatu wilayah sebagai suatu daftar titik-titik koordinat dalam kura yang tertutup, dengan deskripsi luasan atau parameternya. Tahap pengenalan dan interpretasi, pengenalan bertujuan untuk memberi label pada sebuah objek yang informasinya disediakan oleh descriptor, sedangkan tahap interpretasi untuk memberi arti atau makna kepada kelompok objek-objek yang dikenali. Basis pengetahuan sebagai basis data pengetahuan berguna untuk memandu operasi dari masing-masing modul proses dan mengkontrol interaksi antara modul- modul tersebut. Selain itu, basis pengetahuan juga digunakan sebagai referensi pada proses template matching atau pada pengenalan pola. Citra digital yang tersusun dalam bentuk grid. Setiap kotak yang terbentuk disebut piksel dan memiliki koordinat x,y adalah fx,y. Sumbu x yaitu baris, sedangkan sumbu y yaitu kolom. Setiap piksel memiliki nilai yang menunjukkan 10 intensitas warna pada piksel tersebut. Gambar 2.2 menunjukkan posisi koordinat citra digital. Gambar 2.2 Koordinat Citra Digital Citra digital dinyatakan dengan matriks berukuran N x M kolom tinggi = N, baris lebar = M . Piksel mempunyai dua parameter, yaitu koordinat dan intensitas warna. Nilai yang terdapat pada koordinat x,y, yaitu besar intensitas warna dari piksel di titik itu Putra, 2010. Sehingga citra digital dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut : fx,y = Gambar 2.3 Matriks Citra Digital N x M Berdasarkan gambaran tersebut, citra digital dapat dituliskan sebagai fungsi intensitas fx,y, di mana harga x baris dan y kolom merupakan koordinat posisi dan fx,y adalah nilai fungsi pada setiap titik x,y yang menyatakan besar intensitas citra atau tingkat keabuan atau warna dari piksel di titik tersebut. Merepresentasikan sebuah citra ukuran 8 x 8 piksel dengan mengambil derajat keabuan pada tiap piksel serta matriks yang terdiri dari 8 baris dan 8 kolom. Koordinat asal N-1 M-1 Y X fx,y