37
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh masalah pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut Syofian Siregar, 2012: 7. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 126. Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kuantitatif.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:161. Variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulan Sugiyono, 2013: 60. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu peranan perajin batik dan sub variabel yaitu
peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran dan memiliki indikator sebagai berikut :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator
Peranan perajin batik Peranan produksi
Sejarah batik bayat Alat dan bahan baku
Gaya dan bentuk batik Proses produksi
Kapasitas produksi Tenaga kerja
Workshop Peranan promosi
Promosi penjualan Showroom
Peranan pemasaran Wilayah pemasaran
Teknik pemasaran
Sumber : Landasan Teori
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:173. 2010: 173. Syofian Siregar 2012:56, Populasi penelitian
merupakan keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perajin batik Bayat yang ada di desa Jarum yang berjumlah 25 perajin batik.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Suharsimi Arikunto, 2010:174. Cara menentukan besarnya sampel adalah bila subyeknya
kurang dari 100 orang lebih baik diambil semua dan jika subyeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15 atau 20-25. Sesuai dengan
pernyataan tersebut teknik pengambilan sampling penelitian ini dengan cara total sampling karena subyek pada penelitian ini kurang dari 100.
Sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha industri batik bayat di desa Jarum diperoleh 25 orang pengusaha industri batik lampiran 16, halaman 137.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, dan observasi yang dipaparkan dalam penjelasan berikut.
3.4.1 Angket atau Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui Suharsimi Arikunto, 2010:194.Bentuk angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yakni angket yang sudah
disediakan jawaban, responden tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan, angket atau kuesioner ini merupakan metode utama dalam
penelitian ini berfungsi untuk mengungkap peranan perajin dalam melestarikan batik bayat, meliputi peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran.
Angket dalam penelitian ini memuat 39 butir item tersebut dibagikan kepada responden. Setiap subyek memilih salah satu dari empat jawaban alternatif
yang telah tersedia sesuai dengan keadaan mereka masing-masing. Adapun skor 4 = kriteria sangat baik, 3 = kriteria baik, 2 = kriteria cukup baik, dan 1 = kriteria
kurang baik. Dengan demikian skor minimum terendah 39x1 = 39, dan skor maksimal tertinggi 39x4 = 156, berarti perajin batik mempunyai skor antara 39
sampai 156 dalam bentuk data kuantitatif.
3.4.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada tulisan Suharsimi Arikunto, 2010:201. Metode dokumentasi pada
penelitian digunakan sebagai pelengkap angket untuk mengetahui gambaran masyarakat industri batik didesa Jarum. Data diperoleh dari Kelurahan Jarum,
yaitu data pengusaha industri batik, gambar proses produksi batik, gambar showroom batik dan foto dokumentasi penelitian.
3.4.3 Observasi
Observasi yaitu pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra Suharsimi
Arikunto, 2010:199. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dengan penuh ketelitian, kecermatan serta hati-hati terhadap mengamati proses
produksi batik. Bertujuan untuk mengetahui apakah batik yang dibuat sesuai dengan ciri khas motif dan warna batik bayat. Berikut ini ditampilkan tabel berisi
pedoman observasi.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterprestasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama Syofian Siregar, 2012: 75. Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam
penelitian adalah berdasarkan landasan teori yang digunakan untuk menyusun instrumen yang mengacu pada ruang lingkup tentang peranan perajin dalam
melestarikan batik Bayat di desa Jarum Kabupaten Klaten. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan dalam table sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Sub variabel
Indikator No Item
Jumlah
Peranan masyarakat
industri batik
pengusaha batik bayat
Peranan produksi
Sejarah batik bayat Alat dan bahan baku
Gaya dan bentuk batik Proses produksi
Kapasitas produksi Tenaga kerja
Workshop 1-3
4-5 6-10
11-14 15-17
18-21 22-23
3 2
5 4
3 4
2 Peranan
promosi Promosi penjualan
Showroom 24-28
29-31 5
3 Peranan
pemasaran Wilayah pemasaran
Teknik pemasaran 32-34
35-39 3
5
Jumlah 39
Sumber : Landasan Teori
3.6 Uji Instrumen Penelitian