9
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai hasil studi literatur yang menjadi landasan pembahasan pada bab-bab selanjutnya. Bab ini dibagi
menjadi 4 bagian utama, yaitu Definisi Integrasi, Sistem Informasi Strategis SIS, Metodologi Perencanaaan SIS, dan Penyelarasan Sistem Informasi dengan
Strategi Bisnis.
II.2 Definisi Integrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, integrasi merupakan kata benda noun yang didefinisikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan
yg utuh atau bulat. Berintegrasi v adalah berpadu bergabung supaya menjadi kesatuan yg utuh dan mengintegrasikan v adalah menggabungkan; menyatukan.
II.3 Sistem Informasi Strategis SIS
Sistem Teknologi Informasi telah berkembang dari waktu ke waktu. Dimulai dari era operasional mulai tahun 1960, ke era informasi mulai tahun
1970, menuju ke era jejaring dimuali tahun 1980 ke era jejaring global dimulai tahun 1990 hingga era bergerak mobile dewasa ini.
Perkembangan dari Sistem Teknologi Informasi menyebabkan perubahan- perubahan peran dari Sistem Teknologi Informasi itu, yaitu mulai dari peran
efisiensi, efektivitas sampai ke peran strategik. Peran efisiensi yaitu menggantikan manusia dengan teknologi informasi yang lebih efisien. Peran efektifitas yaitu
10 menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang efektif.
Sekarang, peranan Sistem Teknologi Informasi tidak hanya untuk efisiensi dan efektifitas, tetapi sudah untuk strategik, yaitu digunakan untuk memenangkan
persaingan. Karena perannya yang strategis, sistem teknologi informasi sekarang juga
disebut sebagai senjata strategis strategic weapon atau senjata kompetitif competitive weapon, yaitu mampu digunakan sebagai alat ampuh untuk
berkompetisi. Sistem teknologi informasi sekarang juga disebut sebagai pemampu enabler, yaitu membuat organisasi mampu mendapatkan keunggulan kompetitif.
Sistem teknologi informasi yang digunakan untuk memenangkan persaingan ini disebut dengan Sistem Informasi Strategis SIS.
II.3.1 Definisi Sistem Informasi Strategis SIS
Menurut Jogiyanto Hartono dalam bukunya Sistem Informasi Strategis Untuk Keunggulan Kompetitif 2005, isitilah Sistem Informasi Strategis atau
Strategic Information System SIS pertama kali muncul pada tahun 1980-an seperti yang disebutkan oleh McFarlan 1984, Ives dan Learmonth 1984, Porter
dan Millar 1985, Cash dan Konsynski 1985, Vitale 1986, Clemons 1986, Bakos dan Treacy 1986, Wiseman 1988, Clemons dan Row 1988, Copeland
dan McKenney 1988, Henderson dan Venkatraman 1988, Johnson dan Vitale 1988. Sampai tahun 1990-an, definisi yang konkrit tentang SIS ini masih belum
jelas. Alasannya adalah SIS masih merupakan sistem yang baru dan belum ada konsesus yang sama untuk pendefinisisannya. Alasan lainnya adalah penerapan
sistem ini ternyata sangat luas, yaitu tidak hanya di dalam organisasi saja tetapi juga ditetapkan di luar organisasi menjangkau organisasi lainnya, pemasok-
11 pemasok dan pelanggan-pelanggan. Selain itu, banyaknya Sistem Informasi
Teknologi STI yang ada yang perlu ditentukan kriterianya sehingga dapat dikatakan sebagai Sistem Informasi Strategik SIS.
Untuk mendapatkan definisi yang mengena dari SIS, mengkaji definisi- definisi yang ada akan sangat bermanfaat. Berikut beberapa definisi SIS :
• Bakos dan Treacey 1986 mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem
informasi yang menghasilkan efisiensi internal dan efisiensi komparatif as information systems that generate internal and comparative efficiency.
• Remenyi 1988 mendefinisikan SIS sebagai suatu sistem yang membantu
suatu perusahaan meningkatkan kinerja jangka panjangnya dengan secara langsung meningkatkan kontribusi pertambahan nilainya ke rantai nilai
industri as a system that help a firm improve its long-term performance by directly increasing its value added contribution to the industry value chain.
• Wiseman 1988 mendefinisikan SIS sebagai suatu penggunaan teknologi
informasi untuk mendukung atau menerapkan strategi kompetisi dari perusahaan a use of information technology intended to support or shape the
competitive strategy of the enterprise. •
Earl 1988 mendefinisikan SIS sebagai suatu sistem informasi yang baik mendukung atau memfasilitasi suatu strategi bisnis tertentu atau bagian-
bagiannya an information system which either supports or facilitates a particular business strategy or some facet of it.
• Laudon dan Laudon 1998 mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem
komputer di level manapun di organisasi yang merubah gol, operasi-operasi, produk-produk, jasa-jasa, atau hubungan-hubungan lingkungan untuk
12 membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitifnya computer systems
at any level of the organization that change the goals, operations, products, services, or environmental relationships to help the organization gain a
competitive advantages. •
Jelassi 1994 mendefinisikan suatu sistem informasi dianggap mempunyai suatu dimensi jika dan hanya jika 1 sistem tersebut merubah struktur dari
industri; atau 2 sistem tersebut merubah proses-proses manajemen dan operasi di organisasi; atau 3 sistem tersebut mengganti keseimbangan
kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam indusri an information system is considered to have a strategic dimension if and only if 1 it alters
the structure of the industry; or 2it alters the management and operational processes of the organization; or 3 it changes the competitive balance
between companies within the industry. •
Ciborra 1994, mengatakan suatu sistem dapat dikatakan SIS jika sistem tersebut memberikan topangan terus menerus yang unik, atau memberikan
keuntungan kinerja yang signifikan confers a unique sustainable, or otherwise significant, performance advantage.
• Hartono 2005 mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem teknologi informasi
apapun di level manapun yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan SIS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Suatu sistem informasi apapun di level manapun
13 2.
Untuk mendukung atau mengimplementasikan strategi kompetisi dari perusahaan
3. Memberi keuntungan kompetisi bagi perusahaan
4. Melalui efisiensi internal dan efisiensi komparatif
5. Dengan topangan terus menerus yang unik
6. Memberikan keuntungan kinerja yang signifikan
7. Membantu perusahaan meningkatkan kinerja jangka panjangnya
8. Merubah cara perusahaan beroperasi secara internal
9. Merubah proses-proses manajemen
10. Menciptakan jasa-jasa dan produk-produk baru
11. Merubah struktur dari industri
12. Mengganti keseimbangan kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam
industri 13.
Merubah hubungan dengan pelanggan dan pemasok 14.
Meningkatkan kotribusi pertambahan nilainya di rantai nilai industri Dari ciri-ciri tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Sistem Informasi Strategis SIS adalah : “suatu sistem informasi atau sistem informasi apapun di level manapun yang
mendukung atau mengimplementasikan strategi kompetisi yang memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan melalui efisiensi internal dan efisiensi
komparatif sehingga membantu perusahaan memberikan keuntungan kinerja secara signifikan dan meningkatkan kinerja jangka panjangnya”.
Dari definisi ini dapat dimengerti bahwa sistem informasi strategik secara fisik tidak berbeda dengan sistem-sistem teknologi informasi lainnya.
14 Perbedaannya adalah pada penerapannya, yaitu pada SIS, sistem-sistem teknologi
informasi diterapkan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Penerapan strategi perusahaan dilakukan efisiensi
internal dan efisiensi komparatif. Efisiensi internal dilakukan dengan cara :
a. Merubah cara perusahaan beroperasi secara internal
b. Merubah proses-proses manajemen
c. Menciptakan jasa-jasa dan produk-produk baru
Efisiensi komparatif dilakukan dengan cara : a.
Merubah struktur dari industri b.
Mengganti keseimbangan kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam industri
c. Merubah hubungan dengan pelanggan dan pemasok
d. Meningkatkan kotribusi pertambahan nilainya di rantai nilai industri
II.3.2 Karakteristik Sistem Informasi Strategis SIS
Karakteristik Sistem Informasi Strategis SIS adalah: a.
Memiliki fokus ke luar eksternal, bukan ke dalam internal Perencanaan SIS akan memanfaatkan pengetahuan mengenai kondisi
lingkungan bisnis, keinginan customer-supplier, perkembangan teknologi dalam proses identifikasi keunggulan, dan bagaimana sistem informasi yang
diperlukan untuk mencapainya. b.
Menambah nilai adding value, bukan mengurangi biaya cost reduction Hal ini tidak berarti bahwa tidak ada upaya melakukan pengurangan biaya.
Pengurangan biaya biasanya menjadi target dari DP, dan karena tujuan DP
15 adalah subset dari MIS, maka otomatis keunggulan kompetitif dapat dicapai
juga melalui pengurangan biaya. Prinsip utama dari karakteristik ini adalah ‘doing better, not cheaper’. Ada keunggulan-keunggulan yang mungkin tidak
akan diakomodasi dalam rencana bila prinsip utama adalah pengurangan biaya.
c. Berbagi keuntungan
Dalam mencapai keunggulan kompetitif organisasi dapat juga berusaha memberikan keuntungan tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga untuk
customer, supplier, bahkan juga pesaing untuk membentuk lingkungan bisnis yang lebih baik.
d. Memahami pelanggan
e. Business driven innovation, not technology driven
Salah satu kegagalan dot.com adalah penggunaan teknologi yang lebih baik, tetapi visi bisnis yang buruk. Keberhasilan datang dari teknologi yang ‘cukup
baik’, tetapi dengan pemahaman yang jelas tentang customer, dan bisnis. f.
Pengembangan yang bertahap incremental development Pendekatan yang paling baik adalah pendekatan bertahap stepped approach
mengerjakan satu hal, dan kemudian mengembangkan extending di atasnya untuk pengembangan lebih lanjut.
g. Menggunakan informasi yang sudah didapatkan
Gunakan informasi yang didapatkan dari analisa produk dan pasar, juga analisis yang dilakukan oleh reset eksternal. Gabungkan, potong, dan sambung
untuk mengidentifikasi kesempatan bisnis yang baru.
16 SIS memiliki dua komponen, yaitu:
a. Strategi SI berorientasi pada demand
Strategi SI dibuat untuk mendefinisikan kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi yang diperlukan untuk mendukung strategi keseluruhan dari bisnis.
Strategi SI mendasarkan diri pada bisnis, dan sekaligus memperhatikan masalah kompetisi competitiveness, dan keselarasan alignment SITI
dengan bisnis. b.
Strategi TI berorientasi pada supply Strategi TI dibuat untuk mendefinisikan upaya pemenuhanmendukung
kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi oleh teknologi. Bila kita mengharapkan agar penerapan TI optimal, dibutuhkan suatu
strategi SITI yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk TI sesuai dengan kebutuhan dan
memberikan manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Earl membedakan antara strategi SI dan Strategi TI. Strategi SI menekankan pada
penentuan aplikasi SI yang dibutuhkan organisasi. Esensi dari Strategi SI adalah menjawab pertanyaan “Apa?”, sedangkan strategi TI lebih menekankan pada
pemilihan teknologi, infrastruktur dan keahlian khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan “bagaimana?”. Hubungan antara strategi TI, strategi SI dan
strategi bisnis dapat dilihat pada Gambar 2.1. Untuk menentukan strategi SITI yang dapat mendukung pencapaian visi
dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut : mengapa
suatu bisnis dijalankan?, kemana tujuan dan arah bisnis?, bagaimana cara
17 mencapai tujuan?, dan adakah perubahan yang harus dilakukan?. Jadi dalam
membangun suatu Sistem Informasi Strategis, yang menjadi isu sentral adalah penyelarasan alignment strategi SITI dengan strategi bisnis organisasi.
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Sumber : Ward Peppard 2008
II.3.3 Perencanaan Sistem Informasi Strategis SIS
Perencanaan SIS merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana
bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan SIS mempelajari pengaruh SITI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam
memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan SIS juga menjelaskan berbagai alat tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk
menyelaraskan strategi SITI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan
18 baru melalui penerapan teknologi yang inovatif Ward Peppard, 2008. Gambar
2.2 menunjukkan skema perencanaan strategis SITI Ward dan Peppard.
Gambar 2.2 Model Sistem Informasi Strategis
Sumber : Ward Peppard 2008
Beberapa karakteristik dari Perencanaan SIS antara lain : a.
Adanya misi utama : Keunggulan strategiskompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis.
b. Adanya sasaran kunci : mengejar kesempatan dan integrasi SI dan Strategi
bisnis. c.
Adanya arahan dari eksekutifmanajemen senior dan penguna. d.
Serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down.
19
II.4 Metode Perencanaan Sistem Informasi Strategis SIS