a. Instansi Pemerintah Daerah Pelayanan Publik Administrasi Kependudukan Pembuatan KTP di Pemko Medan
Instansi yang ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan publik di bidang kependudukan pembuatan Kartu Tanda Penduduk di Pemko Medan berdasarkan Perda
Pemko Medan Nomor 26 tahun 2005 adalah “Dinas Pencatatan Sipil, Administrasi Kependudukan, dan Keluarga Berencana”.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian pada pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis . Setiap penelitian dilakukan untuk mencari kepastian dan kebenaran dari suatu masalah sekaligus
mencari jalan pemecahannya, sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan yang benar dan dapat dipercaya. Untuk itu peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif, yakni titik tolak
penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kaidah atau norma dalam hukum positif. Hal ini sesuai sebagaimana pendapat dari Johny Ibrahim:
“Sebagai konsekuensi pemilihan topik permasalahn yang akan dikaji dalam penelitian yang objeknya adalah permasalahan hukum sedangkan hukum adalah kaidah atau norma
yang ada dalam masyarakat, maka tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah
maupun norma dalam hukum positif”
Dalam melakukan penelitian normatif ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan yakni:
a Pendekatan konseptual conceptual approach
b Pendekatan perundang-undangan normative approach
c Pendekatan sejarah historical approach
d Pendekatan perbandingan comparative approach
e Pendekatan kasus hukum law case approach
Metode penelitian Hukum yang telah ada dewasa ini secara umum lebih mengenal metode penelitian atas dua kategori: metode penelitian hukum Normatif Empiris Sosio
Juridis dan metode Penelitian Hukum Normatif. Metode Penelitian Sosio Juridis secara umum berupaya untuk melihat bagaimana penerapan sebuah aturan hukum seperti
peraturan perundangan berlaku di masyarakat, sedangkan dalam penelitian hukum normatif seorang peneliti lebih menekankan pada penelitian atas substansi hukum
tersebut. Penelitian Empiris maupun penelitian Normatif tampaknya dapat kita kritisi lebih mendalam, karena kedua penelitian tersebut masih berkutat pada wujud kenyataan
hukum. Keduanya dipengaruhi oleh alam filsafat empirisme: sesuatu yang benar adalah sesuatu yang berwujud nyata. Pada model hukum empiris maka hukum dikatakan
berwujud ada dilihat dari pelaksanaannya bahwa memang hukum itu benar nyata ada dibuktikan dengan kepatuhan masyarakat atas hukum. Pada penelitian normatif, hukum
dikatakan nyata ada adalah dengan dibuktikan adanya undang-undang, putusan hakim, dan sebagainya. Keduanya sebangun.
Adapun metode pendekatan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat penelitian empiris, maksudnya adalah merupakan penelitian secara yuridis
empiris adalah berdasarkan fakta di lapangan berkaitan dengan penegakan hukum, penelitian hukum yang ada kaitannya dengan implementasi pendaftaran penduduk
sebagai upaya tertib administrasi ditinjau dari hukum administrasi negara. Dalam pengumpulan data diusahakan sebanyak mungkin data yang diperoleh
guna penyusunan penulisan hukum lebih lanjut yang meliputi : a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan dengan cara wawancara bebas terpimpin, yaitu dengan terlebih dahulu mempersiapkan pokok-pokok
pertanyaan guide interview sebagai pedoman dan variasi-variasi dengan situasi ketika wawancara. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada bagian Dinas
Kependudukan Kota Medan b. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan guna mendapatkan landasan teoretis terhadap pelaksanaan administrasi publik. Disamping itu tidak menutup
kemungkinan diperoleh bahan hukum lain, dimana pengumpulan bahan hukumnya dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, serta menelaah data yang terdapat dalam
buku, literatur, tulisan-tulisan ilmiah, dokumen-dokumen hukum dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan objek penelitian.
Bahan-bahan hukum tersebut berupa: 1 Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat yang terdiri atas:
a Undang-Undang No.23 Tahun 2006 tentang Kependudukan b Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1977 tentang Pendaftaran Penduduk
c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 A tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam rangka Sistem Informasi Manajemen Kependudukan
d Keputusan Mendagri Nomor 45 tahun 1992 tentang Pokok-pokok Penyelenggaraan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri
e Keputusan Mendagri Nomor 15 A tahun 1995 tentang spesifikasi blanko formulir buku serta sarana pnunjuang lainnya yang dipergunakan dalam Penyelenggaraan
Pendaftaran Penduduk f Keputusan Mendagri Nomor 20 A tahun 1995 tentang Prosedur dan Tata Cara
Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem Manajemen Informasi Kependudukan
g Keputusan Mendagri Nomor 42 tahun 1995 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dalam Kerangka Sistem
Informasi Manajemen Kependudukan 2.Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan
hukum primer antara lain buku, tulisan ilmiah, hasil penelitian ilmiah, laporan makalah lain yang berkaitan dengan materi penelitian.
3 Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang terdiri atas:
a Kamus Hukum b Kamus Umum Bahasa Indonesia
G. Sistematika Penulisan