Populasi Sampel dan Teknik Sampling

2 Ekspektasi dari keluarga besar dan inti, yaitu segala harapan keluarga mengenai pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. 2. Keadaan sekolah, meliputi: 1 Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik dari konselor atau tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja. 2 Konselor sekolah, yaitu segala informasi tentang karir atau jabatan dan termasuk perencanaan karir yang diberikan konselor sekolah kepada siswa. 3. Teman, yaitu beraneka ragam pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari dengan teman atau kelompok sebayanya. 4. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana seseorang dibesarkan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:119. Sedangkan menurut Arikunto 2006: 101 populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Adapun populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Cluwak yang berjumlah 288 siswa. Karena peneliti melihat siswa belum bisa mengambil keputusan pemilihan sekolah lanjutan yang tepat. Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian No. Kelas Jumlah Siswa 1. Siswa Kelas IX A 36 2. Siswa Kelas IX B 36 3. Siswa Kelas IX C 36 4. Siswa Kelas IX D 36 5. Siswa Kelas IX E 36 6. Siswa Kelas IX F 36 7. Siswa Kelas IX G 36 8. Siswa Kelas IX H 36 Jumlah 288

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

“Sampel adalah sebagian dari populasi tersebut” Sugiyono, 2008: 215. Menurut Arikunto 2006: 131 “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Dari uraian yang telah dikemukakan mengenai pengertian sampel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan yang akan dijadikan penelitian. Dalam menentukan sampel menurut Arikunto 2006: 112 apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Dengan demikian, pada penelitian ini diambil 25 dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 25 dari 8 kelas yaitu 72 siswa. Alasan peneliti menggunakan 25 pada penentuan ukuran jumlah sampel karena: 1. Jumlah siswa 288 tidak mungkin diambil semua menjadi sampel 2. Agar semua kelas IX di SMP Negeri 1 Cluwak Pati terwakili menjadi sampel Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik Simple Random Sampling . “Teknik tersebut adalah teknik yang langsung dilakukan pada unit sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada p ada populasi itu” Sugiyono, 2011: 127. Sejalan dengan pendapat tersebut, Arikunto 2006: 33 mengemukakan bahwa Simple Random Sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Alasan menggunakan teknik ini adalah data bersifat homogen dan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di SMP Negeri 1 Cluwak Pati yang terbagi menjadi beberapa kelas. Agar semua kelas IX dapat terwakili, maka sampel diambil dari masing-masing kelas IX dengan proporsi sama untuk tiap-tiap kelas. Pertimbangan mengambil kelas IX di SMP Negeri 1 Cluwak Pati karena siswa kelas IX harus mempersiapkan pemilihan sekolah lanjutan setelah lulus dari SMP. Tabel 3.2 Sampel Penelitian No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel Masing- masing Kelas 1. Siswa Kelas IX A 36 25 x 36 = 9 2. Siswa Kelas IX B 36 25 x 36 = 9 3. Siswa Kelas IX C 36 25 x 36 = 9 4. Siswa Kelas IX D 36 25 x 36 = 9 5. Siswa Kelas IX E 36 25 x 36 = 9 6. Siswa Kelas IX F 36 25 x 36 = 9 7. Siswa Kelas IX G 36 25 x 36 = 9 8. Siswa Kelas IX H 36 25 x 36 = 9 Jumlah 288 72

3.4 Metode dan Alat Pengumpulan Data