2.1.2 Purwanti, Cicih 2013 mengenai Upaya Meningkatkan Minat Studi
Lanjut ke SMK Melalui Layanan Informasi Karier Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salem
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa minat studi lanjut siswa ke SMK
masih rendah. Hal tersebut dapat terlihat dari 35 siswa yang diberikan skala minat sebagai bentuk kondisi awal secara keseluruhan diperoleh rata-rata 51,81
dengan kriteria rendah. Minat studi lanjut ke SMK terlhat bahwa aspek persepsi memiliki presentase 54,06 dengan kategori sedang, aspek perhatian memiliki
presentase 47,37 dengan kategori rendah, aspek kepercayaan memiliki presentase 51,83 dengan kategori sangat rendah, aspek keinginan memiliki
presentase 50,17 dengan kriteria sedang, serta aspek tindakan memiliki presentase 54,51 dengan kategori sangat rendah.
Peneliti melakukan tindakan dengan menggunakan layanan informasi karier. Layanan informasi karier merupakan kegiatan pemberian layanan berupa
informasi dalam bidang karier yang bertujuan memberikan pemahaman, pengembangan, dan sebagai bahan pertimbangan siswa untuk memilih dan
mengambil keputusan karier dalam kehidupannya serta masa depannya. Hasil dari penelitian riset dan pengembangan yang dilakukan ini adalah
untuk menghasilkan bahan informasi mengenai hambatan dalam pemilihan karier, serta mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam menentukan sekolah
lanjutan di SMK. Fungsi hasil riset untuk penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai penguat teori bahwa minat dapat menjadi faktor penghambat untuk
mengambil studi lanjut ke sekolah lanjutan khususnya SMK.
2.1.3 Maryati, Sri 2009 Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMKN di Kota Semarang
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
siswa dalam pemilihan sekolah adalah faktor kondisi sekolah yang mempunyai pengaruh paling besar. Kemudian diikuti oleh faktor lokasi yang paling kecil
adalah faktor ekonomi. Serta lokasi atau letak SMKN yang berada di 4 empat kecamatan tidak mempengaruhi keinginan siswa untuk memilihnya, terlihat dari
mayoritas siswanya yang berasal dari kecamatan lain. Dari analisis karakteristik sekolah, sub faktor masa depan yang lebih
menjanjikan mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti sub faktor sub faktor keleluasaan dalam memilih jurusan, baru
kemudian prestasi yang telah dicapai sekolah dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor fasilitas sekolah. Dari analisis karakteristik ekonomi, sub faktor
kondisi ekonomi keluarga mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti oleh sub faktor biaya transportasi, dan yang
paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor biaya sekolah. Hal ini menunjukkan siswa mempunyai pertimbangan dengan sekolah di sekolah kejuruan akan
mempersiapkan mereka ke dunia kerja sehingga dapat segera membantu orang tua untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya.
Dari analisis karakteristik lokasi sekolah sub faktor kemudahan dijangkau dengan tranportasi umum mempunyai pengaruh paling besar pada semua
kelompok sekolah. Kemudian diikuti oleh sub faktor kedekatan sekolah dengan tempat tinggal, dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor lokasi yang
strategis. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai pertimbangan mengenai kemudahan aksesbilitas ke sekolah akan memperlancar proses belajar mengajar.
Berdasarkan analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara preferensi pemilihan sekolah dengan kondisi ekonomi. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi ekonomi keluarga mempunyai pengaruh terhadap siswa dalam memilih SMK Negeri di Kota Semarang.
Kaitan hasil penelitian di atas dengan penelitian ini adalah sebagai penguat teori. Hasil penelitian memperkuat pemikiran peneliti bahwa dalam menentukan
rencana pemilihan karier terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang menyebabkan munculnya pengaruh bagi individu untuk menentukan pilihan karier
terdapat dari kendisi ekonomi keluarga. Dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarga, siswa banyak memilih untuk melanjutkan sekolah ke SMK
karena langsung mendapat bekal keterampilan untuk bekerja.
2.1.4 Miskiya, Lu’luatun 2014 Faktor Determinan Kemampuan