Persentase skor tertinggi : x 100
= 100 Persentase skor terendah :
x 100 = 25
Rentang prosentase : 100 - 25 = 75
Interval persentase :
= 15 Hasil perhitungan di atas menunjukkan rentang interval 15 dan
persentase skor terendah adalah 25 sehingga dapat ditentukan kategori tingkatan kriteria faktor yang mempengaruhi sekolah lanjutan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4. Kategori Tingkatan Kriteria Faktor Penghambat dalam Pemililihan Sekolah Lanjutan
Persentase Kategori
86-100 Sangat Tinggi
71-85 Tinggi
56-70 Sedang
41-55 Rendah
25-40 Sangat Rendah
Azwar, 2005: 107.
3.4.3 Penyusunan Instrumen
Penyusunan skala psikologis dimulai dengan melihat teori yang digunakan, kemudian dari teori tersebut disusun kisi-kisi setelah itu
dikonsultasikan dengan ahli yang selanjutnya disusun instrumen. Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji coba instrumen tersebut dengan memilih
responden yang akan digunakan sebagai uji coba instrumen. Kemudian dari hasil uji coba tersebut, instrumen yang tidak valid tidak diikutkan di dalam bagian
instrumen dan setelah semua tahap tersebut dilaksanakan maka instrumen sudah bisa digunakan.
Berdasarkan bagan tentang prosedur penyusunan instrumen diketahui bahwa dalam menyusun sebuah instrumen penelitian, peneliti harus melewati
beberapa tahap di atas, diantaranya menyusun kisi-kisi instrumen yang terdiri dari variabel, sub variabel, indikator, deskriptor dan nomor soal. Kisi-kisi intrumen ini
kemudian dikonsultasikan dan direvisi sesuai dengan pendapat ahli. Setelah itu, peneliti menyusun instrumen yang kemudian diujicobakan try out pada
responden. Berikutnya yaitu melakukan revisi guna menghilangkan item-item instrumen yang tidak valid dan reliabel. Setelah instrumen diujicobakan dan sudah
valid serta reliabel, kemudian instrumen dikatakan sudah jadi dan siap digunakan untuk penelitian.
Untuk mengukur gambaran faktor yang menghambat pemilihan sekolah lanjutan siswa, peneliti menggunakan skala psikologis. Adapun kisi-kisi skala
psikologis yang dijabarkan dari kajian pustaka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Skala Psikologis Faktor Penghambat Dalam Pemilihan Sekolah
Lanjutan Variabel
Komponen Indikator
Sub Indikator
Deskriptor Item
Item
+ -
Faktor penghambat
dalam pemilihan
sekolah lanjutan
Faktor Internal
1. Kondisi Fisik
a. Penampilan Hambatan fisik berupa
penampilan Ketampanan
dan kecantikan 2,
4, 5,
7 1,
3, 6,
8 8
b. Kelengkap- an anggota
badan Kelengkapan
tubuh, tidak berfungsinya
panca indera 11,
12 9,
10 4
c. Jenis kelamin
Hambatan dari segi jenis
kelamin 15,
16 13,
14 4
2. Kondisi Psikis
a. Taraf inteligensi
Hambatan dalam
kemampuan untuk
mencapai prestasi-
prestasi yang memegang
peranan 17,
18 19,
20 4
b. Bakat khusus
Hambatan dalam
mengetahui kemampuan di
suatu bidang usaha kognitif,
bidang keterampilan,
atau bidang kesenian
21, 24,
25 22,
23 5
c. Minat Tidak merasa
tertarik dan merasa senang
pada suatu bidang
26, 29,
31 27,
28, 30
6
d. Penge- tahuan
Hambatan tentang
informasi yang seseorang
ketahui tentang bidang-bidang
dunia pekerjaan
34, 35
32, 33,
4
Tidak ada pengalaman
hidup dalam perkembangan
36, 38,
40 37,
39, 41,
42 7
pribadi e. Motivasi
diri Tidak
memiliki dorongan dari
dalam diri yang
mengarahkan sikap dan
tindakan 43,
45, 47
44, 46,
48,
49 7
Faktor Eksternal
1. Kondisi keluarga
a. Status sosial
ekonomi Hambatan
karena status sosial
ekomomi keluarga
50, 53
51, 52
4
b. Pendidikan orang tua
Hambatan karena
pengaruh pendidikan
orang tua 56,
57 54,
55 4
c. Pendapatan orang tua
Hambatan tinggi
rendahnya pendapatan
orang tua tiap harinya
58, 60
59, 61
4
d. Jabatan orang tua
Hambatan karena orang
tua memiliki jabatan yang
tinggi atau rendah dalam
pekerjaan 63,
64 62,
65 4
e. Daerah tempat
tinggal Hambatan
hidup di lingkungan
tidak memiliki pengetahuan
karier 66,
67 68,
69 4
f. Suku bangsa
Suku bangsa menjadi
70, 73,
71, 72
5
hambatan dalam
pemilihan karier
74
g. Ekspektasi keluarga
Hambatan dari keluarga yang
seharusnya memiliki peran
penting dalam memberi
pendapat dan pemikiran
tentang karier 75,
76, 77
78, 79
5
2. Keadaan sekolah
a. Pendidikan sekolah
Hambatan dalam
kemajuan hasil belajar
mengenai nilai-nilai,
pandangan dan sikap tentang
makna bekerja 80,
81 82,
83 4
b. Konselor sekolah
Tidak adanya informasi
tentang karier atau jabatan
dan termasuk pemilihan
karier yang diberikan
konselor 84,
86, 88
85, 87
5
3. Teman a. Teman
sebaya Hambatan dari
teman saat bermain,
teman sebaya di sekolah, di
rumah, di tempat belajar
lain untuk berkumpul dan
bergaul 90,
92, 95,
96 89,
91, 93,
94 8
4. Masyara kat
Lingkungan sosial budaya
dimana seseorang
dibesarkan Hambatan dari
lingkungan yang memiliki
peran penting dalam belajar
sosial, karier, dan budaya
masyarakat 97,
99 98,
100 4
Total 51
49 100
3.5 Uji Instrumen Penelitian