terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu motif pokok, motif pengisi bidang dan motif isen.
2.3.6.1 Motif pokok
Motif pokok merupakan unsure pokok dalam motif batik, yaitu berupa gambar dengan bentuk tertentu yang berukuran cukup besar atau dominan dalam
sebuah pola. Ornamen ini disebut juga ornamen pokok. Contoh ornamen pokok adalah meru, pohon hayat, tumbuhan, garuda, burung, candi atau perahu
bangunan, lidah api, naga, binatang, dan kupu-kupu. 2.3.6.2
Motif pengisi bidang atau motif pendukung Motif pengisi bidang adalah motif di luar motif pokok yang mengisi bidang
secara keseluruhan. Motif pengisi bidang bentuknya lebih kecil dari pada motif pokok. Ornamen ini digunakan sebagai pengisi bidang untuk memperindah motif
secara keseluruhan.Selain berukuran lebih kecil, ornamen ini juga berbentuk lebih sederhana dibanding ornamen pokok. Contoh ornamen pengisi bidang adalah
ornamen berbentuk burung, kuncup, sayap, dan daun. 2.3.6.3
Motif isen Motif isen adalah motif yang berfungsi untuk mengisi atau melengkapi
motif pokok. Motif isen biasanya berbentuk garis-garis dan titik-titik.
2.3.7 Peralatan dan bahan membatik
Rina Pandan Sari 2013:42,membagi macam-macam alat dan bahan untuk membatik ada 12 yaitu : gawangan, bandul, wajan, kompor, taplak, saringan
malam, dingklik, canting, lilin malam, kain dan pewarna batik.
2.3.7.1 Gawangan
Gawangan adalah perkakas untuk meletakkan dan membentangkan kain mori saat dibatik. Gawangan dapat dibuat dari kayu atau bambu. Gawangan harus
mudah dipindah, kuat, dan ringan.
Gambar 2.9 Gawangan Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.2
Bandul Bandul berfungsi untuk menahan kain mori agar tidak bergeser saat
dibatik. Bandul dapat dibuat dari timah, kayu, atau batu yang diletakkan di dalam suatu kantong.
Gambar 2.10 Bandul Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.3
Wajan Wajan merupakan perkakas yang digunakan bersama kompor untuk
mencairkan lilin malam. Wajan bias terbuat dari logam baja atau tanah liat. Wajan
sebaiknya dipilih yang bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian.
Gambar 2.11 Wajan Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.4
Kompor Kompor digunakan untuk memanaskan lilin malam di wajan supaya
mencair. Ukuran kompor disesuaikan dengan ukuran wajan.
Gambar 2.12 Kompor Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.5
Taplak Taplak merupakan selembar kain. Taplak digunakan untuk menutup paha
pembatik supaya tidak terkena tetesan lilin malam panas saat membatik. Taplak yang digunakan disini biasanya merupakan kain berkas atau kain perca.
Gambar 2.13 Taplak Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.6
Saringan malam Saringan digunakan untuk menyaring lilin malam panas yang banyak
kotorannya. Dengan disaring, kotoran pada lilin malam dapat dibuang sehingga tidak menyumbat lubang pada canting saat dipergunakan untuk membatik.
Gambar 2.14 Saringan malam Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.7
Dingklik Dingklik merupakan bangku kecil dengan kaki yang pendek. Dingklik
merupakan tempat duduk pembatik akan lebih nyaman sehingga tidak cepet capek, tapi pembatik dapat juga duduk di atas tikar.
Gambar 2.15 Dingklik Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.8
Canting Canting adalah alat pokok untuk membatik. Canting dipergunakan untuk
melukiskan lilin malam pada kain dalam proses membuat motif batik.
Gambar 2.16 Canting Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html
2.3.7.9 Lilin malam
Lilin malam merupakan bahan perintang dalam seni batik. Yang dimaksud perintang yaitu menghalangi agar pewarna tidak mengenai kain yang dilapisi lilin
malam.
Gambar 2.17 Lilin malam Sumber : http:kantongseni.blogspot.com201105alat-alat-untuk-
membatik.html 2.3.7.10
Kain Kain merupakan komponen terpenting untuk melukiskan motif batik. Kain
untuk membatik umumnya merupakan kain dari serat alam seperti kain kapas dan sutra. Kain dari serap alam memiliki daya serap yang baik terhadap lilin malam,
pewarna, dan suhu panas. Jenis kain yang digunakan untuk membatik antara lain, yaitu :
2.3.7.11 Pewarna Batik
Ada dua jenis warna yang dapat digunakan untuk membatik, yaitu pewarna dari bahan alami dan pewarna sintetis.
37
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga
diperoleh masalah pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut Syofian Siregar, 2012: 7. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data dalam penelitian Suharsimi Arikunto, 2006: 126. Dalam penelitian ini, penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kuantitatif.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:161. Variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulan Sugiyono, 2013: 60. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu peranan perajin batik dan sub variabel yaitu
peranan produksi, peranan promosi dan peranan pemasaran dan memiliki indikator sebagai berikut :