Pemilihan Sekolah Lanjutan Faktor Penghambat Pemilihan Sekolah Lanjutan

3.2.2 Hubungan Antar Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas atau variabel tunggal yaitu faktor yang menghambat pemilihan sekolah lanjutan pada siswa SMP kelas IX. Jadi dalam penelitian ini tidak ada hubungan antar variabel karena tidak ada yang dipengaruhi oleh variabel lain.

3.2.3 Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberi batasan arti dari variabel penelitian guna memperjelas makna yang dimaksudkan dan membatasi ruang lingkup, sehingga tidak akan terjadi salah pengertian atau salah persepsi dalam menginterpretasikan data dan hasil yang telah diperoleh.

3.2.3.1 Pemilihan Sekolah Lanjutan

Pemilihan sekolah lanjutan merupakan aktivitas siswa SMP untuk membuat suatu rancangan kegiatan dalam upaya mempersiapkan karier yaitu sekolah lanjutan yang menjadi pilihannya untuk masa depan, dengan berbagai langkah dan cara alternatif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.2.3.2 Faktor Penghambat Pemilihan Sekolah Lanjutan

Dalam penelitian ini, faktor penghambat pemilihan sekolah lanjutan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. 3.2.3.2.1 Faktor internal Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi: 1. Kondisi fisik, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki seseorang seperti penampilan, kelengkapan anggota badan, ketajaman penglihatan dan pendengaran, maupun jenis kelamin. 2. Kondisi psikis, meliputi: 1 Taraf inteligensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai prestasi- prestasi yang di dalamnya berpikir memegang peranan. 2 Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang keterampilan, atau bidang kesenian. 3 Minat, yaitu kecenderungan yang menetap pada seseorang untuk merasa tertarik dan merasa senang pada suatu bidang. 4 Pengetahuan, yaitu mengetahui informasi tentang dunia pekerjaan, dan pengalaman hidup sehari-hari yang menunjukkan pengetahuan, individu- individu dalam suatu jabatan atau pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa dan kesamaan sejarah perkembangan pribadinya. 5 Motivasi diri, motivasi diri merupakan sebuah dorongan dari dalam diri siswa, yang mengarahkan sikap dan perilaku. 3.2.3.2.2 Faktor eksternal Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi: 1. Kondisi keluarga, meliputi: 1 Status sosial-ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan orangtua, tinggi rendahnya pendapatan orang tua, jabatan ayah atau ayah dan ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa. 2 Ekspektasi dari keluarga besar dan inti, yaitu segala harapan keluarga mengenai pandangan dan sikap tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. 2. Keadaan sekolah, meliputi: 1 Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik dari konselor atau tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam bekerja. 2 Konselor sekolah, yaitu segala informasi tentang karir atau jabatan dan termasuk perencanaan karir yang diberikan konselor sekolah kepada siswa. 3. Teman, yaitu beraneka ragam pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang terungkap dalam pergaulan sehari-hari dengan teman atau kelompok sebayanya. 4. Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana seseorang dibesarkan.

3.3 Populasi dan Sampel