Penyelarasan Sistem Informasi dengan Strategi Bisnis

24 4. Portfolio Aplikasi, yaitu jenis dan cara pengembangan aplikasi dalam bentuk matriks dan table. Matriks dan table tersebut digunakan sebagai dasar untuk membuat dan memanipulasi aplikasi,seperti relasi entitas ERD, DFD, matriks dan diagram dekomposisi. 5. Strategi TI, yaitu cara sumber daya dan teknologi untuk mengatur dan membangun strategi bisnis SI agar sesuai dengan manajemen. Hal yang dicakup di dalamnya adalah: a. Information Resource Management IRM. b. Communication System Network, berupa kebijakan kapasitas, perangkat keras, perangkat lunak, operasi, manajemen aplikasi, organisasi dan sumber daya. B.3 Mengevaluasi Strategi Bisnis dan Manajemen SITI Evaluasi strategi bisnis dilakukan sebelum memanfaatkan sumber daya SITI, mengembangkan atau membuat aplikasi baru, membuat jaringan komunikasi, mengubah struktur organisasi dan kegiatan lainnya. Evaluasi tersebut mencakup penilaian value investasi yang dilakukan organisasi baik pada sistem atau teknologi dan melakukan prioritas terhadap strategi yang ada. Hasil evaluasi tersebut merupakan suatu keluaran yang dapat menjadi patokan bagi finansial organisasi dan memberikan kepastian implementasi strategi.

II.5 Penyelarasan Sistem Informasi dengan Strategi Bisnis

Perencanaan strategi SI dibutuhkan karena perusahaan menggunakan SI untuk mengimplementasikan strategi bisnis untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu perencanaan strategi SI harus selaras dengan perencanaan strategis bisnis untuk membuat SI yang dibangun mengenai sasaran-sasarannya. 25

II.5.1 Penyelarasan Alignment

Penyelarasan didefinisikan sebagai penerapan SITI di waktu dan cara yang tepat dan harmoni dengan strategi, tujuan dan kebutuhan bisnis. Pertanyaan yang sering diajukan dari penyelarasan ini adalah bagaimana cara melakukannya dan bagaimana urutannya, perencanaan strategi SITI mengikuti perencanaan strategi bisnis atau sebaliknya. Pertanyaan lainnya adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi keselarasan ini. Peran Manajer SITI yang paling utama adalah menyelaraskan strategi bisnis dan strategi SITI secara komunikasi dua arah. Peran kedua adalah menciptakan hubungan yang efektif dengan manajemen lini. Peran lain dapat dilihat dari Tabel 2.1. Tabel 2.1 Peran Manajer SITI dalam OrgansisaiPerusahaan 1. Menyelaraskan Strategi Bisnis dan Strategi SITI secara dua arah 2. Menciptakan hubungan yang efektif dengan manajenen lini 3. Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan sistem informasi 4. Membangun dan mengelola infrastruktur 5. Meningkatkan keahlian organisasi SITI 6. Mengelola kerja sama dengan pemasok 7. Membangun kinerja yang tinggi 8. Mendesain ulang dan mengelola organisasi SITI Sumber : Hartono 2005

II.5.2 Model Penyelarasan

Model Penyelarasan antara Strategi SITI dengan Stretegi Bisnis yang poluler menurut Henderson dan Venkatraman 1999. Model ini berbasiskan pada dua asumsi dasar yaitu : 26 a. Kinerja ekonomi perusahaan secara langsung berhubungan dengan kemampuan manajemen untuk menciptakan suatu kecocokan strategik strategic fit antara posisi organisasi di arena pasar produk yang kompetitif dan rancangan struktur administrasi yang tepat untuk mendukung eksekusi strateginya. Asumsi ini secara umum konsisten dengan aksioma yang sudah diterima umum bahwa pemilihan strategi di domain eksternal dan internal harus konsisten. b. Kecocokan strategis strategic fit adalah suatu proses yang dinamik. Pemilihan yang secara fundamental strategis dibuat oleh perusahaan akan menimbulkan tindakan-tindakan prakarsa yang berakibatkan pada respon- respon berikutnya. Dengan asumsi berarti keselarasan strategis strategic alignment adalah bukan peristiwa event sesaat saja, tetapi lebih ke suatu proses perubahan dan adaptasi yang berkelanjutan. Model keselarasan strategis Strategic Alignment Model dapat dilihat pada Gambar II.3. Model ini memperhatikan 2 domain yaitu : a. Domain eksternal external domain adalah area bisnis dimana perusahaan berkompetisi dan berhubugan dengan keputusan-keputusan penetuan strategi untuk membedakan perusahaan dengan pesaingnya. b. Domain internal internal domain adalah berhubungan dengan pilihan tentang struktur administrasi misalnya struktur organisasi fungsional atau matrik. Pemilihan rancangan atau rancangan ulang dari proses-proses bisnis misalnya pengiriman produk, pengembangan produk, pelayanan pelanggan dan jaminan kualitas dan juga termasuk kegiatan-kegiatan sumber daya manusia 27 mendapatkan, mengembangkan keahlian tenaga manusia untuk mencapai kompetensi organisasi. Gambar 2.3 Integrasi fungsional antara Bisnis dan SITI Sumber : Hartono 2005 Model di atas juga didasarkan pada dua blok bangunan building blocks, yaitu: a. Kecocokan strategis strategic fit adalah pemilihan strategi yang paling cocok baik untuk eksternal maupun internal domain. Pemilihan strategi dengan memperhatikan domain eksternal bukan berarti domain internal tidaklah penting. Ketidakmampuan mengintegrasikan kecocokan antara keduanya dari strategi bisnis menyebabkan strategi bisnis tidak berjalan dengan semestinya. Demikian juga ketidakmampuan mengintegrasikan kecocokan antara domain eksternal dan internal dari strategi sistem teknologi informasi akan menyebabkan kegagalan mendapatkan manfaat dari investasi sistem teknologi informasinya. Banyak perusahaan secara strategi sudah benar, tetapi saat diterapkan tidak berhasil karena banyak disebabkan oleh infrastruktur sistm 28 teknologi informasi yang belum siap. Ini menunjukkan bahwa kecocokan antara domain eksternal dan internal belum berjalan dengan baik. b. Integrasi fungsional fungsional integration merupakan integrasi strategi- strategi dari dua fungsi yaitu bisnis dan sistem teknologi informasi. Integrasi fungsional menunjukkan seberapa jauh integrasi antara strategi bisnis sudah sesuai dengan strategi sistem teknologi informasi. Integrasi fungsional dapat dipisahkan menjadi dua macam integrasi antara bisnis dan sistem teknologi informasi sebagai berikut : a. Integrasi strategis strategik integration Integrasi strategik menggandengkan antara strategi bisnis dengan strategi sistem teknologi informasi dengan penekanan pada domain eksternal. b. Integrasi operasional operational strategy Integrasi operasional berhubungan dengan domain internal, yaitu antara infrastruktur dan proses-proses organisasional dengan infrastruktur dan proses-proses sistem teknologi informasi. Integrasi ini menunjukkan koherensi internal.

II.5.3 Proses Keselarasan

Dengan kombinasi internal domain, eksternal domain, integrasi strategis dan integrasi operasional, model keselarasan strategis atau strategic alignment model SAM oleh Henderson dan Venkatraman 1999 menawarkan 4 macam perspektif proses keselarasan lintas domain, yaitu : ekseskusi strategi strategy execution, transformasi teknologi technology transformation, potensial kompetitif competitive potential dan level pelayanan service level. Dua perspektif pertama merupakan perspektif yang didominasi oleh strategi bisnis, 29 yaitu strategi bisnis sebagai pemicu driver yang mempengaruhi strategi sistem teknologi informasi. Dua perspektif terakhir adalah kebalikannya, strategi sistem teknologi informasi lebih dominan, yaitu strategi sistem teknologi sebagai pemampu enabler yang mempengaruhi strategi bisnis Hartono, 2005.

1. Eksekusi Strategi strategy execution

Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses- proses di organisasi supaya strategi dapat dicapai. Untuk mendukung proses- proses organisasi, maka infrastruktur dan proses-proses sistem teknologi informasi mengikutinya. Manajer puncak bisnis berperan sebagai pemorfulasi strategi strategic formulator. Peran dari manajer sistem teknologi informasi adalah pengimplementasi strategi strategic implementor. Pengukuran kesuksesan fungsi sistem teknologi informasi didasasarkan pada pengukuran suatu pusat biaya cost center. Gambar 2.4 Proses Keselarasan Eksekusi Strategi Sumber : Hartono 2005 Strategi Bisnis Infrastruktur dan Proses- proses Organisasional Infrastruktur dan Proses-proses Sistem Teknologi Informasi Strategi Sistem Teknologi Informasi 30

2. Transformasi Teknologi technology transformastion

Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk menentukan strategi sistem teknologi informasi. Proses ini tidak tergantung dari infrastruktur atau proses di organisasi, tetapi lebih mengandalkan kepada kompetensi sistem teknologi informasi yang dapat menghasilkan keunggulan kompetitif di pasar. Strategi sistem teknologi informasi kemudian menentukan bentuk infrastruktur dan proses-proses dari sistem teknologi informasi. Peran dari manajer puncak adalah menyediakan visi sistem teknologi informasi IT visionary. Peran manajer sistem teknologi adalah arsitek dari teknologi technology architect, yaitu merencanakan dan membangun infrastruktur-infrastruktur sistem teknologi informasi sesuai dengan visi STI. Pengukuran kinerja adalah kepemimpinan teknologi dengan pengukuran menggunakan tolak ukur benchmark keberhasilan sejenis di pasar. Gambar 2.5 Proses Keselarasan Transformasi Teknologi Sumber : Hartono 2005 Strategi Bisnis Infrastruktur dan Proses- proses Organisasional Infrastruktur dan Proses-proses Sistem Teknologi Informasi Strategi Sistem Teknologi Informasi 31

3. Potensi Kompetitif competitive potential

Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemempu enabler untuk dapat memenangkan persaingan. Strategi sistem teknologi informasi akan mempengaruhi strategi bisnis. Strategi bisnis kemudian akan menentukan infrastruktur dan proses-proses bisnis untuk mencapai visi bisnis. Peran dari manajer puncak adalah menyediakan visi bisnis business visionary, yaitu seorang yang mampu mengartikulasikan munculnya kemampuan-kemampuan sistem teknologi informasi yang dapat merubah struktur persaingan pasar dan melihat dampaknya pada bisnis. Peran manajer sistem teknologi informasi adalah katalis, yaitu seorang yang membantu manajer bisnis puncak untuk memahami kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman potensial dari sistem teknologi informasi. Pengukuran kinerja adalah kepemimpinan bisnis business leadership dengan ukuran keberhasilan pangsa pasar dan pertumbuhan produk. Gambar 2.6 Proses Keselarasan Potensi Kompetitif Sumber : Hartono 2005 Strategi Bisnis Infrastruktur dan Proses- proses Organisasional Infrastruktur dan Proses-proses Sistem Teknologi Informasi Strategi Sistem Teknologi Informasi 32

4. Level Pelayanan service level

Proses ini dimulai dari kenyataan bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu enabler untuk dapat memenangkan persaingan dan perusahaan berkeinginan untuk membangun organisasi pelayanan berbasis sistem teknologi informasi terbaik di dunia. Strategi sistem teknologi informasi akan mempengaruhi infrastruktur dan proses-proses sistem teknologi informasi. Infrastruktur dan proses-proses bisnis mengikuti infrastruktur dan proses-proses sistem teknologi informasi. Peran dari manajer puncak adalah sebagai prioritizer, yaitu seorang yang mampu mengalokasikan seberapa baik sumber-sumber daya langka ke infrastruktur bisnis dan infrastruktur sistem teknologi informasi. Peran manajer sistem teknologi informasi adalah kepemimpinan eksekutif executive leadership, yaitu seorang yang akan membuat proses pelayanan internal bisnis berhasil dengan petunjuk operasional dari manajemen puncak. Pengukuran kinerja adalah kepuasan pelanggan customer satisfaction. Gambar 2.7 Proses Keselarasan Level Pelayanan Sumber : Hartono 2005 Strategi Bisnis Infrastruktur dan Proses- proses Organisasional Infrastruktur dan Proses-proses Sistem Teknologi Informasi Strategi Sistem Teknologi Informasi 33 Penilaian Bisnis Penilaian Penggunaan Informasi dan Manajemen Visi untuk Rencana Strategis Bisnis Rencana Operasional Bisnis dan Anggaran- anggaran Visi tentang Bagaimana Bisnis Menggunakan Informasi Arsitektur Informasi Teknis dan Manajerial Rencana Strategis Sistem Rencana Operasional Sistem Informasi dan Anggaran- anggaran King 1978 merupakan yang pertama melakukan penelitian tentang keselarasan antara PSB Perencanaan Strategi Bisnis dengan PSSTI Perencanaan Strategik Sistem Teknologi Informasi. King 1978 memberikan konsep keselarasan secara urut satu arah, yaitu dari PSB ke PSSTI. Martin et al. 2005 juga menunjukkan proses satu arah urut keselarasan dari PSB ke PSSTI seperti ditunjukkan pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Integrasi dari PSB ke PSSTI menurut Martin et al. 2005 Sumber : Hartono 2005 34 King dan Zmud 1981 dan King 1984 kemudian mengusulkan integrasi dua arah bolak-balik two-way reciprocal antara PSB dengan PSSTI. Integrasi dua arah ini menunjukkan tidak hanya PSB mempengaruhi PSSTI tetapi juga sebaliknya yaitu PSSTI mempengaruhi PSB. Ini berarti bahwa strategi bisnis mempengaruhi bentuk dari sistem teknologi informasi dan juga sebaliknya Hartono, 2005. Telaah literatur lebih lanjut menunjukkan adanya empat macam keselarasan atau integrasi yaitu ebagai berikut : 1. Integrasi administratif administrative integration Integrasi ini menunjukan hubungan yang sangat lemah antara PSB dengan PSSTI yang berarti tidak ditemukan usaha yang signifikan dari penggunaan sistem teknologi informasi untuk mendukung rencana-rencana bisnis. 2. Integrasi urut satu arah one-way sequential integration Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi satu arah dari PSB ke PSSTI yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung rencana-rencana bisnis. 3. Integrasi bolak-balik dua arah two-way reciprocal integration Integrasi ini menunjukkan hubungan integrasi dua arah dari PSB ke PSSTI dan sebaliknya dari PSSTI ke PSB yang berarti PSSTI dilakukan untuk mendukung dan sekaligus mempengaruhi rencana-rencana bisnis. 4. Integrasi penuh full integration Integrasi ini menunjukkan tidak ada perbedaan antara PSB dan PSSTI dan keduanya dilakukan bersamaan di dalam satu perencanaan yang terintegrasi. 35

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL