Batik kambil secukil atau kopi pecah ini biasanya dibuat langsung pada kemeja, blus, sajadah, bantal kursi dan lain-lainnya, kain tersebut masih polos
yang akan dibatik, dengan menggunakan dua kuas dan malam yang sudah cair lalu motif yang sudah dibentuk ditutup dan kedua kuas diberi malam yang sudah
cair dan digesek-gesekan dua kuas tersebut seperti gambar diatas.
Gambar 2.8 Batik tulis Bayat motif di ambil dari Pohon Kalpataru dan Kinara- Kinari yang ditemukan di Kompleks Candi Lara Jonggrang, Prambanan.
Sumber : Hasil Observasi di Sri Endah Batik, 2014
2.3.4 Macam-macam batik
Murtihadi 1979:27, berpendapat bahwa batik digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : batik tradisional, batik modern dan batik kontemporer.
2.3.4.1 Batik tradisional
Batik tardisional yaitu batik yang corak dan gaya motifnya terikat oleh aturan-aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu pula tidak mengalami
perkembangan atau biasa dikatakan sudah pakem.
2.3.4.2 Batik modern
Batik modern yaitu batik yang motif dan gayanya seperti batik tradisional, tetapi dalam penentuan motif dan ornamennya tidak terikat pada ikatan-ikatan
tertentu 2.3.4.3
Batik kontemporer Batik Kontemporer yaitu batik yang dibuat oleh seseorang secara spontan
tanpaenggunakan pola, tanpa ikatan atau bebas dan merupakan penuangan ide yang ada dalam pikirannya. Sifatnya tertuju pada seni lukis.
2.3.5 Macam-macam teknik membatik
Rina Pandan Sari 2013:30 mengemukakan bahwa macam-macam teknik membatik ada 3 yaitu : batik tulis, batik cap dan batik printing.
2.3.5.1 Batik tulis
Batik tulis merupakan batik yang eksklusif karena merupakan produk handmade dan proses pembuatannya panjang sehingga memakan waktu lama.
2.3.5.2 Batik cap
Batik cap adalah batik yang proses pembatikannya menggunakan canting cap, umumya canting cap berukuran sekitar 20 x 20 cm.
2.3.5.3 Batik printing
Batik printing atau batik sablon adalah jenis batik yang teknik pembuatannya melalui proses sablon manual atau printing dengan mesin pabrik.
2.3.6 Susunan Motif Batik
Rina Pandan Sari 2013:26, Pola Batik merupakan susunan dari beberapa unsur sehingga menjadi satu kesatuan yang baru. Pola batik tradisional biasanya
terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu motif pokok, motif pengisi bidang dan motif isen.
2.3.6.1 Motif pokok
Motif pokok merupakan unsure pokok dalam motif batik, yaitu berupa gambar dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam
sebuah pola. Ornamen ini disebut juga ornamen pokok. Contoh ornamen pokok adalah meru, pohon hayat, tumbuhan, garuda, burung, candi atau perahu
bangunan, lidah api, naga, binatang, dan kupu-kupu. 2.3.6.2
Motif pengisi bidang atau motif pendukung Motif pengisi bidang adalah motif di luar motif pokok yang mengisi bidang
secara keseluruhan. Motif pengisi bidang bentuknya lebih kecil dari pada motif pokok. Ornamen ini digunakan sebagai pengisi bidang untuk memperindah motif
secara keseluruhan.Selain berukuran lebih kecil, ornamen ini juga berbentuk lebih sederhana dibanding ornamen pokok. Contoh ornamen pengisi bidang adalah
ornamen berbentuk burung, kuncup, sayap, dan daun. 2.3.6.3
Motif isen Motif isen adalah motif yang berfungsi untuk mengisi atau melengkapi
motif pokok. Motif isen biasanya berbentuk garis-garis dan titik-titik.
2.3.7 Peralatan dan bahan membatik