Transaksi Arbitrase di Pasar Y

dan , , , 1 i Y i Y i Y Y B t B t a t c P t + = + + Δ . 39 Dalam model ini, harga akan lebih berfluktuasi apabila tercipta transaksi baru di luar transaksi di dalam pasar masing-masing dan X Y misalkan transaksi antar dan X Y sehingga membuat sistem lebih berinteraksi. Adanya harga yang berfluktuasi memungkinkan terjadinya transaksi arbitrase. Transaksi arbitrase bisa terjadi jika kondisi berikut dapat dipenuhi: , , maks{ } min{ } X i X i Y v t B t B t A = − + ≥ ...40 atau , , maks{ } min{ } Y i Y i X v t B t B t A = − + ≥ …41 Kondisi arbitrase X v t ≥ dan 0 Y v t ≥ berhubungan dengan arbitrase v t ≥ di pasar aktual. Dari model Sato dan Takayasu, pasar X dan Y memiliki maksimum pembelian dan minimum penjualan sehingga memungkinkan adanya kesempatan arbitrase di antara pasar X dan pasar Y . Kesempatan arbitrase di pasar X atau pasar Y memenuhi Persamaan 40 atau Persamaan 41. Adapun sebaran dari arbitrase di pasar X dan arbitrase di pasar Y yang mengikuti logaritma hasil kurs pada data aktual diberikan sebagai berikut: 1. Transaksi Arbitrase di Pasar X Transaksi arbitrase di pasar X memuat transaksi dengan arah pertukaran x y z x → → → . { } , maks i X B t bersesuaian dengan transaksi pertukaran secara langsung dari z ke x yang diberikan oleh 3 ln r t . Di pasar Y tidak terdapat transaksi langsung dari z ke x dalam transaksi pertukaran arah x z y x → → → sehingga dibutuhkan perantara y . { } , min i Y S t dengan arah transaksi pertukaran dari z ke x melalui y diberikan oleh 2 3 ln ln r t r t + . Lampiran 5.1 menyajikan perhitungan dari kondisi arbitrase di pasar X . Gambar berikut memperlihatkan kesempatan arbitrase di pasar X . Nilai X v t menyatakan kesempatan arbitrase yang negatif di pasar X artinya diperoleh keuntungan yang negatif dari pertukaran di antara pasar dan X Y sehingga memungkinkan untuk tidak melakukan transaksi pertukaran antar pasar karena transaksi merugikan. vXt p d f v X t -0.00100 -0.00125 -0.00150 -0.00175 -0.00200 -0.00225 -0.00250 -0.00275 900 800 700 600 500 400 300 200 100 Gambar 4.a Kesempatan arbitrase di pasar X

2. Transaksi Arbitrase di Pasar Y

Transaksi arbitrase di pasar Y memuat transaksi dengan arah pertukaran x z y x → → → . { } , maks i Y B t bersesuaian dengan transaksi pertukaran secara langsung dari y ke x yang diberikan oleh 3 ln r t . Di pasar X tidak terdapat transaksi langsung dari y ke x dalam transaksi pertukaran arah x y z x → → → sehingga dibutuhkan perantara z . { } , min i X S t dengan arah transaksi pertukaran dari y ke x melalui z diberikan oleh 2 3 ln ln r t r t + . Lampiran 5.2 menyajikan perhitungan dari kondisi arbitrase di pasar Y . Gambar berikut memperlihatkan adanya kesempatan arbitrase di pasar Y . Nilai Y v t ≥ menyatakan kesempatan arbitrase yang tak negatif di pasar Y artinya diperoleh keuntungan dari pertukaran di antara pasar dan X Y sehingga memungkinkan untuk melakukan transaksi pertukaran antar pasar karena transaksi menguntungkan. vYt p d f v Y t 0.00275 0.00250 0.00225 0.00200 0.00175 0.00150 0.00125 0.00100 600 500 400 300 200 100 Gambar 4.b Kesempatan arbitrase di Pasar Y d1 d2 d1 d2 d1 d2 d1 d2 Prosedur simulasi dari model mikroskopis adalah sebagai berikut: 1. Sediakan dua sistem dari model Sato dan Takayasu, misalkan pasar X dan Y . 2. Periksa Persamaan 34 atau 35 dan perbaharui harga dengan Persamaan 36 atau 37. Jika Persamaan 34 atau 35 dipenuhi, lanjutkan ke langkah 4, dan jika sebaliknya maka lanjutkan ke langkah 3. 3. Periksa kondisi transaksi arbitrase, yaitu Persamaan 40 dan 41. Jika Persamaan 40 dipenuhi, perbaharui harga X P t untuk { } , maks i X B t dan harga Y P t untuk { } , min i Y B t A + . Jika Persamaan 41 dipenuhi, perbaharui harga X P t untuk { } , min i X B t A + dan harga Y P t untuk { } , maks i Y B t . Jika kedua kondisi dipenuhi, maka pilih salah satu dari 40 dan 41 yang memiliki peluang 50 dan selesaikan transaksi arbitrasenya. Jika transaksi arbitrase ada, lanjutkan ke langkah 4, jika sebaliknya maka lanjutkan ke langkah 5. 4. Hitung selisih antara harga baru dan harga terdahulu, yaitu sebagai berikut: 1 X X X P t P t P t Δ = − − dan 1 Y Y Y P t P t P t Δ = − − . Kemudian loncat langkah 5 dan teruskan ke langkah 6. 5. Jika Persamaan 34 atau 35, 40 dan 41 tidak dipenuhi maka pertahankan harga terdahulu, yakni 1 X X P t P t = − dan 1 Y Y P t P t = − . 6. Ubah harga penawaran dealer untuk membeli mengikuti Persamaan 38 dan 39 . 7. Ubah karakteristik pergerakan dealer dari pembeli atau penjual menjadi penjual atau pembeli mengikuti Persamaan 33. 8. Ulangi langkah 2 sampai 7. Adapun gambaran skematis dari interaksi di antara pasar X dan Y dalam model mikroskopis adalah sebagai berikut: Kasus 1 Tidak Terjadi Perdagangan Intra Pasar Maupun Antar Pasar Persamaan 34 atau 35, 40 dan 41 tidak dipenuhi sehingga dealer yang bertindak sebagai pembeli membuat harga meningkat karena pembelian terkait dengan permintaan. Hal sebaliknya untuk dealer yang bertindak sebagai penjual. X P Y P Kasus 2 Terjadi Perdagangan Intra Pasar dalam pasar X Dealer dalam pasar X memenuhi Persamaan 34 atau 35. Hal tersebut menyatakan terjadinya transaksi intra pasar sehingga harga dalam pasar X X P t diperbaharui mengikuti Persamaan 36 atau 37. Dealer mengubah karakteristik pergerakannya mengikuti Persamaan 33. Sedangkan untuk dealer dalam pasar Y sama seperti pada kasus 1. X P Y P Kasus 3 Terjadi Perdagangan Antar Pasar Penjual di pasar X dan pembeli di pasar Y memenuhi Persamaan 40 dan 41. Hal tersebut menyatakan terjadinya transaksi arbitrase di antara pasar X dan Y . Perubahan harga yang terjadi membuat dealer mengubah karakteristik pergerakannya mengikuti Persamaan 33. X Y X Y d1 d2 d1 d2 X P Y P Gambar 5 memperlihatkan skema interaksi di antara pasar X dan Y yang merupakan rangkuman dari tiga kasus di atas.

3.3 Hubungan Kekuatan Interaksi dari Model Makroskopis Dengan Model