Tokoh dan Perwatakan dalam Hikayat Hang Tuah Latar dalam Hikayat Hang Tuah

Bab II ~ Transportasi 57 Latihan

1. Tokoh dan Perwatakan dalam Hikayat Hang Tuah

Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita. Apabila dilihat dari fungsi tokoh yang berperan dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh sentral, yaitu tokoh yang selalu menjadi pusat sorotan dalam cerita, dan tokoh bawahan, yaitu tokoh yang kehadirannya diperlukan untuk menunjang keberadaan tokoh utama. Adapun tokoh utama protagonis dan tokoh lawan antagonis termasuk dalam tokoh sentral. Kriteria untuk menentukan tokoh utama, yaitu tokoh yang dominan dalam hal: 1 hubungannya dengan tokoh lainnya, 2 waktu penceritaannya, dan 3 hubungannya dengan tema. Jalinan tokoh-tokoh dalam “Hikayat Hang Tuah” dapat Anda perhatikan dalam bagan berikut ini Dalam Hikayat Hang Tuah, tokoh sentral yang menjadi penggerak cerita adalah Hang Tuah dan Hang Jebat. Hang Tuah sebagai tokoh protagonis yang menjadi citra kepahlawanan Melayu, sedangkan Hang Jebat sebagai tokoh antagonis yang menjadi citra pembangkangan. Pada mulanya, kedua tokoh tersebut merupakan sahabat karib. Karena Hang Tuah berhasil mengalahkan Taming Sari, ia diangkat oleh sultan menjadi ‘laksamana, sementara Hang Jebat tetap menjadi hulubalang biara. Hang Jebat pun mulai menaruh dendam, ia pun mulai mengkhianati sahabatnya. Kedua tokoh tersebut berkelahi atas dasar keyakinan dan prinsip masing-masing. Jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Deskripsikan kembali mengenai tokoh-tokoh dan perwatakan dalam teks “Hang Tuah” tersebut 2. Simpulkan hubungan antartokoh di atas sehingga dapat membentuk alur cerita

2. Latar dalam Hikayat Hang Tuah

Latar yang disebut juga sebagai landas tumpu adalah tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial yang menjadi tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan nyata. Dalam “Hikayat Hang Tuah”, latar mengambil tempat di lingkup tanah Melayu pada masa pertengahan. Penyebutan latar dalam cerita tidak selamanya bersifat nyata karena terkadang latar disinggung dalam ulasan peristiwanya saja. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 58 Adapun pembagian latar dalam “Hikayat Hang Tuah” yaitu: a. Latar Waktu 1 Dinyatakan dalam hari danatau malam, di antaranya: - 2 malam dalam perjalanan - 3 hari dan 3 malam berjaga-jaga - 5 hari 5 malam sampai ke Aceh Daru’s-salam - 7 hari 7 malam berlayar - 40 hari membangun kota 2 Dinyatakan dengan bulan, di antaranya: - Hang Tuah di benua Cina lewat 2 bulan - Hang Tuah 3 bulan di Mesir - Hang tuah 9 bulan di Rum b. Latar Tempat dan Latar Sosial Hikayat Hang Tuah banyak mengambil latar tempat di luar ruangan, yaitu: Malaka ↔ negara tetangga Dalam kota ↔ Bukit Cina, Kampung Jawa Istana ↔ pasar dan sekitarnya Selain itu, perjalanan latar dalam hikayat Hang Tuah berhasil menempatkan Malaka pada kedudukannya yang tinggi dalam hubungannya dengan daerah lain. Hal itu terlihat dalam ulasan berikut ini: Malaka - Majapahit Dalam perlawanan terhadap kekuatan dari Jawa, Hang Tuah berhasil menundukkan Majapahit dan meletakkan kekuasaan Malaka di Majapahit. Kemenangan dalam tiap perjalanan mencapai puncaknya dalam penobatan anak raja Malaka di Majapahit. Dalam 6 kali perjalanan, Hang Tuah mengesahkan Malaka berdaulat di Nusantara. Malaka - seluruh tanah Melayu Setelah urusan dengan Jawa selesai, Hang Tuah melanjutkan kebak- tiannya dengan mengadakan perjalanan ke negeri-negeri tetangga di sekitar Malaka untuk memasukkannya ke dalam kekuasaan Malaka. Siantan dan Jemaja yang semula daerah jajahan Majapahit sudah ditaklukkan lebih dulu sebelum Hang Tuah masuk istana menjadi hamba. Sekarang tiba gilirannya untuk Inderapura, Trengganu, dan Brunai. Dengan demikian, seluruh tanah Melayu menurut gambaran waktu itu mengakui kedaulatan Malaka. Malaka - dunia Perjalanan tingkat ketiga ini sifatnya lain daripada perjalanan ke Majapahit dan daerah tetangga. Sekarang perjalanan ini termasuk jauh ke negeri-negeri asing dan tidak untuk menaklukkannya, tetapi untuk memamerkan kekuasaan Malaka kepada kerajaan-kerajaan besar di dunia. Bab II ~ Transportasi 5 9 Latihan Hang Tuah pergi ke Keling, kemudian langsung jauh ke Cina di sebelah Timur. Jarak ke negeri Cina yang dipandang sangat jauh itu masih tersimpan dalam hadis Nabi “Carilah ilmu walau ke negeri Cina sekalipun”. Akhirnya Hang Tuah melewat ke Rum di sebelah Barat. Keling, Cina, dan Rum adalah gambaran tetap dunia bangsa Melayu waktu itu. Perjalanan ke daerah terjauh di ruang dunia sampai batas-batasnya itu berfungsi untuk mengesahkan kedaulatan Malaka di dunia. Dalam perjalanan-perjalanan ini unsur ruang tidak hanya kategori, tetapi mendapat nilai tema. Perjalanan ke berbagai tempat itu bagi Hang Tuan sekaligus merupakan upacara ritual inisiasi untuk menyempurnakan sifat-sifat kejantanan jiwanya, seperti yang juga terdapat dalam cerita-cerita Panji. Upacara semacam itu bersifat umum, karena terdapat pula pada bangsa-bangsa lain. Jawablah pertanyaan di bawah ini Cobalah deskripsikan kembali mengenai latar dan pengaruh pergerakannya terhadap cerita di dalam penggalan “Hikayat Hang Tuah” sebelumnya

3. Tema dalam Hikayat Hang Tuah