Mendeskripsikan Ragam Karya Sastra Indonesia dari Setiap Mengelompokkan Ragam Karya Sastra Indonesia Puisi, Prosa,

Bab IX ~ Kepahlawanan 277 Latihan

1. Mendeskripsikan Ragam Karya Sastra Indonesia dari Setiap

Periode Puisi, Prosa, Drama Berdasarkan bentuknya sastra dibagi menjadi puisi, prosa, dan drama. Sedangkan yang dimaksud dengan periode adalah babak kesatuan waktu yang dimiliki ciri tertentu. Deskripsi dari puisi adalah bentuk sastra yang diluruskan dengan bahasa yang singkat, padat, dan indah. Deskripsi prosa adalah sastra yang diluruskan bahasa yang bebas dan panjang dan diluruskan dengan dialog atau monolog. Ragam sastra yang telah diungkapkan diatas memiliki periode dalam setiap angkatan. Dengan lata lain, ragam karya sastra tersebut mengalami per- kembangan dari tiap periode. Misalnya, periodisasi angkatan 20 memiliki lahir di tengah masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme karangan yang terbit pada tahun 1920-an bahasanya tidak jauh beda dengan bahasa yang digunakan pada tahun 1928. Karya yang terkenal pada angkatan 20 adalah novel “Siti Nurbaya” periode angkatan 20-an disebut angkatan Balai Pustaka. Periode selanjutnya adalah angkatan 30 atau angkatan pujangga baru. Angkatan ini memiliki keanekaragaman, yaitu: asal daerah pengarang, kepercayaan agama, jenis sastra yag dihasilkan. Periode angkatan 45 disebut juga angkatan kemerdekaan karena lahir pada masa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Angkatan 66 muncul ditengah-tengah keadaan bangsa Indonesia yang sedang kacau Deskripsikanlah ragam karya sastra Indonesia dari setiap periode

2. Mengelompokkan Ragam Karya Sastra Indonesia Puisi, Prosa,

Drama Berdasarkan Periodisasi Sastra Pengelompokkan ragam karya sastra didasarkan pada ciri-ciri khas karya- karya sastra. Ciri-ciri khas inilah yang membedakan dengan karya-karya sebelumnya. Sastra Indonesia dikelompokkan menjadi: a. angkatan 20 atau Balai Pustaka b. angkatan 30 atau angkatan Pujangga Baru c. angkatan 45 d. angkatan 66 Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 278 Latihan a. angkatan 20 atau Balai Pustaka Karakteristik sastra angkatan Balai Pustaka: 1 Sebagian besar mengambil tema pokok masalah kawin paksa. Misal : “Salah Asuhan” Abdoel Moeis → adat “Siti Nurbaya” Marah Rusli → harta “Si Cebol Rindukan Bulan” Aman Datok Mujoindo → keturunan 2 Latar Belakang sosial umumnya berupa pertentangan paham antara kaum muda dengan kaum tua. Misal : Salah Asuhan Abdoel Moeis → adat Siti Nurbaya Marah Rusli → harta Darah Muda Asmara Jaya 3 Unsur nasionalisasi sastra BP belum jelas benar. 4 Peristiwa yang diceritakan sesuai dengan realita kehidupan, 5 Analisis psikologis pelakunya belum diluruskan secara mendalam, Misal: Katak Hendak Jadi Lembu Nur Sutan Iskandar 6 Sebagaian besar bertendens didaktor, 7 Bahasa Melayu umum, 8 Jenis Novel. b. Angakatan 30 atau Pujangga Baru Konsepsi angkatan Pujangga Baru adalah pembentukan kebudayaan persatuan kebangsaan Indonesia. Angkatan ini memiliki keanekaragaman asal daerah pengarang. Kepercayaan agamanya dan jenis sastra yang dihasilkan. c. Angkatan 45 Memiliki karakteritik: bebas, indualistis, universalistik, realistik, futuristik. d. Angkatan 66 Merupakan pelaksanaan Pancasila secara murni dan konsekuen. Sumbernya adalah manifes kebudayaan. Kelompokkanlah ragam karya sastra Indonesia berdasarkan periodisasi sastra Bab IX ~ Kepahlawanan 279 Latihan

3. Memamparkan para Pengarang Penting Puisi, Prosa, Drama