¾ Jika | |
1 |
S y z S x y S x z
atau |
| |
S x z S x y
S y z maka ada
kesempatan terjadi arbitrase yang mengikuti
barisan x z
y x
→ → → . ¾ Jika
| 1
| | S x z
S x y S y z atau
| |
| S x z
S x y S y z
maka ada kesempatan terjadi arbitrase yang
mengikuti barisan x
y z
x → → → .
3. Arbitrase n -poin
Arbitrase n -poin adalah arbitrase yang terdiri atas n
mata uang dengan 2, 3,...
n =
, tetapi arbitrase 3-poin sudah cukup untuk
menetapkan kekonsistenan kurs yang menghapuskan kemungkinan dari arbitrase n -
poin. Dalam kasus arbitrase 3-poin yang memuat tiga mata uang, misalkan , , dan
x y z
maka kondisi no-arbitrage dapat ditulis sebagai:
| | | 1
S x y S y z S z x = .
7 Jika terdapat empat mata uang, misalkan
1 2
3 4
, ,
dan x x x
x , maka kita memiliki arbitrase
4-poin, dalam kasus ini no-arbitrage terpenuhi jika:
1 2
2 3
3 4
4 1
| |
| |
1 S x
x S x x S x
x S x x
= . 8 Ketika terdapat n mata uang, kondisi no-
arbitrage terpenuhi jika:
1 2
2 3
1 1
| |
... |
| 1
n n
n
S x x S x x
S x x S x
x
−
= . 9 [Moosa, 2004]
III. PEMBAHASAN
3.1 Model Makroskopis dari Arbitrase Triangular
Model makroskopis menggunakan data aktual kurs yang diambil dari www.oanda.com
untuk tiga mata uang, yaitu IDR, JPY dan USD, dalam kurun waktu dari Januari sampai
Maret 2007 kecuali hari libur. Data-data tersebut akan dianalisis untuk mengetahui
apakah dari tiga mata uang tersebut memungkinkan terjadinya kesempatan
arbitrase triangular atau arbitrase 3-poin. Lampiran 1 menunjukkan fluktuasi dari
masing-masing kurs. 3.1.1
Keberadaan Kesempatan Arbitrase Triangular
Arbitrase triangular adalah kegiatan finansial yang ingin mengambil keuntungan
dari tiga kurs di pasar dunia. Prosedur transaksinya adalah sebagai berikut: pedagang
menukar 1 unit mata uang pertama misalkan
x untuk sejumlah mata uang kedua misalkan y , menukar sejumlah mata uang
kedua y untuk sejumlah mata uang ketiga
misalkan z , dan menukarkan kembali sejumlah mata uang ketiga
z dengan mata uang pertama
x pada saat t , dengan z merupakan ‘base currency’ atau mata uang
dasar yang menjadi patokan dalam pertukaran. Umumnya USD merupakan ‘base currency’
dalam pertukaran mata uang. Jika pedagang dapat memperoleh keuntungan melalui
transaksi tiga kurs maka dalam pasar tersebut terjadi kesempatan arbitrase triangular.
Kesempatan arbitrase triangular terjadi dalam waktu yang singkat dan akan segera hilang
dikarenakan banyak pedagang lain yang ingin membuat transaksi yang sama. Untuk
memenuhi syarat kesempatan arbitrase triangular didefinisikan syarat berikut:
3 1
1
i i
t r t
=
=
∏
μ 10
dengan
i
r t menyatakan kurs transaksi ke- i
pada saat t . Syarat di atas dinamakan sebagai hasil
kurs. Jika hasil kurs μ lebih besar dari unit
awal mata uang pertama yang digunakan maka pedagang memperoleh keuntungan dan
hal ini menandakan terjadinya kesempatan arbitrase triangular di pasar valuta asing.
Arbitrase
triangular melibatkan tiga kurs mata uang dengan salah satu dari mata
uang tersebut merupakan ‘base currency’ maka pertukarannya memiliki dua
kemungkinan aliran kurs, yang salah satunya akan lebih menguntungkan akibat adanya
kesempatan arbitrase. Arah aliran kurs yang pertama berdasarkan transaksi dengan arah
x y
z x
→ → → dan yang kedua berdasarkan
transaksi yang mempunyai arah x
z y
x → → → .
Untuk transaksi dengan arah x
y z
x
→ → → , maka tiap kurs dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1 2
3
| 1
| 1
. 11 |
a b
a
r t S
y x r t
S y z r t
S z x =
= =
Sedangkan untuk transaksi dengan arah x
z y
x → → → , maka tiap kurs didefinisikan
sebagai berikut:
1 2
3
1 |
1 |
| . 12
a a
b
r t S x z
r t S z y
r t S x y
= =
= Diasumsikan bahwa seorang arbitran dapat
bertransaksi dengan segera pada harga bid dan ask. Oleh karenanya digunakan harga pada
waktu yang sama untuk menghitung hasil kurs.
Berdasarkan hubungan antara nilai bid dan ask pada Persamaan 1 dan 2 maka hasil
kurs μ dapat memiliki dua bentuk lain,
didefinisikan sebagai berikut:
3 1
.
i i
t r t
μ
=
=
∏
13 Transaksi dengan arah x
y z
x → → →
memiliki nilai
i
r t sebagai berikut:
1 2
3
1 |
| | , 14
b a
b
r t S x y
r t S z y
r t S x z
= =
= dan transaksi dengan arah x
z y
x → → →
memiliki nilai
i
r t sebagai berikut: